Share

Bab 50

Penulis: Jalita Haira
Setelah melihat dari atas ke bawah, Leon berbalik.

Joshua buru-buru mengikutinya. Setelah berjalan dua langkah, dia mendengar Leon berkata dengan suara yang dalam, "Aku akan menyerahkan laporannya besok pagi!"

"Apa?" Joshua bersumpah dia benar-benar tidak bereaksi. Kemudian, dia bertanya lagi, "Laporan tentang proyek baru?"

Leon balik bertanya sambil melihat ke belakang, "Menurutmu?"

Joshua terdiam. Sepertinya bukan, itu ....

Bukankah ini laporan tingkat pemahaman perempuan?

Bisakah Joshua menjawab ulang?

Dia tidak mengerti, sama sekali tidak mengerti!

Jika membahas tentang siapa pria yang paling memahami Violet di dunia ini, orangnya pasti Adis. Bahkan Sheva yang telah bersamanya selama bertahun-tahun, harus menyingkir.

Violet jelas telah mencoba yang terbaik untuk mengatur emosinya, tetapi Adis masih bisa melihatnya secara sekilas.

Dia memberi Violet yang baru saja duduk sebuah roti kukus yang Violet suka. Kemudian berkata, "Tidurmu nggak nyenyak?"

Tangan Violet yang memegang garpu l
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 51

    Bahwa Leon akan berinisiatif untuk membicarakan topik ini merupakan sesuatu hal yang tidak diduga oleh Violet.Leon selalu menganggap remeh pernikahan mereka dan tidak ingin ada yang mengetahuinya. Kecuali nenek dan adik Leon, bahkan anggota Keluarga Hardi sendiri juga tidak ada yang mengetahuinya.Sekarang mereka sudah bercerai. Jadi, apa Leon sudah tidak peduli lagi?Apa pun itu, Leon tidak ingin dia bahagia, 'kan?Oke, kalau begitu biar saja hancur semuanya.Bagaimanapun, tidak mungkin menyembunyikan hal ini selamanya dari Adis. Cepat atau lambat, Adis juga akan tahu.Sambil melirik Adis yang tengah menatapnya penuh makna, Violet menatap Leon tanpa ekspresi. "Apa Pak Leon ingin memberitahukan tentang diriku pada bosku sekarang?""Kalau begitu, Pak Leon nggak perlu repot-repot. Biar aku saja yang bicara sendiri."Leon tidak mampu berkata-kata.Tindakan Violet yang tidak bisa dinalar itu, benar-benar di luar perkiraan Leon.Jelas-jelas terakhir kali Violet takut Adis akan mengetahui h

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 52

    "Untungnya aku nggak merasa bosan. Lagi pula, mengurus Pak Adis saja sudah cukup menyibukkan, aku benar-benar nggak punya waktu untuk mengurus orang lain."Leon tidak mampu berkata-kata.Joshua diam-diam memutar matanya.Rasakan!Itulah akibatnya jika punya mulut tidak tahu aturan.Sekarang, Joshua harus menyingkirkan rasa malunya untuk membereskan masalah ini."Pak Leon, bukankah Anda datang ke sini untuk memberi selamat pada Pak Adis? Barusan aku sudah mengonfirmasi pada sekretarisnya. Katanya, Pak Adis sudah menunggu Anda di ruang tamu."Joshua berkata sambil mengedipkan mata pada Leon.Pak Leon, aduh Pak Leon. Tolong hati-hati dan jangan lagi bicara sembarangan. Kalau nggak, kamu benar-benar tidak akan punya kesempatan lagi.Mendengar hal tersebut, Leon melirik ke arah Violet dan langsung pergi tanpa mengatakan apa-apa.Melihat bayangan punggung Leon yang makin menjauh, Violet pun mengerutkan keningnya."Kenapa Leon sama sekali nggak terlihat sedih setelah putus dari Mia?"Leon yan

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 53

    Arah perkembangan Grup Hardi dalam tiga tahun terakhir sangat bergantung pada tanah tersebut.Jika proyek itu berhasil, keuntungannya akan melebihi 40 triliun.Selain itu, Adis baru saja mengambil alih perusahaan. Hal ini pasti akan menjadi pencapaian yang luar biasa.Oleh karena itu, transaksi ini pasti mendatangkan keuntungan bagi Adis.Namun, semua itu tergantung pada pilihan Adis.Adis adalah orang yang cerdas. Dia pasti akan memutuskan mana yang lebih penting baginya.Joshua yang berada di samping merasa jika Adis pasti akan menandatangani kontrak tersebut tanpa ragu.Belum lagi yang lainnya. Mustahil bagi Adis untuk tidak menghormati reputasi Pak Leon, apalagi hal tersebut menyangkut masa depan Grup Hardi.Sekalipun Adis benar-benar punya perasaan terhadap Bu Violet, seharusnya belum sampai pada titik di mana Adis tidak bisa hidup tanpa Bu Violet.Adis menatap Leon yang tengah menunggu jawabannya dengan tenang. Tatapan mata Adis sedikit berubah saat dia mendorong kembali kontrak

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 54

    "Baik, baik. Aku pasti akan berhati-hati saat berjalan nanti." Fiuuhh, hampir saja tadi.Rasa kesal di mata Leon yang hitam dan dalam itu terlihat jelas. "Sepertinya kamu perlu makan sesuatu untuk mengisi kembali otakmu.""Hah?" Jika bukan yang ini, lalu yang mana?Apa ada hal lain yang tidak pantas, yang sudah dilakukan oleh Joshua?Coba pikirkan kembali dengan hati-hati.Tidak ada.Mungkinkah Joshua kurang berpikir dengan cermat?Tepat ketika Joshua tengah bergulat dengan kapasitas otaknya sendiri, Leon berkata dengan nada pelan. "Bicara dengannya."Otak Joshua langsung bekerja dengan cepat dan dia pun akhirnya memahami maksud kata-kata Leon.Bicara dengan sopan.Jadi, ini artinya Joshua diizinkan untuk menemui Bu Violet.Biasanya, Joshua benar-benar tidak ingin mengeluh, kecuali dia sudah tidak bisa lagi menahannya.Pak Leon, bisa tidak lain kali saat bicara, kata-katanya ditambah sedikit lebih jelas?Leon mengatakan Joshua perlu suplemen untuk otaknya. Mengikuti Leon saja, entah be

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 55

    "Maaf, ini jam kerja."Violet sebenarnya tidak begitu mengenal Joshua. Itu sebabnya, Violet tidak punya waktu untuk Joshua.Joshua tidak mampu berkata-kata.Violet langsung menolaknya begitu saja. Meskipun Joshua sudah menyiapkan mental, tetap saja dia tidak bisa menerimanya.Joshua maju beberapa langkah dan berkata dengan nada membujuk, "Bu Violet, ini nggak akan lama. Paling-paling cuma sampai secangkir kopi habis.""Aku nggak suka minum kopi.""Kalau nggak suka kopi, kita bisa minum yang lain.""Aku nggak suka minum apa pun. Aku cuma suka minum air putih."Sambil berkata seperti itu, Violet langsung berjalan menuju dispenser, mengambil segelas air, dan langsung meminumnya sampai habis di depan Joshua. "Barusan aku minum. Jadi, sekarang aku nggak haus."Violet mengakui, dia memang sengaja melakukannya.Leon saja sudah tidak dia pedulikan, apa lagi cuma anak buahnya?Selain itu, jika tidak ada izin dari Leon, kenapa Joshua bisa datang mencarinya?Leon pasti merasa kesal karena tidak b

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 56

    Ada banyak kursi kosong. Namun, Joshua memilih yang berada di dekat jendela.Dengan gerakan yang hampir tidak terlihat, Violet melirik sekilas ke arah mobil mewah hitam yang berada di seberang jalan. Violet pun mencibir tanpa suara. Begitu duduk, Violet langsung berkata tanpa basa-basi, "Aku nggak punya banyak waktu. Sebaiknya Pak Joshua langsung mengatakan apa yang ingin dikatakan."Joshua tersenyum dan bertanya, "Bu Violet mau minum apa?"Joshua tahu, memanggil Violet dengan sebutan seperti itu akan membuat Violet kesal.Saat Violet mengerutkan kening, sebelum Violet sempat berkata-kata, Joshua buru-buru melanjutkan kata-katanya. "Bu Violet, aku tahu Anda nggak suka dipanggil seperti itu. Tapi, selama tiga tahun ini, aku sudah terbiasa memanggil Anda seperti itu.""Meskipun Anda dan Pak Leon sudah bercerai, di hatiku, Anda akan tetap selalu menjadi majikanku dan hal itu nggak akan pernah berubah seumur hidupku."Violet tahu jika saat ini seharusnya dia merasa tersentuh. Namun, Violet

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 57

    Naluri Leon mengatakan jika apa yang akan dikatakan oleh wanita ini jelas bukanlah sesuatu yang baik.Oleh karena itu, Leon pun menjawab, "Aku nggak punya waktu.""Kulihat kamu sedang nggak ada pekerjaan." Violet mengangkat alisnya. "Apa kamu nggak mau mendengarkanku?"Tanpa menunggu jawaban dari Leon, Violet langsung mendengus. "Kamu nggak mau dengar, tapi aku mau mengatakannya.""Mantan suami yang berkualitas itu harusnya diam saja. Tapi, tingkah laku Pak Leon akhir-akhir ini jelas-jelas sangat nggak berkualitas."Violet berkata sambil tertawa, "Tolonglah, Pak Leon. Berusahalah sebaik mungkin untuk menjadi berkualitas di kemudian hari. Kalau nggak, kamu akan sangat memuakkan."Setelah mengatakan apa yang ingin mengatakan, Violet memaksakan diri untuk menyunggingkan senyuman palsu dan berbalik pergi.Banyak orang datang dan pergi di pintu gerbang Grup Hardi. Violet berharap Leon tidak akan berani turun dari mobil.Namun, saat Violet tengah berpikir seperti itu, tiba-tiba saja lenganny

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 58

    Pertanyaan yang ingin ditanyakan oleh Joshua, tetapi tidak berani untuk ditanyakannya, akhirnya dilontarkan oleh Loren. Begitu Leon baru saja kembali ke kantornya, dia langsung ditanyai oleh Loren yang sedang menunggu di ruangannya."Kak, aku sudah memberitahumu kalau Mia itu wanita penipu. Aku sudah mengatakannya berkali-kali, tapi Kakak nggak percaya."Loren mendengar kabar bahwa kakaknya sudah mencampakkan Mia dari mulut temannya.Membicarakan mengenai hal ini. Loren tidak bisa menahan diri untuk tidak menanyakan satu hal lagi. "Kak, kenapa Kakak nggak segera memberitahuku kalau Kakak sudah mencampakkan Mia?"Leon mengangkat matanya dan menatap Loren. "Kenapa aku harus memberitahumu?""Agar aku bisa bahagia karenanya." Loren menyusul Leon dan mendekati meja kerjanya. "Aku sudah menunggu saat ini selama lebih dari tiga tahun."Kebahagiaan Loren jelas terpancar di wajahnya. "Mia si wanita jalang itu apa dia benar-benar berpikir kalau Kakak akan menikahinya setelah Kakak menceraikan Ka

Bab terbaru

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 391

    Langkah Felicia terhenti. "Hidupku ini memang pemberian Keluarga Fedora. Kalau dulu mereka nggak kasih aku sesuap nasi, aku pasti sudah mati kelaparan di jalanan. Jadi, semua yang kulakukan sekarang adalah hal yang seharusnya.""Apa balas budi harus dibayar dengan nyawa?"Violet melangkah mendekat. "Felicia, yang kamu lakukan ini bukan buat orang lain terharu, kamu cuma hibur dirimu sendiri.""Kamu merasa Keluarga Fedora telah berjasa. Meski sudah bertahun-tahun Lukas perlakukan kamu seperti itu, kamu tetap nggak pernah tinggalkan dia. Kamu anggap dirimu sangat mulia dan pantas dapatkan pujian dari semua orang ....""Bukan begitu .... Bukan seperti yang kamu pikirkan ....""Kalau bukan, lalu kenapa kamu tetap paksakan diri bekerja untuk Keluarga Fedora, meski kamu sedang sakit?" Saat berbicara, Violet sudah sampai di sisi Felicia. "Kalau sedang sakit, seharusnya beristirahat. Kalau kamu sendiri nggak sayangi dirimu, bagaimana orang lain bisa sayangi kamu?"Mata Felicia mulai berkaca-ka

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 390

    Setelah merapikan barang-barangnya, Violet juga berencana keluar rumah.Ada beberapa jenis herbal yang harus dibeli.Tengah malam tadi, karena tidak bisa tidur, Violet bangun untuk meneliti racun di tubuh Leon.Sebenarnya, salah satu alasan kenapa sulit menghilangkan racun yang diberikan Adis adalah karena Violet sama sekali tidak tahu bahwa Adis bisa meracik racun.Jadi dia sama sekali tidak memahami kebiasaan Adis dalam menggunakan racun.Alasan Falcon tiba-tiba menghilang adalah karena Adis meminjam identitasnya dan diam-diam mengutus orang untuk membunuhnya.Adis memilih Falcon karena pria itu selalu memakai topeng dan tidak seorang pun pernah melihat wajah aslinya. Karena itu, sangat mudah menggunakan wajah Falcon yang kebetulan persis sama dengan Adis, bagian dari kebohongan yang disusun dengan cermat.Semua ini adalah hasil penyelidikan yang dilakukan Violet secara diam-diam setelah dia mengetahui wajah asli Adis.Karena takut informasi bocor, Violet tidak pernah memberitahu sia

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 389

    Baru saja Violet sampai di Vila Magnolia, telepon dari Leon langsung masuk.Mengira Leon merasa tidak enak badan, Violet langsung menjawab, "Kamu nggak enak badan?""Bukan, aku cuma mau pastikan kamu sudah sampai di rumah atau belum."Violet menarik napas dalam-dalam. "Leon, kalau bukan soal kesehatan, sebaiknya kamu nggak perlu menelepon untuk hal seperti ini."Ucapan Violet sudah cukup jelas.Sebenarnya dia tidak bermaksud terlalu dingin, tetapi hubungan antara dia dan Leon memang sudah tidak bisa kembali seperti dulu.Jadi, lebih baik sejak awal menaklukkan harapan yang tidak seharusnya ada.Namun, Leon terdengar agak kecewa, "Panggilan ini sebenarnya disuruh Nenek dan Loren."Violet terdiam sejenak.Dia lalu berkata, "Aku ada panggilan masuk, aku tutup dulu."Tanpa menunggu Leon menjawab, Violet langsung menutup telepon.Sambil menghela napas, Violet keluar dari mobil, lalu berjalan masuk ke dalam rumah.Dari jendela kamarnya, dia memandang ke arah kediaman Keluarga Hardi.Kenangan

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 388

    Nenek belum sempat bicara, Leon sudah lebih dulu membuka mulut, "Aku antar kamu pulang!"Menerima isyarat darinya, Violet mengangguk, "Baik!"Baru saja mereka pergi, Lukas yang terkenal suka bergosip langsung mulai menyebar gosip, "Kalian lihat, 'kan? Mereka saling melempar pandang. Terutama sikap Violet pada Leon, dulu 'kan mereka selalu berdebat. Tapi sekarang, dia malah terlihat begitu lembut. Apa ini berarti hati Violet mulai hidup kembali untuk Leon?"Loren setuju dan mengangguk, "Aku juga merasa begitu. Sikap Kak Violet pada kakakku kali ini jauh lebih baik dari sebelumnya.""Kalau ini terjadi dulu, kakakku bilang mau antar, jangankan setuju, mungkin dia malah akan menyindir kakakku. Tapi tadi, dia sama sekali nggak berkata apa-apa dan langsung setuju."Nenek juga merasa hal yang sama, "Memang ada yang berbeda!"Lukas makin bersemangat, "Kalau begini terus, bukan nggak mungkin kita bisa segera hadiri pernikahan mereka!"Di sepanjang jalan menuju gerbang, Violet beberapa kali bers

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 387

    Rombongan mereka kembali ke Kota Bona, dan Violet ikut kembali ke rumah lama Keluarga Jiwono bersama Leon.Bagaimanapun juga, Violet harus menyerahkan Leon langsung ke neneknya.Soal racun di tubuhnya ....Saat masih di pulau, ketika Lukas pergi menjemput Leon, Violet sudah memeriksa denyut nadinya.Dari denyut nadinya, memang menunjukkan bahwa Leon diracuni, dan racunnya cukup kuat. Namun, untuk jenis racunnya, masih belum jelas.Butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahuinya.Namun, satu hal yang pasti, itu jelas racun kronis, jika tidak, Leon pasti sudah mati keracunan.Ini agaknya bukan gaya Adis. Mengingat Adis sudah menyeret Leon ikut mati bersamanya, mengapa di saat-saat terakhir hidupnya, dia tidak langsung membuat mereka mati bersama?Apakah itu karena Adis hanya memiliki racun jenis ini?Karena racun ini tidak langsung mematikan, lebih baik membawa Leon pulang dulu untuk menemui neneknya. Kalau tidak, bisa-bisa neneknya menangis sampai matanya buta.Beberapa hari terakhir

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 386

    Beberapa saat yang lalu ketika di pesawat, Lukas menerima telepon dari Violet yang memintanya pulang untuk menjemput Leon. Dirinya sempat curiga kalau itu hanya mimpi karena dirinya terlalu merindukan Leon.Saat ini, walau wajah Leon terpampang di depannya, Lukas masih kurang yakin.Dengan cepat melangkah maju, Lukas mencubit lengan Leon, "Sakit nggak?"Leon mengerutkan kening, "Menurutmu?""Kalau sakit, berarti aku nggak sedang mimpi!"Sambil berbicara, Lukas tiba-tiba memeluk Leon erat-erat, "Leon, kamu kejutkan aku! Aku tahu kamu nggak mungkin mati semudah itu!"Namun, Leon yang tidak sabar dengan sentuhan itu segera menepiskan Lukas, memperlihatkan ekspresi tak senang, "Kalau mau bicara, bicara saja! Jangan pegang-pegang!""Wah wah wah, baru 'mati' beberapa hari saja, kamu sudah jadi begitu angkuh. Padahal dulu kita sering tidur di ranjang yang sama!"Makin Leon menghindar, makin Lukas sengaja mengulurkan tangan untuk menyentuhnya.Wajah Leon menjadi makin serius, "Lukas, kamu suda

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 385

    Begitu menghadapi pertanyaan Violet, Leon tersenyum pahit. "Karena umurku nggak akan lama lagi, lebih baik aku biarkan kalian memperlakukanku seolah-olah aku sudah mati!""Apa maksudmu umurmu nggak akan lama lagi?"Violet menatapnya dari atas ke bawah dengan nada mengejek, "Hanya peluru yang mengenai perut saja. Sebagai pemimpin Pasukan Yeager, apa kamu akan mati hanya karena luka sekecil itu?"Leon pasti sama seperti dirinya yang menderita banyak sekali luka, baik besar maupun kecil, tapi masih hidup dan sehat.Selain itu, ada Violet. Kecuali sudah tidak bisa lagi ditolong dengan obat, Violet masih bisa menolongnya.Leon menatap Violet dengan enggan. "Adis meracuniku sebelum meninggal!""Adis sudah meninggal?""Ya!" Leon mengangguk. "Setelah menyeretku ke dalam air hari itu, mungkin sudah menghabiskan terlalu banyak energi. Saat berenang ke mekanisme di kedalaman laut yang mengarah ke pulau itu, Adis sudah nggak punya banyak kekuatan yang tersisa.""Aku memanfaatkan kesempatan itu unt

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 384

    Sayangnya Sandy sudah meninggal dan dibunuh oleh Adis sendiri.Saat Violet menemukannya, Sandy sudah meninggal.Hanya mata yang tidak terpejam yang dipenuhi rasa bersalah serta penyesalan.Bagaimanapun Sandy sudah lama bersamanya, jadi Violet tidak menyimpan dendam dan menyuruh Sheva serta Bertha menguburkan Sandy.Violet tetap di pulau itu.Pasti ada sebuah mekanisme di sini, tapi belum ditemukan saja. Mungkin mereka berdua belum mati.Jadi Violet tidak berencana meninggalkan pulau itu sampai menemukan mereka berdua.Setelah berkeliling pulau, Violet menemukan bahwa pulau ini dibangun oleh Adis sesuai dengan kesukaannya.Saat masih sangat muda, Violet pernah bilang bahwa dirinya mempunyai mimpi, yaitu membeli pulau sendiri dan menanam banyak bunga di pulau itu.Lalu peliharalah beberapa hewan kecil yang lucu, seperti burung, anjing, kucing dan yang lainnya.Pulau ini ada semua yang dikatakannya.Violet secara alami dapat merasakan cinta Adis padanya.Namun, Violet benar-benar tidak me

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 383

    Violet tidak pernah menyangka Adis bisa begitu gila hingga memilih mati bersama Leon.Aliran airnya sangat deras, dalam sekejap keduanya tersapu jauh.Violet melihat Leon meronta, Adis menggunakan tangan dan kakinya untuk memegangnya erat-erat guna mencegahnya melarikan diri.Leon sudah terluka, energinya juga sudah terbuang banyak, jadi perlawanannya tidak berguna bagi Adis lagi ....Violet menundukkan kepalanya dan bersiap untuk melompat turun ...."Violet, kalau kamu berani melompat turun, aku akan membunuh Leon sekarang juga!" Adis mengarahkan pistolnya ke dahi Leon untuk mengancam Violet.Begitu melihat Violet benar-benar berhenti, Adis merasa semakin kesal. "Sampai saat ini orang yang kamu sayang masih Leon!"Dari awal hingga akhir, matanya terpaku pada Leon, matanya penuh kekhawatiran terhadap Leon.Perbedaan sikap Violet ini membuat Adis semakin sakit hati. Pada saat ini, Adis akhirnya memahami kesenjangan antara dirinya dan Leon.Meskipun Violet mengaku bahwa dirinya tidak lag

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status