Seorang pria dengan jaket hoodie berwarna hitam menunggu di depan gerbang sekolah sambil bersandar pada mobil sport miliknya.
Berkali-kali ia melirik ke arah jam di tangannya, mulutnya sibuk mengunyah permen karet.Sesekali ia melempar senyum pada beberapa siswi yang baru saja keluar dari sekolah.
Ini memang sudah jam pulang sekolah, sesuai janji dia berniat menjemput seseorang.
Sementara di dalam kelas Nalla baru saja meletakan sapu di pojok ruangan.Dia baru saja menyelesaikan tugas piketnya bersama Narra dan 2 teman lainnya.
"Udah Ra,yuk," ajak Nalla pada kembarannya yang sedari tadi terus cemberut.
Narra menghela nafasnya, ia masih teringat kata-kata Vio tadi di kantin.
"La ... kalau kak Juna beneran suka sama kamu gimana? " tanya Narra
"Ya tidak gimana-gimana? "
"Ih kok kamu jawabnya gitu sih,"protes Narra tak puas dengan jawaban saudari kembarnya.
"Terus aku harus gimana?"
"Ya kamu jawab dong,kamu suka tidak sama dia. "
"Suka."
"Tuhkan," kesal Narra lalu duduk kembali.
"Lah gimana sih Ra ... kan kan Juna orangnya baik, aku suka dia sama seperti aku suka kak Kenzo. "
Narra lansung menoleh pada Nalla."Beneran suka yang seperti itu?" tanya Narra memastikan
Nalla mengangguk yakin dengan jawabannya, ya memang pada kenyataannya itu yang dia rasakan.
"Ya sudah ayok." Narra langsung berdiri dan berjalan mendahului Nalla.
Di depan sekolah bisa mereka lihat ada dua pria yang tengah menjadi perhatian para siswa SMA Harapan.Siapa lagi jika bukan kak Arjuna dan juga kak Kenzo.
"La ... bisa tidak nanti kamu tanya sesuatu sama kak Juna. "
"Apa? " tanya Nalla.
"Kamu tanya kak Juna suka sama kamu apa aku?"
Nalla nampak berfikir."Harus ya?"
"Iya, biar kamu tau, kalau dia suka kamu maka kamu harus mulai menjaga jarak dari dia, kalau dia suka aku maka aku akan maju terus pantang mundur."
"Jelas pasti dia suka sama kita berdua Ra."
"Ish ... susah ya ngomong sama cewek polos seperti kamu,"kesal Narra pada saudari kembarnya yang terlalu polos."maksud aku suka sayang, suka cinta suka antara cowok ke cewek bukan kakak ke adik,ngerti tidak sih?"
"Owh ... ya ngerti,ya udah yuk cepet, kasihan mereka udah nungguin dari tadi."
"Ya udah hayuk. "
Mereka pun menghampiri Kenzo dan Juna yang tengah asyik mengobrol.
"Malam minggu kemarin perform kamu keren banget Ken ... asli pecah banget."
"Masih kalah sama kak Juna."
"Jangan gitu, aku udah jarang main, sibuk skripsi nih udah di todong terus sama papi. "
"Hahaha ... kak Juna masih mending di todong skripsi dari pada di todong suruh nikah cepet. "
"Wih kalua nikah mah aku sabar nunggu dia lulus kuliah," ujar Juna sambil menunjuk ke arah Narra dan Nalla.
Kenzo berbalik dan mendapati kedua adiknya tengah menghampiri mereka. Pikiran Kenzo langsung melayang pada arah tunjuk Arjuna, jelas ia mengerti makna tersirat dari kalimat Arjuna tadi tapi siapa yang di maksud?Narra atau Nalla.
"Hai kak Juna, " seru Narra.
"Hallo Nalla hallo Narra. " Juna langsung mendekat ke arah Nalla dan mengusap rambutnya."lama bener sih piketnya? "
"Maaf kak, kak Juna lama ya nunggunya? "tanya Nalla
Juna melirik jam di tangannya."Lumayan hampir satu jam. "
"Aduh maaf kak," ujar Nalla merasa bersalah
Sementara Narra makin kesal melihat interaksi Arjuna dan Nalla.
"Oh ya Ra ... kamu mau ikut tidak?" ajak Arjuna pada Narra membuat gadis itu seketika berbinar kembali.
"Memang setelah beli buku kak Juna mau nonton?" tanya Narra antusias
"Enggak, kita cuma mau beli buku aja ... kakak lagi sibuk bikin Skripsi nih. "
"Yah ... kalau gitu enggak deh, Narra mau nonton sama kak Kenzo aja. " Narra yang kesal langsung menggandeng tangan Kenzo menuju mobilnya.
Juna mengangkat bahunya acuh melihat sikap Narra lalu menoleh pada Nalla dan tersenyum sambil mengambil tangan Nalla dan menggenggamnya menariknya menuju mobilnya.
"Silahkan masuk my princess! " kata Arjuna setelah membuka pintu untuk Nalla dan mempersilahkan Nalla untuk masuk."silahkan!"
"Makasih Kak. "
Arjuna tersenyum lalu memutari mobil menuju pintu kemudinya.
Sementara di dalam mobil Kenzo,Narra melihatnya dengan kesal.
"Kamu marah Ra? "
"Enggak cuma kesel aja. "
Kenzo menarik nafasnya panjang."Udah sih jangan di pikirkan begitu, fokus sekolah dulu,kalau jodoh tidak akan kemana. Lagian Sekarang siapa yang tidak tahu bagaimana kak Juna dia itu playboy kata papa mirip om Radit pas muda."
"Nah makanya itu Narra yakin kalau cuma Narra yang akan menaklukkan jiwa playboy kak Juna," ucap Narra begitu yakin.
Melihat keyakinan adiknya Kenzo hanya bisa menghela nafasnya sebelum ia menjalankan mobilnya berlawanan arah dengan mobil Arjuna yang sudah lebih dulu melaju.
..Setelah sibuk berkeliling toko buku yang menjual berbagai buku lama akhirnya kini Arjuna dan Nalla bisa duduk di caffe sambil menikmati sore."Untung aku ngajak kamu La,dari kemarin kakak cari di banyak toko tidak ketemu juga."
"Ya lagian Kakak cari buku lama malah di toko buku baru, lebih gampang cari di pasar loak seperti tadi,meski bukan buku baru tapi tadi masih bagus banget bukunya."
"Iya mana kamu pinter banget nawarnya lagi, padahal kakak bisa bayar berapapun."
"He, emang harus di tawar mereka tidak punya mesin gesek untuk cara pembayarannya, Nalla yakin uang cash di dompet Kak Juna tidak lebih dari 100 ribu. "
"Kok tahu sih? Paham bener sama kakak. "
"Paham lah, berapa kali kita jalan tapi siapa yang bayar parkir."
"Cie kita jalan cie ... " Ledek Arjuna."kamu mau tidak jalan dalam artian lain sama kakak. "
Nalla memang polos tapi ia mengerti maksud lain dari Arjuna.
"Kak Juna suka sama aku ya?" tanya Nalla to the point membuat Arjuna kaget.
Ia tak menyangka jika Nalla akan menanyakan hal ini padanya,kenyataannya Dia memang menyukai Nalla, karena hanya Nalla satu-satunya gadis yang tak memandangnya dengan tatapan memuja.
Arjuna menelan paksa salivanya, ia benar-benar merasa gugup kali ini."Kalau kakak emang suka sama Nalla, gimana? Nalla mau tidak jadi pacar kakak? "
.............
Kenzo dan Narra baru saja sampai rumah setelah menonton dan berbelanja.
"Bawa apa itu putri cantik mama? " tanya Kalya pada putrinya.
"Eh Mama, ini ma, Narra baru aja malak kak Kenzo ... lihat Ma, semuanya keluaran terbaru bagus-bagus,yuk Ma, bantuin Narra bongkar di kamar."
Kalya tersenyum lalu mengangguk."Tunggu sebentar." Kalya menoleh ke arah Kenzo yang duduk sibuk dengan ponselnya.
"Ken ..." panggil Kalya pada putranya.
"Iya Ma. "
"Mama minta tolong kamu ke ruang kerja papa, cari dokumen dari Brawijaya group, kata papa mapnya berwarna biru ada nama PTnya. Terus antar ke kantor papa karena nanti malam papa mau ketemu kliennya. "
"Oke ma." Kenzo berdiri dan langsung menuju ruang kerja papanya.
Setelah mencari di meja kerja namun nihil hasilnya,Kenzo beralih pada lemari kaca di belakangnya.
"Berkas biru ... mana sih?" Mata dan tangan Kenzo memindai satu-persatu jajaran map berisi dokumen yang Kenzo yakin itu penting.
"Nah ini dia. " Dengan segera Kenzo menarik keluar map yang di maksud.
Bakkk!
Kenzo melirik ke bawah ada sesuatu yang jatuh menimpa kakinya,mata Kenzo memicing memastikan apa yang di lihatnya,lalu segera di ambilnya itu dan membukanya.
"I-ini ... " lirih Kenzo tak percaya dengan apa yang ada di tangannya saat ini.Sesuatu yang membuatnya tak percaya dan begitu syok.
.
.
myAmymy
Kenzo mengendarai mobilnya dengan pikiran entah ke mana, kini ia dalam perjalanan menuju kantor papanya untuk mengantar dokumen yang di minta oleh sang ayah.Berkali-kali Kenzo menghela nafasnya,apa yang di lihatnya tadi dia pastikan itu asli dan tak ada data yang salah. Tapi,ah sudahlah,bagi Kenzo biar ini menjadi rahasianya saja, dia tak mau membuat keluarga yang selama ini begitu harmonis menjadi berantakan gara-gara dirinya.Menghentikan mobilnya di depan lobi perusahaan,Kenzo turun dari mobil dan menyerahkan kunci mobilnya pada security yang memang sudah mengenal dirinya."Mau ikut papa lembur lagi den Kenzo? " tanya salah satu security yang sudah begitu mengenal Kenzo sejak ia kecil."Pak Atmo, sehat pak? " tanya Kenzo."Sehat atuh den,aden mau nemenin papanya lembur?"Kenzo tersenyum lalu menggeleng."Enggak lah Pak,Ken udah besar sekarang,udah enggak merengek minta
Kenzo baru saja memarkirkan mobilnya di tempat khusus parkir para siswa di sekolahnya."Ra, ingat nanti sepertinya sekolah akan pulang cepat karena Nalla dan yang lain akan ikut olimpiade,kamu tunggu kakak, kakak ada satu jam tambahan soalnya,"ujar Kenzo pada Narra yang duduk di sampingnya."Yah Kak, Narra akan bosan nunggunya.""Kamu kan bisa nunggu di perpustakaan Ra, pak Bimo tetap nutup perpustakaan sampai jam 3 seperti biasanya,"usul Nalla"Ih ... enggak mau, mending nunggu di kantin aja, " Narra melepas seatbeltnya lalu melirik Kenzo di sampingnya. "Kak buka kuncinya. ""Oh iya. "Narra segera keluar dari mobil, sementara Nalla masih membereskan buku yang ia baca sepanjang perjalanan ke sekolah tadi."La ... semangat nanti ya! " ujar Kenzo menyemangati adiknya yang akan pergi lomba olimpiade matematika."Iya Kak, terimakasih doakan y
Nalla tengah melihat-lihat ke sekeliling di depan sekolahnya,dia baru saja kembali dari olimpiade sore hari bersama guru dan yang lain ke sekolah lagi.Waktu sudah menunjukan pukul empat sore,dia tak meminta kakaknya Kenzo untuk menjemputnya,karena sudah ada seseorang yang menawarinya akan menjemputnya terlebih dahulu.Nalla kembali melihat ke arah jam di tangannya namun belum terlihat juga tanda-tanda kedatangannya."Mana sih,udah keburu sore,"gumam Nalla.Tin...Tin...Nalla menoleh ke sebalah kanan,ada sebuah mobil Range Rover berwarna putih berhenti tepat di depannya,hingga tak lama kemudian muncul seseorang yang sudah ia tunggu sedari tadi keluar dari pintu kemudi di sebelah kanan,Arjuna."Hai lama ya,maaf tadi macet dikit.""Gak apa kak."Nalla tersenyum tipis."Silahkan masuk tuan putri,"ujar Arjuna mempersilakan Nalla masuk ke mobilnya setelah ia membukakan pintu penumpang di bagian depan."Makasih kak,"ucap
Narra masih bingung harus menjawab apa sementara Kalya menanti dengan cemas jawaban putrinya. Lain dengan Keano yang terlihat santai."Narra ...,"ucap Narra masih terlihat bingung akan bagaimana dia menjawab pertanyaan ibunya.Melihat kebingungan putrinya Keano menghela nafasnya."Sudah apa sih yang kalian bicarakan,Juna itu sudah seperti anak papa, jadi dia itu kakak tertua kalian.Narra masih kecil begitupun Nalla,kalian masih kecil jangan ngomongin cinta.Masih ada papa yang bisa manjaain kalian,lebih baik kalian fokus ke pendidikan kalian."Keano berdiri lalu pergi meninggalkan ibu dan anak yang masih saling pandang itu.Mendengar pertanyaan istrinya tentang perasaan putrinya membuat ia merasa tak rela. Ia merindukan putri kecilnya yang hanya fokus pada keberadaannya,selalu bermanja-manja padanya,sungguh ia belum siap jika putri-putrinya memiliki cinta yang lain."Ma ... Papa kenapa?"tanya Narra bingung de
Kenzo keluar kamarnya dan mendapati Juna dan Narra tengah berbincang, mengerutkan keningnya Kenzo melangkah mendekati mereka."Kak Juna,"sapa Kenzo.Arjuna berbalik dan melakukan tos dengan Kenzo,"Hai bro, bagaimana kata Nalla kamu di panggil BK,kenapphhmmppp-"Ucapan Juna terputus karena Kenzo membekap mulut Arjuna."Jangan ngomong macam-macam,"lirih Kenzo.Arjuna mengangguk sambil mengerjapkan matanya,Kenzo pun segera melepas tangannya dari mulut Kenzo,lalu ia menatap Narra yang tengah menahan tawanya."Kenapa Ra?"tanya Kenzo."Nanti aku yang bilang ke papa kalau kak Kenzo di panggil BK,"ujar Narra dan langsung kabur meninggalkan Kenzo dan Arjuna."Haiss ...,"kesal Kenzo menatap kepergian Narra lalu menatap Arjuna."Kok kak Juna bisa tahu aku di panggil BK?"Arjuna mengangguk."Kan aku udah bilang tadi ka
5 bulan kemudian Hari ini adalah hari pertama Kenzo menjalani masa ospek di kampus pilihannya.Ya Kenzo memutuskan untuk kuliah di universitas tanah air saja. Baru nanti untuk S2 dia akan kuliah di London atau NewYork. Kenzo duduk di bawah pohon, sekarang adalah jam istirahat sebelum masa ospek di mulai lagi dengan kegiatan selanjutnya.Kenzo teringat kembali pada malam beberapa bulan lalu, saat ia dan Nalla berbicara soal impian. Flashback onKenzo keluar kamar untuk mengambil minum, Jam di dinding menunjukan pukul 1 malam. Ia yakin semua anggota keluarga sudah tidur karena mereka baru s
Nalla meletakan sapu di sudut ruangan, dia baru saja menyelesaikan tugas piketnya hari ini bersama 4 orang temannya termasuk Narra."La, langsung pulang ya! "ajak Narra sambil merapikan penampilannyaNalla menggeleng."Aku ada jadwal bantu bu Novi di perpustakaan Ra, ada buku baru datang aku di minta bantu dia untuk mendata bukunya.""His, emang ya kamu terlalu baik mau aja di suruh-suruh.""Ra, tidak boleh ngomong seperti itu lah, lagian aku seneng kok bantunya.""What ever deh, terserah kamu aja, yang penting aku tidak mau nunggu, aku mau pulang,nanti pak Ujang aku minta jemput balik ya. "Nalla nampak berfikir,sebenarnya tadi kak Juna berniat mau jemput, tapi ia tak enak kalau Narra sampai tahu itu."Aku duluan La,"pamit Narra di lanjut oleh teman-teman yang lain yang juga keluar kelas meninggalkan Nalla sendiri.Nalla menghela nafasnya
Nalla memasuki rumahnya dengan lemas,Arjuna langsung pulang karena harus menjemput adiknya dari kampusnya yang berbeda dengannya. "Baru pulang sayang? Sama siapa?Arjuna?"tanya mama Kalya. Nalla mengangguk."Iya Ma,tapi kak Juna langsung pergi mau jemput Lala di kampusnya." Mama Kalya mengangguk,sementara Nalla mengerutkan keningnya melihat koper yang baru saja asisten rumah tangga letakan di belakang mama Kalya."Mama mau ke mana?"tanya Nalla penasaran. "Owh, mama mau ke Bali seminggu sayang,ada urusan sama yayasan nenek kamu di sana." Nalla mengangguk."Sama papa? " Mama Kalya menggeleng."Tidak, papa kamu masih di Singapura,mungkin nanti menyusul langsung dari sana." Nalla mengangguk lagi."Pasti itu, papa mana bisa jauh dari mama." "Ya sudah ya sayang,mama langsung berangkat." "Lho
Nalla melingkarkan tangannya pada pinggang suaminya, saat ini mereka berada di bandara, hari ini Kenzo akan kembali ke Indonesia setelah 9 hari dia berada di London, bersama Nalla,menikmati bulan madu mereka untuk yang pertama kalinya sejak pernikahan mereka."Ya Tuhan, sayang rasanya berat sekali, ingin rasanya waktu terus berhenti di sini.""Kak ...,"protes Nalla, ia tahu suaminya masih berat menerima keputusannya,mereka baru saja merasakan indahnya jatuh cinta tapi karena egonya, Kenzo terpaksa menerima keputusannya untuk berpisah sementara waktu. Ya, hanya sementara.Nalla mencintai Kenzo tapi ia ingin sekali mewujudkan mimpinya sekali seumur hidupnya.Tiba-tiba Nalla teringat sesuatu."Kak ...,"ujarnya lalu melepas pelukannya pada pinggang Kenzo sebelum ia melepas kalung di lehernya."Apa itu?kenapa kamu melepas kalungmu?"Nalla tersenyum."Dulu kakak memberikanku
Kenzo tersenyum menatap wajah istrinya yang masih terlelap meski matahari sudah cukup tinggi, bagaimana tidak istrinya masih terlelap meski hari sudah siang, Kenzo semalaman tak kenal lelah menyalurkan kerinduannya, belum lagi di tambah tadi pagi setelah subuh ia tak membiarkan istrinya melanjutkan tidurnya.Kenzo mengecup kening istrinya, hidung, pipi lalu bibir dan sedikit memagutnya dengan lembut."Mmhhh ... Kak ...,"gumam Nalla dengan suara seraknya."Ssstt ... tidur lagi saja,tak apa.""Mmmhh ... aku lelah sekali."Kenzo tersenyum."Sorry, aku sangat merindukanmu."Nalla memaksakan senyumnya, entah kerinduan seperti apa yang Kenzo maksud, yang jelas tak sama dengan yang ada di pikirannya."Mau sarapan apa?"tanya Kenzo"Mmmh ... Kakak yang mau masak? Biar aku bangun, "ujar Nalla sambil berusaha bangkit."Eh, tidak usah, semalaman kamu sudah melayaniku, jadi biarkan hari ini aku yang akan melayanimu sayang,"ujar Kenzo
Nalla menatap kumpulan merpati di depannya,merpati-merpati itu berkumpul dan sesekali menghindar dari orang-orang yang berlalu lalang di sekitar mereka.Nalla tersenyum,pandangannya tertuju pada seekor merpati yang terus mengejar satu merpati lainnya. Sepertinya itu jantan dan betina,begitu pikir Nalla.Nalla lalu menatap jam di tangannya, rupanya dia sudah duduk lebih dari satu jam di tempat itu,iapun menutup buku di tangannya, sebuah novel bergenre romance kesukaannya.'Ada banyak alur cerita yang indah yang bisa ku baca, tapi tak ada yang seperti kisahku.'Batin Nalla.Dulu Nalla ingin bertemu seseorang yang tiba-tiba membuatnya jatuh cinta suatu hari nanti. Tapi... Kesempatan itu tak akan pernah datang padanya.Nalla menjalani cinta karena pikirannya yang meminta hatinya agar menerima kehadiran cinta yang di paksa masuk ke dalamnya. Bukan cinta seperti yang dulu ada dalam impiannya .Nalla membuka
Hari ini adalah hari keberangkatan Narra ke Paris, semua keluarga bersiap mengantarnya ke Bandara, termasuk Nalla."Ra ... aku pasti akan sangat merindukanmu,"ujar Nalla di dalam kamar mereka berdua"Jangan melow deh La, lagian kita emang akan berpisahkan, kamu sendiri yang gak mau kuliah bareng aku di Paris."Nalla tersenyum tipis, ia ingin meraih mimpinya sendiri."La, apa tidak apa kalau kak Ken kamu tinggal, aku ingat banget tuh cewek yang kegeeran sama kak Ken, pede boros banget, coba kalau ....""Udah Ra, jangan cerita lagi, ayo turun nanti telat loh. ""Oh iya ...."Narra menghela nafasnya panjang, "Aku pasti akan sangat merindukan kamar ini La, 17 tahun kita nempati kamar ini berdua."Nalla tersenyum dan mengangguk setuju, Narra benar, tinggal menunggu hari untuk dirinya pergi dari rumah ini dan meninggalkan semuanya, Kenzo, entahlah ia pikir ia perlu menata hatinya lagi, meyakinkannya tentang sebuah c
Narra keluar dari mobilnya, dia tersenyum menatap sebuah goodie bag di tangannya, pagi tadi dia membuat sebuah kue brownies bersama nenek Nabila."Semoga Zavin suka,"ujarnya yakin.Narra lalu masuk ke dalam rumah mewah milik orang tua Zavin."Di mana Zavin? "gumam Narra, ia lalu semakin masuk ke dalam mengabaikan para pelayan yang tengah mengerjakan pekerjaannya.Sementara Zavin di kamarnya tengah duduk di ranjangnya, di depannya ada sebuah koper berisi beberapa barang-barangnya."Pokoknya momi tetap gak setuju kamu lanjut kuliah di sana, kalau kamu nekad pergi, momi akan benar-benar kecewa padamu,jangan pernah temui momi lagi.""Mom ... jangan memberi Zavin pilihan yang sulit.""Zavin, Momi ingin yang terbaik untukmu."Zavin menggeleng."Bukan yang terbaik buat Zavin, tapi buat Momi.""Zavin ...."Mommy Gaby menarik nafasnya panjang dan menghembuskan perlahan, ia tak mau terbawa emosinya."Zavin, momi mohon
Kenzo masih berdiri di samping istrinya, masih menggenggam tangan Nalla yang masih begitu lemah. Saat ini, Nalla tengah di periksa keadaanya pasca sadar oleh dokter."Bagaimana dok? "tanya KenzoDokter tersenyum."Semua baik-baik saja ... kondisinya stabil, tinggal memulihkan bekas operasinya."Nalla yang tadinya hanya menatap lurus ke langit-langit langsung menatap dokter."Operasi?"Perlahan Nalla melepaskan tangannya dari genggaman Kenzo dan meraba perutnya, dia baru ingat tentang bayinya dan kecelakaan yang menimpanya.Nalla terdiam, perutnya tak lagi besar, dia terus terdiam, mengingat rasa sakit yang ia rasakan saat kecelakaan itu.
Kenzo menatap bayi cantik mungil yang tampak pucat dalam gendongannya, bayi yang begitu cantik tapi jelas sekali mirip dengannya. Air mata Kenzo telah kering, tak ada lagi tersisa. Perlahan Kenzo mengecup kening bayi yang tak bernafas itu. Saat ini Kenzo sudah di perbolehkan masuk ke dalam ruang operasi, di depannya Nalla masih memejamkan matanya. "La ...,"lirih Kenzo. Nalla sudah selesai menjalani operasi caesar, saat ini istrinya masih dalam pengaruh obat bius dan akan sadar mungkin dalam 24 jam ke depan. Kenzo mendekatkan bayi mereka ke arah wajah Nalla, lalu mengecupkan bayi itu pada wajah ibunya. Sementara Narra menahan i
Mama Kalya menatap foto anak-anaknya khawatir, entah kenapa perasaannya tak tenang sejak tadi pagi sebelum berangkat ke Singapura menemani suaminya cek up kesehatan."Sayang .... ""Pa ... kita langsung pulang saja ya,"pinta Kalya pada suaminya.Keano mengerutkan keningnya."Kenapa? Kan biasanya juga nginap."Kalya memalingkan wajahnya saat suaminya ingin menciumnya."Pa ... perasaanku gak enak sejak pagi."Keano menjauhkan wajahnya,tanpa melepas pelukannya ia tatap wajah cantik istrinya."Ada apa? Kenapa baru bilang? "Kalya menghela nafasnya."Awalnya aku pikir gelisah ini karena khawatir mau cek kesehatan kamu,tapi setelah cek up dan
Nalla tersenyum di dalam taksi, ia membayangkan akan makan malam romantis bersama Kenzo, suaminya. Ia melihat ponselnya, pesan untuk suaminya belum di terima, masih centang satu. "Apa nomor kakak tidak aktif? "gumamnya sebelum mencoba menelpon Kenzo. "Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan." Nalla menghela nafasnya, ia yakin jika Kenzo banyak bermain game hari ini sehingga baterai ponselnya cepat habis. Nalla tersenyum, kembali membayangkan makan malam romantis berdua dengan Kenzo, Nalla membelai perut besarnya lalu menatap keluar jendela taksi yang ia naikki. Sebentar lagi anaknya akan lahir, dia akan memiliki peran baru, sebagai seor