Share

Bab 122. Penuh Cinta

Reina hanya mampu tersenyum tipis. Ada keadaan di mana hatinya merasakan perubahan pada sikap Regan. Tetapi di sisi lain Regan masih seperti dulu. Seorang yang pekerja keras. Pekerjaan adalah nomor satu baginya.

Reina pun segera menyiapkan sarapan. Ia berjalan menuju dapur dan mendapati Bi Nita sedang sibuk memasak.

“Pagi, Bi Nita. Reina bantuin, ya?” ucap Rania ramah.

“Eh, Bu Reina. Tidak perlu. Ini sudah mau selesai. Lagipula Ibu Reina baru saja sembuh.”

“Em, kalau begitu Reina bantu siapkan di meja makan saja.”

Setelah selesai menyiapkan makanan di atas meja, Reina masuk ke dalam kamar. Ia mendapati Regan yang telah selesai mandi.

Lelaki itu terlihat lebih segar dengan rambut basah yang meneteskan air di atas bahunya. Tubuhnya yang berotot sedikit mengkilap karena air. Membuat Reina terpana sejenak.

Mereka bertukar senyum kecil. Mencoba untuk memulai hari dengan positif.

“Pagi, Sayang,” sapa Regan sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

“Pagi,” balas Reina lembut, mendekat ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status