Share

Sebatas Wanita Penghibur sang CEO
Sebatas Wanita Penghibur sang CEO
Penulis: Putri Handayani

Bab 1. Bantuan

[Nak, Bapak butuh operasi. Biayanya....]

Zahra menghela napas kala membaca kelanjutan pesan itu.

Ibunya mengabarkan bahwa sang ayah menderita gagal ginjal. Sebagai anak satu-satunya, hanya Zahra harapannya.

Namun, dia baru saja bekerja di sebuah perusahaan sebagai Cleaning Service, bagaimana bisa ia mendapatkan uang itu?

Dilanda kebingungan dan panik, Zahra terus berjalan dan tidak sengaja melihat atasanya yang sedang duduk di kursi.

Ya, tugasnya memang khusus di ruangan sang CEO.

Ia ingin menemui atasanya itu dan meminta bantuanya, namun ia merasa ragu.

Haruskah ia melakukannya?

Hanya saja, HP Zahra kembali berdering.

Kali ini, dan ada pesan masuk dari Yuli, sepupunya yang selama ini menampung Zahra di ibu kota.

[Aku di kantor polisi. Istri dari kekasihku melaporkanku dengan pasal perzinahan. Bisakah kau menyiapkan biaya untuk mengeluarkannya dari penjara?]

Deg!

Mengapa masalah yang ia hadapi bertubi-tubi?

Bukan bagaimana, Zahra berhutang budi pada Yuli meski ia tak setuju dengan jalan hidup yang dipilih.

Bahkan, Yuli juga yang memberitahukan lowongan pekerjaan di perusahaan ini.

Menahan takut, Zahra menguatkan tekad.

Ditemuinya Reyhan, atasannya itu. 

“Permisi Pak,” ucap Zahra dengan nada sedikit gugup. 

“Ada apa?” tanya Reyhan. 

Zahra pun merasa ragu mengatakannya karena ia baru saja bekerja di perusahan tersebut pun sudah mau meminjam uang. 

“Katakan ada apa, aku tidak memiliki banyak waktu untuk sesuatu yang tidak ada gunanya,” ucap Reyhan dengan nada sedikit kesal melihat Zahra yang hanya diam mematung. 

“Saya membutuhkan uang untuk biaya orang tuaku berobat,” ucap Zahra dengan nada gugup ia terpaksa mengatakanya karena ia sudah tidak ada pilihan lain selain meminta bantuan kepada atasanya itu. 

“Lalu? Kamu yang baru saja bekerja di perisahan ini sudah berani meminjam uang,” ucap Reyhan dengan wajah miring. 

“Maaf, Pak. Saya memang lancang, tapi ayah saya sekarang sedang sakit dan membutuhkan uang untuk biaya operasinya, saya mohon bantuannya Pak,” ucap Zahra memohon kepada Reyhan sambil meneteskan air matanya. 

Gadis lugu itu tak tahu saja Reyhan kini melihat dirinya.

“Baiklah, aku akan memberikannya asalkan kamu mau tidur dengaku,” ucap Reyhan begitu serius. 

Deg!

Mendengar perkataan Reyhan seperti itu Zahra pun langsung kaget dan terdiam tanpa mengeluarkan satu katapun.

Seluruh tubuhnya pun gemetaran ia sama sekali tidak menyangka atasanya yang setahunya sudah memiliki seorang Istri, berkata demikian.

“Aku tidak mungkin melakukan itu, Pak  Reyhan juga memiliki seorang istri tidak sepantasnya bapak mengatakan seperti itu kepada bawahan Bapak,” ucap Zahra dengan nada sedikit gugup namun mencoba untuk memberanikan diri mengatakanya. 

Seketika Reyhan pun langsung tertawa lepas dan langsung berdiri dari duduknya dan mendekati Zahra. “Kalau kamu tidak mau tidur denganku, aku tidak akan memberikanmu uang sedikit pun, aku hanya bisa memberikanmu dua pilihan, tidur denganku dan mendapatkan uang, atau orang tuamu  meninggalkal tentukan pilihanmu.”

Nada pria itu pelan, tetapi membuat Zahra merinding.

“Kalau kamu mau tidur denganku, aku akan memberikan uang berapa pun yang kamu mau,” ucap Reyhan sambil membisikan di telinga Zahra. 

“Aku tidak mungkin tidur dengan pria yang sudah beristri,” seru Zahra dalam hati. 

“Jawab Zahra, aku tidak banyak waktu untuk menunggu jawabanmu, masi banyak pekerjaan yang mau aku kerjakan,” ucap Reyhan dengan nada sedikit keras membentak Zahra. 

Seketika air mata Zahra pun terus mengalir.

Di dalam hati Zahra merasa bingung untuk mengambil keputusan namun ia juga tidak memiliki pilihan lain, sehingga Zahra pun terpaksa menerima permintaan atasanya itu. 

“Baiklah Pak,” ucap Zahra terus meneteskan air matanya. 

Mendengar perkataan Zahra seperti itu Reyhan pun langsung tersenyum ia merasa senang mendengar perkataan Zahra yang menyetujuinya tidur denganya, dan sebentar lagi hasratnya akan segera tersaalurkan, karena selama ini istrinya begitu sangat sibuk bekerja sehingga tidak ada waktu untuk melayaninya. 

Reyhan adalah pemilihan perusahan yang merasa kesepian karena istrinya sering bekerja di luar kota sehingga ia kurang perhatian dan sentuhan dari istrinya. 

“Bagus Zahra itu adalah keputusan yang tepat,” seru Reyhan menatap Zahra, namun Zahra hanya menundukan kepalanya. 

Reyhan pun langsung mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan ATM-nya dan memberikan  kepada Zahra. 

 “Disini ada uang ambilah sesukamu, tapi ingat kamu harus menepati kata-katamu,” ucap Reyhan memberikan ATM tersebut. 

Zahra  pun merasa ragu ingin mengambil ATM tersebut ia merasa bingung dengan perkataannya barusan, dan terus menatap ATM tersebut. 

Melihat Zahra merasa ragu untuk mengambil ATM tersebut Reyhan pun langsung menaro ATM tersebut di dalam saku baju Zahra,  habis ini kamu ikut denganku, tapi aku tidak mau ada seorang pun yang melihat kita berjalan bersama, aku ingin kamu menungguku di persimpangan jalan sana,” ucap Reyhan. 

Zahra pun mendegar perkataan Reyhan seperti itu hanya bisa menganggukan kepalanya dan berjalan keluar dari ruangan Reyhan.

Ia merasa sangat kebingungan bagaiamana mungkin ia tidur dengan pria yang sudah memiliki istri, namun ia merasa sudah tidak ada pilihan lain. 

 "Ya, Tuhan. Maafkan aku," batinnya perih.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Indah putri Putri Indah
bab awal sudah seru
goodnovel comment avatar
Asri
bab awal yg seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status