Home / Fantasi / Selir Pangeran Murong / SPM - Part 41b. Keras Kepala

Share

SPM - Part 41b. Keras Kepala

Author: Ummu Nadin
last update Last Updated: 2023-08-14 19:41:43

Selepas rombongan Wang Xiaoming dan Chen Yihan melarikan diri dari dalam hutan di lembah Gunung Fenghuang, mereka memikirkan strategi untuk mengajak beberapa sekte yang tidak puas dengan Xuan Yuan dan menarik mereka menjadi pihaknya.

Sekte pertama yang menjadi tujuan adalah Perguruan Gunung Fenghuang. Wang Xiaoming pergi menemui Yan Qing Cheng untuk menawarkan kerja sama. Xuan Yuan telah merugikan mereka.

Wang Xiaoming mengajaknya berkerjasama untuk membunuh Xuan Yuan. Bisa dibilang, musuhnya musuh adalah teman. Bekerja sama dengan musuhnya musuh akan membuat mereka mempunyai kesempatan menang lebih besar.

Semua orang yang datang untuk ikut kompetisi di Gunung Fenghuang pasti menyimpan rasa tidak puas pada Xuan Yuan. Terutama Yan Qing Cheng. Tetua itu sampai tidak bisa tidur selama berhari-hari hanya karena kehilangan bunga itu. Wang Xiaoming datang di saat yang tepat. Dia mengobarkan kebencian Yan Qing Cheng kepada Xuan Yuan dan permaisurinya.

"Tetua Gunung Fenghuang terlalu banyak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Indah Syi
kalau Ye Tian adalah Putra Mahkota q khawatir kalau Tuan pemimpin adalah pangeran ke 2
goodnovel comment avatar
Kiya 2008
siapa lagi ni si tuan pemimpin
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 42a. Dipanggil Kaisar

    Hari ini Kaisar Murong Tian Yi memanggil Xuan Yuan dan Xin Qian untuk datang ke istananya. Semenjak kepulangan Xuan Yuan dari perbatasan selatan, ayah dan putra itu belum pernah berbincang secara pribadi. Kaisar hanya mendengar Selir Hui yang sering mengeluh padanya tentang Xuan Yuan yang menolak untuk menikahi selir. Seorang pria dengan satu istri adalah sesuatu yang tidak biasa di zaman ini. Jangankan keluarga kerajaan yang mempunyai emas dan perak yang melimpah ruah, bahkan pria dari rakyat jelata juga sudah biasa mempunyai istri lebih dari satu. Sekarang, putra kebanggaan mereka sudah membuat pernyataan dan keputusan yang disaksikan oleh seluruh pejabat bahwa dia hanya akan menikahi satu istri seumur hidupnya. Bukankah ini menyalahi tradisi?"Ananda memberi hormat kepada Kaisar.""Xin Qian memberi hormat kepada Kaisar."Kaisar Murong Tian Yi menatap pasangan yang saat ini sedang membungkuk sembilan puluh derajat tersebut dengan tatapan rumit beberapa saat."Bangunlah, tidak ada

    Last Updated : 2023-08-15
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 42b. Dipanggil Kaisar

    Pangeran Ketiga dan Xin Qian melangkah keluar dari Istana setelah berpamitan. Kaisar Murong Tian Yi menatap punggung sepasang insan itu dengan tatapan rumit. Kasim Bao yang selama bertahun-tahun telah mendampingi di sisi Kaisar berdiri dengan setia tak jauh darinya. "Kasim Bao, menurutmu kenapa Yuan'er jatuh cinta pada Nona Xin Qian?" Entah apa maksudnya Kaisar bertanya seperti ini. Hati Kasim Bao menjadi ketakutan."Mungkin karena Nona Xin Qian sangat cantik," sahut Kasim Bao."Menurutmu, di Hangzhou yang sangat makmur ini apakah kekurangan wanita cantik?" dengus Kaisar dingin.Kasim Bao sangat cerdas, tapi dia malah pura-pura bodoh seperti ini. Bukankah Kasim Bao hanya ingin membuatnya marah saja?"Mohon ampun Kaisar, menurut hamba Pangeran Ketiga ini mempunyai sepasang mata yang sangat bagus. Di antara sekian banyak barang bagus yang dilihatnya, dia hanya akan memilih yang terbaik. Nona Xin Qian tidak ada bedanya dengan wanita cantik di Hangzhou. Namun, bakat yang dimilikinya tida

    Last Updated : 2023-08-15
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 42c. Dipanggil Kaisar

    Di kursi naga, Kaisar menegakkan tubuhnya antusias. Pria itu tidak berani menatap Kaisar secara langsung. Namun, di sepasang netranya yang bersinar redup nyaris putus asa, Kaisar tahu telah terjadi hal buruk di wilayah selatan."Katakan dengan jelas!" titah Kaisar."Kaisar, kami yang berada di selatan sedang menerima kutukan. Dewa kematian setiap hari datang menjemput puluhan orang dari kami. Tidak masalah jika mati dengan baik, tapi kematian ini sangat kejam." Pria itu mulai bicara dengan emosional. Pria ini salah satu prajurit yang baru saja pulang dari perang melawan Negara Qing bersama Xuan Yuan. Ketika pulang ke kampung halaman, keluarganya yang berjumlah dua puluh orang, semuanya sudah dijemput oleh Dewa Kematian. Bukan hanya keluarganya saja, ada begitu banyak orang mati mengenaskan di kota. Orang yang masih hidup juga tidak lebih baik, setiap hari dia hanya bisa menunggu kematian.Penguasa kota menutup gerbang kota supaya tidak ada yang bisa keluar. Para Tabib yang datang tida

    Last Updated : 2023-08-15
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 43a. Tugas Menangani Wabah

    Aula Istana yang megah itu, para pejabat terdiam dengan wajah ketakutan. Apa yang diucapkan oleh Xin Qian mampu menyebar hawa mengerikan pada mereka semua. Di Ibukota yang makmur, para pejabat ini hidup dengan mewah. Bagaimana bisa membayangkan ada wabah yang sangat mengerikan di wilayah mereka. "Jadi, apakah Nona Xin Qian mempunyai pemikiran?" tanya Tabib Wei setelah terdiam begitu lama.Sebagai seorang tabib, dia harus mulai berpikir tentang strategi. Tidak masalah jika harus mencari bahan-bahan herbal dan meramu menjadi ramuan obat. Di Negara Da Liang ini berlimpah dengan obat herbal berkualitas tinggi. Ada begitu banyak Tabib yang membuka toko obat di setiap wilayah. Namun, bagaimana cara mereka memeriksa pasien supaya tidak ikut terinfeksi penyakit, ini yang sedang bergejolak di dalam pemikiran Tabib Wei."Sebaiknya kita membuat baju khusus di wilayah wabah." Xin Qian akhirnya memikirkan baju hazmat sebagai pelindung untuk para relawan dan tabib yang akan bekerja di tempat wab

    Last Updated : 2023-08-16
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 43b. Tugas Menangani Wabah

    Beberapa hari ini Xin Qian sudah semakin yakin dengan dugaannya. Postur tubuh Ye Tian yang tinggi proposional dengan bentuk tubuh yang tidak terlalu kekar, memang mirip dengan Huantian.Saat menjadi Ye Tian, rambut panjang Huantian hanya diikat sederhana, tanpa ada mahkota putra mahkota. Ditambah topeng perak yang menyisakan bagian bibir bawah dan dagu. Penyamaran yang sempurna jika saja beberapa hari lalu Xin Qian tidak menyaksikan Huantian kesakitan di bagian lengannya. Xin Qian merasa curiga, area lengan Huantian yang sakit, persis di bagian yang sama dengan Ye Tian. Dia sendiri yang mengobati luka tersebut dengan membubuhkan penawar racun. Mana mungkin dia lupa."A Yuan, sebelum kita pergi, alangkah baiknya jika menyempatkan waktu merawat luka Kakak Pertama juga Kakak Kedua terlebih dahulu. Aku akan merasa menyesal jika tidak memeriksanya sebelum kita berangkat ke selatan." Xin Qian berkata dengan sorot mata redup. Xin Qian mencari alasan untuk menyempatkan diri menjenguk Ye Tia

    Last Updated : 2023-08-16
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 44. Pangeran Kedua

    Tiga pangeran tampan Da Liang itu berkumpul di Aula Istana Barat milik Putra Mahkota. Hari ini Xuan Yuan bersikap sangat manis pada kedua kakaknya. Ying Lan menatap Xuan Yuan dengan tatapan rumit."Kamu mengizinkan Nona Xin Qian untuk merawatku?" tanya Ying Lan tak percaya.Sebelumnya, bukankah Xuan Yuan sangat pelit dan perhitungan dengannya. Jangankan menyentuh, hanya melihat saja tidak boleh."Kakak, aku akan pergi dari Hangzhou. Jika di sisi Ayahanda ada kalian berdua yang bisa melindungi dan menjaga Da Liang, aku akan merasa tenang." Xuan Yuan berkata serius. Boleh saja dia tidak suka jika wanitanya menyentuh pria lain. Namun saat ini dia tidak mempunyai pilihan lain. Kepergiaannya kali ini pasti akan lama. Menyelesaikan masalah wabah pasti akan menghabiskan waktu beberapa bulan. "Yuan'er, kenapa semua ucapanmu ini terdengar seakan kamu tidak akan pulang ke Istana?" Huantian berkata dengan suara yang hampir tercekat di tenggorokan. Dia tidak suka mendengar ucapan Xuan Yuan."Ha

    Last Updated : 2023-08-17
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 45a. Persiapan

    Paviliun Shan milik Pangeran Kedua sangat sunyi. Hanya ada beberapa pelayan yang ada di paviliun ini. Xin Qian mengamati sekilas. Ada beberapa pengawal di setiap sudut. Secara keseluruhan, paviliun ini sangat sunyi.Dalam hati, Xin Qian bertanya-tanya apakah Ying Lan juga mempunyai pengawal tersembunyi seperti halnya Xuan Yuan. "Adik Ketiga, Adik Ipar, kalian silakan duduk. Aku akan mengambil resep itu." Ketika mereka tiba di sana, Ying Lan mempersilakan Xuan Yuan dan Xin Qian untuk duduk. Sementara Ying Lan mengambil ramuan yang setiap hari diminumnya.Ini pertama kalinya Xin Qian berkunjung di Istana Zhou Feng. Gadis itu melirik Xuan Yuan. Sepertinya Ying Lan dan Xuan Yuan menyukai tempat tinggal yang tenang dan sunyi. Bertolak belakang dengan Huantian yang flamboyan. "Kalian kakak beradik sama-sama menyukai ketenangan." Xin Qian berkomentar.Xuan Yuan hanya mengangguk sekilas. Dalam beberapa hal, dia memang mempunyai selera yang sama dengan Ying Lan. Tidak menyukai keramaian, apal

    Last Updated : 2023-08-18
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 45b. Persiapan

    SPM - Part 45b. PersiapanKaisar memerintahkan untuk menyiapkan bahan makanan, obat-obatan dan segala hal yang dibutuhkan di tempat wabah dengan kas dari Negara Da Liang. Beberapa hari terakhir semua orang di Istana sangat sibuk. Pangeran Mahkota juga ikut membantu sang Ayah. Ada puluhan kereta kuda yang berisi semua bahan yang dibutuhkan untuk wilayah wabah. Iring-iringan ribuan pasukan untuk mengawal tim medis ke selatan dipimpin oleh Xuan Yuan secara langsung. Adapun tiga pengawal, kali ini Xuan Yuan memerintahkan Yunxi untuk tinggal di Istana Xi Wei. Dia hanya akan membawa Ming Ye dan Xue bersama mereka. Selain itu masih ada beberapa pengawal rahasia yang mengawal mereka dan bersembunyi dalam kegelapan."Ayahanda, semua persiapan sudah siap." Putra Mahkota memberi laporan."Tian'er, kamu sudah bekerja keras." "Ayahanda, sebenarnya aku juga ingin pergi ke selatan. Adik Ketiga pergi ke sana, sedangkan aku hanya duduk-duduk di Istana. Itu membuatku merasa tidak nyaman." Huantian be

    Last Updated : 2023-08-18

Latest chapter

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 140. The End

    Dua tahun sejak kehadiran Pangeran Ketiga di Kota Chang'an, kehidupan di kota ini sudah sangat jauh berbeda. Pasar-pasar sangat ramai didatangi orang-orang dari luar wilayah. Chang'an memproduksi barang-barang yang tidak dihasilkan oleh kota-kota yang lain.Penduduk yang semula hidup di bawah garis kemiskinan, kini bisa hidup lebih baik. Pangeran Ketiga mengembangkan obat-obatan herbal, berbagai jenis senjata, sutera berkualitas tinggi dan berbagai barang lain yang hanya ada di Kota Chang'an.Permaisuri Xin dijuluki jenius yang berhasil menciptakan terobosan baru dalam menghasilkan berbagai barang tersebut. Apa yang pernah Xin Qian lihat di zaman modern, dia mengembangkannya di tempat ini disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang terbatas. Kendati demikian, hal tersebut menjadi terobosan yang luar biasa. Buktinya, berbagai barang tersebut mampu membuat nama Chang'an yang semula tak pernah diperhitungkan oleh dunia, sekarang menjadi salah satu kota yang paling banyak dibicarakan.P

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 139. Hukuman yang Layak

    Seorang wanita tua duduk merana di dalam jeruji besi. Ada besi berbentuk bulat sebesar bola dan rantai besar yang terikat di kakinya. Dengan usia setua Nenek Bai yang berusia lebih dari enam puluh tahun, para penjaga penjara surgawi memang sedikit berlebihan. Tanpa diikat dengan rantai sebesar itu saja, Nenek Bai tidak mungkin bisa melarikan diri dari sini. Xin Qian membuang napas melihatnya. Orang-orang zaman kuno memang sangat tidak masuk akal. "Bagaimana hasil pemeriksaan Nenek Bai?" bisik Xin Qian pada suaminya."Dia menemukan Lin Chao Feng pingsan di pinggir sungai. Setelah setengah hari menunggu, pria itu baru siuman. Nenek Bai mengajaknya pulang dan mengakuinya sebagai cucu. Hanya itu saja pengakuannya." Xuan Yuan berkata datar."Hmm, cukup masuk akal," sahut Xin Qian.Pangeran Ketiga menoleh. Ditatapnya wajah cantik Xin Qian dengan dahi mengernyit."QianQian, katakan padaku, kenapa kamu bisa bilang bahwa penjelasannya cukup masuk akal?" Xuan Yuan bahkan tidak percaya sama s

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 138. Hukuman Apa?

    Sehari berselang selepas proses eksekusi Lin Chao Feng, Mei Yin dan Qionglin bergegas untuk menemui Permaisuri Xin. Ketika keduanya sampai di depan aula Paviliun Bulan, Xue yang datang menemui."Tuan Xue, ada hal yang harus saya sampaikan pada Permaisuri Xin hari ini." Wanita tua itu berinisiatif untuk berkata lebih dahulu sebelum Xue bertanya."Guru Mei harap menunggu sebentar. Hamba akan menyampaikan kepada Permaisuri Xin terlebih dahulu." Xue segera berlalu setelah selesai mengatakan kalimat tersebut."Guru, apa Anda yakin akan memberi hukuman untuk Qian'er?" ungkap Qionglin."Tentu saja, kejahatan Qian'er sudah begitu berat. Ada ratusan pasukan Da Liang yang mati keracunan, sedangkan ribuan lainnya terinfeksi racun. Apakah ini jenis kejahatan ringan?" sahut Mei Yin.Meski Qian'er adalah murid yang dirawatnya sendiri sejak masih kecil. Kejahatan tetaplah kejahatan. Dia tidak bisa mengabaikan nyawa ribuan orang yang menderita karena kasih sayangnya pada Qian'er. Apalagi, Qian'er ma

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 137. Eksekusi

    Xuan Yuan tidak memberi izin Permaisuri Xin untuk mengikuti proses hukuman Lin Chao Feng. Tak ingin memberi kesempatan untuk penjahat itu melihat wajah cantik Xin Qian barang sebentar saja supaya tidak menyisakan rasa sesal di dalam hatinya di ujung kematian. Pangeran Ketiga memang sekejam itu.Eksekusi hukuman ini disaksikan oleh penduduk Kota Chang'an."Untuk pelajaran bagi kalian semua yang masih menyimpan niat jahat untuk mencelakai kami, sebaiknya segera hapus baik-baik dari hati kalian. Kalian saksikan, pria ini bernama Lin Chao Feng, dia berniat untuk mencelakai Permaisuri Xin dan dua pangeran kecil. Aku tidak akan segan memenggal kepala orang ini." Xuan Yuan berpidato dengan tegas. Kembali ke zaman feodal adalah nasib buruk bagi Lin Chao Feng. Dia harus mati menyedihkan di tempat bobrok ini, tanpa seorang pun yang menangisi.Pria penjelajah waktu itu tidak terima dengan hukuman ini. Dia sama sekali tidak menyangka nyawanya akan berakhir begitu saja tanpa ampun di tempat yang

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 136. Lin Chao Feng Ditangkap

    Lin Chao Feng berusaha melarikan diri ketika Xue datang. Raut panik pria penjelajah waktu dari zaman modern itu begitu kentara, tak bisa disembunyikan. Semua alat-alat yang dibawanya dari zaman modern sudah diamankan oleh pasukan Pangeran Ketiga."Lin Chao Feng, sebaiknya kamu menyerah saja!" Xue berkata datar dan dingin. Pengawal Xuan Yuan yang mempunyai karakter nyaris sama dengan majikannya adalah Xue. "Sialan, aku sudah ketahuan!" Sekuat tenaga, Lin Chao Feng berusaha melarikan diri. Pada akhirnya, ketahuan juga. "Pangeran Ketiga ingin kamu memberi penjelasan. Sebaiknya kamu tidak melawan, atau kamu tidak akan dilepaskan dari penjara surgawi." "Tidak akan semudah itu menangkapku!" Lin Chao Feng tidak terbiasa diancam oleh orang lain. Tak suka mendengar Xue menekannya sedemikian rupa."Mari kita coba!" Xue mulai menyerang. Lin Chao Feng mencoba untuk menghadapi.Jika di zaman modern, kemampuan bela diri Lin Chao Feng bisa dibilang tangguh. Namun, sayang sekali dia salah mendapat

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 135. Mesin Waktu

    Xin Qian tertegun melihat barang-barang yang ada di dalam kotak kayu tersebut ketika terbuka. Sementara Xuan Yuan hanya melipat tangan ke belakang dengan dahi berkerut, tak paham.Ada beberapa benda asing di mata Xuan Yuan yang tergeletak di dalam kotak kayu tersebut."QianQian, benda apa ini?" tanyanya penasaran.Tak jauh dengan benda yang dibawa oleh Xin Qian ketika datang ke tempat ini, benda-benda aneh yang tidak dimengerti fungsinya oleh Xuan Yuan.Namun bedanya, Lin Chao Feng datang ke sini dengan sengaja. Tentu saja dia telah mempersiapkan segala hal yang diperlukan.Beberapa makanan kering berbentuk biskuit. Ada juga kapsul yang obat-obatan. "Botol ini berisi racun, Yun. Yang ini juga, entah apa yang akan dilakukannya dengan racun-racun ini." Yunxi menerima botol plastik dan memegangnya merasa aneh, karena belum ada botol seperti ini di zaman kuno. Pengawal itu memberi tulisan 'racun' di luar botol tersebut. "Yang ini kapsul makanan sehat." Yunxi dan Xue yang baru saja dat

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 134. Tugas Pertama

    "Bersujud!"Jun Hui memimpin lima puluh prajurit dari Negara Zhou bersujud pada Xin Qian di halaman begitu Permaisuri Xin turun dari kereta kuda.Xuan Yuan dan Xin Qian saling bertukar pandang melihatnya. Ada apa ini? Kenapa mereka semua tiba-tiba bersujud di hadapannya."Jun Hui bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!""Kami semua bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!"Suara lantang dari lima puluh pria berbadan tegap di halaman terdengar bergemuruh. Angin seketika berhenti bergerak, daun pohon willow ikut tertegun mendengarkan sumpah mereka."Apa maksudnya ini?" Xin Qian akhirnya bersuara. Tak ingin rasa penasaran itu menggerogoti hati setengah mati.Jun Hui maju ke depan. "Kami bisa hidup sampai hari ini karena belas kasih Anda. Jika bukan karena Anda yang dulu merawat, kami pasti tidak hidup hari ini. Kami telah meninggalkan atribut Negara Zhou. Mulai hari ini, kami adalah pelayan Anda." Jun Hui berkata dengan sangat lancar. Pa

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 133. Jun Hui Datang

    "Nenek Bai, berapa orang yang tinggal di rumahmu ini?" Beberapa orang petugas sedang mendata jumlah penduduk di Kota Chang'an, sudah tiba di rumah milik Nenek Bai.Sebenarnya, ini juga salah satu rencana Yunxi untuk makin mengenal seluk beluk Kota Chang'an. Jumlah penduduk, pekerjaan mereka, penghasilan harian yang didapatkan, dan lain sebagainya. Data ini akan menjadi acuan Pangeran Ketiga untuk membuat kebijakan di masa depan, sebagai kepentingan jangka panjang.Kepentingan jangka pendeknya adalah untuk mengetahui latar belakang Lin Chao Feng dengan jelas.Begitu tiba di rumah Nenek Bai, mereka bertanya dengan deteil apa saja yang perlu dikorek dari wanita tua tersebut."Aku tinggal bersama cucuku." "Bukankah kamu tidak mempunyai anak? Kenapa mempunyai cucu?" tanya petugas itu menyelidik.Selama bertahun-tahun, Nenek Bai dikenal orang sebagai seorang janda yang hidup sendiri karena tidak mempunyai keturunan. Namun, sejak beberapa minggu terakhir, dia tinggal dengan seorang pria mu

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 132. Penyelidikan

    "A Yuan, aku bosan!" Xuan Yuan terlalu over protektif dalam menjaga istrinya yang sedang hamil. Xin Qian tak bisa lagi bebas bergerak dan melakukan aktivitas seperti biasanya. Selain ada Xuan Yuan, para pelayan siap siaga menyiapkan apapun yang dibutuhkan oleh Xin Qian. "Apa aku terlalu mengekangmu? Di luar sana ada begitu banyak orang yang berniat buruk terhadapmu, aku khawatir," sesal Xuan Yuan. Melihat wajah cemberut Xin Qian, hati pria itu tercubit. Xuan Yuan sangat mencintai wanitanya. Dia bahkan rela mengabdikan seluruh hidupnya untuk Xin Qian, akan berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya tertawa bahagia. Namun, dengan semua kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya, dia malah lebih sering membuat wanita ini melalui perjalanan hidup dan mati bersamanya. Semua ini sama sekali bukan situasi yang diinginkan Xuan Yuan."Aku hanya bosan terus berada di dalam istana akhir-akhir ini. Bisakah kita keluar dari sini?" pintanya dengan nada suara manja. Xin Qian tahu bahwa suaminya tidak

DMCA.com Protection Status