Share

Bab 24: Di Balik Senyum Manis Ana

Hari-hari berlalu dengan pola yang sama. Pagi selalu dimulai dengan senyuman dari Dimas, sementara siang hingga sore dipenuhi oleh tugas-tugas rumah tangga yang tak ada habisnya dan tatapan dingin dari Bu Ratna serta Ana. Bagi Wulan, ini adalah rutinitas yang melelahkan secara fisik dan batin. Namun, di balik semua itu, ia terus bertahan, terus melangkah dengan tenang meski hatinya kerap terluka.

Suatu pagi, Wulan sedang merapikan ruang tamu ketika Ana menghampirinya. Adik iparnya itu tampak begitu cantik dengan pakaian rapi dan gaya rambut sempurna. Ana selalu menjaga penampilannya, bahkan saat berada di rumah. Itu membuat Wulan merasa seolah-olah dirinya selalu terlihat kusam di sebelah Ana yang begitu sempurna.

“Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, Kak Wulan,” kata Ana dengan nada yang manis namun berlapis dengan sesuatu yang lain—sesuatu yang Wulan sudah terbiasa rasakan, tapi tidak pernah benar-benar ia hadapi secara terbuka.

Wulan menatap Ana sejenak, la

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status