Share

Bab 309

Penulis: Jalita Haira
Violet sudah tahu bahwa Fenty bukanlah bidak catur biasa.

Seperti yang dikatakan Sheva, jika memang bidak catur biasa, mustahil bisa bertahan sampai sekarang.

Lagi pula, hampir semua orang yang pernah berhubungan dengannya sebelumnya meninggal begitu tertangkap olehnya.

Namun, Fenty selalu hidup dengan baik.

Itulah sebabnya Violet mengirimkannya ke kantor polisi dan diam-diam memasang pelacak padanya.

Sebenarnya, Violet tidak begitu yakin, hanya mengujinya saja. Tanpa diduga, ternyata seperti yang diduga, jadi Fenty ini mungkin punya hubungan dekat dengan si pembunuh.

Mereka mengikuti jejak Fenty sampai ke luar negeri. Pada hari yang sama, Sheva mengirim pesan balasan. "Bos, kami kehilangan dia!"

"Sepertinya Fenty mungkin sudah tahu kalau ada pelacak ditubuhnya. Fenty pasti punya rencana untuk menjebak kita!"

Hanya ada satu tujuan melakukan ini, yaitu membuang-buang waktunya.

Lalu kenapa? Karena Violet memasang lebih dari satu pelacak!

Violet sudah berpengalaman, tentu saja tahu lebih
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 310

    Kecepatan Fenty memang cukup cepat dan jelas memang cukup terampil, tapi Bertha dan Noah tidak menganggapnya serius.Meskipun disebut kompetisi, mereka berdua bekerja sama dengan sangat baik dan menyerang dari kedua sisi. Mereka pun dengan cepat menjebak Fenty di sebuah gang kecil."Lari saja! Kenapa nggak lari?"Bertha meletakkan tangannya di pinggul dan mendekati Fenty selangkah demi selangkah. "Adik, aku sarankan beritahu saja siapa bosmu. Mungkin kamu masih bisa bertahan hidup."Noah setuju. "Kamu baru berusia dua puluh tahun, hidupmu baru saja dimulai. Apa kamu benar-benar ingin merusak masa mudamu demi orang lain?""Apa kamu benar-benar rela meninggalkan kehidupan yang begitu indah?""Kalian merayakannya terlalu cepat. Apa kalian benar-benar berpikir bisa mengalahkanku?" Fenty mencibir. "Kalian berdua sok hebat!"Setelah mengatakan itu, Fenty menyerang Bertha yang paling dekat dengannya. "Kebetulan aku sudah lama nggak berlatih. Hari ini aku akan menggunakan kalian berdua untuk m

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 311

    Violet datang terlambat karena dia habis memastikan identitas Lina terlebih dulu.Violet memiliki akses yang mudah untuk menanyakan nama Lina karena Violet adalah pelanggan tetap klub malam itu.Violet yakin bukan sebuah kebetulan Lina memiliki nama belakang yang sama dengan Lewis.Namun, Violet masih mempertanyakan hubungan keduanya. Itu sebabnya dia sengaja menelepon Lewis untuk menyelidiki respons pria itu.Ternyata kali ini Lewis secara sukarela mengakuinya."Violet, akulah yang kamu cari! Lepaskan putriku!"Violet sontak terkejut mendengar jawaban Lewis. "Ternyata dia putrimu!"Sudah sekian tahun Lewis menikah dengan istrinya, tetapi mereka tidak dikaruniai anak. Ternyata Lewis punya banyak anak haram di luar sana.Pertama Michael dan sekarang Lina.Namun, sepertinya Lina lebih penting bagi Lewis daripada Michael atau Lewis tidak mungkin mengakui Lina sebagai darah dagingnya secepat ini.Perlu diketahui, Lewis sama sekali tidak pernah mengakui Michael sebagai darah dagingnya.Lewi

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 312

    "Cuma kamu seorang?" tanya Violet tidak percaya.Apa Lewis akan mengakui segalanya demi Lina setelah bersembunyi selama lebih dari 20 tahun?Lewis mengangguk. "Iya!""Ha!" Violet pun tersenyum sinis. "Alasannya?""Bukan apa-apa, aku hanya iri pada ayahmu!" jawab Lewis. "Padahal kami teman sekelas, tapi waktu itu dia bisa jadi orang terkaya sedangkan aku hanyalah pegawai negeri biasa.""Kesenjangan di antara kami makin besar, selalu saja ada orang yang suka membanding-bandingkan kami.""Aku marah dan akhirnya menyakitinya.""Karena Pak Lewis nggak beritikad baik, perjanjian di antara kita nggak perlu diteruskan," kata Violet yang masih tidak memercayai alasan Lewis itu.Violet pun berseru ke arah atas, "Sheva, tahan Nona Lina.""Violet!" Lewis langsung menghentikan Violet. "Memang itulah kenyataannya! Mau kamu percaya atau nggak, itulah kebenarannya!""Kamu menghabisi seseorang dan seluruh keluarganya hanya karena kamu cemburu padanya? Apa kamu percaya dengan alasan ayahmu, Lina?"Lewis

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 313

    Begitu melihat Violet hendak menggorok leher Lina, Lewis segera menghentikannya. "Violet, setiap kesalahan dan utang itu ada orang yang bertanggung jawab atasnya! Akulah yang membunuh mereka, jadi kalau kamu mau membunuhku, bunuh saja aku sekarang! Putriku nggak bersalah!""Nggak bersalah?" Violet balas tersenyum dengan sinis. "Dia sudah membantumu menipuku dan mempermainkanku seperti orang bodoh, jadi dia nggak bersalah, ya!""Itu semua atas perintahku ...." Lewis berniat bertanggung jawab sendiri karena takut Violet akan benar-benar menyakiti Lina. "Sebagai putriku, tentu saja dia akan menuruti semua perintahku."Violet pun terkekeh. "Kamu 'kan sudah memilih, jadi nggak usah bicara omong kosong lagi."Setelah itu, Violet langsung menggorok leher Lina dengan belati. Darah pun segera menyembur keluar.Pupil mata Lewis yang hitam sontak menyusut. Dia terlihat jelas sakit hati, tetapi dia masih tidak berniat mengakui apa pun.Dia hanya berulang kali meminta maaf kepada Lina. "Lina, maafk

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 314

    "Tapi, nyawamu seorang itu terlalu murah kalau dibandingkan dengan ratusan nyawa yang kamu ambil, jadi ...."Violet pun memandang wajah Lina yang mulai pucat karena sudah kehilangan banyak darah. "Sepertinya Lina menyukai pria tampan. Kami 'kan saling mengenal, jadi akan kuberikan beberapa orang untuknya sebelum dia mati!""Carikan beberapa pemuda yang bertubuh kekar, suruh mereka menjaga Nona Lina baik-baik!" kata Violet sambil mengedipkan matanya pada Sheva."Baik!""Violet!" Lewis menggertakkan giginya dengan geram. "Berani-beraninya kamu!""Aku 'kan cuma ingin Nona Lin bersenang-senang sebelum ajal menjemputnya. Kenapa Pak Lewis marah sekali?"Violet menyahut sambil tersenyum dengan kesan jahat, "Tenang saja, mereka semua itu tampan kok. Aku janji mereka akan memperlakukan Nona Lina dengan baik."Dada Lewis tampak bergerak naik turun dengan keras. Dia ingin mengatakan sesuatu lagi, tetapi Violet melambaikan tangannya ke arah Sheva. "Karena Pak Lewis sekhawatir ini, kurung dia denga

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 315

    Ini adalah pertama kalinya Lina bertanya seperti ini setelah sekian tahun ini.Lewis memang tidak mengatakan apa pun di depannya, tetapi Lina sudah tahu bahwa Lewis sedang melindungi seseorang.Lewis tidak mengatakan siapa orang itu dan Lina juga tidak pernah bertanya, tetapi sekarang Lina jadi penasaran.Siapa orang yang begitu pantas dilindungi oleh Lewis sampai-sampai Lewis tega mengorbankan nyawa putrinya sendiri?Pertanyaan Lina itu membuat pupil mata Lewis menyusut, tetapi jawabannya tetap sama. "Nggak ada orang seperti itu, itu semua cuma bualan Violet. Kamu nggak usah berpikir macam-macam!""Ayah ...." Lina akhirnya langsung membongkar kedok Lewis, "Ayah pasti nggak tahu kalau mata Ayah refleks melihat ke atas dan ke kanan saat lagi berbohong."" ... " Lewis sontak terdiam dengan ucapan putrinya, lalu akhirnya membisikkan kebenarannya, "Orang itu adalah ibumu!""Ibuku?" Lina refleks memekik. "Bukannya Ayah bilang ibuku sudah lama meninggal?"Sepanjang ingatan Lina, Lewis member

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 316

    "Lina, Ayah tahu nggak seharusnya Ayah begini padamu, tapi Ayah sudah berjanji pada ibumu kalau Ayah nggak akan pernah memberitahumu siapa dia!"Lewis menatap Lina dengan sangat bersalah dan getir. "Lagi pula, kemungkinan besar Violet sedang mengawasi kita. Ayah nggak boleh ngomong apa-apa.""Selama ini, aku menganggap Ayah adalah segalanya," sahut Lina dengan getir. "Aku selalu menjalankan perintah Ayah tanpa ragu.""Aku bahkan nggak tanya-tanya waktu Ayah tiba-tiba menyuruhku mendekati Violet.""Kukira aku ini orang yang paling penting bagi Ayah, ternyata aku cuma sebatas pion yang Ayah gunakan untuk melindungi wanita itu. ""Lina ...."Lina pun mendorong Lewis menjauh. "Jangan panggil aku! Sudah 20 tahun Ayah membohongiku, aku nggak mau mendengar kebohongan Ayah lebih lanjut!"Selama 20 tahun ini, sosok ayah yang begitu Lina sayangi dan hormati ternyata menipunya!Lina benar-benar tidak terima semua ini!Dia pun menatap Lewis dengan penuh kebencian. "Ayah mau melindunginya, 'kan? Ak

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 317

    Violet mengerti maksud Falcon, tetapi dia merasa itu tidak mungkin.Bibinya sudah tiada, dia sudah meninggal dalam pelukan Violet. Apa jangan-jangan itu tidak sungguhan?Falcon pun tersenyum seolah tahu apa yang ada di dalam benak Violet, lalu berkata, "Itu memang nggak mungkin. Bibiku 'kan sudah meninggal, jadi nggak mungkin bisa melakukan hal semacam itu.""Mungkin kebetulan saja mereka berdua mirip. Di dunia ini 'kan ada banyak orang yang mirip.""Siapa pun itu nggak mungkin bibimu. Kalian 'kan punya hubungan darah, dia nggak mungkin tega melakukan hal seperti itu. Lagi pula, waktunya nggak pas!""Sekarang Lina berusia 20 tahun, itu berarti ibunya sudah mengandungnya waktu keluargamu dibunuh. Tapi, bibimu 'kan nggak hamil waktu mengirimmu ke Guru. Jadi, Lina nggak mungkin punya hubungan darah dengan bibimu.""Tentu saja aku nggak meragukan bibiku! Aku cuma sekadar memberitahumu!""Karena harus diakui, mereka berdua sangat mirip!"Falcon terdiam sebentar, lalu melanjutkan dengan penu

Bab terbaru

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 391

    Langkah Felicia terhenti. "Hidupku ini memang pemberian Keluarga Fedora. Kalau dulu mereka nggak kasih aku sesuap nasi, aku pasti sudah mati kelaparan di jalanan. Jadi, semua yang kulakukan sekarang adalah hal yang seharusnya.""Apa balas budi harus dibayar dengan nyawa?"Violet melangkah mendekat. "Felicia, yang kamu lakukan ini bukan buat orang lain terharu, kamu cuma hibur dirimu sendiri.""Kamu merasa Keluarga Fedora telah berjasa. Meski sudah bertahun-tahun Lukas perlakukan kamu seperti itu, kamu tetap nggak pernah tinggalkan dia. Kamu anggap dirimu sangat mulia dan pantas dapatkan pujian dari semua orang ....""Bukan begitu .... Bukan seperti yang kamu pikirkan ....""Kalau bukan, lalu kenapa kamu tetap paksakan diri bekerja untuk Keluarga Fedora, meski kamu sedang sakit?" Saat berbicara, Violet sudah sampai di sisi Felicia. "Kalau sedang sakit, seharusnya beristirahat. Kalau kamu sendiri nggak sayangi dirimu, bagaimana orang lain bisa sayangi kamu?"Mata Felicia mulai berkaca-ka

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 390

    Setelah merapikan barang-barangnya, Violet juga berencana keluar rumah.Ada beberapa jenis herbal yang harus dibeli.Tengah malam tadi, karena tidak bisa tidur, Violet bangun untuk meneliti racun di tubuh Leon.Sebenarnya, salah satu alasan kenapa sulit menghilangkan racun yang diberikan Adis adalah karena Violet sama sekali tidak tahu bahwa Adis bisa meracik racun.Jadi dia sama sekali tidak memahami kebiasaan Adis dalam menggunakan racun.Alasan Falcon tiba-tiba menghilang adalah karena Adis meminjam identitasnya dan diam-diam mengutus orang untuk membunuhnya.Adis memilih Falcon karena pria itu selalu memakai topeng dan tidak seorang pun pernah melihat wajah aslinya. Karena itu, sangat mudah menggunakan wajah Falcon yang kebetulan persis sama dengan Adis, bagian dari kebohongan yang disusun dengan cermat.Semua ini adalah hasil penyelidikan yang dilakukan Violet secara diam-diam setelah dia mengetahui wajah asli Adis.Karena takut informasi bocor, Violet tidak pernah memberitahu sia

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 389

    Baru saja Violet sampai di Vila Magnolia, telepon dari Leon langsung masuk.Mengira Leon merasa tidak enak badan, Violet langsung menjawab, "Kamu nggak enak badan?""Bukan, aku cuma mau pastikan kamu sudah sampai di rumah atau belum."Violet menarik napas dalam-dalam. "Leon, kalau bukan soal kesehatan, sebaiknya kamu nggak perlu menelepon untuk hal seperti ini."Ucapan Violet sudah cukup jelas.Sebenarnya dia tidak bermaksud terlalu dingin, tetapi hubungan antara dia dan Leon memang sudah tidak bisa kembali seperti dulu.Jadi, lebih baik sejak awal menaklukkan harapan yang tidak seharusnya ada.Namun, Leon terdengar agak kecewa, "Panggilan ini sebenarnya disuruh Nenek dan Loren."Violet terdiam sejenak.Dia lalu berkata, "Aku ada panggilan masuk, aku tutup dulu."Tanpa menunggu Leon menjawab, Violet langsung menutup telepon.Sambil menghela napas, Violet keluar dari mobil, lalu berjalan masuk ke dalam rumah.Dari jendela kamarnya, dia memandang ke arah kediaman Keluarga Hardi.Kenangan

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 388

    Nenek belum sempat bicara, Leon sudah lebih dulu membuka mulut, "Aku antar kamu pulang!"Menerima isyarat darinya, Violet mengangguk, "Baik!"Baru saja mereka pergi, Lukas yang terkenal suka bergosip langsung mulai menyebar gosip, "Kalian lihat, 'kan? Mereka saling melempar pandang. Terutama sikap Violet pada Leon, dulu 'kan mereka selalu berdebat. Tapi sekarang, dia malah terlihat begitu lembut. Apa ini berarti hati Violet mulai hidup kembali untuk Leon?"Loren setuju dan mengangguk, "Aku juga merasa begitu. Sikap Kak Violet pada kakakku kali ini jauh lebih baik dari sebelumnya.""Kalau ini terjadi dulu, kakakku bilang mau antar, jangankan setuju, mungkin dia malah akan menyindir kakakku. Tapi tadi, dia sama sekali nggak berkata apa-apa dan langsung setuju."Nenek juga merasa hal yang sama, "Memang ada yang berbeda!"Lukas makin bersemangat, "Kalau begini terus, bukan nggak mungkin kita bisa segera hadiri pernikahan mereka!"Di sepanjang jalan menuju gerbang, Violet beberapa kali bers

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 387

    Rombongan mereka kembali ke Kota Bona, dan Violet ikut kembali ke rumah lama Keluarga Jiwono bersama Leon.Bagaimanapun juga, Violet harus menyerahkan Leon langsung ke neneknya.Soal racun di tubuhnya ....Saat masih di pulau, ketika Lukas pergi menjemput Leon, Violet sudah memeriksa denyut nadinya.Dari denyut nadinya, memang menunjukkan bahwa Leon diracuni, dan racunnya cukup kuat. Namun, untuk jenis racunnya, masih belum jelas.Butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahuinya.Namun, satu hal yang pasti, itu jelas racun kronis, jika tidak, Leon pasti sudah mati keracunan.Ini agaknya bukan gaya Adis. Mengingat Adis sudah menyeret Leon ikut mati bersamanya, mengapa di saat-saat terakhir hidupnya, dia tidak langsung membuat mereka mati bersama?Apakah itu karena Adis hanya memiliki racun jenis ini?Karena racun ini tidak langsung mematikan, lebih baik membawa Leon pulang dulu untuk menemui neneknya. Kalau tidak, bisa-bisa neneknya menangis sampai matanya buta.Beberapa hari terakhir

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 386

    Beberapa saat yang lalu ketika di pesawat, Lukas menerima telepon dari Violet yang memintanya pulang untuk menjemput Leon. Dirinya sempat curiga kalau itu hanya mimpi karena dirinya terlalu merindukan Leon.Saat ini, walau wajah Leon terpampang di depannya, Lukas masih kurang yakin.Dengan cepat melangkah maju, Lukas mencubit lengan Leon, "Sakit nggak?"Leon mengerutkan kening, "Menurutmu?""Kalau sakit, berarti aku nggak sedang mimpi!"Sambil berbicara, Lukas tiba-tiba memeluk Leon erat-erat, "Leon, kamu kejutkan aku! Aku tahu kamu nggak mungkin mati semudah itu!"Namun, Leon yang tidak sabar dengan sentuhan itu segera menepiskan Lukas, memperlihatkan ekspresi tak senang, "Kalau mau bicara, bicara saja! Jangan pegang-pegang!""Wah wah wah, baru 'mati' beberapa hari saja, kamu sudah jadi begitu angkuh. Padahal dulu kita sering tidur di ranjang yang sama!"Makin Leon menghindar, makin Lukas sengaja mengulurkan tangan untuk menyentuhnya.Wajah Leon menjadi makin serius, "Lukas, kamu suda

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 385

    Begitu menghadapi pertanyaan Violet, Leon tersenyum pahit. "Karena umurku nggak akan lama lagi, lebih baik aku biarkan kalian memperlakukanku seolah-olah aku sudah mati!""Apa maksudmu umurmu nggak akan lama lagi?"Violet menatapnya dari atas ke bawah dengan nada mengejek, "Hanya peluru yang mengenai perut saja. Sebagai pemimpin Pasukan Yeager, apa kamu akan mati hanya karena luka sekecil itu?"Leon pasti sama seperti dirinya yang menderita banyak sekali luka, baik besar maupun kecil, tapi masih hidup dan sehat.Selain itu, ada Violet. Kecuali sudah tidak bisa lagi ditolong dengan obat, Violet masih bisa menolongnya.Leon menatap Violet dengan enggan. "Adis meracuniku sebelum meninggal!""Adis sudah meninggal?""Ya!" Leon mengangguk. "Setelah menyeretku ke dalam air hari itu, mungkin sudah menghabiskan terlalu banyak energi. Saat berenang ke mekanisme di kedalaman laut yang mengarah ke pulau itu, Adis sudah nggak punya banyak kekuatan yang tersisa.""Aku memanfaatkan kesempatan itu unt

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 384

    Sayangnya Sandy sudah meninggal dan dibunuh oleh Adis sendiri.Saat Violet menemukannya, Sandy sudah meninggal.Hanya mata yang tidak terpejam yang dipenuhi rasa bersalah serta penyesalan.Bagaimanapun Sandy sudah lama bersamanya, jadi Violet tidak menyimpan dendam dan menyuruh Sheva serta Bertha menguburkan Sandy.Violet tetap di pulau itu.Pasti ada sebuah mekanisme di sini, tapi belum ditemukan saja. Mungkin mereka berdua belum mati.Jadi Violet tidak berencana meninggalkan pulau itu sampai menemukan mereka berdua.Setelah berkeliling pulau, Violet menemukan bahwa pulau ini dibangun oleh Adis sesuai dengan kesukaannya.Saat masih sangat muda, Violet pernah bilang bahwa dirinya mempunyai mimpi, yaitu membeli pulau sendiri dan menanam banyak bunga di pulau itu.Lalu peliharalah beberapa hewan kecil yang lucu, seperti burung, anjing, kucing dan yang lainnya.Pulau ini ada semua yang dikatakannya.Violet secara alami dapat merasakan cinta Adis padanya.Namun, Violet benar-benar tidak me

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 383

    Violet tidak pernah menyangka Adis bisa begitu gila hingga memilih mati bersama Leon.Aliran airnya sangat deras, dalam sekejap keduanya tersapu jauh.Violet melihat Leon meronta, Adis menggunakan tangan dan kakinya untuk memegangnya erat-erat guna mencegahnya melarikan diri.Leon sudah terluka, energinya juga sudah terbuang banyak, jadi perlawanannya tidak berguna bagi Adis lagi ....Violet menundukkan kepalanya dan bersiap untuk melompat turun ...."Violet, kalau kamu berani melompat turun, aku akan membunuh Leon sekarang juga!" Adis mengarahkan pistolnya ke dahi Leon untuk mengancam Violet.Begitu melihat Violet benar-benar berhenti, Adis merasa semakin kesal. "Sampai saat ini orang yang kamu sayang masih Leon!"Dari awal hingga akhir, matanya terpaku pada Leon, matanya penuh kekhawatiran terhadap Leon.Perbedaan sikap Violet ini membuat Adis semakin sakit hati. Pada saat ini, Adis akhirnya memahami kesenjangan antara dirinya dan Leon.Meskipun Violet mengaku bahwa dirinya tidak lag

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status