Finn membuka pintu untuk melihat siapa gerangan yang datang dan mengetuk pintu. Pintu Membuatnya benar-benar merasa kesal karena kesenangannya telah terusik. Pintu tidak dibuka sempurna, takut-takut orang di luar melihat sang istri. Saat membuka pintu, ternyata mamanyalah yang berada di depan pintu.
“Kamu sudah pulang, Finn?” Mama Risha terkejut ketika melihat anaknya sudah pulang. Dia yang tadi di kamar, jelas tidak bertemu dengan Finn.“Iya, aku sudah pulang. Mama ada apa ke sini?” Finn merasa kedatangan sang mama benar-benar tidak tepat sekali. Padahal dia sedang menikmati sentuhan kulit sang istri.“Mama mau ajak Zelda membuat es tadi. Jadi Mama ke sini.” Tadi Mama Risha dan Myesha memang berencana membuat es setelah mandi. Karena menantunya tak kunjung keluar, Mama Risha pun langsung bergegas untuk segera ke kamar untuk memanggil.“Iya, Ma. Ayo kita buat.” Suara Myesha tiba-tiba terdengar.Finn menatap sang istri penuh damba. Dia benar-benar merasa semakin hari, dirinya semakin jatuh hati dengan sang istri. Entah sihir apa yang diberikan sang istri. Yang jelas itu membuatnya benar-benar merasa jika dia tidak bisa berpaling dari sang istri.“Sudah siang, nanti mama pasti mencari kita.” Myesha mencoba mencegah Finn ketika merasa Finn akan melakukan hal sesuatu padanya.Finn mengembuskan napasnya kasar. Dia tahu tinggal di rumah orang tuanya pasti tidak akan leluasa. Tentu saja dia akan lebih nyaman jika tinggal di rumahnya sendiri.“Aku akan minta kontraktor untuk lembur agar rumah segera jadi, dan kita bisa pindah. Setelah pindah. Aku tidak akan melepaskanmu.”Myesha tersenyum. Menutupi rasa gugupnya. Menutupi juga agar Finn tidak curiga jika dirinya selama ini hanya berdrama. “Kalau begitu tunggu sampai rumah jadi.” Dia pura-pura malu di depan Finn.Finn yang melihat wajah s
Myesha masuk ke mobil. Wajahnya tak ada senyum sama sekali. Hal itu menarik perhatian Finn. Karena baru kali ini melihat wajah masam sang istri.“Kamu kenapa?” Rasa ingin tahunya membuat Finn bertanya.Myesha mengalihkan pandangan pada Finn. “Aku merasa tidak cocok bergaul dengan ibu-ibu tadi.” Dengan polos dia menjelaskan alasannya.Finn tersenyum. Ternyata itu alasan sang istri terlihat muram. “Jika tidak suka, besok-besok tidak perlu ikut mama.”“Tapi, nanti mama kecewa.” Myesha menatap Finn yang duduk di sebelahnya.Finn semakin melebarkan senyumnya. Istrinya benar-benar mengemaskan sekali. Tentu saja itu membuatnya semakin lama semakin jatuh cinta.“Kita harus pikirkan perasaan kita terlebih dahulu. Jika kita tidak suka, jangan paksakan diri untuk melakukannya. Karena hati kita yang tahu. Yang bisa menjaga hati kita itu, kita sendiri.” Finn memberikan sedikit nasiha
Finn mengantarkan Myesha ke rumah mamanya. Karena belum bertemu mertuanya sejak pulang bulan madu, dia memilih untuk mengantarkan Myesha sampai ke dalam rumah. Myesha sebenarnya takut ketika melihat Finn ingin ikut masuk. Akan tetapi, dia tidak bisa melarang. Myesha hanya berharap jika Nyonya Zoya dalam keadaan baik-baik saja. Tidak seperti dua hari yang lalu.Myesha mengetuk pintu. Bersama dengan Finn dia menunggu di depan rumah. Menunggu Nyonya Zoya membuka pintu rumah.Sesaat kemudian Nyonya Zoya keluar. Beruntung keadaan Nyonya Zoya baik. Jadi apa yang dikhawatirkan Myesha tidak terjadi.“Hai, Sayang, akhirnya kamu datang juga.” Nyonya Zoya langsung memeluk Myesha. Saat melepaskan pelukan, dia mengalihkan pandangan pada Finn. “Hai Finn. Apa kabar?” Menyapa menantunya.“Baik, Ma.” Finn tersenyum.“Ayo masuk dulu.” Nyonya Zoya melebarkan pintu. Mempersilakan Finn untuk mampir terlebih dahulu. Sebelum akhirnya berangkat bekerja.“Maaf, Ma. Saya harus buru-buru ke kantor. Jadi lain ka
Myesha menoleh ketika Finn bertanya akan hal itu padanya. “Memang kenapa?” Dia ingin tahu alasan Finn bertanya akan hal itu padanya.“Aku melihat kamu sedari tadi sibuk mengurus sana-sini. Seolah tidak punya team sama sekali. Jadi jelas aku merasa jika kamu ini akan kelelahan jika seperti itu caranya.” Finn merasa benar-benar tidak mengerti kenapa bisa sang istri melakukan semuanya.Jika bicara team, tentu dulu Myesha punya. Dia juga hanya menghandle acara saja. Untuk pengecekan dekorasi sudah ada orang lain. Hanya saja semua sudah mengundurkan diri. Beberapa diberhentikan. Nyonya Zoya sudah tidak bisa membayar semua. Dia harus mengambil keuntungan lebih banyak. Karena itu, dia memanfaatkan dirinya untuk mengerjakan semua.“Dulu ada, tetapi karena kami kekurangan dana dan mama tidak bisa membayar team yang ada, akhirnya kami memutuskan untuk memberhentikan beberapa. Jadi pekerjaanku jadi banyak.” Myesha mencoba menjelaskan seolah dirinya adalah anak Nyonya Zoya dan ikut memutuskan bag
Myesha menarik selimutnya ketika rasa dingin menerpa kulitnya. Namun, tiba-tiba dia menyadari sesuatu. Jika semalam dirinya dipeluk oleh Finn. Jadi harusnya tidak merasakan kedinginan. Myesha yang merasakan tidak dipeluk kembali oleh Finn pun membuka matanya. Dilihatnya ternyata sisi ranjang terlihat kosong. Hal itu membuat Myesha bingung ke mana perginya pria yang menikahinya itu.Myesha mengalihkan pandangannya ke arah jam yang terpasang di dinding kamar. Alangkah terkejutnya Finn ketika melihat ternyata waktu menunjukan jam sembilan pagi. Ini tentu sudah terlalu siang untuk seorang menantu yang tinggal di rumah mertua bangun. Dengan gerakan cepat Myesha menyibak selimutnya kemudian berlari untuk mengambil baju. Agar bisa segera masuk.Tepat saat Myesha sedang berlari itu, Finn masuk ke rumah. Dia melihat sang istri yang begitu panik. Hingga membuatnya kebingungan.“Kamu kenapa?” tanya Finn.“Aku kesiangan. Aku tidak enak bangun siang di rumah mama seperti ini.” Myesha yang mengambi
Setelah urusannya selesai. Myehsa dan Finn memutuskan untuk pulang. Meysha merasa senang dengan semua kebaikan Finn. Itu membuat hatinya perlahan luluh. Satu hal yang disadari Myesha adalah jika pria yang menikah dengannya adalah pria baik.“Sayang, terima kasih untuk semuanya.” Myesha menatap Finn yang sedang menyetir. Dilihatnya Finn yang sibuk menatap ke arah jalanan.Mendengar suara sang istri membuat Finn mengalihkan pandangannya. Membagi konsentrasi pada jalanan. Saat menatap sang istri, senyum manis menghiasi wajah Finn. Senyuman itu menyiratkan betapa dia mencintai sang istri.“Kenapa harus berterima kasih. Aku melakukannya untuk istriku. Aku ingin mendukung istriku.” Tangan Finn meraih tangan Myesha. Menggenggamnya erat. Satu kecupan pun mendarat di punggung tangan wanita yang dicintainya itu.Hati Myesha menghangat. Betapa Finn mencintainya membuatnya benar-benar merasa diratukan. Myesha benar-benar merasa jadi istri sesungguhnya.“Dengar, jika besok aku melihat kamu melakuk
Seperti biasa Myesha diantar ke rumah Nyonya Zoya. Dia harus mengerjakan banyak hal di sana. Apalagi Nyonya Zoya melempar pekerjaan banyak padanya. Kali ini Finn langsung pergi setelah mengantar. Karena dia ada rapat pagi ini.Myesha yang masuk pun langsung disambut oleh Nyonya Zoya. Dia diperlakukan begitu baik sekali oleh wanita paruh baya itu.“Dengar, mulai sekarang kamu tidak perlu melakukan apa-apa.” Nyonya Zoya tersenyum.Myesha sedikit merasa bingung dengan yang dikatakan Nyonya Zoya. Hingga tiba-tiba datang seoarang asisten rumah tangga. Membawakan secangkir teh untuk Myesha.“Dia asisten rumah tangga yang baru.” Nyonya Zoya tersenyum pada Myesha ketika Myesha melihat asisten rumah tangga tersebut.Setelah Finn mengirim uang, tentu saja yang dilakukan Nyonya Zoya adalah mencari asisten rumah tangga di rumahnya. Membantunya untuk meringankan pekerjaan di rumahnya.“Jadi kamu tidak perlu membantu aku lagi mengurus rumah.” Nyonya Zoya kembali berbicara.Myesha tahu, dari mana Ny
Pagi ini Myesha diantar Finn ke rumah baru yang akan ditempati oleh mereka berdua. Sang mama mertua juga ikut serta kali ini. Karena rencana dia dan mama mertuanya akan mendekorasi rumah bersama. Tak lupa mereka mengajak asisten rumah tangga. Membantu mereka untuk membersihkan rumah.“Aku akan datang nanti setelah rapat.” Finn menatap sang istri dan bergantian menatap sang mama.“Iya.” Myesha mengangguk.Finn mendaratkan kecupan di dahi sang istri yang duduk di sebelahnya. Kemudian berpamitan dengan mamanya.Myesha dan Mama Risha keluar dari mobil. Mereka melambaikan tangan ketika Finn mobil meninggalkan rumah. Mereka segera masuk ke rumah setelah mobil Finn hilang dari pandangan. Di dalam rumah beberapa pekerja masih melakukan finishing rumah. Jadi tidak ada Finn pun akan ada yang membantu mereka.Myesha melihat beberapa furniture masih berserakan. Belum berada pada tempatnya. Dia pun meminta para pekerja untuk membawa ke tempatnya masing-masing. Hal pertama yang dibawa adalah tempat