Share

Pembalasan dendam

Tepat pukul 20.00. Ardiansyah memasukkan beberapa barangnya ke dalam tas kecil miliknya. Karena tasnya kecil, jadi tidak banyak barang yang ia bawa. Cuma ada sebuah senter kecil, makanan ringan, dan sebuah pisau.

Ia menatap pisau kecil itu secara saksama. Pisau itu adalah pisau yang sering dibawa oleh Aziel ke mana-mana. Pisau itu sekarang ada padanya, karena Aziel sendirilah yang memberikannya. Tetapi, Ardiansyah sama sekali belum pernah menggunakan pisau itu. Dan, pada akhirnya malam ini berencana untuk menggunakannya.

Malam ini adalah malam yang selama ini telah ia tunggu-tunggu. Malam di mana ia bisa membalaskan kematian Aziel.

Matanya melirik ke arah pintu kamarnya, karena merasa ada seseorang yang sedang menatapnya dari arah sana. Dan, benar. Ada seorang perempuan yang sedang berdiri di ambang pintu sembari menatapnya. Perempuan itu adalah Triana.

"Udah waktunya, ya?" tanya Triana sambil menatap Ardiansyah dengan saksama.

"Iya," jawab Ardians

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status