Di pengadilan Istana, para pejabat tengah membahas surat yang dikirim oleh Pangeran Ketiga. Kota Tangluo yang saat ini sedang mengalami wabah maut hitam kehabisan bahan pangan dan obat-obatan. Di dalam surat itu, Pangeran Ketiga menjelaskan situasi yang terjadi di sana dengan detail. Selama sebulan mereka bekerja di Kota Tangluo, sudah berhasil menekan angka kematian penduduk. Obat-obatan herbal yang telah disiapkan sebelumnya bisa dibilang efektif bekerja dengan baik dalam proses penyembuhan. Namun, angka penularan masih tinggi. Pangeran Ketiga juga sudah menyampaikan mereka membutuhkan uang untuk membangun saluran pembuangan supaya sanitasi lingkungan menjadi bersih dan bebas dari penularan penyakit.Semua menteri mendengarkan Kasim Bao yang membacakan surat dari Pangeran Ketiga. "Pangeran Ketiga sudah menjalankan tugas di Kota Tangluo dengan baik, angka kematian sudah bisa ditekan. Menurut kalian, jika aku mengirimkan bantuan lagi untuk menangani wabah maut hitam itu, bagaimana
Selir Hui bejalan hilir mudik di Aula Paviliun Lien Hua dengan resah. Begitu mendengarkan laporan dari sang Ayah tentang situasi yang terjadi di Kota Tangluo, hari wanita paruh baya itu tidak tenang. Selepas sidang di Pengadilan Istana usai, Hui Feng Qiu mengunjungi putrinya tersebut untuk membicarakannya.Situasi saat ini sedang tidak baik untuk Xuan Yuan. Mereka tidak akan bisa tenang jika tidak melakukan sesuatu."Ayah, apa yang akan kita lakukan?" tanya Selir Hui panik. Wajah cantiknya tak lagi bersinar. Hanya satu yang ada di dalam pikirannya, bagaimana cara membuat putranya bisa terlepas dari masalah ini.Menteri Pertahanan Hui Feng Qiu membuang napas kasar. Kericuhan yang terjadi di ruang sidang sudah diatur oleh Penasihat Lao. Para pejabat menolak melakukan donasi adalah salah satu cara untuk menekan Xuan Yuan supaya tidak berdaya dengan situasi di sana. "Para pejabat menolak donasi, jika kita ingin mengirimkan bahan pangan dan obat ke Tangluo, hanya bisa menggunakan uang pri
Yunxi berada di gudang harta pribadi milik Xuan Yuan. Apa yang disebut dengan gudang harta, adalah sebuah ruangan yang dipenuhi dengan benda berharga. Tidak semata-mata hanya berisi emas dan perak. Ruangan ini berisi semua penghargaan yang pernah didapatkan Xuan Yuan ketika memberi kontribusi untuk Da Liang. Berbagai hadiah dan penghargaan dari Kaisar dan Ibu Suri. Benda-benda berharga lainnya seperti kotak yang berisi baru giok berkualitas tinggi, kotak besar berisi perhiasan dan mutiara yang berkilauan, kain brukat dan sutera juga berbagai macam hadiah dari Para Pejabat Da Liang ketika dia diangkat menjadi Panglima Militer. Ada begitu banyak harta berharga di ruangan ini. Namun yang saat ini dibutuhkan oleh Yunxi untuk dibawa ke Tangluo adalah uang. "Tian Jie, bawa kotak-kotak ini keluar!" seru Yunxi. Ada beberapa pria berpakaian pengawal dengan sigap melaksanakan perintah Yunxi. Tael emas dan perak dibawa keluar dari sana. Di dalam lemari, ada setumpuk kertas tael juga ikut dib
Ada dua kereta kuda sederhana yang keluar dari gerbang barat Kota Hangzhou malam ini. Ada sepuluh orang yang mengawal dengan pakaian biasa dua kereta kuda tersebut. Meski demikian, jika diperhatikan dengan teliti, postur tubuh tegap yang terbentuk bagus milik sepuluh orang tersebut jelas terlihat bukan penduduk biasa. Postur tubuh seperti itu hanya akan dimiliki oleh para master bela diri.Melewati pemeriksaan di gerbang barat, Yunxi sudah menyiapkan token giok identitas, sehingga tidak mendapatkan masalah berarti. Mereka bisa melenggang dengan santai dari sana.Beriringan, dua kereda kuda sederhana itu melaju meninggalkan gerbang Kota Hangzhou. Yunxi duduk di dekat kusir, sedangkan Shu Ling ada di dalam kereta kuda."Nona Shu, mungkin Anda belum mendengar arahan dari Nona Xin Qian tentang wabah yang terjadi di Kota Tangluo. Di perjalanan ini, saya akan memberi Anda sedikit gambaran." Yunxi membuka kain penutup jendela sekilas untuk memulai perbincangan dengan Shu Ling.Tidak semua or
"Tuan Tian Wu." Sang Kusir adalah pengawal pribadi dari kediaman Menteri Pertahanan. Jumlahnya ada lima pengawal."Tuan Liu." Yunxi dan Hui Feng Qiu sudah memberitahu nama orang yang akan menjemput kereta dari kediaman Menteri Pertahanan. Meski mereka belum pernah berjumpa sebelumnya, tapi sudah saling mengenali bahwa pengawal yang dibawa Tian Wu adalah pengawal dari Istana Xi Wei."Tuan Menteri Pertahanan mengirimkan emas dan bahan makanan untuk Pangeran Ketiga." Pria yang disapa dengan nama Tuan Liu itu mulai menyampaikan pesan dari Hui Feng Qiu."Semoga Menteri Pertahanan panjang umur. Pangeran Ketiga pasti akan membalas budi baik Anda semua." Tian Wu adalah pengawal yang sangat setia. Sebagai pengawal rahasia, meski dia jarang memunculkan diri, tapi tidak pernah meninggalkan sang Pangeran. Kecuali jika Pangeran Ketiga memberi tugas khusus. Ada sepuluh orang pengawal rahasia yang mempunyai kemampuan menyembunyikan tubuh dan auranya. Saat ini, delapan orang diberi tugas menjaga Pav
Xuan Yuan berdiri melamun di selasar kediaman Penguasa Kota Tangluo. Dia telah menerima kabar dari Yunxi tentang keputusan Kaisar. Da Liang tidak akan mengeluarkan kas negara untuk mencukupi kebutuhan pangan dan obat-obatan di Tangluo. Jika dia belum terjun langsung dan melihat kondisi Tangluo secara langsung, Xuan Yuan mungkin saja bisa bersikap acuh tak acuh. Namun, dia telah berada di tempat ini sebulan lebih. Melihat sendiri penderitaan yang dialami oleh rakyatnya, mana mungkin dia akan tega. Kaisar sudah menempatkan dirinya dalam situasi sulit seperti ini, kemudian dengan mudahnya melupakan semuanya. Bagaimana mungkin hatinya tidak merasa marah?"A Yuan, apa sudah ada kabar dari Yunxi?" tanya Xin Qian.Pria tampan itu mengangguk. Tatap mata dingin penuh amarah yang beberapa saat lalu bersinar, seketika melembut ketika mendengar suara Xin Qian."QianQian, kenapa kamu tidak tidur?" tanyanya lembut."Melihatmu begitu panik, mana mungkin aku bisa tidur," sahut gadis itu bersungut-su
Pagi menjelang, Xin Qian mengantar Xuan Yuan secara pribadi di gerbang kota. Semakin cepat dia berangkat untuk melakukan rencananya, masalah Tangluo akan segera mendapatkan pencerahan. Jadi, Pangeran Ketiga tidak akan menunda lagi."QianQian, jaga diri baik-baik. Aku pergi tidak akan lama." Pria itu merasa berat harus berpisah dengan Xin Qian. "A Yuan, jangan khawatirkan aku. Lakukan sebaik mungkin apa yang menurutmu terbaik. Aku akan menunggumu datang," sahutnya.Sekarang, gadis cantik itu tidak lagi menahan diri. Setelah sekian lama berada di sisi Xuan Yuan dan mengalami perjalanan hidup dan mati bersama, perasaan nyaman di hatinya sudah bercokol kuat. Xin Qian memberikan obat penambah vitalitas buatannya untuk Xuan Yuan."Xue dan Ming Ye akan menjagamu selama aku pergi." Xuan Yuan menyiapkan dua pengawal pribadinya untuk Xin Qian."Lima ribu pasukan membutuhkan pemimpin. Xue tidak boleh masuk kota," tolak Xin Qian."Xue akan masuk kota saat Yunxi datang. Besok, Yunxi sudah akan sa
Hilir mudik pasien-pasien baru dengan gejala yang sama, masih terus berlangsung hingga senja. Xin Qian memutuskan menggunakan salah satu bangunan kosong yang ada di dekat dengan kediaman Penguasa Kota. "Nona, ada tiga puluh pasien baru yang mempunyai gejala seperti itu. Bagaimana menurut Anda?" Liu XingSheng tidak bisa menahan diri. Melihat penduduk kota berdatangan dalam keadaan menyedihkan, dia benar-benar merasa putus asa. Pasien dengan gejala ringan masih ada dalam penanganan. Sekarang, pasien baru dengan gejala berat berdatangan membuat pusing kepala."Apa yang terjadi hari ini, bisa dibilang merupakan kejadian tidak biasa. Perkembangan gejala biasanya tidak serta merta menjadi berata dalam hitungan jam. Pasti ada sesuatu dibalik ini semua," sahut Xin Qian pelan.Sebenarnya, dia menduga beberapa hal yang terjadi di tempat ini. Namun, dia tidak mengatakannya, karena semua masih bersifat dugaan yang belum dia buktikan."Nona, apakah mungkin terjadi mutasi pada bakteri Yersinia Pes