Beranda / Fantasi / Selir Pangeran Murong / SPM - Part 45a. Persiapan

Share

SPM - Part 45a. Persiapan

Penulis: Ummu Nadin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-18 12:46:45
Paviliun Shan milik Pangeran Kedua sangat sunyi. Hanya ada beberapa pelayan yang ada di paviliun ini. Xin Qian mengamati sekilas. Ada beberapa pengawal di setiap sudut. Secara keseluruhan, paviliun ini sangat sunyi.

Dalam hati, Xin Qian bertanya-tanya apakah Ying Lan juga mempunyai pengawal tersembunyi seperti halnya Xuan Yuan.

"Adik Ketiga, Adik Ipar, kalian silakan duduk. Aku akan mengambil resep itu." Ketika mereka tiba di sana, Ying Lan mempersilakan Xuan Yuan dan Xin Qian untuk duduk. Sementara Ying Lan mengambil ramuan yang setiap hari diminumnya.

Ini pertama kalinya Xin Qian berkunjung di Istana Zhou Feng. Gadis itu melirik Xuan Yuan. Sepertinya Ying Lan dan Xuan Yuan menyukai tempat tinggal yang tenang dan sunyi. Bertolak belakang dengan Huantian yang flamboyan.

"Kalian kakak beradik sama-sama menyukai ketenangan." Xin Qian berkomentar.

Xuan Yuan hanya mengangguk sekilas. Dalam beberapa hal, dia memang mempunyai selera yang sama dengan Ying Lan. Tidak menyukai keramaian, apal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Indah Syi
pasti sangat mengerikan seperti wabah copat kapit dulu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 45b. Persiapan

    SPM - Part 45b. PersiapanKaisar memerintahkan untuk menyiapkan bahan makanan, obat-obatan dan segala hal yang dibutuhkan di tempat wabah dengan kas dari Negara Da Liang. Beberapa hari terakhir semua orang di Istana sangat sibuk. Pangeran Mahkota juga ikut membantu sang Ayah. Ada puluhan kereta kuda yang berisi semua bahan yang dibutuhkan untuk wilayah wabah. Iring-iringan ribuan pasukan untuk mengawal tim medis ke selatan dipimpin oleh Xuan Yuan secara langsung. Adapun tiga pengawal, kali ini Xuan Yuan memerintahkan Yunxi untuk tinggal di Istana Xi Wei. Dia hanya akan membawa Ming Ye dan Xue bersama mereka. Selain itu masih ada beberapa pengawal rahasia yang mengawal mereka dan bersembunyi dalam kegelapan."Ayahanda, semua persiapan sudah siap." Putra Mahkota memberi laporan."Tian'er, kamu sudah bekerja keras." "Ayahanda, sebenarnya aku juga ingin pergi ke selatan. Adik Ketiga pergi ke sana, sedangkan aku hanya duduk-duduk di Istana. Itu membuatku merasa tidak nyaman." Huantian be

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 46a. Bicara dari Hati ke Hati

    Perjalanan menuju ke selatan jika ditempuh dalam perjalanan naik kuda tanpa henti seperti yang dilakukan oleh orang yang melapor ke Istana, bisa ditempuh relatif lebih singkat. Prajurit itu bisa sampai ke Hangzhou dalam waktu tujuh hari. Namun, perjalanan kali ini berbeda. Ada begitu banyak rombongan kereta kuda yang memuat bahan pangan serta obat-obatan herbal. Rombongan yang panjangnya sampai dua kilo meter di kawal beberapa ribu prajurit itu akan menempuh perjalanan lebih lama. Saat ini mereka sudah lima hari di perjalanan, akan tetapi belum ada tanda-tanda telah dekat dengan kota Tangluo, tempat terjadinya wabah."A Yuan, perjalanan kita akan membutuhkan waktu berapa lama?" tanya Xin Qian sudah mulai tidak sabar."QianQian, apa kamu lelah?" Bukannya menjawab, Xuan Yuan malah meraih tangan Xin Qian lembut.Xin Qian menghela napas panjang. Perjalanan kali ini membawa sensasi yang luar biasa bagi gadis cantik pengembara waktu tersebut. Pertama kali di dalam hidupnya dia mengemban

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 46b. Bicara dari Hati ke Hati

    Gerbang Kota Tangluo sudah tampak dari kejauhan. Ini adalah hari ke dua belas setelah mereka meninggalkan Istana. Lima ribu pasukan yang mengawal iring-iringan kereta kuda ini terlihat kelelahan.Xuan Yuan berniat untuk membuat tenda darurat di tempat ini. Pasukannya harus beristirahat dengan baik sebelum diterjunkan di daerah bencana. Mereka membantu untuk memindahkan bahan makanan dan obat-obatan herbal yang dibutuhkan."Xue, perintahkan pasukan untuk membuat tenda darurat di tempat ini!" titahnya."Baik, Panglima." "Ming Ye, kumpulkan para Tabib di sini, aku akan menyampaikan beberapa hal pada mereka semua." Ming Ye segera membungkuk dan bergegas menjalankan perintah.Semua orang sibuk bekerja, saling bahu membahu mengerjakan semua hal. Xin Qian juga sudah sibuk menyiapkan bahan-bahan untuk membuat disinfektan dengan bahan seadanya. Semua itu demi memastikan tim medis yang akan bekerja untuk menyelamatkan pasien supaya selamat dari terinfeksi bakteri."QianQian, cairan apa ini?" t

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 47a. Kota Tangluo

    Kota yang di permukaan terlihat seakan seperti kota mati, tidak benar-benar mati. Di sepanjang jalanan kota memang tidak ada manusia yang berkeliaran, mereka tinggal di rumah-rumah mereka dalam ketakutan. Ada begitu banyak orang mati yang belum diurus, sedangkan yang lain tidak kalah menyedihkan. Penguasa Kota Tangluo Liu Xingsheng bekerja sama dengan baik dengan Xuan Yuan. "Pangeran Ketiga, apa yang Anda butuhkan?" tanyanya ketika dia melihat Xuan Yuan menyapukan pandangan di sepanjang jalanan yang menyedihkan."Tuan Liu, mayat-mayat ini jika tidak segera dikuburkan, akan membusuk dan membuat kondisi kota semakin memburuk." Tim yang baru saja masuk kota sudah dilengkapi dengan baju perlindungan dan masker tebal yang telah diberi wewangian dari bunga lavender untuk mengusir udara yang dipenuhi dengan patogen. Menurut Xin Qian, semua hal yang berpotensi untuk menjadi sumber penularan harus dihilangkan. "Baik, kalau begitu kami akan membawa mereka ke kuburan masal." Penguasa kota

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 47b. Kota Tangluo

    SPM - Part 47b. Kota TangluoBagi Xin Qian, hari-hari yang berlalu di Kota Tangluo hanya habis untuk bergelut dengan pasien, pasien dan pasien. Kesibukan yang semakin hari semakin bertambah. Jumlah orang sakit yang harus ditangani selalu bertambah. Meskipun, angka kematian sudah bisa diturunkan sejak kedatangannya, akan tetapi laju penularan masih tinggi.Orang yang sebelumnya masih baik-baik saja, di hari berikutnya sudah berubah status menjadi pasien. Hal itu cukup membuat putus asa. "Tabib Wei, orang yang sudah sembuh, di pekan berikutnya kenapa bisa terkena bakteri ini lagi?" keluh Xin Qian resah.Gadis ini mencoba menganalisa, sebenarnya apa yang terjadi? Rumah-rumah mereka sudah dibersihkan. Pembantaian tikus besar-besaran juga sudah dilakukan. Namun, belum bisa menekan jumlah penderita yang ada di kota ini. "Saya juga kurang tahu, Nona. Mungkin sumber penularan belum benar-benar hilang." Tabib Wei juga merasa sakit kepala.Mereka sudah mengajarkan hidup bersih pada semua orang

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 48a. Masalah Besar

    Di tengah malam buta, seorang pria berpakaian serba hitam berdiri di atap salah satu kediaman yang ada di Kota Tangluo. Wajahnya menghadap kediaman Penguasa Kota Tangluo. Rambut panjangnya berkibar ditiup angin malam. Sudah tiga puluh menit berlalu, pria berwajah dingin itu masih berdiri tegak di sana tak bergerak sedikit pun. Satu bayangan hitam melesat dan mendarat di sisinya. Pria yang baru saja datang itu adalah Chen Yihan. "Chen Yihan, apakah ramuan itu berguna?" Pria berwajah dingin itu bertanya tanpa ekspresi. Beberapa hari yang lalu, mereka menaburkan ramuan di sumur-sumur penduduk Kota Tangluo. Sebuah ramuan yang dibuat oleh pria berwajah dingin tersebut. Ramuan itu berisi Bakteri Yersinia Pestis untuk menaikkan angka penularan wabah di kota ini supaya semakin tidak terkendali."Tuan Pemimpin sangat hebat, Anda yang menyebarkan wabah di kota ini. Meskipun Murong Xuan Yuan mempunyai ramuan hebat untuk menyembuhkan, sumur-sumur penduduk sudah tercemar." Chen Yihan menyeringa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 48b. Masalah Besar

    Di pengadilan Istana, para pejabat tengah membahas surat yang dikirim oleh Pangeran Ketiga. Kota Tangluo yang saat ini sedang mengalami wabah maut hitam kehabisan bahan pangan dan obat-obatan. Di dalam surat itu, Pangeran Ketiga menjelaskan situasi yang terjadi di sana dengan detail. Selama sebulan mereka bekerja di Kota Tangluo, sudah berhasil menekan angka kematian penduduk. Obat-obatan herbal yang telah disiapkan sebelumnya bisa dibilang efektif bekerja dengan baik dalam proses penyembuhan. Namun, angka penularan masih tinggi. Pangeran Ketiga juga sudah menyampaikan mereka membutuhkan uang untuk membangun saluran pembuangan supaya sanitasi lingkungan menjadi bersih dan bebas dari penularan penyakit.Semua menteri mendengarkan Kasim Bao yang membacakan surat dari Pangeran Ketiga. "Pangeran Ketiga sudah menjalankan tugas di Kota Tangluo dengan baik, angka kematian sudah bisa ditekan. Menurut kalian, jika aku mengirimkan bantuan lagi untuk menangani wabah maut hitam itu, bagaimana

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 49a. Bergerak

    Selir Hui bejalan hilir mudik di Aula Paviliun Lien Hua dengan resah. Begitu mendengarkan laporan dari sang Ayah tentang situasi yang terjadi di Kota Tangluo, hari wanita paruh baya itu tidak tenang. Selepas sidang di Pengadilan Istana usai, Hui Feng Qiu mengunjungi putrinya tersebut untuk membicarakannya.Situasi saat ini sedang tidak baik untuk Xuan Yuan. Mereka tidak akan bisa tenang jika tidak melakukan sesuatu."Ayah, apa yang akan kita lakukan?" tanya Selir Hui panik. Wajah cantiknya tak lagi bersinar. Hanya satu yang ada di dalam pikirannya, bagaimana cara membuat putranya bisa terlepas dari masalah ini.Menteri Pertahanan Hui Feng Qiu membuang napas kasar. Kericuhan yang terjadi di ruang sidang sudah diatur oleh Penasihat Lao. Para pejabat menolak melakukan donasi adalah salah satu cara untuk menekan Xuan Yuan supaya tidak berdaya dengan situasi di sana. "Para pejabat menolak donasi, jika kita ingin mengirimkan bahan pangan dan obat ke Tangluo, hanya bisa menggunakan uang pri

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22

Bab terbaru

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 140. The End

    Dua tahun sejak kehadiran Pangeran Ketiga di Kota Chang'an, kehidupan di kota ini sudah sangat jauh berbeda. Pasar-pasar sangat ramai didatangi orang-orang dari luar wilayah. Chang'an memproduksi barang-barang yang tidak dihasilkan oleh kota-kota yang lain.Penduduk yang semula hidup di bawah garis kemiskinan, kini bisa hidup lebih baik. Pangeran Ketiga mengembangkan obat-obatan herbal, berbagai jenis senjata, sutera berkualitas tinggi dan berbagai barang lain yang hanya ada di Kota Chang'an.Permaisuri Xin dijuluki jenius yang berhasil menciptakan terobosan baru dalam menghasilkan berbagai barang tersebut. Apa yang pernah Xin Qian lihat di zaman modern, dia mengembangkannya di tempat ini disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang terbatas. Kendati demikian, hal tersebut menjadi terobosan yang luar biasa. Buktinya, berbagai barang tersebut mampu membuat nama Chang'an yang semula tak pernah diperhitungkan oleh dunia, sekarang menjadi salah satu kota yang paling banyak dibicarakan.P

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 139. Hukuman yang Layak

    Seorang wanita tua duduk merana di dalam jeruji besi. Ada besi berbentuk bulat sebesar bola dan rantai besar yang terikat di kakinya. Dengan usia setua Nenek Bai yang berusia lebih dari enam puluh tahun, para penjaga penjara surgawi memang sedikit berlebihan. Tanpa diikat dengan rantai sebesar itu saja, Nenek Bai tidak mungkin bisa melarikan diri dari sini. Xin Qian membuang napas melihatnya. Orang-orang zaman kuno memang sangat tidak masuk akal. "Bagaimana hasil pemeriksaan Nenek Bai?" bisik Xin Qian pada suaminya."Dia menemukan Lin Chao Feng pingsan di pinggir sungai. Setelah setengah hari menunggu, pria itu baru siuman. Nenek Bai mengajaknya pulang dan mengakuinya sebagai cucu. Hanya itu saja pengakuannya." Xuan Yuan berkata datar."Hmm, cukup masuk akal," sahut Xin Qian.Pangeran Ketiga menoleh. Ditatapnya wajah cantik Xin Qian dengan dahi mengernyit."QianQian, katakan padaku, kenapa kamu bisa bilang bahwa penjelasannya cukup masuk akal?" Xuan Yuan bahkan tidak percaya sama s

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 138. Hukuman Apa?

    Sehari berselang selepas proses eksekusi Lin Chao Feng, Mei Yin dan Qionglin bergegas untuk menemui Permaisuri Xin. Ketika keduanya sampai di depan aula Paviliun Bulan, Xue yang datang menemui."Tuan Xue, ada hal yang harus saya sampaikan pada Permaisuri Xin hari ini." Wanita tua itu berinisiatif untuk berkata lebih dahulu sebelum Xue bertanya."Guru Mei harap menunggu sebentar. Hamba akan menyampaikan kepada Permaisuri Xin terlebih dahulu." Xue segera berlalu setelah selesai mengatakan kalimat tersebut."Guru, apa Anda yakin akan memberi hukuman untuk Qian'er?" ungkap Qionglin."Tentu saja, kejahatan Qian'er sudah begitu berat. Ada ratusan pasukan Da Liang yang mati keracunan, sedangkan ribuan lainnya terinfeksi racun. Apakah ini jenis kejahatan ringan?" sahut Mei Yin.Meski Qian'er adalah murid yang dirawatnya sendiri sejak masih kecil. Kejahatan tetaplah kejahatan. Dia tidak bisa mengabaikan nyawa ribuan orang yang menderita karena kasih sayangnya pada Qian'er. Apalagi, Qian'er ma

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 137. Eksekusi

    Xuan Yuan tidak memberi izin Permaisuri Xin untuk mengikuti proses hukuman Lin Chao Feng. Tak ingin memberi kesempatan untuk penjahat itu melihat wajah cantik Xin Qian barang sebentar saja supaya tidak menyisakan rasa sesal di dalam hatinya di ujung kematian. Pangeran Ketiga memang sekejam itu.Eksekusi hukuman ini disaksikan oleh penduduk Kota Chang'an."Untuk pelajaran bagi kalian semua yang masih menyimpan niat jahat untuk mencelakai kami, sebaiknya segera hapus baik-baik dari hati kalian. Kalian saksikan, pria ini bernama Lin Chao Feng, dia berniat untuk mencelakai Permaisuri Xin dan dua pangeran kecil. Aku tidak akan segan memenggal kepala orang ini." Xuan Yuan berpidato dengan tegas. Kembali ke zaman feodal adalah nasib buruk bagi Lin Chao Feng. Dia harus mati menyedihkan di tempat bobrok ini, tanpa seorang pun yang menangisi.Pria penjelajah waktu itu tidak terima dengan hukuman ini. Dia sama sekali tidak menyangka nyawanya akan berakhir begitu saja tanpa ampun di tempat yang

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 136. Lin Chao Feng Ditangkap

    Lin Chao Feng berusaha melarikan diri ketika Xue datang. Raut panik pria penjelajah waktu dari zaman modern itu begitu kentara, tak bisa disembunyikan. Semua alat-alat yang dibawanya dari zaman modern sudah diamankan oleh pasukan Pangeran Ketiga."Lin Chao Feng, sebaiknya kamu menyerah saja!" Xue berkata datar dan dingin. Pengawal Xuan Yuan yang mempunyai karakter nyaris sama dengan majikannya adalah Xue. "Sialan, aku sudah ketahuan!" Sekuat tenaga, Lin Chao Feng berusaha melarikan diri. Pada akhirnya, ketahuan juga. "Pangeran Ketiga ingin kamu memberi penjelasan. Sebaiknya kamu tidak melawan, atau kamu tidak akan dilepaskan dari penjara surgawi." "Tidak akan semudah itu menangkapku!" Lin Chao Feng tidak terbiasa diancam oleh orang lain. Tak suka mendengar Xue menekannya sedemikian rupa."Mari kita coba!" Xue mulai menyerang. Lin Chao Feng mencoba untuk menghadapi.Jika di zaman modern, kemampuan bela diri Lin Chao Feng bisa dibilang tangguh. Namun, sayang sekali dia salah mendapat

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 135. Mesin Waktu

    Xin Qian tertegun melihat barang-barang yang ada di dalam kotak kayu tersebut ketika terbuka. Sementara Xuan Yuan hanya melipat tangan ke belakang dengan dahi berkerut, tak paham.Ada beberapa benda asing di mata Xuan Yuan yang tergeletak di dalam kotak kayu tersebut."QianQian, benda apa ini?" tanyanya penasaran.Tak jauh dengan benda yang dibawa oleh Xin Qian ketika datang ke tempat ini, benda-benda aneh yang tidak dimengerti fungsinya oleh Xuan Yuan.Namun bedanya, Lin Chao Feng datang ke sini dengan sengaja. Tentu saja dia telah mempersiapkan segala hal yang diperlukan.Beberapa makanan kering berbentuk biskuit. Ada juga kapsul yang obat-obatan. "Botol ini berisi racun, Yun. Yang ini juga, entah apa yang akan dilakukannya dengan racun-racun ini." Yunxi menerima botol plastik dan memegangnya merasa aneh, karena belum ada botol seperti ini di zaman kuno. Pengawal itu memberi tulisan 'racun' di luar botol tersebut. "Yang ini kapsul makanan sehat." Yunxi dan Xue yang baru saja dat

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 134. Tugas Pertama

    "Bersujud!"Jun Hui memimpin lima puluh prajurit dari Negara Zhou bersujud pada Xin Qian di halaman begitu Permaisuri Xin turun dari kereta kuda.Xuan Yuan dan Xin Qian saling bertukar pandang melihatnya. Ada apa ini? Kenapa mereka semua tiba-tiba bersujud di hadapannya."Jun Hui bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!""Kami semua bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!"Suara lantang dari lima puluh pria berbadan tegap di halaman terdengar bergemuruh. Angin seketika berhenti bergerak, daun pohon willow ikut tertegun mendengarkan sumpah mereka."Apa maksudnya ini?" Xin Qian akhirnya bersuara. Tak ingin rasa penasaran itu menggerogoti hati setengah mati.Jun Hui maju ke depan. "Kami bisa hidup sampai hari ini karena belas kasih Anda. Jika bukan karena Anda yang dulu merawat, kami pasti tidak hidup hari ini. Kami telah meninggalkan atribut Negara Zhou. Mulai hari ini, kami adalah pelayan Anda." Jun Hui berkata dengan sangat lancar. Pa

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 133. Jun Hui Datang

    "Nenek Bai, berapa orang yang tinggal di rumahmu ini?" Beberapa orang petugas sedang mendata jumlah penduduk di Kota Chang'an, sudah tiba di rumah milik Nenek Bai.Sebenarnya, ini juga salah satu rencana Yunxi untuk makin mengenal seluk beluk Kota Chang'an. Jumlah penduduk, pekerjaan mereka, penghasilan harian yang didapatkan, dan lain sebagainya. Data ini akan menjadi acuan Pangeran Ketiga untuk membuat kebijakan di masa depan, sebagai kepentingan jangka panjang.Kepentingan jangka pendeknya adalah untuk mengetahui latar belakang Lin Chao Feng dengan jelas.Begitu tiba di rumah Nenek Bai, mereka bertanya dengan deteil apa saja yang perlu dikorek dari wanita tua tersebut."Aku tinggal bersama cucuku." "Bukankah kamu tidak mempunyai anak? Kenapa mempunyai cucu?" tanya petugas itu menyelidik.Selama bertahun-tahun, Nenek Bai dikenal orang sebagai seorang janda yang hidup sendiri karena tidak mempunyai keturunan. Namun, sejak beberapa minggu terakhir, dia tinggal dengan seorang pria mu

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 132. Penyelidikan

    "A Yuan, aku bosan!" Xuan Yuan terlalu over protektif dalam menjaga istrinya yang sedang hamil. Xin Qian tak bisa lagi bebas bergerak dan melakukan aktivitas seperti biasanya. Selain ada Xuan Yuan, para pelayan siap siaga menyiapkan apapun yang dibutuhkan oleh Xin Qian. "Apa aku terlalu mengekangmu? Di luar sana ada begitu banyak orang yang berniat buruk terhadapmu, aku khawatir," sesal Xuan Yuan. Melihat wajah cemberut Xin Qian, hati pria itu tercubit. Xuan Yuan sangat mencintai wanitanya. Dia bahkan rela mengabdikan seluruh hidupnya untuk Xin Qian, akan berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya tertawa bahagia. Namun, dengan semua kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya, dia malah lebih sering membuat wanita ini melalui perjalanan hidup dan mati bersamanya. Semua ini sama sekali bukan situasi yang diinginkan Xuan Yuan."Aku hanya bosan terus berada di dalam istana akhir-akhir ini. Bisakah kita keluar dari sini?" pintanya dengan nada suara manja. Xin Qian tahu bahwa suaminya tidak

DMCA.com Protection Status