"Tuan Tian Wu." Sang Kusir adalah pengawal pribadi dari kediaman Menteri Pertahanan. Jumlahnya ada lima pengawal."Tuan Liu." Yunxi dan Hui Feng Qiu sudah memberitahu nama orang yang akan menjemput kereta dari kediaman Menteri Pertahanan. Meski mereka belum pernah berjumpa sebelumnya, tapi sudah saling mengenali bahwa pengawal yang dibawa Tian Wu adalah pengawal dari Istana Xi Wei."Tuan Menteri Pertahanan mengirimkan emas dan bahan makanan untuk Pangeran Ketiga." Pria yang disapa dengan nama Tuan Liu itu mulai menyampaikan pesan dari Hui Feng Qiu."Semoga Menteri Pertahanan panjang umur. Pangeran Ketiga pasti akan membalas budi baik Anda semua." Tian Wu adalah pengawal yang sangat setia. Sebagai pengawal rahasia, meski dia jarang memunculkan diri, tapi tidak pernah meninggalkan sang Pangeran. Kecuali jika Pangeran Ketiga memberi tugas khusus. Ada sepuluh orang pengawal rahasia yang mempunyai kemampuan menyembunyikan tubuh dan auranya. Saat ini, delapan orang diberi tugas menjaga Pav
Xuan Yuan berdiri melamun di selasar kediaman Penguasa Kota Tangluo. Dia telah menerima kabar dari Yunxi tentang keputusan Kaisar. Da Liang tidak akan mengeluarkan kas negara untuk mencukupi kebutuhan pangan dan obat-obatan di Tangluo. Jika dia belum terjun langsung dan melihat kondisi Tangluo secara langsung, Xuan Yuan mungkin saja bisa bersikap acuh tak acuh. Namun, dia telah berada di tempat ini sebulan lebih. Melihat sendiri penderitaan yang dialami oleh rakyatnya, mana mungkin dia akan tega. Kaisar sudah menempatkan dirinya dalam situasi sulit seperti ini, kemudian dengan mudahnya melupakan semuanya. Bagaimana mungkin hatinya tidak merasa marah?"A Yuan, apa sudah ada kabar dari Yunxi?" tanya Xin Qian.Pria tampan itu mengangguk. Tatap mata dingin penuh amarah yang beberapa saat lalu bersinar, seketika melembut ketika mendengar suara Xin Qian."QianQian, kenapa kamu tidak tidur?" tanyanya lembut."Melihatmu begitu panik, mana mungkin aku bisa tidur," sahut gadis itu bersungut-su
Pagi menjelang, Xin Qian mengantar Xuan Yuan secara pribadi di gerbang kota. Semakin cepat dia berangkat untuk melakukan rencananya, masalah Tangluo akan segera mendapatkan pencerahan. Jadi, Pangeran Ketiga tidak akan menunda lagi."QianQian, jaga diri baik-baik. Aku pergi tidak akan lama." Pria itu merasa berat harus berpisah dengan Xin Qian. "A Yuan, jangan khawatirkan aku. Lakukan sebaik mungkin apa yang menurutmu terbaik. Aku akan menunggumu datang," sahutnya.Sekarang, gadis cantik itu tidak lagi menahan diri. Setelah sekian lama berada di sisi Xuan Yuan dan mengalami perjalanan hidup dan mati bersama, perasaan nyaman di hatinya sudah bercokol kuat. Xin Qian memberikan obat penambah vitalitas buatannya untuk Xuan Yuan."Xue dan Ming Ye akan menjagamu selama aku pergi." Xuan Yuan menyiapkan dua pengawal pribadinya untuk Xin Qian."Lima ribu pasukan membutuhkan pemimpin. Xue tidak boleh masuk kota," tolak Xin Qian."Xue akan masuk kota saat Yunxi datang. Besok, Yunxi sudah akan sa
Hilir mudik pasien-pasien baru dengan gejala yang sama, masih terus berlangsung hingga senja. Xin Qian memutuskan menggunakan salah satu bangunan kosong yang ada di dekat dengan kediaman Penguasa Kota. "Nona, ada tiga puluh pasien baru yang mempunyai gejala seperti itu. Bagaimana menurut Anda?" Liu XingSheng tidak bisa menahan diri. Melihat penduduk kota berdatangan dalam keadaan menyedihkan, dia benar-benar merasa putus asa. Pasien dengan gejala ringan masih ada dalam penanganan. Sekarang, pasien baru dengan gejala berat berdatangan membuat pusing kepala."Apa yang terjadi hari ini, bisa dibilang merupakan kejadian tidak biasa. Perkembangan gejala biasanya tidak serta merta menjadi berata dalam hitungan jam. Pasti ada sesuatu dibalik ini semua," sahut Xin Qian pelan.Sebenarnya, dia menduga beberapa hal yang terjadi di tempat ini. Namun, dia tidak mengatakannya, karena semua masih bersifat dugaan yang belum dia buktikan."Nona, apakah mungkin terjadi mutasi pada bakteri Yersinia Pes
Kehadiran Huantian membawa tekanan udara yang berat. Jika tidak mempunyai tenaga dalam yang tinggi, akan membuat orang yang berada di sekitarnya susah bernapas.Aura kemarahan jelas terlihat dari cara Huantian menatap Tuan Pemimpin. Dia sudah bersusah payah selama berhari-hari melakukan perjalanan tanpa henti dari Hangzhou menuju Tangluo, sesampai di sini harus mendengar ada pria lain yang akan membawa Xin Qian pergi. Huantian bahkan harus siap menanggung kemarahan Permaisuri saat kembali ke Hangzhou nanti. Entah hukuman apa yang akan diterimanya. Sebesar ini pengorbanan yang telah dilakukannya demi bisa bertemu dengan Xin Qian. Ada orang yang akan bertindak sesuka hati di depannya. Bagaimana mungkin Huantian tidak marah?"Berani sekali kamu akan membawanya pergi!" geram Huantian menahan amarah."Aku akan membawanya pergi, itu urusanku. Sama sekali tidak ada hubungannya denganmu. Bukankah dia bukan istrimu?" Tuan Pemimpin menjawab acuh tak acuh. "Lancang! Bersiaplah untuk mati!" Hu
Sebuah kereta kuda melaju menuju kota terdekat dari Tangluo. Ada sepuluh pria yang berpakaian militer Da Liang mengawal. Sejak pagi, mereka hanya dua kali beristirahat untuk mengisi perut. Seharusnya malam ini mereka sudah sampai di kota terdekat.Murong Xuan Yuan yang berada di dalam kereta tiba-tiba memegang dadanya yang terasa nyeri. "Apa yang terjadi? QianQian, kenapa jantungku berdegup sangat kencang?" gumamnya pelan.Bersamaan dengan itu, seekor burung merpati bertengger di atas kereta kuda. "Pangeran Ketiga, merpati pesan ada di atas kereta kuda." Terdengar suara Tian Wu memberi informasi."Hentikan kereta kuda!" titah Xuan Yuan.Burung merpati pos miliknya masuk ke kereta, begitu tirai dibuka. Dia bertengger di telapak tangan Xuan Yuan.Ada gulungan kertas kecil yang terikat di kakinya. Xuan Yuan membukanya. Dia tahu ini adalah pesan dari Kota Tangluo.Wajah Xuan Yuan tidak enak dilihat. Dia baru saja pergi pagi ini dari Tangluo, tapi Yunxi sudah mengiriminya pesan. Pasti ter
Ketika di dalam Kota Tangluo sedang gempar mencari keberadaan Xin Qian yang dibawa kabur Tuan Pemimpin. Sebuah kereta kuda melaju dengan cepat meninggalkan kota Tangluo menuju ke arah barat. Di dalamnya, sepasang pria dan wanita duduk dengan tenang. Tuan Pemimpin sesekali melirik Xin Qian yang duduk dengan acuh tak acuh. Gadis ini begitu patuh mengikutinya tanpa melakukan perlawanan, membuat Tuan Pemimpin sedikit curiga. "Kenapa kamu tidak melarikan diri?" tanya Tuan Pemimpin curiga."Apa aku boleh melarikan diri?" sindirnya.Tuan Pemimpin tertawa. Dia mengeluarkan sebuah kipas dari balik bajunya. Xin Qian merasa adegan itu familiar. Namun, dia tidak ingat dimana pernah mengalaminya. "Kamu sangat cerdas, aku mengagumimu dari lubuk hati." Tuan Pemimpin memberi pujian tulus dari dalam hati. Baru pertama kali sepanjang hidupnya, Tuan Pemimpin memuji seseorang dengan tulus."Apakah ini pujian?" dengus Xin Qian merasa ironis."Ya, kamu sangat layak untuk menjadi wanitaku." Tuan Pemimpin
Di depan gerbang barat Kota Tangluo, Yunxi menyiapkan kuda untuk Xuan Yuan dan pasukan yang akan mengawalnya dalam pencarian ini. Mereka belum bisa memprediksi apa yang telah disiapkan oleh para penculik itu terhadap Pangeran Ketiga. Bisa jadi, mereka akan menyergap di tengah jalan. Orang-orang yang dibawa Yunxi adalah para master bela diri yang mempunyai kemampuan luar biasa. Dia tidak akan bermain-main dengan keselamatan majikannya."Pengeran Ketiga, saya menyiapkan Xiao Feng dan Xiao Shan." Yunxi membawa dia kuda hitam itu di hadapan Xuan Yuan. Saat Xuan Yuan melihat Xiao Shan, kuda itu terlihat sangat menderita. Xiao Feng yang berada di sisi Xiao Shan juga menatap kuda betina hitam milik Xin Qian itu dengan tatapan iba.Tatap mata Xuan Yuan melembut ketika melihat Xiao Shan. Kuda hitam ini kesayangan Xin Qian. Dia tidak boleh memperlakukan Xiao Shan dengan buruk."Xiao Shan, apakah kamu bersedih karena majikanmu hilang?" tanyanya lembut sambil mengelus punggungnya lembut.Xiao Sh