Share

Frustasi

Author: St. Aminah
last update Last Updated: 2022-03-05 08:40:17

Ana telah mengetuk berkali-kali pintu Dayana ditiap paginya tetapi yang ia dengar hanya gemericik air keran. Ana menduga Dayana tengah mandi atau mencuci piring. Ia juga pernah mencoba membuat Dayana keluar namun wanita itu tak pernah sekali pun keluar. Pekerjaan nya pun terbengkalai karena kejadian itu.

Tetapi pada suatu hari saat dimana manager tari Dayana datang, laki-laki tambun itu berusaha membuat Dayana keluar.

“Dayana!”

Tok tok tok...

“Dayana, ini aku Bondan!” panggilnya. “Dayana, aku tau semua masalahmu, aku tau kau bercerai dan kehilangan Kelly, tapi kami disini Dayana, Dayana, bukalah sekali saja. Mari kita bicarakan ini, ok, kamu tidak bisa terus hidup ini dan aku akan membantumu mencari Kelly,” ucap Bondan.

Ceklek...

Pintu akhirnya terbuka sedikit memberikan cela bagi Bondan untuk masuk. Bondan merasa begitu senang karena Dayana mendengarkannya. Ia bergegas masuk menemui Dayana. Melihat rumah yang berantakan dan tak terurus, serta dengan keadaan Dayana yang memperihatinkan, Bondan merasa empati.

Melihat banyak botol alkohol kosong yang tergeletak, Bondan menyisihkannya dengan kakinya. Ia mendekati Dayana yang duduk di sofa dengan sendu.

“Apa, apa kau sudah makan?” tanya Bondan pada Dayana yang menggeleng.

Dayana terlihat tidak bertenanga, kerutan dan lingkaran hitam di bawah matanya menandakan bahwa ia tidak memperhatikan dirinya. Dayana mencari penyakit dan ingin mati perlahan dengan mengenang Kelly.

“Aku akan bereskan ini dan menyiapkan mu makan,” ucap Bondan yang mulai berdiri.

Ia berjalan sambil memunguti botol-botol minuman yang berserakan dan memasukkannya ke plastik.

“Gimana caranya aku bisa bertemu dengan Kelly, Bondan,” ungkap Dayana membuat Bondan menghentikan kegiatannya.

Bondan berbalik melihat Dayana yang mulai menitikkan air mata. Dengan sigap Bondan memeluk Dayana erat untuk menenangkan Dayana yang sudah ia anggap seperti adik sendiri. Tangisan Dayana semakin keras, namun usapan lembut dari Bondan membuat Dayana meluapkan semuanya.

Malam telah datang, Bondan masih di kontrakan Dayana. Melihat Dayana bersuap memakan bubur buatannya membuatnya sedikit lega walau sebenarnya Dayana tak bernafsu. Rumah telah rapi karena Bondan membersihkannya.

Tok tok...

Ana mengetuk pintu dan langsung masuk ke dalam. Ia membawa buah dan makanan untuk Dayana.

“Ana!” Sapa Bondan.

“Halo, Bondan!” Sapa balik Ana.

“Ini aku bawakan buah untukmu, Day, dan makanan kesukaanmu,” Kata Ana menaruh semua makan yang ia bawa ke meja persegi itu.

“Ini aku sudah buatin dia bubur,” kata Bondan.

“Kalau begitu ini biar aku masukkan ke kulkas dan besok bisa dipanaskan,” Jawab Ana.

Ana pun berlalu ke lemari es dan memasukkan makanan yang ia bawa, sementara Bondan menyuapi Dayana.

“Sudah cukup,” ucap Dayana menolak suapan Bondan.

Bondan mencukupkan karena ia rasa Dayana sudah cukup makan. Ia lalu menaruh mangkuk tu ke meja. Ana pun datang dan bergabung.

“Baikan, Day?” tanya Ana.

Dayana mengangguk dengan pelan.

“Oh iya, apa kamu info tentang pekerjaan suami kamu, Na?” tanya Bondan pada Dayana.

“Eh, kamu mau ngapain?” tanya Ana pada Bondan.

“Aku ingin tau kemana Ganesh bawa Kelly.” Jawab Bondan.

“Aku cuma tau tempatnya kerja aja,” kata Dayana.

“Di mana?”

“Houston Property”

“Ok, aku bakal telusuri hal ini,” ucap Bondan percaya diri.

“Serius ini bakal nemuin keberadaan Ganesha?” tanya Ana yang tidak percaya.

Bondan mengangguk, “kita harus tau apakah masih kerja disana atau resign. Kalau kita udah tau, otomatis kita tau data tempat tinggalnya sekarang,” jelas Bondan.

“Tapi gimana caranya, jelas kamu nggak akan di kasih tau karena penggaran privasi.” Tukas Ana.

“Nah untuk itu, aku bakal minta tolong sama temen aku yang jago IT, itu akan jadi mudah untuk seterusnya.”

“Wow, incredible!”

Prok.. prok... prok...

Ana bertepuk tangan dengan keras untuk Bondan karena kelihaian berfikirnya. Hal itu juga mampu membuat Dayana memiliki harapan lagi untuk bertemu dengan anaknya- Kelly. Senyuman diwajahnya terbit kembali.

“Thank you, Bondan.” Ucap Dayana yang langsung memeluk Bondan erat.

“Thank you, aku ada harapan lagi untuk bisa ketemu Kelly, thank you so much,” ungkapannya dengan tulus.

Bondan dan Ana merasa senang melihat Dayana bisa tersenyum lagi. Keduanya melepaskan pelukan dan Bondan berbicara lagi mengenai dugaannya.

“Aku percaya Ganesh ada disini, ia pasti bohong sama kamu kalau dia pindah keluar negeri, kita harus percaya itu, ok,” Duga Bondan.

Dayana mengangguk dengan senang.

Mulai saat itu Dayana menjalani aktivitas seperti biasanya, dan Bondan menjalankan misi miliknya. Sekarang, Dayana tengah menari di alun-alun dengan iringan musik klasik yang mengayun tenang. Cukup banyak yang tertarik melihat dirinya menari dengan koreo tradisional barat seperti itu.

Dayana adalah seorang penari kontemporer jalanan yang menjajakan tariannya di keramaian. Sudah 10 tahun lamanya ia menari seperti ini, bahkan ia juga sering mengikuti kontes menari dan beberapa festival lainnya.

Ia sangat menyukai bidangnya, ia bahkan senang menunjukkan tariannya pada dunia karena ini adalah mimpinya. Pendapatannya pun terbilang tidak besar, hanya cukup untuk membiayai kehidupan sehari-harinya dan keluarga kecilnya.

Setelah menari ia bergegas pergi ke apartemen milik Bondan untuk menanyakan kemajuan pencarian anaknya. Dayana masuk dengan pasword yang diketahui. Terlihat Bondan tengah bersama temannya yang tengah bergemul dengan sebuah laptop.

“Day,” sapa Bondan.

“Hai.”

“Gimana, udah ketemu?” tanya Dayana yang berjalan mendekati mereka.

“Ini kita masih nyoba buat retas data kantor, sih,” beritahu Bondan.

“Oh”

“Oh iya, ternyata Ganesh nggak resign, Naap Bondan.,” ungkap Bondan.

“Ha,” Dayana terheran.

“Nih, ini selingkuhannya, kan?” tanya Bondan lagi menujukkan sebuah foto wanita di layar ponselnya.

Dayana memajukan kepalanya untuk melihat jelas wanita yang di duga selingkuhan mantan Ganesh. Setelah jelas melihat, Dayana mengangguk.

“Ok, berarti kita udah dapet jawaban.”

“Jawaban? Apa?” Dayana semakin penasaran.

“Ternyata cewek ini adalah anak pemilik perusahan dari tempat Ganesh kerja dan kita tau mereka selingkuh, jadi kita bisa ambil kesimpulan kalau mereka tinggal bersama.”

“Yah, terus?” Dayana nampak bingung.

“Ya terus, bisa jadi ni cewek yang bawa Ganesh pindah keluarga negeri untuk hidup bareng, gimana, investigasiku makin jago nggak?” ucap Bondan menyombongkan diri.

“Heh” Dayana menghela nafas.

“Terus hasil akhirnya gimana?” Dayana mulai resah.

“Hasil alkhirnya,” laki-laki yang berkacamata itu memutar kursi pada Dayana, “kita nggak bisa lacak kebaradaan mereka, karena bisa saja si cewek pelakor bawa suami kamu kemana pun yang dia mau, karena kalau dia di pindahkan kerja oleh pihak perusahaan, maka kita bisa lacak lewat retas jaringan mereka, tapi ini masalah hal yang cukup rumit, apalagi kita nggak punya apapun dari suami kamu untuk lacak lokasinya.” Beritahu laki-laki kurus itu dengan detail.

Dayana dan Bondan diam sejenak, merenungi kata demi kata yang keluar dari mulut laki-laki ditengah mereka.

“Astaga,” Dayana meremat kepalanya dengan kesal dan Bondan merasa gagal.

“Tapi,” suara laki-laki kurus itu.

“Tapi?” Dayana dan Bondan menunggu.

“Kamu bisa tanya keberadaan mereka lewat keluarga si cewek atau si cowok,” beritahunya.

“Hah,” keduanya bengong.

“Iya! kalian bisa cari tau lewat keluarga mereka, pasti mereka taulah mereka dimana.” Sambung laki-laki berkaca mata.

“Bener juga, Na, kita harus tau cari tahu keberadaan mereka lewat keluarga mereka." Bondan setuju.

“Tapi caranya gimana, nggak mungkin aku nanya sama mantan mertuaku, kan, pasti dia nggak akan kasih tau aku dimana keberadaan anaknya,” Kata Dayana.

Bondan mengerti dan mulai berfikir jalan lain, “To, Coba lacak dimana tempat tinggal selingkuhan Ganesh,” suruh Bondan.

Dengan lihat mengutak atik komputer didepannya, laki-laki itu mulai mencari.

“Ngapain cari alamat dia?” tanya Dayana bingung.

“Biar aku selesaikan ini, mendingan kamu istirahat, besok jadwal kamu pentas di Keraton.” Kata Bondan.

Dayana mengangguk saja, ia percaya Bondaan bisa diandalkan.

“Kalau gitu aku pulang,” pamit Dayana.

“Hati-hati, besok aku kabarin hasilnya.”

Dayana mengangguk dan mengambil tasnya lalu keluar.

Related chapters

  • Selir Rahasia Pangeran   Harapan

    Dalam perjalanan pulang Dayana berfikir untuk pergi sebuah tempat dan menyuruh sopir taksi memutar jalan. Tak lama ia telah sampai tempat yang ia tuju, sebuah padepokan tempat oranng belajar menari. Penari handal seperti dirinya dulu pernah belajar di padepokan ini, tempat dirinya di bina dengan berbagai macam tarian, tradisional jawa, modern, maupun tarian klasik barat. Dilihatnya banyak sekali anak kaula muda yang sedang belajar menari tradisional jawa yang khas. Dayana kembali teringat akan masa-masa dulu saat belajar keras disini, mulai dari usianya tujuh tahun sampai tujuh belas tahun baru ia keluar untuk meniti karirnya. Saat ini ia tengah berkeliling sambil melihat mereka yang belajar menari. Di suatu waktu ia terpaku dan tersenyum lebar saat melihat guru tari yang sangat ia rindukan. Guru tari itu melihatnya dan menyapanya dengan senyum. Dayana memutuskan untuk melihat dan menunggu sampai kegiatan selesai. Tak lama menunggu akhirnya sang guru mendatanginya. “Dayana,” “Sal

    Last Updated : 2022-03-05
  • Selir Rahasia Pangeran   Pamit

    Akhirnya mereka pergi dari sana dan mulai besok Dayana akan bekerja tanpa henti. Pagi sampai siang, ia akan menari di alun-alun dan dari sore sampai tengah malam ia akan bekerja di Bar. Selama 2 bulan berjalan bekerja banting tulang tanpa lelah di dua tempat membuatnya sangat lelah dan nyeri akan tubuhnya namun di dalam pikiran dan hatinya ia memikirkan anaknya. Dayana sangat merindukan sosok Kelly. Selama di Bar cukup baik karena Alex kadang menjaganya apabila ada orang yang bersikap sarkas padanya tetapi untuk sekedar menemani minum ia bersedia dengan senang hati sambil bercanda. Ia tidak terlalu mempermasalahkan kerjaannya karena memang inilah cara kerjanya. Tak dirasa hampir 5 bulan ia bekerja dan mengumpulkan pundi-pundi uang yang cukup banyak dalam tabungannya. Ia sangat senang dan ingin cepat—cepat pergi ke Inggris. Kali ini di saat menari di alun-alun taman kota Dayana didatangi Bondan dan Ana. Mereka memlih berbincang di pojok taman. “Ada apa, Na, Dan?” tanya Dayana melirik

    Last Updated : 2022-03-05
  • Selir Rahasia Pangeran   Inggris

    Saat pagi hari di kota Birmingham yang sejuk dan dengan berbagai macam aktivitas yang menarik, Dayana melanjutkan perjalananannya untuk mencari alamat Khaterina. Hari ini adalah hari minggu yang menyenangkan karena taman Canon Hill Park yang sangat luas dipenuhi banyak orang yang bersantai dan bersepeda di sekeliliing taman menikmati alusnya angin taman. Dengan mantel yang tidak terlalu tebal, Dayana mulai menjelajahi kota Birmingham sambil mencari alamat Khaterina. Dijalan ia menjumpai tarian Morris yang menarik dirinya untuk diam melihat. Sangat menarik tarian trdisional Inggris satu ini. Usai melihat, Dayana kembali pergi dengan mengenakan taksi mencari alamat, tak disangka di alun-alun kota birmingham terlihat parade besar untuk menyambut kedatangan putra mahkota di Istana Buckingham Palace yang ditempati kediaman ratu Inggris. Dayana tidak terlalu ingin untuk melihat hal yang terbilang menarik saat melihat para putra mahkota datang berkunjung. Dayana lebih memilih mencari alamat

    Last Updated : 2022-03-05
  • Selir Rahasia Pangeran   Kelima Pangeran

    Pagi hari sekali Dayana mengunjungi Istana Dentanio bersama Khaterina, kerajaan yang ditempati oleh para pangeran kerajaan dari keluarga ke dua Raja Phillipe Flandrick dengan mendiang ratu Margarette Von Flandrick. Tujuannya untuk bekerja sebagai penari adalah harapan terakhirnya untuk bisa bertemu dengan anaknya. Mereka telah berada pada area kerajaan yang begitu sangat luas dengan pemandangan halaman yang memukau mata bahkan Dayana tmelihat sekeklilingnya yang bertaburan banyak sekali berbagai bunga yang indah. “Jangan terlalu gugup, Dayana, masuk ke istana pangeran tidak terlalu sulit. Hanya kuatkan mental saja.” Ucapan Khaterina di akhir kalimat cukup membuat Dayana berfikir hal lain untuk lebih waspada karena ini adalah kerajaan para pangeran kerajaan yang dibanggakan oleh Ratu Elizabeth II. Sesampainya di tempat pendaftaran, Dayana kembali gugup pasalnya pandangan orang eropa cukup menakutkan baginya apalagi tanpa senyum. Terlihat akward sekali. “Hello, Madam Crossy!" Khateri

    Last Updated : 2022-04-26
  • Selir Rahasia Pangeran   Pelacur?

    Khaterina dan Dayana telah masuk keruang latihan. Puluhan penari tengah bersiap untuk latihan. Khaterina pun di sapa dengan hangat. “Pagi, Mrs. Khaterina!” sapa semuanya. Dayana yang berada disampingnya hanya tersenyum kaku memandang para penari yang memandangnya. “Pagi semuanya!” sapa Khaterina balik. “Siapa itu, Mrs. Khaterina?” tanya salah satu penari. Khaterina melirik Dayana lalu menyuruhnya mengikuti langkahnya untuk kedepan. “Berkumpullah, akan aku beritahu.” Semuanya berkumpul di depan Khaterina sementara Dayana masih terlihat malu. “Kenalkan semua, namanya Dayana dari Indonesia dan akan menjadi penari disini bersama kalian!” beritahunya. Prok.... prok... Semuanya bertepuk tangan dengan meriah dan terlihat senang dengan keberadaan Dayana. Dayana pikir orang-orang barat akan terasa dingin dan angkuh, namun sambutan dan sapaan mereka kepadanya cukup membuat dirinya lega. “Wahhh, dia sangat cantik Mrs Khaterina, hai Dayana!” ungkap salah satu penari yang terlihat senang

    Last Updated : 2022-04-28
  • Selir Rahasia Pangeran   Khawatir

    Mengingat perbincangannya dengan teman-teman barunya di Istana, Dayana menjadi khawatir perihal memuaskan nafsu dan beberapa peraturan lainnya. Sejak pulang dan sampai tengah malam ia tidak bisa tidur sekalipun. Ia terus saja menatap dirinya di cermin sambil memperhatikan wajah dan badannya yang ia rasa harus di jaga.Dan keesokan harinya di dapur, Khaterina yang menyiapkan sarapan memanggil Dayana untuk sarapan Bersama.“Dayana! Apa kau sudah bangun! Keluarlah sarapan!” panggilnya sambil menyiapkan makanan di meja persegi itu.Tidak ada jawaban dan Khaterina lagi-lagi memanggil.“Dayana, cepatlah! Hari ini latihan terakhir menari jadi turunlah sarapan!” panggil Khaterina lagi.Huh…Khaterina sudah siap dengan makanannya. Namun Dayana belum kunjung keluar. Khaterina menjadi bingung dan memilih untuk menghampiri Dayana ke kamarnya.Namun niatnya terhenti saat Dayana muncul dan membuat Khaterina yang melihat penampilan Wanita itu menjadi aneh. Tubuh dan wajah Dayana terlihat kusam dan t

    Last Updated : 2022-12-29
  • Selir Rahasia Pangeran   Perceraian

    “Dayana, cepat! aku harus kerja!” seru seorang wanita dengan rambut keriting mengembang yang tengah menanti dengan tak sabaran di depan pintu sambil melirik jam tangan miliknya. Tok tok… Ia semakin mengetuknya dengan cukup keras. “Iya, ya, bentar!” balas Dayana dari dalam. “Aish, ck!” decaknya kesal dipagi hari, bahkan kaki dan tangannya tak berhenti berkutik seperti orang kesemutan. Tak lama akhirnya pintu terbuka dengan menampilkan Dayana yang telah rapi dengan menggendong seorang anak kecil yang tidak lain adalah anaknya- Kelly. “Aish, kenapa lama banget, sih!” cercanya. “Sorry, An. Nih, aku titip Kelly,” Dayana langsung memberikan anaknya pada Ana. “Udah sana cepet, nanti sidang cerainya dibatalin lagi karena kamu," Kata Ana. “Huuuh” Dayana menghela nafasnya cukup panjang untuk menstabilkan deru jantungnya. “Awas, jangan sampai gagal, ok,” peringat Ana pada Dayana yang hanya mengangguk saja. “Yaudah, aku berangkat." Dayana telah siap. "Kelly sayang, mommy pergi dulu, y

    Last Updated : 2022-03-05

Latest chapter

  • Selir Rahasia Pangeran   Khawatir

    Mengingat perbincangannya dengan teman-teman barunya di Istana, Dayana menjadi khawatir perihal memuaskan nafsu dan beberapa peraturan lainnya. Sejak pulang dan sampai tengah malam ia tidak bisa tidur sekalipun. Ia terus saja menatap dirinya di cermin sambil memperhatikan wajah dan badannya yang ia rasa harus di jaga.Dan keesokan harinya di dapur, Khaterina yang menyiapkan sarapan memanggil Dayana untuk sarapan Bersama.“Dayana! Apa kau sudah bangun! Keluarlah sarapan!” panggilnya sambil menyiapkan makanan di meja persegi itu.Tidak ada jawaban dan Khaterina lagi-lagi memanggil.“Dayana, cepatlah! Hari ini latihan terakhir menari jadi turunlah sarapan!” panggil Khaterina lagi.Huh…Khaterina sudah siap dengan makanannya. Namun Dayana belum kunjung keluar. Khaterina menjadi bingung dan memilih untuk menghampiri Dayana ke kamarnya.Namun niatnya terhenti saat Dayana muncul dan membuat Khaterina yang melihat penampilan Wanita itu menjadi aneh. Tubuh dan wajah Dayana terlihat kusam dan t

  • Selir Rahasia Pangeran   Pelacur?

    Khaterina dan Dayana telah masuk keruang latihan. Puluhan penari tengah bersiap untuk latihan. Khaterina pun di sapa dengan hangat. “Pagi, Mrs. Khaterina!” sapa semuanya. Dayana yang berada disampingnya hanya tersenyum kaku memandang para penari yang memandangnya. “Pagi semuanya!” sapa Khaterina balik. “Siapa itu, Mrs. Khaterina?” tanya salah satu penari. Khaterina melirik Dayana lalu menyuruhnya mengikuti langkahnya untuk kedepan. “Berkumpullah, akan aku beritahu.” Semuanya berkumpul di depan Khaterina sementara Dayana masih terlihat malu. “Kenalkan semua, namanya Dayana dari Indonesia dan akan menjadi penari disini bersama kalian!” beritahunya. Prok.... prok... Semuanya bertepuk tangan dengan meriah dan terlihat senang dengan keberadaan Dayana. Dayana pikir orang-orang barat akan terasa dingin dan angkuh, namun sambutan dan sapaan mereka kepadanya cukup membuat dirinya lega. “Wahhh, dia sangat cantik Mrs Khaterina, hai Dayana!” ungkap salah satu penari yang terlihat senang

  • Selir Rahasia Pangeran   Kelima Pangeran

    Pagi hari sekali Dayana mengunjungi Istana Dentanio bersama Khaterina, kerajaan yang ditempati oleh para pangeran kerajaan dari keluarga ke dua Raja Phillipe Flandrick dengan mendiang ratu Margarette Von Flandrick. Tujuannya untuk bekerja sebagai penari adalah harapan terakhirnya untuk bisa bertemu dengan anaknya. Mereka telah berada pada area kerajaan yang begitu sangat luas dengan pemandangan halaman yang memukau mata bahkan Dayana tmelihat sekeklilingnya yang bertaburan banyak sekali berbagai bunga yang indah. “Jangan terlalu gugup, Dayana, masuk ke istana pangeran tidak terlalu sulit. Hanya kuatkan mental saja.” Ucapan Khaterina di akhir kalimat cukup membuat Dayana berfikir hal lain untuk lebih waspada karena ini adalah kerajaan para pangeran kerajaan yang dibanggakan oleh Ratu Elizabeth II. Sesampainya di tempat pendaftaran, Dayana kembali gugup pasalnya pandangan orang eropa cukup menakutkan baginya apalagi tanpa senyum. Terlihat akward sekali. “Hello, Madam Crossy!" Khateri

  • Selir Rahasia Pangeran   Inggris

    Saat pagi hari di kota Birmingham yang sejuk dan dengan berbagai macam aktivitas yang menarik, Dayana melanjutkan perjalananannya untuk mencari alamat Khaterina. Hari ini adalah hari minggu yang menyenangkan karena taman Canon Hill Park yang sangat luas dipenuhi banyak orang yang bersantai dan bersepeda di sekeliliing taman menikmati alusnya angin taman. Dengan mantel yang tidak terlalu tebal, Dayana mulai menjelajahi kota Birmingham sambil mencari alamat Khaterina. Dijalan ia menjumpai tarian Morris yang menarik dirinya untuk diam melihat. Sangat menarik tarian trdisional Inggris satu ini. Usai melihat, Dayana kembali pergi dengan mengenakan taksi mencari alamat, tak disangka di alun-alun kota birmingham terlihat parade besar untuk menyambut kedatangan putra mahkota di Istana Buckingham Palace yang ditempati kediaman ratu Inggris. Dayana tidak terlalu ingin untuk melihat hal yang terbilang menarik saat melihat para putra mahkota datang berkunjung. Dayana lebih memilih mencari alamat

  • Selir Rahasia Pangeran   Pamit

    Akhirnya mereka pergi dari sana dan mulai besok Dayana akan bekerja tanpa henti. Pagi sampai siang, ia akan menari di alun-alun dan dari sore sampai tengah malam ia akan bekerja di Bar. Selama 2 bulan berjalan bekerja banting tulang tanpa lelah di dua tempat membuatnya sangat lelah dan nyeri akan tubuhnya namun di dalam pikiran dan hatinya ia memikirkan anaknya. Dayana sangat merindukan sosok Kelly. Selama di Bar cukup baik karena Alex kadang menjaganya apabila ada orang yang bersikap sarkas padanya tetapi untuk sekedar menemani minum ia bersedia dengan senang hati sambil bercanda. Ia tidak terlalu mempermasalahkan kerjaannya karena memang inilah cara kerjanya. Tak dirasa hampir 5 bulan ia bekerja dan mengumpulkan pundi-pundi uang yang cukup banyak dalam tabungannya. Ia sangat senang dan ingin cepat—cepat pergi ke Inggris. Kali ini di saat menari di alun-alun taman kota Dayana didatangi Bondan dan Ana. Mereka memlih berbincang di pojok taman. “Ada apa, Na, Dan?” tanya Dayana melirik

  • Selir Rahasia Pangeran   Harapan

    Dalam perjalanan pulang Dayana berfikir untuk pergi sebuah tempat dan menyuruh sopir taksi memutar jalan. Tak lama ia telah sampai tempat yang ia tuju, sebuah padepokan tempat oranng belajar menari. Penari handal seperti dirinya dulu pernah belajar di padepokan ini, tempat dirinya di bina dengan berbagai macam tarian, tradisional jawa, modern, maupun tarian klasik barat. Dilihatnya banyak sekali anak kaula muda yang sedang belajar menari tradisional jawa yang khas. Dayana kembali teringat akan masa-masa dulu saat belajar keras disini, mulai dari usianya tujuh tahun sampai tujuh belas tahun baru ia keluar untuk meniti karirnya. Saat ini ia tengah berkeliling sambil melihat mereka yang belajar menari. Di suatu waktu ia terpaku dan tersenyum lebar saat melihat guru tari yang sangat ia rindukan. Guru tari itu melihatnya dan menyapanya dengan senyum. Dayana memutuskan untuk melihat dan menunggu sampai kegiatan selesai. Tak lama menunggu akhirnya sang guru mendatanginya. “Dayana,” “Sal

  • Selir Rahasia Pangeran   Frustasi

    Ana telah mengetuk berkali-kali pintu Dayana ditiap paginya tetapi yang ia dengar hanya gemericik air keran. Ana menduga Dayana tengah mandi atau mencuci piring. Ia juga pernah mencoba membuat Dayana keluar namun wanita itu tak pernah sekali pun keluar. Pekerjaan nya pun terbengkalai karena kejadian itu. Tetapi pada suatu hari saat dimana manager tari Dayana datang, laki-laki tambun itu berusaha membuat Dayana keluar. “Dayana!” Tok tok tok... “Dayana, ini aku Bondan!” panggilnya. “Dayana, aku tau semua masalahmu, aku tau kau bercerai dan kehilangan Kelly, tapi kami disini Dayana, Dayana, bukalah sekali saja. Mari kita bicarakan ini, ok, kamu tidak bisa terus hidup ini dan aku akan membantumu mencari Kelly,” ucap Bondan. Ceklek... Pintu akhirnya terbuka sedikit memberikan cela bagi Bondan untuk masuk. Bondan merasa begitu senang karena Dayana mendengarkannya. Ia bergegas masuk menemui Dayana. Melihat rumah yang berantakan dan tak terurus, serta dengan keadaan Dayana yang memperiha

  • Selir Rahasia Pangeran   Perceraian

    “Dayana, cepat! aku harus kerja!” seru seorang wanita dengan rambut keriting mengembang yang tengah menanti dengan tak sabaran di depan pintu sambil melirik jam tangan miliknya. Tok tok… Ia semakin mengetuknya dengan cukup keras. “Iya, ya, bentar!” balas Dayana dari dalam. “Aish, ck!” decaknya kesal dipagi hari, bahkan kaki dan tangannya tak berhenti berkutik seperti orang kesemutan. Tak lama akhirnya pintu terbuka dengan menampilkan Dayana yang telah rapi dengan menggendong seorang anak kecil yang tidak lain adalah anaknya- Kelly. “Aish, kenapa lama banget, sih!” cercanya. “Sorry, An. Nih, aku titip Kelly,” Dayana langsung memberikan anaknya pada Ana. “Udah sana cepet, nanti sidang cerainya dibatalin lagi karena kamu," Kata Ana. “Huuuh” Dayana menghela nafasnya cukup panjang untuk menstabilkan deru jantungnya. “Awas, jangan sampai gagal, ok,” peringat Ana pada Dayana yang hanya mengangguk saja. “Yaudah, aku berangkat." Dayana telah siap. "Kelly sayang, mommy pergi dulu, y

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status