Jika ia pergi bisa saja Reyhan emosi kepadanya sehingga Zahra pun mengurungkan niatnya untuk pergi dan tetap menunggu Reyhan datang. Tak lama kemudian Reyhan pun sudah datang dan melihat Zahra dari kejauhan yang sudah menunggunya, teryata Reyhan sengaja membuat Zahra menunggunya karena ia ingin melihat kesabaran Zahra menunggunya. Ia juga ingin melihat ke jujuran Zahra, padahal dirinya sudah memberikan uang tersebut kepadanya namun ia masi belum mengunakanya padahal dirinya sudah sangat memerlukan uang tersebut, namun dirinya belum mengunakan uang tersebut sehingga Reyhan pun semakin terkesan kepada Zahra. “ Reyhan pun langsung pergi menghampiri Zahra yang menunggu dirinya dan langsung membuka kaca mobilnya dan menyuruh Zahra untuk segera naik keatas mobilnya. Tanpa pikir panjang Zahra pun langsung naik ke atas mobil Reyhan dan pergi menuju suatu tempat. Di dalam mobil Zahra hanya diam dan tidak berani nengatkaam satu kata pun ia hanya merasa bingung dengan dirinya karena la
“ Hidupku rasanya hancur, aku sudah dua kali memberikan barang berhargaku ke pada pria yang sudah mempunyai istri, dan apakah nantinya ada orang lain yang akan tulus mencintaiku jika ia tahu aku sudah tidak perawan lagi,” seru Zahra terus meneteskan air matanya. “ Apa yang telah kamu lakukan Zahra kamu telah mengorbankan keperawananmu kepada pria yang sudah memiliki istri dan tak seharusnya kamu melakukan ini tapi aku harus bagaimana, aku terpaksa melakukannya jika aku tidak melakukan ini bagaimana dengan nasib Ayahku dan sepupuku yang begitu sangat memerlukan uang seru Zahra dalam hati terus meneteskan air matanya. Lama kelamaan Zahra pun merasa mengantuk dan tidur karena ia merasa begitu sangat lelah akibat tubuhnya terus dintindih oleh Reyhan. Tidak terasa waktu terus berputar dan sudah pukul 06.00 pagi Raihan pun langsung terbangun dan melihat Zahra masih tidur dan mencoba untuk membangunkan Zahra yang tertidur pulas. “ Zahra bangun, kita harus ke kantor sekarang,” ucap Rey
Zahra pun membersihkan jendela tak terasa seluruh badan Zahra pun terasa sakit akibat terlalu banyak pekerjaan yang ia kerjakan Zahra pun langsung beristirahat sejenak dan tampa ia sadari semua itu telah di lihat oleh Reyhan membuatnya merasakan sedikit kasihan melihat Zahra mengerjakan semuanya. Sehingga Reyhan pun memiliki rencana kepada Zahra ingin menaikan jabatan Zahra namun Reyhan pun kembali berfikir tidak mungkin ia mengnagatnya yang mungkin, saja bikin sebagian karyawan merasa curiga kepada dirinya dan juga bisa curiga kepada Zahra. Sehingga Reyhan pun memikirkan semuanya sebelum dirinya mengambil tindakan karena ia tidak mau ada orang yang mengetahui hubungannya dengan Zahra apalagi mengingat dirinya sudah memiliki istri dan anak yang mungkin bisa merusak Citra perusahaannya akibat dirinya sendiri. Sehingga Reyhan pun menurunkan niatnya untuk menaikkan jabatan Zahra, walaupun ia merasa kasihan melihat Zahra yang mengerjakan semua pekerjaan begitu banyak, namun itu ad
“ Kami harus tetap memperhatikan kondisi ayah Mbak Zahra, setelah operasi Ayah Mbak susah tidak boleh bekerja keras seperti sebelumnya ia harus banyak istirahat, dan tetap harus kontrol kesehatan,” ucap Dokter menjelaskan kepada Zahra. “ Baik Dokter terimakasih,” ucap Zahra sambil tersenyum. Dokter pun langsung meningalkan Zahra dan ibunya pergi menuju ruangannya. Zahra pun melihat jam yang menunjukkan pukul 05.00 membuat Zahra merasa bahwa dia harus segera kembali, karena mengingat perjalanan yang sedikit jauh dari tempat ia bekerja, sehingga Zahra pun memutuskan untuk segera kembali. “ Bu Zahra harus kembali bekerja, Zahra tidak bisa menemui Ayah, karena perjalanan Zahra yang lumayan jauh Zahra takut terlambat Bu, yang mungkin saja Zahra bisa di pecat, Zahra tidak mau hal itu sampai terjadi kalau aku di pecat bagaiamana bisa kita hidup karena kita menopang biaya di tempat Zahra bekrja,” ucap Zahra menjelaskan kepada Ibunya agar bisa mengerti. “ Temui ayahmu sebentar saja N
[Nak, Bapak butuh operasi. Biayanya....]Zahra menghela napas kala membaca kelanjutan pesan itu.Ibunya mengabarkan bahwa sang ayah menderita gagal ginjal. Sebagai anak satu-satunya, hanya Zahra harapannya.Namun, dia baru saja bekerja di sebuah perusahaan sebagai Cleaning Service, bagaimana bisa ia mendapatkan uang itu?Dilanda kebingungan dan panik, Zahra terus berjalan dan tidak sengaja melihat atasanya yang sedang duduk di kursi.Ya, tugasnya memang khusus di ruangan sang CEO.Ia ingin menemui atasanya itu dan meminta bantuanya, namun ia merasa ragu.Haruskah ia melakukannya?Hanya saja, HP Zahra kembali berdering.Kali ini, dan ada pesan masuk dari Yuli, sepupunya yang selama ini menampung Zahra di ibu kota.[Aku di kantor polisi. Istri dari kekasihku melaporkanku dengan pasal perzinahan. Bisakah kau menyiapkan biaya untuk mengeluarkannya dari penjara?]Deg!Mengapa masalah yang ia hadapi bertubi-tubi? Bukan bagaimana, Zahra berhutang budi pada Yuli meski ia tak setuju dengan ja
Jadi di sinilah, Zahra. Terus berjalan menuju tempat persimpangan yang Reyhan katakan dan menunggu Reyhan datang. “Aku harus bagaimana sekarang apa, aku harus melakukan ini,” seru Zahra dalam hati sambil melihat ATM tersebut di tanganya sambil memaikanya. Tiba-tiba ada mobil yang berhenti tepat di muka Zahra, membuat Zahra kaget seketika. Reyhan pun langsung menurunkan kaca mobilnya dan memanggil nama Zahra. “Ayo cepat naik,” ucap Reyhan menyuruh Zahra naik kedalam mobilnya. Gadis itu terpaksa menurut.Tidak lama kemudian, keduanya pun sampai di suatu tempat. Reyhan pun langsung keluar dari mobil di ikut Zahra dan mereka berdua pun berjalan masuk ke sebuah apartemen, sesampainya merek berdua pun langsung masuk kedalam apartemen tersebut. "Pak, kita...." “Aku membawamu kesini bukan untuk berdiri diam mematung seperti itu,” ucap Reyhan sedikit kesal melihat Zahra, “aku tidak memaksa. jika tidak mau, kembalikan ATMku dan pergi dari sini."Deg!“Aku tidak tahu harus bagaimana
Reyhan tampak bingung.Ini masih jam kerja.Apa jangan-jangan Zahra berhenti bekerja setelah mendapat bayaran semalam? Di dalam hati Reyhan merasa sedikit gelisah. Segera, ia menghubungi ruang OB agar diantarkan kopi. Tidak lama kemudian pesanan kopi Reyhan pun datang dan ternyata yang mengantar kopi tersebut bukanlah Zahra, tetapi cleaning service lainnya.Rasanya, Reyhan ingin murka, sampai HPnya berdering dan ada notifikasi dari bank tentang penarikan dana cukup besar dari ponselnya.Seketika Rayhan pun tersadar bahwa ATM nya telah ia berikan kepada Zahra. “Ternyata Zahra telah mengunakan ATMku bagus Zahra itu artinya kamu sudah siap menjadi wanitaku,” seru Reyhan dalam hati sambil tersenyum. Di sisi lain, Zahra yang sudah selesai mengirim uang kepada Ibunya dan langsung menefon Ibunya“ Hallo Nak,” ucap Ibu Zahra merasa bahagia mendapatkan telfon dari putrinya. “ Bu Zahra sudah kirim uang,” ucap Zahra. Ibu Zahra pun mendengar perkataan Zahra seperti itu langsung k
“ Saya tadi ada urusan di luar Pak,” ucap Zahra terus menurunkan kepalanya ia sama sekali tidak berani untuk mengangkat kepalanya, ia begitu sangat malu ingin menatap wajah pria yang sudah merenggut kesuciannya itu. “ Ada apa Zahra kenapa kamu terus menunduhkan kepalamu, lihat aku Zahra,” ucap Reyhan menyuruh Zahra menatapnya. Namun Zahra tetap saja merasa malu menatap wajah pria yang sudah merenggut kesuciannya itu. “ Jangan malu Zahra angap saja semalam tidak terjadi apa- apa, jangan sampai ada orang yang mencurigai kita dengan sikapmu yange begini,” ucap Reyhan memperingati Zahra agar Zahra bersikat seperti biasanya. Mendengar perkataan Reyhan seperti itu Zahra pun langsung berfikir jika memang benar apa yang di katakan atasanya itu, ia pun langsung mencoba untuk mengangkat kepalanya dan menatap wajah Reyhan dan bersikap biasa. Seketika Reyhan pun langsung tersenyum dan kembali tergoda dengan bibir Zahra yang merah merona. Melihat atasannya itu yang terus menatap diriny