Share

Bab 19: Senyum di Balik Topeng

Pagi hari di rumah itu selalu dimulai dengan kesunyian yang hanya diisi oleh suara aktivitas Wulan di dapur. Seperti biasa, ia bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan. Tangannya cekatan mengolah bahan makanan, sementara pikirannya melayang-layang pada berbagai hal. Setiap gerakan di dapur seakan menjadi cara baginya untuk melupakan sementara beban yang dipikul di pundaknya.

Setelah sarapan siap, Wulan melihat jam dinding. Masih terlalu pagi untuk Dimas bangun, tapi tak lama lagi Bu Ratna dan Ana akan turun. Mereka selalu memulai hari dengan senyum yang terbalut dengan kepura-puraan, hanya saat Dimas ada. Namun ketika Dimas sudah pergi bekerja, wajah-wajah asli mereka akan keluar.

Langkah kaki Ana terdengar dari tangga. Wulan menarik napas panjang, mempersiapkan dirinya. Ana muncul di pintu dapur, mengenakan gaun rumah yang mewah namun sederhana, senyum tipis menghiasi bibirnya. Sejenak, Wulan bisa merasakan bahwa senyum itu tidak lebih dari sebuah topeng.

"Selamat pagi, Kak Wulan,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status