Share

Bab 140

Raja Deon Chu menyapu lantai dengan sungguh-sungguh, menyapu lantai tampak sederhana, tetapi ternyata ada banyak ilmu di dalamnya.

Misalnya, daun yang gugur sebaiknya disapu menjadi sebuah tumpukan besar, jika bertumpuk tidak akan mudah tertiup angin, jika tersebar, akan segera tertiup angin.

Menyapu sebenarnya, tidak terlalu sulit, suasana hatinya jauh lebih baik.

"Raja Deon Chu, hati-hati jika Anda pergi ke Paviliun Nuan. Ada sarang lebah di pepohonan, yang akan dibakar nanti malam, jika sarang itu diganggu, akibatnya akan sangat mengerikan," Kasim Chang mengingatkan.

“Sarang lebah?” Raja Deon Chu menyipitkan matanya, bekas gigitan di dadanya masih terasa sakit, seharusnya dia membiarkan Sera yang menyapu.

"Ya, lebah ini sangat ganas jadi tidak berani dibakar pada siang hari. Kaisar Tertinggi tidak mau menutup pintu dan jendela, jadi hanya bisa dibakar pada malam hari."

“Ya, aku tahu,” kata Raja Deon Chu.

Kasim Chang masuk ke kamar untuk melayani Kaisar Tertinggi.

Raja Deon Chu berpi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Afri Laela
itu yg namanya senjata makan tuan. Isengnya bahaya, masa sarang lebah buat mainan. Gimana nasib Sera?
goodnovel comment avatar
Siti Halimah
.........aduuuh bengek.........ngakak ya ampuuun. kelakuan Raja Deon sama Sera. kenapa mereka kaya anak kecil.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status