Share

SPM - Part 85. Senjata Mutakhir

Pangeran Ketiga sudah membawa Xin Qian kembali ke Paviliun Xing He. Di halaman belakang, wanitanya itu hanya diminta untuk duduk tanpa berbuat apapun. Guru sudah berkata untuk menjaga Xin Qian dengan baik, mana mungkin Xuan Yuan berani membantah.

"A Yuan, bagaimana ini, aku tidak mungkin bisa melanjutkan ritual." Xin Qian berkata lemah, mengeluhkan kondisinya yang masih lemas. Sebenarnya, situasi ini sangat menguntungkan. Dia akan menikmati waktu sedikit berleha-leha tanpa dominasi Xuan Yuan.

"QianQian, kamu bisa memberiku instruksi aku harus berbuat apa. Biar aku yang melanjutkan ritual ini." Xuan Yuan berkata lembut.

Melihat Xin Qian pingsan, nyawa Xuan Yuan nyaris ikut terbang menghilang. Tidak bisa membayangkan jika dia harus kehilangan wanita ini di dalam hidupnya.

"Baiklah, kalau begitu. Aku tidak segan lagi merepotkanmu," sahut Xin Qian sambil tersenyum.

Xuan Yuan merasa rumit. Jika yang berkata demikian bukan Xin Qian, orang itu pasti sudah dibunuhnya. Sedari kecil, tak ada y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hann Xzz
dua wanita itu beneran orang sekte emei kah thor ?? sumpah terkejut aku
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status