Beranda / Fantasi / Selir Pangeran Murong / SPM - Part 72. Putra Mahkota Murong Huantian

Share

SPM - Part 72. Putra Mahkota Murong Huantian

Penulis: Ummu Nadin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-10 08:00:14

Suasana mengharu biru di Istana Xi Wei tak bisa dihindari. Selir Hui Yuan Shi menumpahkan semua rasa yang telah ditahannya dua bulan ini.

"Yuan'er, Ibunda hampir mati karena khawatir."

Melepas kepergian putranya ke tengah wabah, rasanya tidak sama dengan melepasnya ke medan perang. Setiap hari Selir Hui dihantui rasa takut putranya akan tertular dan mati. Tekanan yang luar biasa harus dirasakannya selama dua bulan ini.

Xuan Yuan menggenggam tangan Selir Hui untuk menenangkan.

"Ibu, Ananda baik-baik saja. QianQian menjaga dan merawatku dengan baik."

Sepasang netra phoniex milik Selir Hui beralih pada Xin Qian yang ada di sisi Xuan Yuan.

"QianQian, kamu juga baik-baik saja?" tanya Selir Hui.

"Ibu, aku baik-baik saja. Anda jangan khawatir."

Selir Hui baru bisa bernapas lega ketika melihat Xuan Yuan dan Xin Qian baik-baik saja.

"Bagus, kalau begitu pernikahan kalian tidak perlu ditunda lagi. Yuan'er, ayahmu sudah menyiapkan sebuah perayaan yang megah untuk pernikahan kalian." Selir H
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Indah Syi
Alhamdulillaaah yaa ternyata nyanyian Permaisuri Lou tidak membuat Huantian sakit kepala apalagi sakit kelapa......
goodnovel comment avatar
alfira ananda
di tungu kelanjutannya thorr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 73. Aura Zhou Yuwen di Paviliun Xing He

    Semakin dekat dengan hari pernikahan, kesibukan yang ada di Istana Xi Wei semakin terlihat. Hilir mudik para pelayan yang harus memastikan segala sesuatunya tidak terlewat. Lampion yang terpasang setiap lima langkah membuat suasana malam terlihat lebih semarak dibanding hari lain.Kendati demikian, segala kericuhan yang terjadi di Istana Xi Wei tersebut, tidak bisa menembus masuk Paviliun Xing He. Kondisi Paviliun tersebut masih sama seperti sebelumnya, tidak terjamah.Hanya pelayan khusus saja yang diizinkan untuk masuk dengan pengawasan ketat dari penjaga. Mereka harus segera pergi setelah tugas yang dilakukan telah usai."QianQian, aku sudah tidak sabar menunggu hari pernikahan kita," ungkap Xuan Yuan dengan wajah cemberut saat keduanya makan malam berdua di Aula.Wajah Xin Qian memerah menahan malu. Setiap saat pria ini selalu saja mengatakan hal yang sama. "Bukankah lusa kita menikah?" sahutnya tanpa memandang Xuan Yuan.Membicarakan hari pernikahan dengan pria ini sepertinya bu

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-11
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 74. Masih Menunggu

    Semalaman tiga pengawal memindai setiap sudut Paviliun, akan tetapi tidak menemukan sosok Zhou Yuwen. Pangeran Ketiga sangat kesal karena tidak berhasil menangkap pembuat onar itu sekarang. Hingga pagi menjelang, Xuan Yuan tidak bisa tidur. Dia hanya duduk di sisi luar ranjang tempat Xin Qian tidur.Tak ingin meninggalkannya barang dari detik pun. Bahkan pengawal rahasia yang bersembunyi dalam kegelapan berjaga mengelilingi Aula samping untuk memastikan tidak terjadi sesuatu pada majikan mereka. Xin Qian adalah majikan mereka. Semua pengawal sudah mengakuinya, tak ada yang berselisih dalam hal ini."Kenapa wajahmu begitu kesal?" tanya Xin Qian ketika bangun tidur mendapati Xuan Yuan duduk dengan wajah penuh amarah."Zhou Yuwen datang ke paviliun Xing He. Apakah kamu tidak merasa ini sangat aneh?" Pangeran Ketiga menatap Xin Qian yang baru saja bangun tidur."Aku akan mandi dulu." Xin Qian bergegas bangkit. Biasanya, Shu Ling sudah menyiapkan air hangat untuk mandi. Namun, Pangeran

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-11
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 75. Curiga

    "Apakah Zhou Yuwen ini...." Dua pangeran Da Liang itu berkata bersamaan. Lintasan curiga secara bersamaan muncul di benak keduanya.Pangeran Pertama dan Pangeran Ketiga saling pandang dengan tatapan mata yang sama-sama terlihat kaget. Ada gejolak di kedalaman telaga keduanya. Kendati demikian, bibir keduanya terkatup rapat.Keduanya membuat gerakan yang sama, mengibaskan jubahnya dan duduk di kursi yang ada di Aula utama Paviliun Xing He bersamaan. Di saat demikian, keduanya terlihat sangat kompak dan akur. "Kakak Pertama, jangan bilang kalau kamu mempunyai pemikiran yang sama denganku?" Xuan Yuan melirik Huantian curiga."Haiyaa, aku baru saja akan mengatakannya!" dengus Huantian sambil memutar bola mata malas.Keduanya sama-sama mendengus kasar. Tidak masalah jika Zhou Yuwen itu membuat ulah di Negara Zhou dan Tangluo. Wilayah itu jauh dari Hangzhou. Namun, semalam Zhou Yuwen berani menunjukkan diri di istana Xi Wei. Tentu saja dua pangeran ini mempunyai pemikiran yang sama. Hany

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-12
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 76. Bersembunyi

    Suasana Aula seketika senyap. Tak ada suara sama sekali, bahkan Huantian tidak berani mengeluarkan suara saat bernapas. Kepala melayang karena lidah bicara sembarangan, bukan hal asing di istana ini. Huantian pun merasa sangat ironis. Orang yang akan dilaporkan adalah putra Kaisar, adiknya sendiri."Ayahanda, ini hanya sebatas kecurigaan Ananda. Belum ada bukti yang menguatkan, hanya dugaan karena ada beberapa kebetulan yang terjadi. Mohon Kaisar untuk memeriksa lebih jelas lagi." Huantian memberi hormat sekali lagi selepas berkata demikian."Katakan dengan jelas!" titah Kaisar."Zhou Yuwen memiliki hubungan dengan Raja Zhou Xiuhuan di Negara Zhou. Tiba-tiba, semalam dia hadir di Paviliun Xing He. Penjaga Paviliun Xing He bukan penjaga sembarangan. Adik Ketiga sudah melatih mereka semua secara khusus. Namun, tidak ada yang menyadari kehadiran Zhou Yuwen kecuali tiga pengawal pribadi Pangeran Ketiga dan juga Yuan'er. Bukankah itu menunjukkan bahwa Zhou Yuwen ini bisa berkeliaran deng

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-12
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 77. Mangsa Baru

    Chen Yihan berdiri di sisi Tuan Pemimpin tak berani menegakkan kepala. Hari ini, suasana hati Tuan Pemimpin sedang tidak baik-baik saja. Pernikahan antara Murong Xuan Yuan dan Xin Qian hari ini digelar di Istana Xi Wei. Sang Ibunda melarangnya untuk datang. Dia juga tidak berani pergi diam-diam. Hanya bisa menekuk muka di hadapan anak buahnya dengan berbagai macam perintah tak masuk akal demi melampiaskan amarahnya.Sudah ada beberapa anak buahnya yang menjadi korban. Pria ini sangat mengerikan. Jika ingin membunuh orang, tak perlu berkeringat melakukannya. Dia cukup mengayunkan tangan, racun sudah menyebar dan membunuh dalam hitungan detik."Wang Xiaoming hari ini datang?" tanya Tuan Pemimpin pada Chen Yihan."Iya. Xiaoming bersama dengan Mo Shang dan Yan Qing Cheng hari ini datang di markas kita. Utusan dari Raja Zhou Xiuhuan juga hari ini datang. Jika Anda mempunyai titah, pergerakan bisa segera dimulai." "Bagus. Siapkan sambutan untuk mereka semua. Paman Xiuhuan pasti telah meny

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-13
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 78. Malam Pengantin

    Pengiring pengantin saat ini berada di kamar pengantin. Dia memberikan tongkat kepada Pangeran Ketiga untuk membuka kerudung pengantin wanita."Pengantin pria harus membuka kerudung pengantin wanita dengan ini." Pangeran Ketiga mengikuti ucapan pengiring pengantin dengan patuh. Rasa bahagia yangvmembuncah di dalam dada Pangeran Ketiga tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Xin Qian duduk di sisi ranjang pengantin yang telah dihias dengan indah dan menawan hingga sedemikian rupa. Pakaian pengantin berwarna merah berhiaskan motif sulaman benang emas begitu indah membalut tubuhnya. Kepala Xin Qian tertutup dengan tudung berwarna merah."QianQian, aku akan membuka kerudungmu." Pangeran Ketiga tanpa ragu membuka kerudung dengan tongkat yang diberikan oleh pengiring pengantin.Wanita itu sudah pergi meninggalkan kamar pengantin. Hanya tersisa Xuan Yuan dan pengantin wanita yang ada di sana.Ketika tudung merah itu terbuka sempurna, wajah cantik Xin Qian menjadi pemandangan yang tak sangg

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-13
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 79. Rencana Perang

    Berbeda dengan Pangeran Pertama yang merana atau Pangeran Ketiga yang sedang menikmati indahnya malam pertama, Murong Ying Lan sedang duduk di Aula bersama dengan kelompoknya. Orang-orang yang beraliansi dengannya juga sudah datang. Mo Shang dan Yan Qing Cheng duduk di Aula utama dengan tenang.Utusan Raja Zhou Xiuhuan, Gui Yan juga berada di sana. "Pangeran Kedua, 500.000 pasukan Negara Zhou sudah disiapkan di perbatasan Negara Zhou dengan Da Liang. Perang dua negara ini sudah tidak mungkin dihindari lagi, untuk mengembalikan harga diri Negara Zhou yang selama dua puluh tahun ini ditindas oleh Da Liang. Putri Kecil Zhou Yichang kami disandera di harem kaisar Da Liang. Itu adalah penghinaan paling besar yang harus Negara Zhou kami terima dari Da Liang."Gui Yan tidak menahan kemarahan. Selama bertahun-tahun Negara Zhou sudah menahan diri, tidak berani menampakkan rasa marah. Sekarang, kekuatan militer susah berlipat ganda, mana mungkin masih harus menahan diri lagi."Tuan Gui Yan, Pa

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 80. Perintah Perang

    Huantian beberapa kali membuang napas gusar di Aula utama Paviliun Xin He. Perasaan tertekan harus kembali menyapa relung hati, karena harus menerima kenyataan tidak menyenangkan baginya. Pintu kamar pengantin masih tertutup rapat. Padahal sekarang sudah tengah hari.Kaisar memerintahkannya untuk mengunjungi Pangeran Ketiga, karena sudah satu pekan sejak hari pernikahan, Xuan Yuan tidak hadir di Pengadilan Istana."Yunxi, apa majikanmu sudah berubah menjadi seorang pemalas? Hari sudah begitu siang, kenapa masih belum juga bangun? Huh...." Huantian mendengus kesal."Putra Mahkota, mohon pemakluman Anda. Pangeran Ketiga masih menikmati masa pengantin baru. Kami tidak berani mengganggunya. Sudah satu pekan, tapi mereka belum keluar dari kamar pengantin sama sekali." Yunxi berkata pelan."Apa? Sudah satu pekan ini, mereka tidak keluar dari kamar pengantin?" Sepasang netra Huantian membelalak sempurna. "Sungguh keterlaluan, sebenarnya apa yang sedang mereka lakukan di dalam sana?" raung Hu

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14

Bab terbaru

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 140. The End

    Dua tahun sejak kehadiran Pangeran Ketiga di Kota Chang'an, kehidupan di kota ini sudah sangat jauh berbeda. Pasar-pasar sangat ramai didatangi orang-orang dari luar wilayah. Chang'an memproduksi barang-barang yang tidak dihasilkan oleh kota-kota yang lain.Penduduk yang semula hidup di bawah garis kemiskinan, kini bisa hidup lebih baik. Pangeran Ketiga mengembangkan obat-obatan herbal, berbagai jenis senjata, sutera berkualitas tinggi dan berbagai barang lain yang hanya ada di Kota Chang'an.Permaisuri Xin dijuluki jenius yang berhasil menciptakan terobosan baru dalam menghasilkan berbagai barang tersebut. Apa yang pernah Xin Qian lihat di zaman modern, dia mengembangkannya di tempat ini disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang terbatas. Kendati demikian, hal tersebut menjadi terobosan yang luar biasa. Buktinya, berbagai barang tersebut mampu membuat nama Chang'an yang semula tak pernah diperhitungkan oleh dunia, sekarang menjadi salah satu kota yang paling banyak dibicarakan.P

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 139. Hukuman yang Layak

    Seorang wanita tua duduk merana di dalam jeruji besi. Ada besi berbentuk bulat sebesar bola dan rantai besar yang terikat di kakinya. Dengan usia setua Nenek Bai yang berusia lebih dari enam puluh tahun, para penjaga penjara surgawi memang sedikit berlebihan. Tanpa diikat dengan rantai sebesar itu saja, Nenek Bai tidak mungkin bisa melarikan diri dari sini. Xin Qian membuang napas melihatnya. Orang-orang zaman kuno memang sangat tidak masuk akal. "Bagaimana hasil pemeriksaan Nenek Bai?" bisik Xin Qian pada suaminya."Dia menemukan Lin Chao Feng pingsan di pinggir sungai. Setelah setengah hari menunggu, pria itu baru siuman. Nenek Bai mengajaknya pulang dan mengakuinya sebagai cucu. Hanya itu saja pengakuannya." Xuan Yuan berkata datar."Hmm, cukup masuk akal," sahut Xin Qian.Pangeran Ketiga menoleh. Ditatapnya wajah cantik Xin Qian dengan dahi mengernyit."QianQian, katakan padaku, kenapa kamu bisa bilang bahwa penjelasannya cukup masuk akal?" Xuan Yuan bahkan tidak percaya sama s

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 138. Hukuman Apa?

    Sehari berselang selepas proses eksekusi Lin Chao Feng, Mei Yin dan Qionglin bergegas untuk menemui Permaisuri Xin. Ketika keduanya sampai di depan aula Paviliun Bulan, Xue yang datang menemui."Tuan Xue, ada hal yang harus saya sampaikan pada Permaisuri Xin hari ini." Wanita tua itu berinisiatif untuk berkata lebih dahulu sebelum Xue bertanya."Guru Mei harap menunggu sebentar. Hamba akan menyampaikan kepada Permaisuri Xin terlebih dahulu." Xue segera berlalu setelah selesai mengatakan kalimat tersebut."Guru, apa Anda yakin akan memberi hukuman untuk Qian'er?" ungkap Qionglin."Tentu saja, kejahatan Qian'er sudah begitu berat. Ada ratusan pasukan Da Liang yang mati keracunan, sedangkan ribuan lainnya terinfeksi racun. Apakah ini jenis kejahatan ringan?" sahut Mei Yin.Meski Qian'er adalah murid yang dirawatnya sendiri sejak masih kecil. Kejahatan tetaplah kejahatan. Dia tidak bisa mengabaikan nyawa ribuan orang yang menderita karena kasih sayangnya pada Qian'er. Apalagi, Qian'er ma

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 137. Eksekusi

    Xuan Yuan tidak memberi izin Permaisuri Xin untuk mengikuti proses hukuman Lin Chao Feng. Tak ingin memberi kesempatan untuk penjahat itu melihat wajah cantik Xin Qian barang sebentar saja supaya tidak menyisakan rasa sesal di dalam hatinya di ujung kematian. Pangeran Ketiga memang sekejam itu.Eksekusi hukuman ini disaksikan oleh penduduk Kota Chang'an."Untuk pelajaran bagi kalian semua yang masih menyimpan niat jahat untuk mencelakai kami, sebaiknya segera hapus baik-baik dari hati kalian. Kalian saksikan, pria ini bernama Lin Chao Feng, dia berniat untuk mencelakai Permaisuri Xin dan dua pangeran kecil. Aku tidak akan segan memenggal kepala orang ini." Xuan Yuan berpidato dengan tegas. Kembali ke zaman feodal adalah nasib buruk bagi Lin Chao Feng. Dia harus mati menyedihkan di tempat bobrok ini, tanpa seorang pun yang menangisi.Pria penjelajah waktu itu tidak terima dengan hukuman ini. Dia sama sekali tidak menyangka nyawanya akan berakhir begitu saja tanpa ampun di tempat yang

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 136. Lin Chao Feng Ditangkap

    Lin Chao Feng berusaha melarikan diri ketika Xue datang. Raut panik pria penjelajah waktu dari zaman modern itu begitu kentara, tak bisa disembunyikan. Semua alat-alat yang dibawanya dari zaman modern sudah diamankan oleh pasukan Pangeran Ketiga."Lin Chao Feng, sebaiknya kamu menyerah saja!" Xue berkata datar dan dingin. Pengawal Xuan Yuan yang mempunyai karakter nyaris sama dengan majikannya adalah Xue. "Sialan, aku sudah ketahuan!" Sekuat tenaga, Lin Chao Feng berusaha melarikan diri. Pada akhirnya, ketahuan juga. "Pangeran Ketiga ingin kamu memberi penjelasan. Sebaiknya kamu tidak melawan, atau kamu tidak akan dilepaskan dari penjara surgawi." "Tidak akan semudah itu menangkapku!" Lin Chao Feng tidak terbiasa diancam oleh orang lain. Tak suka mendengar Xue menekannya sedemikian rupa."Mari kita coba!" Xue mulai menyerang. Lin Chao Feng mencoba untuk menghadapi.Jika di zaman modern, kemampuan bela diri Lin Chao Feng bisa dibilang tangguh. Namun, sayang sekali dia salah mendapat

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 135. Mesin Waktu

    Xin Qian tertegun melihat barang-barang yang ada di dalam kotak kayu tersebut ketika terbuka. Sementara Xuan Yuan hanya melipat tangan ke belakang dengan dahi berkerut, tak paham.Ada beberapa benda asing di mata Xuan Yuan yang tergeletak di dalam kotak kayu tersebut."QianQian, benda apa ini?" tanyanya penasaran.Tak jauh dengan benda yang dibawa oleh Xin Qian ketika datang ke tempat ini, benda-benda aneh yang tidak dimengerti fungsinya oleh Xuan Yuan.Namun bedanya, Lin Chao Feng datang ke sini dengan sengaja. Tentu saja dia telah mempersiapkan segala hal yang diperlukan.Beberapa makanan kering berbentuk biskuit. Ada juga kapsul yang obat-obatan. "Botol ini berisi racun, Yun. Yang ini juga, entah apa yang akan dilakukannya dengan racun-racun ini." Yunxi menerima botol plastik dan memegangnya merasa aneh, karena belum ada botol seperti ini di zaman kuno. Pengawal itu memberi tulisan 'racun' di luar botol tersebut. "Yang ini kapsul makanan sehat." Yunxi dan Xue yang baru saja dat

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 134. Tugas Pertama

    "Bersujud!"Jun Hui memimpin lima puluh prajurit dari Negara Zhou bersujud pada Xin Qian di halaman begitu Permaisuri Xin turun dari kereta kuda.Xuan Yuan dan Xin Qian saling bertukar pandang melihatnya. Ada apa ini? Kenapa mereka semua tiba-tiba bersujud di hadapannya."Jun Hui bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!""Kami semua bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!"Suara lantang dari lima puluh pria berbadan tegap di halaman terdengar bergemuruh. Angin seketika berhenti bergerak, daun pohon willow ikut tertegun mendengarkan sumpah mereka."Apa maksudnya ini?" Xin Qian akhirnya bersuara. Tak ingin rasa penasaran itu menggerogoti hati setengah mati.Jun Hui maju ke depan. "Kami bisa hidup sampai hari ini karena belas kasih Anda. Jika bukan karena Anda yang dulu merawat, kami pasti tidak hidup hari ini. Kami telah meninggalkan atribut Negara Zhou. Mulai hari ini, kami adalah pelayan Anda." Jun Hui berkata dengan sangat lancar. Pa

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 133. Jun Hui Datang

    "Nenek Bai, berapa orang yang tinggal di rumahmu ini?" Beberapa orang petugas sedang mendata jumlah penduduk di Kota Chang'an, sudah tiba di rumah milik Nenek Bai.Sebenarnya, ini juga salah satu rencana Yunxi untuk makin mengenal seluk beluk Kota Chang'an. Jumlah penduduk, pekerjaan mereka, penghasilan harian yang didapatkan, dan lain sebagainya. Data ini akan menjadi acuan Pangeran Ketiga untuk membuat kebijakan di masa depan, sebagai kepentingan jangka panjang.Kepentingan jangka pendeknya adalah untuk mengetahui latar belakang Lin Chao Feng dengan jelas.Begitu tiba di rumah Nenek Bai, mereka bertanya dengan deteil apa saja yang perlu dikorek dari wanita tua tersebut."Aku tinggal bersama cucuku." "Bukankah kamu tidak mempunyai anak? Kenapa mempunyai cucu?" tanya petugas itu menyelidik.Selama bertahun-tahun, Nenek Bai dikenal orang sebagai seorang janda yang hidup sendiri karena tidak mempunyai keturunan. Namun, sejak beberapa minggu terakhir, dia tinggal dengan seorang pria mu

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 132. Penyelidikan

    "A Yuan, aku bosan!" Xuan Yuan terlalu over protektif dalam menjaga istrinya yang sedang hamil. Xin Qian tak bisa lagi bebas bergerak dan melakukan aktivitas seperti biasanya. Selain ada Xuan Yuan, para pelayan siap siaga menyiapkan apapun yang dibutuhkan oleh Xin Qian. "Apa aku terlalu mengekangmu? Di luar sana ada begitu banyak orang yang berniat buruk terhadapmu, aku khawatir," sesal Xuan Yuan. Melihat wajah cemberut Xin Qian, hati pria itu tercubit. Xuan Yuan sangat mencintai wanitanya. Dia bahkan rela mengabdikan seluruh hidupnya untuk Xin Qian, akan berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya tertawa bahagia. Namun, dengan semua kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya, dia malah lebih sering membuat wanita ini melalui perjalanan hidup dan mati bersamanya. Semua ini sama sekali bukan situasi yang diinginkan Xuan Yuan."Aku hanya bosan terus berada di dalam istana akhir-akhir ini. Bisakah kita keluar dari sini?" pintanya dengan nada suara manja. Xin Qian tahu bahwa suaminya tidak

DMCA.com Protection Status