Share

Bab 26. Merasa Terasing

Stella dan Dafina segera menoleh ke arah pintu ruang kerja Tristan yang telah terbuka lebar.

“Kita harus segera ke pameran,” kata Tristan dengan suara yang mendesak, sambil melangkah keluar dari ruang kerjanya.

Dafina segera bangkit dari kursinya dan mengangguk. “Baik, Tuan.”

Setelah sampai di depan Stella, Tristan berkata, “Stella, kamu juga harus ikut.”

Stella mengangguk lemah. “Baik.”

Dengan langkah yang pasti, Tristan memimpin jalan, diikuti oleh Stella dan Dafina yang berjalan di belakangnya.

Sesampainya di depan mobil mewah Tristan, sang sopir telah siap menunggu, ia membukakan pintu mobil untuk Tristan. Dafina memberi isyarat kepada Stella untuk mengambil tempat di kursi depan. Stella, dengan gerakan yang patuh, namun lembut, hanya mengangguk dan membuka pintu mobil dengan tangannya sendiri.

Mobil itu meluncur perlahan meninggalkan gedung, membelah jalanan kota yang mulai dipenuhi lampu-lampu senja. Di dalamnya, Tristan terdiam, pikirannya melayang pada pameran yang akan segera
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status