#SekPri Sekretaris Pribadi 1Aku sekretarisâPak ⊠Pak ⊠tunggu!!âjeritku.Dengan menggendong bayi delapan bulan di pinggang dan menenteng sepatu high heels milikku, aku berlari mengejar mobil Fortuner hitam milik Boss-ku.Tapi, sepertinya Fortuner itu sengaja tancap gas meninggalkanku! Huuh, aku mendengus kesal. Boss somvlak, aku ini mau ikut meeting, malah disuruh momong! Hihh, aku membanting sepatuku!Aku berjalan kembali memasuki hotel, di daerah puncak ini, bertelanjang kaki.âMbak, minta kunci dong,â kataku pada resepsionis hotel.Masih dengan menggendong baby di pinggang, aku memasuki kamar lagi. Kesal rasanya.Pantesan aja, dulu waktu wawancara di perusahaan ini, pertanyaannya aneh.âMbak Lovy, bisa bikin susu?â Hah?Aku melongo.Aku kan melamar sekretaris, kenapa ditanya bikin susu?âSusu apa ya, Pak?â tanyaku pada manager HRD itu. Nggak jelas soalnya.âSusu bayi, mbak.â âSusu Formula, seperti SG* gitu?â âIya, betul.â Pak Darman, manager HRD itu mengangguk.âBisa dong Pak
#SekPri_Sekretaris Pribadi 2Bab 2Momong lagiIni minggu kedua, aku kerja sebagai sekretaris di perusahaan property milik Pak Alex itu.Tapi, seminggu kemaren, aku belum bisa maksimal mengerjakan tugasku. Semua gegara Boss Alex, yang selalu mengakali aku, supaya momong anaknya, huh.Tapi kali ini, aku akan menolak! Aku bukan tukang momong, aku ini Sekretaris Pribadi direktur. Apapun yang terjadi, hari ini aku mau ikut meeting direksi. Memoles lipstick warna cerah di bibirku, sempurna sudah penampilanku. Sepatu high heels, blazer item, rok pendek item, scarf bermotif abstrak, begini nih, penampilan sekretaris pribadi direktur, nggak malu-maluin, keren, cantik, elegan. Apa lagi Boss Alex ganteng, putih, tinggi, uhuyy bingit. Aku senyam-senyum sendiri, membayangkan wajah Boss Alex.Setelah mengunci pintu kamar kos, aku berjalan ke depan, menunggu ojol yang sudah kupesan. Kalau berangkat ke kantor, enak pakai ojol. Jarang kejebak macet, lewat jalan tikus juga bisa.*Sampai kantor, aku
#SekPri_Sekretaris Pribadi 3Bab 3Duda atau hot Papa nih?âNon, saya pulang dulu.âAssistant rumah tangga Pak Alex, bibik tua bernama bik Yati ini, berpamitan padaku. Aku mengangguk.âMakasih ya, bik,â Kataku.Jam sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. Aku sudah memandikan baby Azka dan menyuapinya. Sekarang tinggal menunggu Boss Alex pulang, dan aku juga akan pulang. Aku mendengus kesal. Seharian ini, aku jadi tukang momong, padahal, aku sudah berdandan maksimal tadi pagi. Dasar Boss kamvret, Rasanya geram sama Pak Alex!Baby Azka, mengoceh sendiri. Tangannya menunjuk ke pintu. Mungkin dia ingin keluar kamar.âAzka mau keluar, gendong tante ya? Sekalian tunggu Papamu.â Aku menggendong baby Azka ke ruang tengah. Menyalakan televisi dan mencari channel film kartun dari tivi kabel berbayar ini.âDuduk sini ya, Azka?â Aku menunjuk sofa empuk di depan televisi ini. Azka tidak mau. Dia terus menunjuk pintu keluar, badannya terus menggeliat nggak bisa diam.âPa_pa, Pa_pa.âBegitu t
#SekPri_Sekretaris Pribadi 4Bab 4ResignâPak, saya mau resign.âAku memberikan surat pengunduran diriku, sebagai sekretaris perusahaan ini, langsung kepada Pak Alex.Pak Alex melirik surat pengunduran diriku di meja. Dia membuang nafas sebentar, lalu menghentikan jarinya yang sedang memainkan mouse.Aku membuang pandangan ke arah lain, tak mau melihatnya. Kekesalanku sudah klimaks, aku tak mau di suruh momong lagi. Pekerjaanku rancu, nggak jelas, nggak sesuai SOP. Jarang di ajak ke meeting penting, nggak pernah di tanya laporan. Lebih sering di suruh jagain baby Azka, sama nemenin si Boss makan.Ogah bingit! Biar pun gajinya gede. Ntar lama-lama aku di suruh mijitin dia lagi. Nggak mau, aku sudah punya pacar. Jangan sampai aku tergoda sama duda di tinggal minggat ini.âDuduk!â Pak Alex menyuruh duduk. Aku mengambil tempat duduk du depannya. Pak Alex, mengambil suratku kemudian membacanya. Aku memutar bola mata dan memasang wajah jutek.âMau nerusin kuliah?â Pak Alex, membaca alasa
#SekPri_Sekretaris Pribadi 5Bab 5Maafin aku, AzkaHhih, ketemu baby Azka lagi. Aku menghela nafas, nasib ⊠nasib.Etapi, tadi Alex di depan Mamanya, sok jaim lagi, pura-pura nggak kenal aku. Awas, kubalas dia nanti. Mendudukkan baby Azka di atas meja kerjaku. Dia habis bangun tidur. Tadi aku menidurkan di sofa dalam ruangan Bu Susan. Azka juga sudah makan tadi, aku juga yang nyuapin. Hihh! Makin gemes rasanya sama Alex, pingin nimpuk.âAzka, Mamamu itu ke mana, kok aku di suruh momong kamu terus sama Papamu yang songong itu?â âBrrrrprrp brrrrprrp.âSetdah!Baby Azka bermain ludah dan menyemprotnya ke mukaku! Adoouhh! Papa sama anak sama kelakuannya. Papanya songong, anaknya tukang nyemprot. Aku mengambil tissue dan mengelap wajahku. Huh!Mengamati setiap inci wajah Azka di depanku. Ish, mirip banget sama Alex! Kata orang kalau bayi mirip banget sama bapaknya, berarti dulu waktu hamil, ibunya cinta mati sama bapaknya. Demikian juga sebaliknya. Jadi mungkin pas bikin baby Azka, Ma
#SekPri_Sekretaris Pribadi 6Bab 6Nggak ada yang sayang akuâMa, mau nitip Azka."Alex, hari ini datang lagi ke kantor mamanya lagi sambil menggendong baby Azka. Kebetulan aku sedang berdiskusi dengan bu Susan di ruangannya.Bu Susan, tampak menghela nafas. Dia menatap Alex dan Azka. âBukankah sudah ada baby sitter, Alex?â âBaby sitter itu, seperti sedang sakit gatal, Ma, tangannya merah-merah gitu. Kasihan Azka kalau ketularan.â ucap Alex. Huh! Alasan saja! Bibirku mencebik.âMama hari ini sebenarnya banyak kerjaan Lex, nanti Mama mau keluar ketemuan sama ketua assosiasi distributor.â Bu Susan menatap Alex. Alex diam saja. Serba salah jadinya. Aku tahu, target Alex adalah aku. Iya, dia sebenarnya ingin menitipkan Azka padaku, tapi dia sungkan dengan Bu Susan, Mamanya. Dia pikir aku bodoh apa nggak tahu modusnya?Aku langsung berdiri, biarlah aku kerja nyambi momong. Memang dasar Alex ini, Papa songong. âSini, Azka duduk sama tante Ovy.âAku mengambil Azka dari gendongan Alex
#SekPri_Sekretaris Pribadi 7Like dulu sebelum baca đBab 7Nanyain Azka, bukan Alex.âLovy, ayo aku antar pulang, cepat!â teriak Alex. Suaranya tenggelam dengan derasnya hujan. Alex yang juga basah kuyup, sudah berdiri di depanku. Rambutnya ternyata keriting ikal kalau basah, lucunya ... tak sadar aku malah menatapnya. Terkesima.âMalah bengong, dingin tauk!â Seruan Alex membuatku tergagap. Aku mengangguk. Memang dingin banget mandi air hujan malam-malam. Dengan cepat dan tergesa, Alex menarik tanganku. Dia membuka pintu mobil dan mendorongku masuk. Kemudian Alex berjalan ke depan mobil, lalu dia masuk dan duduk di kursi kemudi.Hheh, Alex menoleh padaku. Bibir seksinya bergetar karena menggigil. Sama sepertiku. Tiba-tiba, Alex membuka kaosnya yang basah, hingga dia bertelanjang dada.Astaga! Aku menutup mata dengan telapak tangan.âM_mau apa?â Tanganku mendorong wajah ke samping sambil bergeser agak menjauh. Netraku membesar. Alex diam saja. Dia mengambil handuk yang tersampi
#SekPri_Sekretaris Pribadi 8Like dulu sebelum baca đBab 8Aku bukan JombloHujan rintik masih menyapaku pagi ini, ketika turun dari taksi online yang mengantarku berangkat kerja. Bara tidak bisa mengantar karena hujan. Biarlah, dia sedang sibuk bikin skripsi nanti kalau sakit kan kasihan. Aku saja yang mengalah, biar sakit gapapa demi Bara.Aku segera berlari memasuki area kantor sekaligus pabrik makanan ringan ini. Tiga puluh menit aku terlambat. Hujan yang turun di pagi hari menghambat aktivitasku. Pagi ini terpaksa aku memesan taksi online biar nggak kehujanan, tapi apes malah ke jebak macet. Menaruh tas di ruangan aku lalu mengambil buku dan gegas ke ruang Bu direktur, Ibu Susan. âSelamat pagi, Bu.â Sapaku saat memasuki ruangan. Eh! ada Alex di sini. Dia sudah pulang rupanya. Dadaku langsung berdebar. Ish! âPagi, Pak Alex.â Alex yang sedang duduk mendongak padaku. Sungguh, aku tak bisa menyembunyikan binar di mata ini, aku senang sekali bertemu dia! Apa-apaan ini, Kenapa
#SekPri_Sekretaris Pribadi 27Like dulu sebelum baca đGet married âSudah siap, Vy?â âSudah, Ayo berangkat.âHari ini aku akan pulang kampung. Alex sendiri yang mengantarku. Tadinya aku minta naik travel saja, tapi Alex bilang akan mengantarku naik mobil. Ya sudah aku nurut.Biasanya Alex keluar kota pakai supir, tapi khusus Sekarang, dia sendiri yang akan mengantarku pulang. Alex dan aku berangkat ke kampungku di sebuah kota di Jawa tengah berangkat pagi hari. Sebenarnya enak malam sih, lebih cepat. Tapi Alex bilang matanya minus, takut nggak bisa jelas lihatnya kalau malam, bahaya.Sekarang perjalanan darat ke kampungku bisa lebih cepat karena lewat tol terus. Yang biasanya sekitar sembilan jam, Sekarang bisa menjadi sekitar enam jam saja.Menjelang sore, Aku dan Alex sudah sampai di rumahku. Ibu dan Bapaku kaget melihatku datang bersama Boss-ku.âMas Alex?!â Ibuku sampai terbeliak kaget. âKenapa nggak bilang kalau di antar Mas Alex, Vy. Tau gitu kan tadi ibu sembelih ayam.â
#SekPri_Sekretaris Pribadi 26Like dulu sebelum baca đBab 26Restu Mama PoV Alex on*Sore yang cerah, secerah hatiku yang ingin bertemu mama. Ya! Hari ini rencanaku adalah meminta restu Mama untuk menikahi Lovy. Meski aku sudah melihat Mama sepertinya sayang sama Lovy tapi, aku perlu minta restunya. Aku mengemudikan mobil menuju rumah Mamaku. Sudah cukup lama aku tidak ke sana.Aku terlalu sibuk. Urusanku banyak kemaren. Dari mulai kasus penculikan Azka, penggerebegan Bara dan Airin, dan Lovy yang tertabrak mobil.Semua menguras tenaga dan emosiku. Terutama saat Lovy sempat koma, benar-benar rasanya emosiku sedang di aduk-aduk.Berbagai bayangan buruk menari di pikiranku setiap saat. Keadaan Lovy kemaren mengingatkanku saat hari-hari terakhir aku menemani Andien. Pikiranku buruk ... Aku tidak sanggup kalau harus kehilangan perempuan yang aku kasihi sekali lagi. Aku takut kehilangan untuk kedua kalinya. Tapi untungnya Lovy gadis kuat, dia berhasil melewati masa kritisnya. Aku ber
#SekPri_Sekretaris Pribadi 25Bab 25Will you marry me?Kenapa dia bertanya padaku begitu, bukankah dia Alex? Kutatap lelaki di depanku ini. Dari raut wajahnya sepertinya Alex sangat khawatir dengan keadaanku. Lihat lah, wajahnya begitu tegang menunggu jawabanku. âKenapa bertanya begitu?â Sengaja aku tak segera menjawabnya. Wajah Alex semakin tegang. Bibir seksinya sedikit terbuka. âL_Lovy, ini aku Alex âŠâAku mencoba tersenyum dan mengangguk. âTerus ngapain tanya?â âHah?! Lovy kamu mengingatku?â Alex tampak senang, bibirnya tertarik ke atas membentuk tawa lebar. Kedua tangan Alex mengusap wajahnya.âDuh Vy, aku hampir jantungan tadi.ââKenapa?ââKupikir kamu nggak kenal aku lagi.â Alex mengambil kursi dan duduk di sampingku. Sebenarnya ada sebagian memori di kepalaku yang aku harus mengingatnya dulu sebelum menjawab pertanyaan orang. Tapi itu bukan masalah.âIbu, kapan datang ke sini?â aku menoleh pada Ibuku yang sedang memberesi pakaiannya.âMas Alex nyuruh orang buat jemput
#SekPri_Sekretaris Pribadi 24Like dulu sebelum baca đBab 24Rencana melamarPoV AlexTak berkedip mataku menatap tubuh terbaring lemah di ruangan ICU ini. âLovy, bangun lah âŠâKu genggam jemari Lovy. Sudah tiga hari dia masih kritis dan belum sadar juga. Operasi untuk cedera di kepalanya sudah di lakukan. Dokter bilang, kalau Lovy bisa melewati masa kritisnya dia bisa selamat.âKenapa kamu tidak diam di mobil dan menuruti perkataanku, Lovy âŠâ ku cium tangan Lovy. Andai saja saat itu Lovy memberi tahu aku bila dia melihat Airin, pasti semua ini tak kan terjadi. Lovy tertabrak sebuah kendaraan roda empat yang melaju kencang malam itu. Airin dan Azka berhasil dia selamatkan. Tapi Lovy terpental dan kepalanya terbentur aspal. Sialnya, mobil yang menabraknya berhasil melarikan diri. Ku pandangi lagi wajah ayu Lovy yang seperti tertidur pulas ini. Aku menghela nafas. Aku berutang nyawa Azka padanya.âAku harus pergi Vy, nanti aku ke sini lagi.â Aku mengecup kening Lovy. Entahlah a
#SekPri_Sekretaris Pribadi 22Like dulu sebelum baca đBab 22Siapa penculik Baby Azka?PoV 3 on*Alex bergegas memasuki rumahnya. Di ruang tengah dia mendapati Mbak Retno sedang duduk di kursi dan menangis tersedu. Tak jauh darinya ada Mamanya, yang sedang berdiri dengan melipat kedua tangan di dadanya. Bik Yati juga ada di sini.âMama, apa yang terjadi, di mana Azka?â Tanyaku tak sabar.âTanya Retno tu!â Mama menunjuk Mbak Retno dengan dagunya. Alex mendekati Mbak Retno yang menunduk. Dia seperti ketakutan.âMbak, mana Azka?â âMaafkan saya Pak Alex, A_Azka di bawa orang huhuuhu.â Mbak Retno menangis kencang.âBagaimana kejadiannya Mbak?â Alex sedikit membentak, pikiranya benar-benar kalut saat ini. âDua orang pengendara motor menyerang saya Pak, kemudian salah satunya mengambil baby Azka.ââKenapa mbak Retno nggak berusaha minta tolong?â Mbak Retno menundukkan kepalanya, dia menangis karena merasa bersalah. Alex membuang nafas. âKita lapor polisi saja, Lex.â Bu Susan, berjal
#SekPri_Sekretaris Pribadi 22Like dulu sebelum baca đBab 22Siapa penculik Baby Azka?PoV 3 on*Alex bergegas memasuki rumahnya. Di ruang tengah dia mendapati Mbak Retno sedang duduk di kursi dan menangis tersedu. Tak jauh darinya ada Mamanya, yang sedang berdiri dengan melipat kedua tangan di dadanya. Bik Yati juga ada di sini.âMama, apa yang terjadi, di mana Azka?â Tanyaku tak sabar.âTanya Retno tu!â Mama menunjuk Mbak Retno dengan dagunya. Alex mendekati Mbak Retno yang menunduk. Dia seperti ketakutan.âMbak, mana Azka?â âMaafkan saya Pak Alex, A_Azka di bawa orang huhuuhu.â Mbak Retno menangis kencang.âBagaimana kejadiannya Mbak?â Alex sedikit membentak, pikiranya benar-benar kalut saat ini. âDua orang pengendara motor menyerang saya Pak, kemudian salah satunya mengambil baby Azka.ââKenapa mbak Retno nggak berusaha minta tolong?â Mbak Retno menundukkan kepalanya, dia menangis karena merasa bersalah. Alex membuang nafas. âKita lapor polisi saja, Lex.â Bu Susan, berjal
#SekPri_Sekretaris Pribadi 21Bab 22Di ghosting Alex, jadi sengsaraâMana duitnya, empat puluh juta, serahkan Sekarang padaku!â Braak!Juragan Marwan menggebrak meja di rumahku. Bapak dan Ibuku tampak sangat ketakutan. Mulutku terkatup rapat, aku hanya bisa memandang kelakuan bar-bar Pak Marwan dan anak buahnya.âBelum ada uangnya, Pak. Teman saya tidak jadi datang,â Jawabku pelan. Malunya nggak ketulungan. âHuahaha sudah ku duga, kau ini Cuma omong kosong saja, Nona manis.âHahaha hahahaAnak buah Pak Marwan ikut menertawakan aku. Hhh, aku hanya bisa membuang nafas.Sungguh, aku begitu kecewa dengan Alex. Maksudnya apa dia meng-ghosting aku, tiba-tiba menghilang tanpa kabar?âSofyan, anak gadismu ini sudah membohongiku, Sekarang bagaimana?â âUhuuk, uhuuuk.â Bapakku terbatuk. Nafasnya sampai berbunyi juga. Ibu langsung mendukungnya.âKami akan pergi dari rumah ini.â Terdengar suara Ibuku menyahut.Aku melihat kedua orang tuaku, air mataku mengalir. Malam-malam begini, kami mau k
#SekPri_Sekretaris Pribadi 20Bab 20Baby Azka diculik PoV 3 on*âCepat sedikit Bara!âAirin menepuk punggung Bara dan menoleh ke belakang beberapa kali. Takut ada yang ngejar. âIya ini sudah ngebut!â Bara berteriak dari depan, dia sedang mengemudikan sepeda motor dengan kecepatan kencang.âKita kemana nih?â Setelah jauh dari komplek perumahan Alex, Bara memperlambat laju sepeda motornya. Airin terdiam. Di lihatnya Azka yang tertidur di gendongannya.âKe kost-mu aja Bar,â teriak Airin.âAh, nggak mau!â Bara menghentikan sepeda motornya di tempat yang sepi di bawah sebuah pohon, biar adem.âTerus di bawa ke mana dong?â Airin tampak bingung.âMana gua tahu! Elu kan yang punya rencana nyulik.â Bara mengernyitkan keningnya. Tentu saja Bara nggak mau repot, dia sudah membantu Airin menculik Azka, kenapa harus menampung juga?Airin tambah bingung. Kalau dia bawa Azka ke rumahnya pasti sudah di temukan Alex. Pasti Alex tak akan tinggal diam bila tahu dirinya yang telah menculik Azka. Bis
#SekPri_Sekretaris Pribadi 19Like dulu sebelum baca đBab 19Alex berbohong?Alex!Iya Alex, hanya dia yang bisa membantuku. Uang empat puluh juta, tidak lah banyak buat Alex. Aku bisa meminjam uang padanya.Tapi, bagaimana aku harus bilang padanya? Aku memang dekat dan akrab dengan Alex. Tapi meminjam uang adalah perkara lain.Ada rasa sungkan dan malu di hatiku. Jangankan dengan orang lain, masalah hutang antara kakak beradik pun, apabila telah sampai pada urusan uang, berasa bukan saudara. Huh, gimana ini? Aku memutar otaku mencari solusi. Kalau besok aku tidak bisa membayar juragan Marwan, keluargaku akan di usir dari rumahku sendiri. Pusing aku.Tak kusangka, keluargaku akan mengalami nasib begini. Terjerat hutang dengan renternir selama berbulan-bulan. Menurut Ibuku, uang itu di pinjam Bapak sedianya untuk meremajakan mobil, tapi belum sempat kejadian, Bapakku malah sakit-sakitan. Otomatis uang pinjaman dari renternir itu, habis di gunakan untuk biaya berobat dan biaya hidu