Share

529. TIM KOMBAT #6

“Kau tidak kelihatan bermasalah,” kata Isha, setelah memerhatikan mataku lebih lama dari biasanya. Dia kelihatan benar-benar menelusuri sampai dalam.

Aku berusaha untuk tidak tampak kecewa karena itu mampu membuat Isha berasumsi aku kecewa tidak kena pengaruh musuh. Barangkali Aza yang memberi sesuatu itu hanya perasaanku. Dan untuk bagian itu aku mengatakannya. “Kalau begitu, mungkin hanya perasaanku. Aku bisa lega.”

“Memangnya kau merasakan sesuatu yang aneh?”

“Dibilang merasakan sesuatu, lebih tepatnya, aku takut merasakannya.”

“Dia pakai prinsip periksa sebelum kejadian,” komentar Yasha.

Secara teknis, kami masih di ruang tunggu klinik, tetapi dengan pintu kaca yang terbuka lebar. Perbedaan lainnya: sudah bersih. Pintu utama klinik sebenarnya memang kaca dua arah. Mau bagaimana pun juga, bila tidak ditutup tirai, orang dari luar juga bisa melihat bagian dalam—begitu juga sebalikn

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status