Share

15. Mata yang Ternoda

Happy Reading

*****

"Tar, apa yang terjadi dengan Bapak?" Nina mulai panik. Namun, si sekretaris belum juga menjawab pertanyaannya.

Buru-buru Andrian mematikan sambungan video dengan istri mudanya. Lalu, berbalik menatap kepada sekretarisnya. "Apa, sih, Tar. Teriak-teriak nggak ada sopannya."

"Bu Nina telpon. Dari tadi menghubungi ponsel Bapak, sibuk terus." Tari menyerahkan ponsel miliknya dan menjauhi lelaki itu.

Sudah dua kali, dia melihat adegan sepasang suami istri itu yang tidak pada tempatnya. Oke, mereka memang sudah halal untuk urusan ranjang dan mesra-mesraan, tetapi tidak harus mengumbarnya seperti itu. Tari menghentakkan kakinya, berjalan menjauh dari si bos.

Gemuruh di hatinya masih saja kuat, Tari mengambil minum untuk meredakan keterkejutannya. Setelah itu, dia duduk dan memijit pelipisnya. Kepalanya mulai berdenyut. Tidur yang kurang serta adegan yang dilihatnya tadi sungguh membuatnya pusing.

Baru memejamkan mata, suara Andrian terdengar. "Nih, HP-mu. Lain kali, pang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status