Share

Dia Sudah Kuanggap Sebagai Adik

Berjam-jam lamanya Gendis menunggu antrian di apotik. Saking ramainya pukul lima sore ia baru tiba di rumah dengan menggunakan ojek. Uangnya tidak cukup jika harus menggunakan taksi.

Setelah tiba di rumah Catherine menyambutnya dengan omelan.

"Kamu mampir ke mana jam segini baru pulang?"

"Saya tidak mampir ke mana-mana, Bu. Tapi tadi di apotik sangat ramai, antriannya panjang. Makanya saya baru bisa pulang jam segini."

Catherine mendengkus tak percaya. Ia yakin Gendis pergi main dulu agar terhindar dari segala pekerjaan rumah. Di matanya Gendis adalah perempuan yang pemalas, pembohong, dan licik.

"Sekarang langsung masak untuk makan malam. Jam enam semuanya harus selesai."

"Baik, Bu." Dengan patuh Gendis menjawab.

Handphone Catherine berbunyi. Perempuan itu menjauh. Ia berbicara dengan seseorang di ujung telepon sana. Wajahnya terlihat begitu semringah.

"Wow, nggak nyangka bakal seexpress ini. Oke, aku jemput ke sana. Thanks ya." Catherine menyudahi panggilan lalu buru-buru pergi dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
vieta_novie
coba aja dexter tau kelakuan cath sbnrnya, apa dexter msh bisa bilang 'proud of you'....
goodnovel comment avatar
Bininya Matty
Dexter bego ga sih?
goodnovel comment avatar
Debora Susana
Rasanya pengen nabok Kaket gak sih.....menyebalkan banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status