KESEMPATAN LAGI,
-BALIK KE POV SIFA❤-"Apa kau dari rumah wanita itu lagi, Mas?" tanyaku.Mas Rio terdiam sambil menatapku."Mas hanya mengambil motor, mengapa kau mmenuduh sih, Dek," ela Mas Rio.Aku menatap tajam ke arah suamiku. Mencari kebenara dari sorot matanya. Dia terlihat kikuk saat aku memandanginya seperti itu. Lagi dan lagi dia hanya mampu terdiam dan mengelak saat aku menanyainya. Terbesit rasa kasihan pada suamiku dan wanita itu."Mengapa kau menatapku seperti itu, Dek?" tanya Mas Rio."Aku hanya kasihan, Mas," jawabku."Kasihan? Apa maksudmu? Kau kasihan dengan siapa?" tanya suamiku dengan nada keheranan."Aku kasihan dengan wanita itu dan suamiku," jawabku dengan berani."Apa maksud kamu berkata seperti itu, Dek?" tanya Mas Rio lagi."Betapa tidak Mas, lucu saja saat kau berusaha untuk menyembunyikan hubunganmu dengan wanita itu sampai kau rela membohongi istri dan anakmu berkali- kali," sindirku.Mas Rio itu sangaSTNK ATAS NAMA GENDHIS ASTARI WIJAYA!-BALIK KE POV SIFA❤-Kami saling bertatapan lama, tanpa aku minta tiba- tiba Mas Rio menciumku. Ya dia mencium bibirku. Aku juga terkejut, tapi seulas senyum tak bisa ku tutupi lagi menghiasi wajahku."Bolehkah aku meminta hakku malam ini, Dek?" tanya Mas Rio."A- aku tak bisa menolaknya, Mas! Lakukanlah," perintahku.Kami melakukan hubungan badan malam ini seperti biasa. Tidak seperti gaya bercinta Mas Rio beberapa hari yang lalu. Dia kembali pada Mas Rio suami yang aku kenal dulu. Memperlakukan semuanya sesuai ajaran Islam dan wajar nya.Saat Dia meminta haknya. Dalam desahan nafas kami yang menyatu perlahan aku mendengar dia menyebut nama Gendis, entah telingaku yang salah atau memang nama itu yang keluar dari bibirnya. Namun aku tak memperdulikannya lagi, karena suamiku telah berubah kataku meyakinkan diri sendiri.Mulai malam ini aku memutuskan untuk tetap berbaik sangka pada Mas Rio. Jangan sampai kejadian
APA ITU BERLAKU PADAMU JUGA, MAS?-BALIK KE POV AUTHOR ❤-Hari ini Dimas, Rio, dan Zaki pergi ke Solo. Mereka rencananya ingin mengantar Rio membeli motor, sekalian cek untuk lokasi trip. Dimas memilih Zaki sebagai partnernya karena dia merasa lelaki itu cukup bisa di andalkan dalam urusan lapangan. Sedangkan Rio tentu saja ikut karena dia sebagai pemilik perusahaan sekaligus ingin membeli motor."Kau yakin Mas akan membeli motor lagi?" tanya Dimas."Iya, aku yakin! Sudah lama sekali aku tak naik motor," jawab Rio."Aku sih tak masalah yang penting kau tak gila dengan motor seperti dulu lagi! Kau harus lo Mas, ingat sekarang kau sudah punya anak dan Istri tidaklah lelaki single seperti dulu lagi," sindir Dimas."Iya! Aku mengerti, kau tak usah khawatir! Aku pasti akan mengira- ngiranya kok, tenang saja," jawab Rio meyakinkan Dimas.Mereka survei ke beberapa tempat. Setelah itu, baru ke showroom motor salah satu kenalan Rio. Dia adalah teman satu
TAWARAN UNTUK PINDAH!-BALIK KE POV AUTHOR ❤-"Tapi aku mencintaimu! Aku tak ingin kau memiliki lelaki lain," ucap Rio."Apakah itu berlaku padamu juga?" jawab gendhis enteng."Eh... iitu...." kata Rio tergagap menjawabnya.Dia lalu terdiam tak melanjutkan perkataannya lagi. Rio tahu ke mana arah pembicaraan Gendhis. Rio juga lupa bawa Gendhis telah memberinya waktu 3 hari untuk memilih antara dia atau istrinya. Pantaslah Gendhis marah hari ini."Kenapa kau diam? Kamu tak bisa menjawab? Ke mana keberanianmu tadi yang membentak bentak aku tadi luar?" tanya Gendhis santai tapi tak melepas tatapan tajamnya pada Rio."Kau menuntutku untuk menjadi satu- satunya milikmu tapi kau memiliki istri lain tempatmu pulang! Aneh kan? Aku hanya boleh menjadi satu- satunya milikmu, tapi kau tak boleh menjadi satu- satunya milikku! Kau boleh tidur dengan wanita di luar sana yang berstatus istrimu, tapi aku tak boleh tidur dengan lelaki lain walaupun itu pacarku!
WARNING 21+ MENJALANI DUA RUMAH TANGGA PART 1.-BALIK KE POV AUTHOR ❤-"Lalu aku harus pindah ke mana? Aku tak punya banyak uang untuk membeli rumah lagi, ini rumah penuh kenangan dan perjuangan! Aku membelinya penuh drama dan air mata, Mas! Tak segampang itu untuk pindah sari sini," jelas Gendhis."Tenanglah, aku akan membelikanmu rumah! Namun aku juga tak memiliki banyak uang, kau tahu kan aku banyak pengeluaran apalagi aku juga merintis usahaku Baby," jelas Rio."Jual lah rumah ini, aku akan memberimu uang tambahan sebesar seratus sampai seratus lima puluh juta untuk tambahan beli rumah di Ponorogo! Harus di Ponorogo agar kita lebih dekat! Agar kita bisa dekat, kau mau Baby?" tanya Rio."Aku pikir- pikir dulu ya Mas! Rumah ini terlalu banyak kenangan, bukan hanya dengan Samuel! Tapi denganku juga, ini rumah satu- satunya dan yang pertama bagiku, rumah yang di beli dengan tangisan keringat dan air mata," ujar Gendhis."Baiklah baby, tapi aku harap kau
WARNING 21+ MENJALANI DUA RUMAH TANGGA PART 1.-BALIK KE POV AUTHOR ❤-Gendhis menurut dia menggoyangkan pantatnya sesuai dengan irama kocokan tangan Rio pada lubangnya. Gendhis sangat terangsang menerima perlakuan Rio. Perlakuan yang tak pernah di lakukan oleh Samuel. Jujur saja Gendhis menikmati penyimpangan seks yang di lakukan oleh Rio."Hnnnnmmm... nggghhhh..." lenguh Rio."Bertekuk lutut dan duduklah," perintah Rio."Mas, tapi aku bosan kalau hanya menghisap batang mu saja," protes Gendhis."Lalu apa yang kau inginkan?" tanya Rio menggoda."Aku ingin kamu memasukkan batangmu dengan benar dan puaskan aku Mas," pinta Gendis.Tanpa melepas bajunya lagi Rio memasukkan batang nya pada lubang Gendis. Mereka melakukannya lagi di ruang tamu. Batang itu masuk perlahan, nikmat menjalari tubuh Rio. Lelaki di hadapannya itu sangat alim, tetapi dia memiliki imajinasi seks yang sangat liar. Batang itu merasakan kedutan lubang Gendhis yang membuatnya
WARNING 21+ MENJALANI DUA RUMAH TANGGA PART 3-BALIK KE POV AUTHOR ❤-"Ahhhh, Baby apakah kau mau lagi?" tanya Rio.Gendhis tersenyum menggoda ke arah Rio. Matanya mengerling nakal, sambil memainkan lidahnya. Rio mendongakkan wajah Gendhis dan melumat bibir gadis itu."Ahhhh, Mas lepaskan," kata Gendhis melepaskan pelukan Rio."Apa kau tak ingin lagi?" tanya Rio."Kau sudah menggodaku sebegitu hebat," protes Rio dengan wajah cemberut."Aku hanya ingin memastikan saja bahwa batangmu masih berfungsi dengan baik, apakah masih kuat jika aku mengajak beberapa ronde," jawab Gendhis santai.Rio mencubit hidung gadis itu kuat- kuat. Hidung Gendhis sampai memerah. Gadis itu sungguh tak bisa di tebak."Awww! Sakit Mas!" teriak Gendhis manja."Oke! Awas kau melakukannya lagi, aku tak akan memberi ampun padamu," ancam Rio sambil melepas cubitan hidung Gendhis."Mas, aku lagi galau! Masak iya kau tega meninggalkan aku dengan posisi ini sendir
DIMAS.-BALIK KE POV AUTHOR ❤-"Wanita itu Gendhis kan, Mas?" lanjut Sifa."Kau tak bisa mengelak lagi Mas, semua bukti sudah terpampang nyata," ujar Sifa sambil menatap Rio nyalang."Dimas yang membuka rahasiamu, katanya kau membeli motor itu dari Solo! Tapi aku tadi tak sengaja menjatuhkan cluth milikmu dan aku membaca stnk nya juga, di sana terdapat nama Gendhis Astari Wijaya, alamat rumah yang tertera juga di Madiun! Bukankah itu Gendhis teman kita?" tanya Sifa."Hahahahaah!" Rio tertawa.Sebenarnya dia tertawa untuk menutupi semua kesalahannya saja. Sekaligus berpura- pura semua baik- baik saja. Agar Sifa tak marah dan menganggap alasannya masuk akal."Mas! Ini tak lucu," bentak Sifa,"Aku serius Mas!" teriak Sifa."Hahahah! Dek, kau tak tahu pacarnya Gendhis itu mempunyai showroom motor gede?" tanya Rio dengan akting.Sifa terdiam daan terkejut. Dia menggelengkan kepalanya perlahan. Apa iya pacar Gendhis memili showroom."K
LAGI- LAGI KAU BOHONG DAN AKU PERCAYA!-BALIK KE POV AUTHOR ❤- “Mas Dimas," panggil Sifa."Ya, Mbak! Ada apa?" jawab Dimas."Apa aku bisa meminta tolong padamu?" tanya SIfa dengan nada lirih."Apa itu Mbak?" tanya Dimas dengan deg- degan."Tolong jika kau tahu apapun tentang suamiku dan prilakunya di luar sana, tolong diam! Jangan beritahu siapapun termasuk Maya bahkan Aku sebagai istrinya," kata Sifa dengan suara bergetar menahan tangisnya.Dimas memandang Sifa dalam. Terbesit rasa kasihan di dalam hatinya. Melihat wanita sebaik ini di sia- siakan. Walaupun dia bercadar, tapi Dimas sangat yakin jika wanita itu menangis. Dimas hanya mampu menganggukkan kepalanya."Tolong Mas Dimas simpan rapat- rapat semua aib suamiku jika memang benar dugaanku dia sedang salah jalan! Tolong ingatkan dia jika perkataanmu lebih di dengar dari pada ucapanku! Tolong bantu aku sadarkan dia, Mas,” kata Sifa dengan suara serak menahan sesak di dada. “Maksud