“ Kami harus tetap memperhatikan kondisi ayah Mbak Zahra, setelah operasi Ayah Mbak susah tidak boleh bekerja keras seperti sebelumnya ia harus banyak istirahat, dan tetap harus kontrol kesehatan,” ucap Dokter menjelaskan kepada Zahra. “ Baik Dokter terimakasih,” ucap Zahra sambil tersenyum. Dokter pun langsung meningalkan Zahra dan ibunya pergi menuju ruangannya. Zahra pun melihat jam yang menunjukkan pukul 05.00 membuat Zahra merasa bahwa dia harus segera kembali, karena mengingat perjalanan yang sedikit jauh dari tempat ia bekerja, sehingga Zahra pun memutuskan untuk segera kembali. “ Bu Zahra harus kembali bekerja, Zahra tidak bisa menemui Ayah, karena perjalanan Zahra yang lumayan jauh Zahra takut terlambat Bu, yang mungkin saja Zahra bisa di pecat, Zahra tidak mau hal itu sampai terjadi kalau aku di pecat bagaiamana bisa kita hidup karena kita menopang biaya di tempat Zahra bekrja,” ucap Zahra menjelaskan kepada Ibunya agar bisa mengerti. “ Temui ayahmu sebentar saja N
[Nak, Bapak butuh operasi. Biayanya....]Zahra menghela napas kala membaca kelanjutan pesan itu.Ibunya mengabarkan bahwa sang ayah menderita gagal ginjal. Sebagai anak satu-satunya, hanya Zahra harapannya.Namun, dia baru saja bekerja di sebuah perusahaan sebagai Cleaning Service, bagaimana bisa ia mendapatkan uang itu?Dilanda kebingungan dan panik, Zahra terus berjalan dan tidak sengaja melihat atasanya yang sedang duduk di kursi.Ya, tugasnya memang khusus di ruangan sang CEO.Ia ingin menemui atasanya itu dan meminta bantuanya, namun ia merasa ragu.Haruskah ia melakukannya?Hanya saja, HP Zahra kembali berdering.Kali ini, dan ada pesan masuk dari Yuli, sepupunya yang selama ini menampung Zahra di ibu kota.[Aku di kantor polisi. Istri dari kekasihku melaporkanku dengan pasal perzinahan. Bisakah kau menyiapkan biaya untuk mengeluarkannya dari penjara?]Deg!Mengapa masalah yang ia hadapi bertubi-tubi? Bukan bagaimana, Zahra berhutang budi pada Yuli meski ia tak setuju dengan ja
Jadi di sinilah, Zahra. Terus berjalan menuju tempat persimpangan yang Reyhan katakan dan menunggu Reyhan datang. “Aku harus bagaimana sekarang apa, aku harus melakukan ini,” seru Zahra dalam hati sambil melihat ATM tersebut di tanganya sambil memaikanya. Tiba-tiba ada mobil yang berhenti tepat di muka Zahra, membuat Zahra kaget seketika. Reyhan pun langsung menurunkan kaca mobilnya dan memanggil nama Zahra. “Ayo cepat naik,” ucap Reyhan menyuruh Zahra naik kedalam mobilnya. Gadis itu terpaksa menurut.Tidak lama kemudian, keduanya pun sampai di suatu tempat. Reyhan pun langsung keluar dari mobil di ikut Zahra dan mereka berdua pun berjalan masuk ke sebuah apartemen, sesampainya merek berdua pun langsung masuk kedalam apartemen tersebut. "Pak, kita...." “Aku membawamu kesini bukan untuk berdiri diam mematung seperti itu,” ucap Reyhan sedikit kesal melihat Zahra, “aku tidak memaksa. jika tidak mau, kembalikan ATMku dan pergi dari sini."Deg!“Aku tidak tahu harus bagaimana
Reyhan tampak bingung.Ini masih jam kerja.Apa jangan-jangan Zahra berhenti bekerja setelah mendapat bayaran semalam? Di dalam hati Reyhan merasa sedikit gelisah. Segera, ia menghubungi ruang OB agar diantarkan kopi. Tidak lama kemudian pesanan kopi Reyhan pun datang dan ternyata yang mengantar kopi tersebut bukanlah Zahra, tetapi cleaning service lainnya.Rasanya, Reyhan ingin murka, sampai HPnya berdering dan ada notifikasi dari bank tentang penarikan dana cukup besar dari ponselnya.Seketika Rayhan pun tersadar bahwa ATM nya telah ia berikan kepada Zahra. “Ternyata Zahra telah mengunakan ATMku bagus Zahra itu artinya kamu sudah siap menjadi wanitaku,” seru Reyhan dalam hati sambil tersenyum. Di sisi lain, Zahra yang sudah selesai mengirim uang kepada Ibunya dan langsung menefon Ibunya“ Hallo Nak,” ucap Ibu Zahra merasa bahagia mendapatkan telfon dari putrinya. “ Bu Zahra sudah kirim uang,” ucap Zahra. Ibu Zahra pun mendengar perkataan Zahra seperti itu langsung k
“ Saya tadi ada urusan di luar Pak,” ucap Zahra terus menurunkan kepalanya ia sama sekali tidak berani untuk mengangkat kepalanya, ia begitu sangat malu ingin menatap wajah pria yang sudah merenggut kesuciannya itu. “ Ada apa Zahra kenapa kamu terus menunduhkan kepalamu, lihat aku Zahra,” ucap Reyhan menyuruh Zahra menatapnya. Namun Zahra tetap saja merasa malu menatap wajah pria yang sudah merenggut kesuciannya itu. “ Jangan malu Zahra angap saja semalam tidak terjadi apa- apa, jangan sampai ada orang yang mencurigai kita dengan sikapmu yange begini,” ucap Reyhan memperingati Zahra agar Zahra bersikat seperti biasanya. Mendengar perkataan Reyhan seperti itu Zahra pun langsung berfikir jika memang benar apa yang di katakan atasanya itu, ia pun langsung mencoba untuk mengangkat kepalanya dan menatap wajah Reyhan dan bersikap biasa. Seketika Reyhan pun langsung tersenyum dan kembali tergoda dengan bibir Zahra yang merah merona. Melihat atasannya itu yang terus menatap diriny
Di dalam hati Zahra merasa hawatir ia merasa takut kehilangan Ayahnya. “ Apapun akan aku lakukan asalkan Ayah sehat,” seru Zahra dalam hati. Tidak lama kemudian, Mereka pun sampai di rumah sakit dan langsung ditangani dokter, Zahra dan Ibunya pun langsung menunggu di luar ruangan membuat hati Zahra pun merasa sangat takut. Setelah menunggu beberapa jam Dokter pun datang menemui Zahra dan ingin berbicara dengan Zahra, dan Zahra pun langsung mengikuti dokter pergi menuju ruangan yang sesampainya Dokter pun menjelaskan. “ Ayahmu harus segera di operasi transfu ginjal karena ginjalnya sudah rusak dan tidak berfunsi lagi, itu yang membuat Ayahmu sering mengalami kesakitan, kalau tidak segera di operasi bisa saja nyawa ayahmu tidak akan tertolong,” ucap Dokter menjelaskan. Zahra pun mendengar perkataan dokter seperti itu langsung kaget seketika tubuhnya pun langsung melemas. “ Terus bagaiaman Dok, apa aku harus mencari pendonor ginjal?” tanya Zahra.“ Kebetulan kami baru saja menerim
" Aku lupa Mba Yuli berada di kantor polisi, aku harus ke kantor polisi sekarang," seru Zahra dan langsung pergi dari rumah Mbak Yuli pergi menuju jalan raya menunggu taxi sekitaran 5 menit taxi pun datang dan langsung naik taxi pergi menuju kantor polisi. Tak lama kemudian sekitaran 15 menit Zahra pun samapai di kantor polisi dan langsung turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam kantor polisi dan menghampiri polisi yang sedang duduk. “ Selamat malam Pak, apa ada namanya Yuli di tahan di sini Pak?” tanya Zahra. “ Kasus apa?” tanya Pak Polisi. “ Perselingkuhan Pak,” sahut Zahra. “ Dasar Anak jaman sekarang masi mudah sudah selingkuh dengna suami orang, emangnya sudah tidak ada pria lajang di luar sana,” seru Pak polisi sambil geleng-geleng kepalah dan memanggil Zahra pergi menuju tempat Yuli. Sesampainya Zahra pun mengucapkan terimakasih kepala Pak polisi dan melihat Yuli sedang duduk di lantai sambil memeluk lututnya. “ Mbak Yuli,” ucap Zahra memanggil nama sepupunya
Zahra pun langsung bergegas keluar dari ruangan Reyhan dan berjalan pergi menuju lobby menunggu Reyhan datang. Disisi lain Reyhan pun baru bangun, semalam ia memimpikan melakukanya bersama Zahra sehingga Reyhan pun merasa malas untuk membuka matanya, ia masi ingin tidur dan melanjutkan pertempurannya bersama Zahra. karena sudah begitu lama ia memendamkan hasratnya karena istrinya begitu sangat sibuk bekerja di luar kota, dan jarang pulang sehingga Reyhan merasa kurang perhatian dan kasi sayang dari istrinya. Namun Reyhan adalah pria yang setia, walaupun suaminya sibuk bekerja di luar kota dan jarang pulang iya tidak pernah mencari perempuan lain di luar sana, apa lagi memikirkannya untuk berselingkuh. Tetapi setelah ia bertemu dengan Zahra ia langsung berubat dan tergoda dengan tubuh Zahra yang begitu seksi di tambah lagi Zahra masi perawan dan dirinyalah yang pertama kali mendapatkan keperawanan Zahra sehingga Reyhan pun terus memikirkan Zahra bahkan dalam mimpi pun Ia menghar