Beranda / Urban / Selir Kesayangan Suamiku / WASIAT YANG DI BUAT- BUAT!

Share

WASIAT YANG DI BUAT- BUAT!

last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-06 09:10:54

WASIAT YANG DI BUAT- BUAT?

"Kenapa kau diam? Kena serangan stroke? Atau bisu mendadak?" cerca Bude Asih.

"Ah tidak Bude. Saya hanya fokus menyetir saja, saya tidak paham apa makud Bude," kilah Rio.

"Kenapa? Bukankah benar? Dia kan wanita yang membuatmu berubah bajingan" sindir Bude Asih.

Lagi Rio hanya bisa terdiam mendnegar semua ucapan Bude Asih. Dia tak bisa mengelak dengan semua sindirannya itu, namun di sisi lain dia pun tak bisa juga untuk menyanggahnya. Rio memilih untuk berpura-pura tak mendengar semua ucapan Bude nya itu.

"Jawab lah kalau kau lelaki dna punya mulut. Gemas sekali aku dengan tingkahmu! Kau itu sudah tua, usamu juga hampir kepala empat lebih! Sampai kapan kau akan menjadi bajingann sepeti ini, Rio? Hah? Kau tak memikirkan keadaan anakmu? Aku memang tak menyukai keluarga Sifa yang sok alim itu, namun bukan berarti aku membenarkan tingkah bangsaatmu!" hardik Bude Asih.

"Pikirkanlah panjang dan seribu kali setiap kau mengambil keputusan. Kau pikir hidupmu selalu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Selir Kesayangan Suamiku   Ancaman Bude Asih!

    ANCAMAN BUDE ASIH!"Bude, Ibu memberikan wasiat kepada Bapak tentang Gendis," ucap Rio."Apa?" sahut Bude Asih kaget dan terkejut. Suhadi tidak pernah mengatakan apapun tentang wasiat ini."Kau jangan mengada- ngada!" tegur Bude Asih."Sumpah Bude! Masak iya Rio mau mengada- ngada masalah seperti ini, Bude? Ini mengenai almarhum Ibu, Bude. Rio tak seberani itu berbohong," sanggah Rio.Bude Asih terdiam sesaat, benar juga ucapan Rio. Tak lucu rasanya jika mempermasalahkan wasiat dengan orang yang sudah meninggal. Bude Asih menatap Rio dengan tatapan serius."Katakan padaku! Cepat! Apa wasiatnya?" tanya Bude Asih tak sabar."Bude, Rio pun juga tidak tahu apa wasiat itu, karena Ibu berpesan pada Bapak saja. Sebenarnya Rio pun juga heran karena menurut Rio aneh saja, Bude. Mengapa Ibu tiba- tiba memberikan wasiat pada Bapak mengenai Gendhis? Sungguh ini di luar prediksi Rio, Bude. Logika Rio tak sampai sana. Seperti yang Bude tahu, semasa hidup kan Ibu tak menyukai Gendis, seharusnya ibu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • Selir Kesayangan Suamiku   ACARA TUJUH HARIAN

    ACARA TUJUH HARIAN"Lalu kenapa tiba- tiba Mbakyu ku membuat wasiat untuk Sundal itu? Sedangkan aku tak tahu. Lucu," sahut Bude Asih."Duduklah sih aku akan menceritakan awal mulanya padamu, namun aku tidak bisa mengatakan wasiat itu sekarang," jelas Suhadi."Kenapa lagi?" tanya Bude Asih dengan tatapan curiganya."Kenapa kau seakan terlihat melindungi wasiat itu? Kenapa kau tak mau aku mendengarnya?" sambungnya."Bukan begitu, Asih. Dengarkan aku dulu, aku pun belum mengatakan kepada siapapun. Aku ingin terlebih dahulu untuk mengatakan pada orang yang di beri wasiat dalam islam itu. Silahkan kalau kau memang mau mendengarkannya tapi besok lusa, saat Gendhis pun juga hadir dan ada. Namun kalau kau ingin aku mengatakannya sekarang makan percuma, aku tak akan bicara," tegas Suhadi."Memang gadis itu mau datang? Cih, tak punya malu," seloroh Bude Asih."Aku sudah mengundang gadis itu untuk ke sini, besok. Jadi dia bisa aku pastikan akan datang. Bahkan aku memiliki bukti jika Mbakyu mu be

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • Selir Kesayangan Suamiku   TUJUH HARIAN TANPA BESAN

    TUJUH HARIAN TANPA BESANHari ini adalah acara tujuh harian almarhum Purwati, nampak Suhadi sedari pagi adda di area pemakaman. Suhadi hanya diam, termenung sambil berdiri menatap batu nisan dengan pandangan kosong. Dia sudah sengaja pergi ke pemakaman tanpa ada satu orang pun yang tahu termasuk adik iparnya.Entahlah semalam dia bermimpi Purwati mendatanginya sambil tersenyum, tiba- tiba perasaan bersalah bergelanyut di hati Suhadi karena dia sadar selama Purwati hidup justru Suhadi yang menyia-nyiakannya. Suhadi tidak pernah mencintainya meski begitu dia pun juga tak pernah menduakan Purwati, bersikap biasa saja namun tampak tak peduli dengan apapun yang dilakukan Purwati, seperti masa bodoh begitu saja."Purwati, aku hari ini datang. Maafkan aku ya, mungkin semasa kau hidup dan menjalankan rumah tangga bersamaku kok banyak tak bahagianya, banyak air mata penderitaannya, aku juga banyak menyakiti hatimu, entah itu sengaja atau tidak," gumam Suhadi sendiri."Purwati, rasanya seumur

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Selir Kesayangan Suamiku   TUMBU OLEH TUTUP

    TUMBU OLEH TUTUPRio pun terdiam dan menyadari kesalahannya. Paahal Bude Asih memang ingin menerima sumbangan itu karena dia berpikir itu adalah rezeki untuk almarhum Mbaknya, toh ini untuk kebaikan agar selamatan itu juga tampak mewah sehingga bude Asih tak pernah keberatan. Rezeki tak boleh di tolak namun dia tak ingin mengatakan bahwa itu adalah pemberian dari selingkuhan Rio."Siapa Gendhis itu, Bu?" tanya keponakan RIo."Hah? Gendhis?" sahut Bude Asih kaget melihat anaknya sudah ada di belakangnya."Iya, Gendhis yang Ibu katakan tadi lo," sahutnya."Oalah, Gendhis gula, Nduk. Kan Gendhis bahasa halusnya gula. Bukan nama orang," ujar Bude Asih mengedipkan matanya ke arah Rio."Oalah, ayok Mas kita angkat buahnya ke dapur. Tak bantu," ujar keponakan Rion yang di balas anggukan olehnya.Rio di bantu Bude Asih dan Keponakannya pun bergotong royong mengangkat box- box berisi buah. Rio meletakkannya di dapur, di hadapan Ibu- ibu agar bisa di jadikan satu dengan buah lainnya untuk di

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-09
  • Selir Kesayangan Suamiku   MEMINTA IZIN POLIGAMI

    MEMINTA IZIN POLIGAMI"Semua orang bertanya pada Bapak, Le. Katanya kok tak di imami besan saja. Kenapa mertuamu jijik datang ke sini, Le?" tanya Suhadi lagi."Bukan, Pak. Abah memang benar- benar terlanjur ada acara yang tak bisa di batalkan," ujar Rio."Hendaknya sebagai Kayi pun harusnya dia adil. Mengapa bersebrangan menjadikan Abahmu itu tak sempat datang," gumam Suhadi kecewaMenurut mereka selametan ini merupakan cara mereka bersyukur atas rezeki yang Allah berikan kepada mereka. Biaya yang mereka keluarkan saat selametan ini tidak menjadi masalah bagi mereka karena ini mereka pahami sebagai wadah untuk berbagi kepada sesama walaupun dengan keadaan yang sederhana atau seadanya. Selametan ini juga merupakan sarana silaturahmi antar sesama masyarakat dari berbagai golongan. Tidak ada perbedaan di antara mereka semuanya sama duduk bersama dalam tempat yang sama dan makan-makanan dan minum minuman yang sama. Dengan begitu tak ada seorang pun dari mereka yang merasa dibedakan ata

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-10
  • Selir Kesayangan Suamiku   RENCANA LAIN BUDE ASIH!

    RENCANA LAIN BUDE ASIH!"Oh iya Nduk ini kan berhubung sudah tujuh hariannya almarhum Purwati. Aku hanya ingin bertanya apakah besok kau ada waktu selo atau longgar? Kalau ada bisakah kau segera datang ke sini, Nduk? Aku segera ingin menyampaikan wasiat itu agar tak terjadi kesalahpahaman. Agar hatiku ini plong, agar Purwati juga enteng di sana," kata Suhadi.'Glek' Gendhis terdiam. Dia menarik nafasnya panjang, antara siap dan tidak bertemu dengan keluarga Rio. Apakah mereka keluarga besarnya bisa menerima Kai? Namun Gendhis juga sangat penasaran wasiat apa itu."Besok ya, Pak?" tanya Gendhis."Iya, Nduk. Bagaimana?""Insya Allah ya, Pak. Saya bisa tapi kalau bisa sore saja bagaimana? Sekitar jam dua siang, Pak," usul Gendhis."Wes terserahmu saja, Nduk. Kau sudah mau datang saja aku sangat berterimakasih dan bersyukur. Jadi aku manut saja. Maaf ya sekali lagi jika aku merepotkanmu," kata Suhadi."Tidak Pak, justru saya yang minta maaf pada panjenengan dan keluarga. Saya banyak dosan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-10
  • Selir Kesayangan Suamiku   MULKI DAN CLUB MALAM

    MULKI DAN CLUB MALAM!Gendis menutup teleponnya, dia menghela nafas panjang. Berkelebat banyak bayangan Bapak Rio, Rio, Kai, Pohan di kepala Gendhis. Bahkan dia masih ingat sekali saat Ibu Rio mencaci maki dirinya bersama Sifa. Gendhis masih ingat betul bagaimana sakit hatinya, dia memang memilih mundur karena mencari aman dan tak mau ribut.Dia membaca situasi saat itu sangat tak menguntungkan. Apalagi da sadar dengan btul posisi nya memang salah, apalagi saat itu juga Gendhis benar- benar ingin memutuskan hubungannya dengan Rio. Namun kalah cepat saja karena ketahuan."Siapa?" tanya Mama Gendhis, Ririn yang cukup membuat Gendhis terkejut."Oh bukan siapa- siapa kok, Mas. Aku tak keluar sebentar ya, Mah," pamit Gendhis."Mau ke mana malam-malam begini? Mbok ya berubah, kau itu harus ingat bahwa dirimu tak seperti dulu lagi, Gendhis. Sekarang kau itu sudah dewasa, kau sudah punya anak! Lihatlah anakmu," tegur Ririn sambil menunjukkan Kai.Kali ini Kai tidur pulas di kamar Mamanya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11
  • Selir Kesayangan Suamiku   TENTANG TARIM!

    TENTANG TARIM!"Jawablah! Mengapa kau hanya diam saja?" perintah Gendhis."Kenapa kau tampak panik begitu? Apa kau tak ingin aku tahu bahwa sebenarnya begini kelakuanmu di luar kajian?" sindir Mulki."Hah apa maksudmu?" tanya Gendhis."Kau nampak panik? Kenapa? Kau begitu pandai saat kajian dengan dalil agamamu, menyanggah, mendebat, namun kau juga minum alkohol seperti ini. Apakah kau tak tahu bagaimana hukumnya?" ledek Mulki."Ck! Jangan bawa urusan kajian di sini. Ini hal yang berbeda. Mosok iya di kajian aku membahas minuman seperti ini. Bukankah yang penting tahu tempat dan adabnya. Lagian kenapa kau bisa ada di sini? Rasanya pertanyaanmu tadi cocok untukmu. Bukankah orang sepertimu yang justru tak pantas masuk sini? Kau sedang mencari apa adik kecil?" ledek Gendhis sambil meminum segelas koktail yang baru saja di hidangkan pelayan tadi.Bukannya tanpa alasan, Gendhis memanggilnya dengan sebutan adik karena wajah Mulki yang terlihat Baby Face. Dia mengira Mulki berusia dua puluh

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11

Bab terbaru

  • Selir Kesayangan Suamiku   IZINKAN AKU POLIGAMI!

    IZINKAN AKU POLIGAMI"Tidak Mas, Sifa hanya ingin me time sendiri. Sifa ingin memanjakan diri sekedar pergi ke salon memotong rambut dan melakukan spa Syariah. Apakah boleh, Mas?" tanya Sifa."Kau akan pergi dengan siapa?" selidik Rio."Perginya biar diantarkan oleh santri Abah yang wanita, Mas. Toh mobil Umi ada di rumah kok, Mas," kata Sifa."Kebetulan tadi Abah pergi menggunakan mobilnya sendiri dengan Mulki. jadi ada satu mobil yang menganggur di rumah. Bagaimana, Mas?" tanya Sifa."Baiklah jika seperti itu, Dek. Yang penting Humairah aman ya?" ucap Rio mencoba memastikan."Tenang saja, Mas. Kau tak usah takut, insya Allah anak kita aman. Humaira akan dijaga oleh Umi sehingga Sifa benar-benar nyaman dan aman serta tenang saat meninggalkannya," jawab Sifa."Baiklah kalau begitu, Dek. Kau butuh uang berapa? Akan Mas transfer saja ya," ujar Rio."Tak usah, Mas. Kebetulan jatah bulanan yang Mas berikan masih ada kok. Itu saja insya Allah sudah cukup," jawab Sifa agar tak membuat suami

  • Selir Kesayangan Suamiku   IDE GILA SIFA!

    IDE GILA SIFA!"Ya sudah kita akan langsung saja bertemu dengan Rio tanpa kau harus pulang dulu. Setelah semua jelas, baru kau nanti mengatakan semua kepada Mbakmu, agar Mbakmu tak salah paham dan kecewa. Sekarang Mbakmu sebenarnya ada di posisi dilema, Le," jelas Abah Furqon."Astagfirulloh. Kenapa lagi, Bah?" tanya Mulki."Dia ingin percaya kepadamu sebenarnya, Le. Tetapi apa yang dilihat dengan mata kepalanya itu justru bertentangan dengan semua kepercayaananya. Melihat kau dan Rio duduk bersama wanita itu, bahkan wanita itu duduk di hadapanmu. Wajar kan kalau Mbakyu mu kecewa," jawab Abah Furqon."Bah, tolong kali ini jangan Abah berpikir bahwa Mulki turut andil dan ikut campur terlalu dalam masalah keluarga Mbak Sifa, tolong jangan, Bah. Tolong jangan berpikir itu lagi, karena jika Abah masih berpikir seperti itu sampai selamanya Mbak Sifa nasibnya akan seperti ini, Mbak Sifa akan mencintai sendiri dan itu sakit, Bah," ujar Mulki dengan menghela nafasnya panjang."Biarlah, Bah. B

  • Selir Kesayangan Suamiku   BISMILLAH LANGKAH AWAL!

    BISMILLAH LANGKAH AWAL!Dengan penuh takzim, Simbok mengantarakan pesanan Abah Furqon. Mereka pun menikmati nasi pecel itu dan tak membahas masalah ini lagi. Sejak dulu memang pantangan bagi Mulki dan Abahnya untuk berbicara ketika makan. Meskipun hal sepenting apapun setelah selesai makan dan menghirup kopinya, baru mereka berbicara lagi."Lalu harus bagaiman, Abah?" tanya Abah Furqon."Menurut Mulki sekarang kita harus memanggil Mas Rio lagi, Bah. Bagaimana lagi? Semua sudah kadung terlanjur terjadi. Mbak Sifa pun juga sudah tahu masalah ini, jadi jangan sampai hal ini makin membuat Mbak Sifa berpikir macam- macam, Bah. Kita harus menyelesaikan masalah ini hari ini juga, Bah. Kita tak bisa menundanya makin lama, Bah. Mulki tak ingin dan tak mau kehilangan kepercayaannya juga, kita harus segera menyelesaikan masalah ini, Bah. Sungguh," tegas Mulki."Selain itu ada satu hal lain yang menghantui pikian Mulki, Bah. Karena satu sisi pun kita harus memikirkan kondisi wanita itu dan anakn

  • Selir Kesayangan Suamiku   TENTANG PERNIKAHAN SIRI

    TENTANG PERNIKAHAN SIRI"Dia tak ingin menikahi wanita itu, Bah. Namun dia juga tak ingin dianggap sebagai pecundang mengkhianati anak itu padahal Mas Rio juga mengakui bahwa dia adalah darah dagingnya hanya saja dia tak ingin namanya tercantum di akta. Tapi Bah...""Kenapa?" tanya Abah Furqon."Mas Rio ingin tetap menafkahinya. Bagaimana menurut Abah?" tanya balik Mulki.Abah Furqon menghela nafasnya panjang. Saat seperti ini lah sebenarnya dia sang anak bisa bertukar pikiran, saling mengupgrade ilmu agama masing- masing. Kali ini abah Furqon ingin mengangkat topik pernikahan siri dan perzinahan."Pertama Abah ingin menyoroti ucapanmu, Le. Tetang pernikahan yang dilakukan secara rahaasia atau lebih akrab disebut nikah siri adalah pernikahan yang tidak dicatat di kantor KUA. Nikah siri, dikatakan sah menurut agama tapi tidak sah menurut Negara karena seperti yang sudah dijelaskan tadi, tidak tercatat di KUA. Benar katamu, nikah siri memang memiliki banyak kekurangan. Namun di beberap

  • Selir Kesayangan Suamiku   RENCANA DAN STRATEGI PARA LELAKI!

    RENCANA DAN STRATEGI PARA LELAKI!"Bahkan sepertinya foto itu diambil kemarin siang saat kita bersama toh? Abah sedang mengisi kajian dan mata kuliah, sedangkan kau berpamitan berdiskusi tentang dakwah masa kini. Lalu kenapa kok tiba- tiba kau ada di cafe itu? Bagaimana ceritanya?" tanya Abah Furqon.Mulki menghela nafas panjang sekaali. Dia harus menceritakan sedetails mungkin sekarang pada Abahnya. Karena dia yakin hanya Abahnya yang bisa menyelesaikan masalah ini."Bah, sungguh ini sebenarnya tidak sengaja, itu bukan pertemuan yang di bentuk lantas sengaja, bukan seperti itu, Bah. Semua di luar kendali Mulki, saat itu memang Mulki ada berpamitan kepada Abah saat Abah mengisi ceramah. Mulki akan berpamitan dan akan berdiskusi bersama teman-teman dari beberapa universitas perwakilan salah satu organisasi agama yang memang sengaja membahas dakwah modern. Mereka meminta tolong Mulki sebagai pengisinya untuk kelas akhwat dan akhirnya Mulki pun setuju- setuju saja saat itu," jawab Mulki

  • Selir Kesayangan Suamiku   DUDUK DI BAWAH POHON BERINGIN

    DUDUK DI BAWAH POHON BERINGIN"Abah pergilah ke ke mushola dulu. Kita akan mendengarkan versi dari Mulki," perintah Umi Laila lagi."Iya, Umi. Assalamualaikum," pamit Abah Furqon."Kau lebih percaya adikmu kan sekarang?" tanya Umi Laila. Sifa pun menganggukkan kepalanya."Ya sudah kalau aku percaya dengan adikmu sekarang, kau tak usah berpikir macam-macam," kata Umi Laila."Kau jangan takut sekarang, Nduk. Pasrahkan semuanya pada Gusti Allah. Kau jangan berpikir hal-hal yang aneh. Itu akan mempengaruhi kualitas Asi mu sekarang itu, Nduk. Sudah tak perlu kau pikir lelaki yang seperti itu lagi. Benar dia suamimu kau harus baik kepadanya, berpikirlah seperti tak ada masalah yang sekarang itu dan harus diutamakan adalah anakmu. Nasib dan kualitas asimu harus bagus demi masa depan anakmu yang lebih baik. Biarlah, biar semua nanti akan di balas oleh gusti Allah saja. Kau tak perlu ikut campur, biar semua di catat olehnya," sambung Umi Laila."Karena kau tahu kan sebaik-baiknya sutradara itu

  • Selir Kesayangan Suamiku   KECURIGAAN SIFA

    KECURIGAAN SIFASampai adzan subuh dan suara tahrim berkumandang dia masih belum bisa tidur. Dia masih penasaran dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa adiknya bisa bertingkah seperti ini, apa yang dirahasiakan adiknya dan sang suami. Mengapa mereka tega menyembunyikan kenyataan pahit seperti ini. Bahkan mereka diam-diam bertemu dengan Gendis di belakangnya tanpa ada pemberitahuan pada Sifa."Apa yang sebenarnya mereka sembunyikan?" gumam Sifa.Dia segera keluar dari kamar mencari Mulki. Tapi rupanya kalah cepat, karena Mulki sudah tak ada di sana. Entah sejak kapan adiknya itu sudah pergi ke mushola. Mungkin sejak subuh tadi, ingin rasanya Sifa menyusul ke depan lalu menanyakan semuanya langsung pada adiknya. Tapi tak mungkin karena di depan sangat ramai dan pondok putra milik keluarganya. Dia harus bisa menahan emosi dan menjaga marwahnya."Allah, kapan dia pergi," gumam Sifa.Dia benar- benar tak mendengar suara Mulki saat membuka kamarnya. Padahal biasanya dia

  • Selir Kesayangan Suamiku   MENDADAK VIRAL DI SOSIAL MEDIA

    MENDADAK VIRAL DI SOSIAL MEDIA"Dia itu sangat pandai, aku menghalangimu menikah dengannya bukan karena aku masih mencintainya atau aku ingin menikahi dia suatu saat nanti, tidak. Justru sebaliknya, aku tak hanya ingin saja kau terjebak dalam permainan mu sendiri, dengarkan aku kali ini saja," sambung Rio."Benarkah? benarkah kau tak mencintainya lagi?" tanya Mulki dengan penekanan.Rio menghela nafasnya panjang. Munafik memang jika dia mengatakan bahwa dia tak mencintai wanita itu. Dia memang masih mencintai wanita itu namun dia kali ini bisa berpikir jernih, tak seperti dulu."Ya memang aku sedikit mencintainya. Namun tak segila dulu," kata Rio Jujur."Jika sudah seperti ini masalah tak akan menjadi gampang, Mulki. Justru masalah ini akan melebar. Bagaimana jika Sifa tahu?" tanya Rio.Mulki pun langsung juga menyadari bahwa ikut campur terlalu dalam masalah rumah tangga Rio dan Sifa. Dia menghela nafasnya panjang, orang tuanya memang terbiasa untuk tak malu meminta maaf tanpa geng

  • Selir Kesayangan Suamiku   APAKAH KAU YAKIN TAK MENCINTAINYA?

    APAKAH KAU YAKIN TAK MENCINTAINYA?"TIDAK BISA!" tegas Mulki.Semua terdiam, Rio pun tak bisa berkutik dengan semua ucapan Mulki. Mulki pun hanya bisa mengusap wajahnya dengan kasar. Ternyata apa yang dikatakan oleh Rio memang tidak bohong. Gendis memvalidasi semuanya bahwa apa yang pernah di jelaskan pada Rio padanya memang benar. Karena sebelumnya Rio dan Gendis tidak pernah bertemu lagi. Mereka baru bertemu beberapa hari kebelakangan ini dan itu pun perkara Gendhis menuntut akta kelahiran."Kenapa tak mungkin?" tanya Gedhis lirih."Aku dengar kau kuliah hukum ya? Atau pasanganmu sekarang orang yang tahu hukum. Aku rasa dia juga sedikit banyak pasti telah menjelaskannya padamu kan? Kalau tidak aku akan jelaskan semua padamu. Seperti yang kau tahu sendiri, akta kelahiran itu tak mungkin didapatkan tanpa ada pernikahan sah. Biar bagaimanapun juga aku ini juga kuliah hukum walaupun kuliah secara online saja, tapi aku sedikit banyak tahu tentang permasalahan ini. Kau tak mungkin menunt

DMCA.com Protection Status