Beranda / Fantasi / Selir Pangeran Murong / SPM - Part 77. Mangsa Baru

Share

SPM - Part 77. Mangsa Baru

Penulis: Ummu Nadin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-13 09:44:03

Chen Yihan berdiri di sisi Tuan Pemimpin tak berani menegakkan kepala. Hari ini, suasana hati Tuan Pemimpin sedang tidak baik-baik saja. Pernikahan antara Murong Xuan Yuan dan Xin Qian hari ini digelar di Istana Xi Wei.

Sang Ibunda melarangnya untuk datang. Dia juga tidak berani pergi diam-diam. Hanya bisa menekuk muka di hadapan anak buahnya dengan berbagai macam perintah tak masuk akal demi melampiaskan amarahnya.

Sudah ada beberapa anak buahnya yang menjadi korban. Pria ini sangat mengerikan. Jika ingin membunuh orang, tak perlu berkeringat melakukannya. Dia cukup mengayunkan tangan, racun sudah menyebar dan membunuh dalam hitungan detik.

"Wang Xiaoming hari ini datang?" tanya Tuan Pemimpin pada Chen Yihan.

"Iya. Xiaoming bersama dengan Mo Shang dan Yan Qing Cheng hari ini datang di markas kita. Utusan dari Raja Zhou Xiuhuan juga hari ini datang. Jika Anda mempunyai titah, pergerakan bisa segera dimulai."

"Bagus. Siapkan sambutan untuk mereka semua. Paman Xiuhuan pasti telah meny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yani Zainum
lanjutt thorr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 78. Malam Pengantin

    Pengiring pengantin saat ini berada di kamar pengantin. Dia memberikan tongkat kepada Pangeran Ketiga untuk membuka kerudung pengantin wanita."Pengantin pria harus membuka kerudung pengantin wanita dengan ini." Pangeran Ketiga mengikuti ucapan pengiring pengantin dengan patuh. Rasa bahagia yangvmembuncah di dalam dada Pangeran Ketiga tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Xin Qian duduk di sisi ranjang pengantin yang telah dihias dengan indah dan menawan hingga sedemikian rupa. Pakaian pengantin berwarna merah berhiaskan motif sulaman benang emas begitu indah membalut tubuhnya. Kepala Xin Qian tertutup dengan tudung berwarna merah."QianQian, aku akan membuka kerudungmu." Pangeran Ketiga tanpa ragu membuka kerudung dengan tongkat yang diberikan oleh pengiring pengantin.Wanita itu sudah pergi meninggalkan kamar pengantin. Hanya tersisa Xuan Yuan dan pengantin wanita yang ada di sana.Ketika tudung merah itu terbuka sempurna, wajah cantik Xin Qian menjadi pemandangan yang tak sangg

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-13
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 79. Rencana Perang

    Berbeda dengan Pangeran Pertama yang merana atau Pangeran Ketiga yang sedang menikmati indahnya malam pertama, Murong Ying Lan sedang duduk di Aula bersama dengan kelompoknya. Orang-orang yang beraliansi dengannya juga sudah datang. Mo Shang dan Yan Qing Cheng duduk di Aula utama dengan tenang.Utusan Raja Zhou Xiuhuan, Gui Yan juga berada di sana. "Pangeran Kedua, 500.000 pasukan Negara Zhou sudah disiapkan di perbatasan Negara Zhou dengan Da Liang. Perang dua negara ini sudah tidak mungkin dihindari lagi, untuk mengembalikan harga diri Negara Zhou yang selama dua puluh tahun ini ditindas oleh Da Liang. Putri Kecil Zhou Yichang kami disandera di harem kaisar Da Liang. Itu adalah penghinaan paling besar yang harus Negara Zhou kami terima dari Da Liang."Gui Yan tidak menahan kemarahan. Selama bertahun-tahun Negara Zhou sudah menahan diri, tidak berani menampakkan rasa marah. Sekarang, kekuatan militer susah berlipat ganda, mana mungkin masih harus menahan diri lagi."Tuan Gui Yan, Pa

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 80. Perintah Perang

    Huantian beberapa kali membuang napas gusar di Aula utama Paviliun Xin He. Perasaan tertekan harus kembali menyapa relung hati, karena harus menerima kenyataan tidak menyenangkan baginya. Pintu kamar pengantin masih tertutup rapat. Padahal sekarang sudah tengah hari.Kaisar memerintahkannya untuk mengunjungi Pangeran Ketiga, karena sudah satu pekan sejak hari pernikahan, Xuan Yuan tidak hadir di Pengadilan Istana."Yunxi, apa majikanmu sudah berubah menjadi seorang pemalas? Hari sudah begitu siang, kenapa masih belum juga bangun? Huh...." Huantian mendengus kesal."Putra Mahkota, mohon pemakluman Anda. Pangeran Ketiga masih menikmati masa pengantin baru. Kami tidak berani mengganggunya. Sudah satu pekan, tapi mereka belum keluar dari kamar pengantin sama sekali." Yunxi berkata pelan."Apa? Sudah satu pekan ini, mereka tidak keluar dari kamar pengantin?" Sepasang netra Huantian membelalak sempurna. "Sungguh keterlaluan, sebenarnya apa yang sedang mereka lakukan di dalam sana?" raung Hu

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 81. Ritual

    Mulai tampak kesibukan di Paviliun Xing He hari ini. Satu pekan terakhir, tiga pengawal pribadi Xuan Yuan telah hidup dengan sangat santai, karena majikan mereka tidak menurunkan perintah apapun. sekarang ada begitu banyak tugas penting yang harus mereka lakukan.Kaisar sudah memberi titah pada semua anggota militer untuk bersiap memberikan kontribusi untuk Da Liang. Sebanyak 500.000 pasukan telah dipersiapkan untuk berangkat menuju perbatasan.Pangeran Ketiga akan menyusul setelah ritual pembuatan senjata surgawi selesai. Orang yang paling sibuk dalam hal ini tentu saja Xin Qian. Tak ada orang lain yang bisa membuat senjata surgawi kecuali dirinya."QianQian, apa kamu kelelahan?" tanya Xuan Yuan yang tiba-tiba sudah berada di sana. Kedua tangan kekar Dewa Perang Da Liang itu mulai memijit punggung wanitanya lembut. "Satu pekan terakhir kamu sudah memberi hukuman berat, sekarang masih harus ditambah dengan hukuman lain. Sebenarnya, kamu ini menyayangiku atau tidak?" Xin Qian mengeruc

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-15
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 82. Guru dan Kakak Seperguruan?

    Menerima laporan Ming Ye, bibir Xuan Yuan melengkung. Pada akhirnya, guru dan saudari seperguruan istrinya datang berkunjung untuk mengucapkan selamat atas pernikahan mereka.Berkebalikan dengan Xin Qian, saat ini wajahnya sangat rumit. Siapakah dia wanita ini? Berbagai pertanyaan bermain-main di dalam benak Xin Qian. "QianQian, ayo cepat sambut kedatangan Guru!" ajak Xuan Yuan yang buru-buru meninggalkan pekerjaannya. Bakti seorang murid kepada Guru tidak boleh diabaikan. Guru sudah merawat dan mengajari Xin Qian sehingga mempunyai kepandaian surgawi seperti ini, mana boleh disia-siakan.Xin Qian masih berdiri tertegun tanpa tahu harus berbuat apa. Jika benar dua wanita itu adalah anggota Sekte Emei, bukankah akan menjadi masalah besar untuknya. Dia hanya mengaku-ngaku sebagai murid dari Sekte Emei. "Aah, ke-kenapa Guru harus datang ke Istana Xi Wei?" Xin Qian bertanya bodoh."Kamu ini, tentu saja untuk mengucapkan selamat atas pernikahan kita. Apa kamu lupa!" Xuan Yuan menjentik

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-16
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 83. Kelelahan

    Pandangan mata Xin Qian semakin menggelap. Di detik berikutnya, Permaisuri Pangeran Ketiga itu benar-benar kehilangan kesadaran. Tak urung, semua orang yang ada di Aula mendadak panik. Terdengar pekikan suara Selir Hui yang panik melihat menantunya yang hebat melorot dari kursi. Untung saja Pangeran Ketiga segera membopongnya, sebelum tubuh wanitanya jatuh ke lantai."QianQian!" panggil Pangeran Ketiga berulang kali dengan wajah panik. Mei Yin dan Qionglin tak jauh berbeda. Dua wanita itu juga sangat panik.Pangeran Ketiga menepuk lembut wajah Xin Qian, tapi sia-sia. Keringat dingin mengalir di wajah pucat Xin Qian."Panggilkan Tabib Yang!" titah Selir Hui tak jauh berbeda.Wanita paruh baya kesayangan Kaisar Murong Tian Yi itu kaget setengah mati melihat menantunya yang sangat luar biasa ini kenapa tiba-tiba pingsan. "Yuan'er, bawa QianQian ke Aula samping!" titahnya pada Xuan Yuan yang masih linglung tidak tahu harus berbuat apa.Situasi yang sangat ironis. Pangeran Ketiga sudah

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-17
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 84. Benarkah Xin Qian Bodoh?

    Ada begitu banyak pertanyaan di kepala Xin Qian yang tak bisa terungkapkan. Dia tidak bisa bertanya secara langsung terkait kebenarannya. Lagipula, dia tidak mengenal ciri khas Sekte Emei di zaman kuno sama sekali. Jadi, seberapapun besar rasa curiga yang bersemayam di dalam hati, Xin Qian hanya bisa menahannya."Qian'er, kamu yang selesaikan ritual pembuatan senjata surgawi. Guru akan menyiapkan hal lain. Sebelum aku memporak-porandakan Negara Zhou, hatiku belum merasa puas." Mei Yin berkata dengan dada naik turun menahan emosi."Guru, kenapa Guru tidak membawa murid peringkat satu untuk membatu di dalam pertempuran nanti?" tanya Xin Qian kemudian. Jika ada murid dari Sekte Emei, mungkin Xin Qian akan lebih mudah untuk menggali informasi. Apa yang terjadi saat ini memang sangat tidak masuk akal. Kenapa dua orang itu mengenalinya sebagai Xin Qian murid dari Sekte Emei? "Qian'er, kamu ini bicara apa? Kenapa harus mengajak murid peringkat satu dalam perang ini. Jika Guru sudah turun t

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-18
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 85. Senjata Mutakhir

    Pangeran Ketiga sudah membawa Xin Qian kembali ke Paviliun Xing He. Di halaman belakang, wanitanya itu hanya diminta untuk duduk tanpa berbuat apapun. Guru sudah berkata untuk menjaga Xin Qian dengan baik, mana mungkin Xuan Yuan berani membantah. "A Yuan, bagaimana ini, aku tidak mungkin bisa melanjutkan ritual." Xin Qian berkata lemah, mengeluhkan kondisinya yang masih lemas. Sebenarnya, situasi ini sangat menguntungkan. Dia akan menikmati waktu sedikit berleha-leha tanpa dominasi Xuan Yuan."QianQian, kamu bisa memberiku instruksi aku harus berbuat apa. Biar aku yang melanjutkan ritual ini." Xuan Yuan berkata lembut.Melihat Xin Qian pingsan, nyawa Xuan Yuan nyaris ikut terbang menghilang. Tidak bisa membayangkan jika dia harus kehilangan wanita ini di dalam hidupnya."Baiklah, kalau begitu. Aku tidak segan lagi merepotkanmu," sahut Xin Qian sambil tersenyum.Xuan Yuan merasa rumit. Jika yang berkata demikian bukan Xin Qian, orang itu pasti sudah dibunuhnya. Sedari kecil, tak ada y

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-18

Bab terbaru

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 140. The End

    Dua tahun sejak kehadiran Pangeran Ketiga di Kota Chang'an, kehidupan di kota ini sudah sangat jauh berbeda. Pasar-pasar sangat ramai didatangi orang-orang dari luar wilayah. Chang'an memproduksi barang-barang yang tidak dihasilkan oleh kota-kota yang lain.Penduduk yang semula hidup di bawah garis kemiskinan, kini bisa hidup lebih baik. Pangeran Ketiga mengembangkan obat-obatan herbal, berbagai jenis senjata, sutera berkualitas tinggi dan berbagai barang lain yang hanya ada di Kota Chang'an.Permaisuri Xin dijuluki jenius yang berhasil menciptakan terobosan baru dalam menghasilkan berbagai barang tersebut. Apa yang pernah Xin Qian lihat di zaman modern, dia mengembangkannya di tempat ini disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang terbatas. Kendati demikian, hal tersebut menjadi terobosan yang luar biasa. Buktinya, berbagai barang tersebut mampu membuat nama Chang'an yang semula tak pernah diperhitungkan oleh dunia, sekarang menjadi salah satu kota yang paling banyak dibicarakan.P

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 139. Hukuman yang Layak

    Seorang wanita tua duduk merana di dalam jeruji besi. Ada besi berbentuk bulat sebesar bola dan rantai besar yang terikat di kakinya. Dengan usia setua Nenek Bai yang berusia lebih dari enam puluh tahun, para penjaga penjara surgawi memang sedikit berlebihan. Tanpa diikat dengan rantai sebesar itu saja, Nenek Bai tidak mungkin bisa melarikan diri dari sini. Xin Qian membuang napas melihatnya. Orang-orang zaman kuno memang sangat tidak masuk akal. "Bagaimana hasil pemeriksaan Nenek Bai?" bisik Xin Qian pada suaminya."Dia menemukan Lin Chao Feng pingsan di pinggir sungai. Setelah setengah hari menunggu, pria itu baru siuman. Nenek Bai mengajaknya pulang dan mengakuinya sebagai cucu. Hanya itu saja pengakuannya." Xuan Yuan berkata datar."Hmm, cukup masuk akal," sahut Xin Qian.Pangeran Ketiga menoleh. Ditatapnya wajah cantik Xin Qian dengan dahi mengernyit."QianQian, katakan padaku, kenapa kamu bisa bilang bahwa penjelasannya cukup masuk akal?" Xuan Yuan bahkan tidak percaya sama s

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 138. Hukuman Apa?

    Sehari berselang selepas proses eksekusi Lin Chao Feng, Mei Yin dan Qionglin bergegas untuk menemui Permaisuri Xin. Ketika keduanya sampai di depan aula Paviliun Bulan, Xue yang datang menemui."Tuan Xue, ada hal yang harus saya sampaikan pada Permaisuri Xin hari ini." Wanita tua itu berinisiatif untuk berkata lebih dahulu sebelum Xue bertanya."Guru Mei harap menunggu sebentar. Hamba akan menyampaikan kepada Permaisuri Xin terlebih dahulu." Xue segera berlalu setelah selesai mengatakan kalimat tersebut."Guru, apa Anda yakin akan memberi hukuman untuk Qian'er?" ungkap Qionglin."Tentu saja, kejahatan Qian'er sudah begitu berat. Ada ratusan pasukan Da Liang yang mati keracunan, sedangkan ribuan lainnya terinfeksi racun. Apakah ini jenis kejahatan ringan?" sahut Mei Yin.Meski Qian'er adalah murid yang dirawatnya sendiri sejak masih kecil. Kejahatan tetaplah kejahatan. Dia tidak bisa mengabaikan nyawa ribuan orang yang menderita karena kasih sayangnya pada Qian'er. Apalagi, Qian'er ma

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 137. Eksekusi

    Xuan Yuan tidak memberi izin Permaisuri Xin untuk mengikuti proses hukuman Lin Chao Feng. Tak ingin memberi kesempatan untuk penjahat itu melihat wajah cantik Xin Qian barang sebentar saja supaya tidak menyisakan rasa sesal di dalam hatinya di ujung kematian. Pangeran Ketiga memang sekejam itu.Eksekusi hukuman ini disaksikan oleh penduduk Kota Chang'an."Untuk pelajaran bagi kalian semua yang masih menyimpan niat jahat untuk mencelakai kami, sebaiknya segera hapus baik-baik dari hati kalian. Kalian saksikan, pria ini bernama Lin Chao Feng, dia berniat untuk mencelakai Permaisuri Xin dan dua pangeran kecil. Aku tidak akan segan memenggal kepala orang ini." Xuan Yuan berpidato dengan tegas. Kembali ke zaman feodal adalah nasib buruk bagi Lin Chao Feng. Dia harus mati menyedihkan di tempat bobrok ini, tanpa seorang pun yang menangisi.Pria penjelajah waktu itu tidak terima dengan hukuman ini. Dia sama sekali tidak menyangka nyawanya akan berakhir begitu saja tanpa ampun di tempat yang

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 136. Lin Chao Feng Ditangkap

    Lin Chao Feng berusaha melarikan diri ketika Xue datang. Raut panik pria penjelajah waktu dari zaman modern itu begitu kentara, tak bisa disembunyikan. Semua alat-alat yang dibawanya dari zaman modern sudah diamankan oleh pasukan Pangeran Ketiga."Lin Chao Feng, sebaiknya kamu menyerah saja!" Xue berkata datar dan dingin. Pengawal Xuan Yuan yang mempunyai karakter nyaris sama dengan majikannya adalah Xue. "Sialan, aku sudah ketahuan!" Sekuat tenaga, Lin Chao Feng berusaha melarikan diri. Pada akhirnya, ketahuan juga. "Pangeran Ketiga ingin kamu memberi penjelasan. Sebaiknya kamu tidak melawan, atau kamu tidak akan dilepaskan dari penjara surgawi." "Tidak akan semudah itu menangkapku!" Lin Chao Feng tidak terbiasa diancam oleh orang lain. Tak suka mendengar Xue menekannya sedemikian rupa."Mari kita coba!" Xue mulai menyerang. Lin Chao Feng mencoba untuk menghadapi.Jika di zaman modern, kemampuan bela diri Lin Chao Feng bisa dibilang tangguh. Namun, sayang sekali dia salah mendapat

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 135. Mesin Waktu

    Xin Qian tertegun melihat barang-barang yang ada di dalam kotak kayu tersebut ketika terbuka. Sementara Xuan Yuan hanya melipat tangan ke belakang dengan dahi berkerut, tak paham.Ada beberapa benda asing di mata Xuan Yuan yang tergeletak di dalam kotak kayu tersebut."QianQian, benda apa ini?" tanyanya penasaran.Tak jauh dengan benda yang dibawa oleh Xin Qian ketika datang ke tempat ini, benda-benda aneh yang tidak dimengerti fungsinya oleh Xuan Yuan.Namun bedanya, Lin Chao Feng datang ke sini dengan sengaja. Tentu saja dia telah mempersiapkan segala hal yang diperlukan.Beberapa makanan kering berbentuk biskuit. Ada juga kapsul yang obat-obatan. "Botol ini berisi racun, Yun. Yang ini juga, entah apa yang akan dilakukannya dengan racun-racun ini." Yunxi menerima botol plastik dan memegangnya merasa aneh, karena belum ada botol seperti ini di zaman kuno. Pengawal itu memberi tulisan 'racun' di luar botol tersebut. "Yang ini kapsul makanan sehat." Yunxi dan Xue yang baru saja dat

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 134. Tugas Pertama

    "Bersujud!"Jun Hui memimpin lima puluh prajurit dari Negara Zhou bersujud pada Xin Qian di halaman begitu Permaisuri Xin turun dari kereta kuda.Xuan Yuan dan Xin Qian saling bertukar pandang melihatnya. Ada apa ini? Kenapa mereka semua tiba-tiba bersujud di hadapannya."Jun Hui bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!""Kami semua bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!"Suara lantang dari lima puluh pria berbadan tegap di halaman terdengar bergemuruh. Angin seketika berhenti bergerak, daun pohon willow ikut tertegun mendengarkan sumpah mereka."Apa maksudnya ini?" Xin Qian akhirnya bersuara. Tak ingin rasa penasaran itu menggerogoti hati setengah mati.Jun Hui maju ke depan. "Kami bisa hidup sampai hari ini karena belas kasih Anda. Jika bukan karena Anda yang dulu merawat, kami pasti tidak hidup hari ini. Kami telah meninggalkan atribut Negara Zhou. Mulai hari ini, kami adalah pelayan Anda." Jun Hui berkata dengan sangat lancar. Pa

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 133. Jun Hui Datang

    "Nenek Bai, berapa orang yang tinggal di rumahmu ini?" Beberapa orang petugas sedang mendata jumlah penduduk di Kota Chang'an, sudah tiba di rumah milik Nenek Bai.Sebenarnya, ini juga salah satu rencana Yunxi untuk makin mengenal seluk beluk Kota Chang'an. Jumlah penduduk, pekerjaan mereka, penghasilan harian yang didapatkan, dan lain sebagainya. Data ini akan menjadi acuan Pangeran Ketiga untuk membuat kebijakan di masa depan, sebagai kepentingan jangka panjang.Kepentingan jangka pendeknya adalah untuk mengetahui latar belakang Lin Chao Feng dengan jelas.Begitu tiba di rumah Nenek Bai, mereka bertanya dengan deteil apa saja yang perlu dikorek dari wanita tua tersebut."Aku tinggal bersama cucuku." "Bukankah kamu tidak mempunyai anak? Kenapa mempunyai cucu?" tanya petugas itu menyelidik.Selama bertahun-tahun, Nenek Bai dikenal orang sebagai seorang janda yang hidup sendiri karena tidak mempunyai keturunan. Namun, sejak beberapa minggu terakhir, dia tinggal dengan seorang pria mu

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 132. Penyelidikan

    "A Yuan, aku bosan!" Xuan Yuan terlalu over protektif dalam menjaga istrinya yang sedang hamil. Xin Qian tak bisa lagi bebas bergerak dan melakukan aktivitas seperti biasanya. Selain ada Xuan Yuan, para pelayan siap siaga menyiapkan apapun yang dibutuhkan oleh Xin Qian. "Apa aku terlalu mengekangmu? Di luar sana ada begitu banyak orang yang berniat buruk terhadapmu, aku khawatir," sesal Xuan Yuan. Melihat wajah cemberut Xin Qian, hati pria itu tercubit. Xuan Yuan sangat mencintai wanitanya. Dia bahkan rela mengabdikan seluruh hidupnya untuk Xin Qian, akan berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya tertawa bahagia. Namun, dengan semua kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya, dia malah lebih sering membuat wanita ini melalui perjalanan hidup dan mati bersamanya. Semua ini sama sekali bukan situasi yang diinginkan Xuan Yuan."Aku hanya bosan terus berada di dalam istana akhir-akhir ini. Bisakah kita keluar dari sini?" pintanya dengan nada suara manja. Xin Qian tahu bahwa suaminya tidak

DMCA.com Protection Status