Share

Bab 151

Author: Jalita Haira
"Via Ananta!"

Semua orang terkejut, "Apakah dia adalah Via Ananta yang merupakan tuan putri kecil kesayangan Keluarga Ananta pada 20 tahun yang lalu?"

Seolah-olah mengetahui rasa penasaran semua orang, Violet yang berada di layar kembali berkata, "Seluruh Keluarga Ananta dibantai pada 20 tahun yang lalu, aku adalah satu-satunya orang yang selamat!"

Leon melihat pesan yang muncul di ponselnya sambil menatap wajah Violet yang menawan di layar ponsel.

Leon berusaha untuk menemukan tampang gadis kecil itu di wajahnya!

Alisnya memang terlihat sedikit mirip, jadi memang benar jika dia adalah Nona Muda dari Keluarga Ananta!

Leon kembali teringat dengan rasa familier yang dia rasakan saat pertama kali bertemu dengan Violet pada tiga tahun yang lalu.

Jelas-jelas itu adalah pertemuan pertama mereka, tapi entah kenapa Leon bisa merasa familier dengannya, seolah-olah mereka pernah bertemu sebelum ini.

Setelah memikirkannya untuk waktu yang lama, Leon sama sekali tidak mengingat pertemuan mereka se
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 152

    Violet mengangguk pada beberapa orang sambil berjalan ke kursi utama untuk duduk.Saat duduk, beberapa orang saling memandang lalu kembali duduk.Violet melirik ke arah mereka sambil berkata dengan lembut, "Aku tahu kalian pasti nggak puas dengan keputusanku. Ini bukan karena aku nggak berdiskusi dulu dengan kalian, tapi karena mengkhawatirkan keselamatanku."Setelah bekerja bersama selama bertahun-tahun, Violet mengetahui betul sifat orang-orang ini.Mereka semua tidak ragu-ragu pada Violet, bahkan lebih memedulikannya daripada diri mereka sendiri.Beberapa orang mengangguk. Sheva berkata lebih dulu, "Bos, akhir-akhir ini kurang begitu damai. Kenapa saat ini baru mengungkap identitas?""Kalau nggak melakukan ini, apa keadaanku akan aman?" Violet tampak tenang lalu berkata, "Kalian semua juga sudah melihat apa yang terjadi baru-baru ini.""Dari awal mereka sudah tahu identitasku.""Nggak ada gunanya menyembunyikannya lagi, tapi juga akan membuat mereka berpikir bahwa aku selalu menjadi

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 153

    Sebelum pergi ke rumah Keluarga Wijaya, Violet pergi ke rumah sakit tempat Loren dirawat dan melihat apakah Falcon melakukan apa yang Violet katakan.Di pintu bangsal ICU, Violet yang sudah berganti pakaian pelindung, tidak peduli dengan Leon yang menjaga di sana dan langsung masuk ke dalam.Di ranjang rumah sakit, mata Loren masih terpejam.Falcon sama sekali tidak menghilangkan hipnotisnya.Tatapan mata Violet tiba-tiba menjadi dingin.Violet tahu betul apa maksud dari tindakan Falcon.Dalam hal ini, tidak ada yang perlu dikhawatirkan!Tanpa menunggu lama, Violet segera meninggalkan bangsal.Berbeda dengan saat masuk, Violet tidak langsung pergi. Sebaliknya, Violet menghampiri Leon dan langsung berkata, "Apa hubunganmu dengan Keluarga Wijaya?"Leon melihat wajah tanpa ekspresi itu sambil berkata, "Nggak ada hubungan pribadi.""Michael, sepupu Joshua, apa hanya kebetulan bisa bergabung dengan Grup Lemora?" Karena memilih jalan ini, maka harus dilakukan hingga akhir.Leon menyipitkan m

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 154

    Lukas berkata lagi bahwa dirinya punya perasaan pada Violet ....Apa yang dilakukan Leon hingga memberi mereka ilusi seperti itu?Sambil tertawa, Violet langsung menolak. "Aku nggak tertarik mengambil barang bekas!"Lukas langsung tertegun....Keluarga Wijaya.Begitu masuk, Violet mendengar banyak orang berbisik.Berbisik tentang kenapa Violet sengaja mendekati Keluarga Wijaya dan yang lainnya.Violet sepertinya tidak mendengar dan berjalan masuk tanpa terpengaruh dengan keadaan itu sama sekali.Sebelum pergi ke Lewis, Violet terlebih dahulu pergi menemui Kakek.Hal pertama yang Violet lakukan ketika bertemu Kakek adalah menghilangkan hipnotisnya.Setelah itu mengatakan yang sebenarnya lagi padanya.Entah Lewis terlibat dalam insiden itu atau tidak, Pak Dimas tidak bersalah, jadi Violet merasa bersalah padanya."Pak Dimas, maaf, aku memanfaatkanmu!"Violet awalnya berpikir bahwa Pak Dimas akan marah, tapi malah memandangnya dengan penuh kasih. "Jarang sekali kamu jujur!"Violet meliri

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 155

    Ancaman Violet tidak membuat Lewis bicara jujur malah berkata, "Keluarga Wijaya nggak terlibat!"Lewis menatap langsung ke mata Violet. "Kamu bilang saat kamu diserang tiga tahun lalu, pihak lain menyebut Keluarga Wijaya. Apa kamu pernah berpikir kalau orang itu sengaja mengatakannya?""Pihak lain sangat menyadari kekuatanmu dan khawatir kamu akan bangkit, jadi mereka dengan sengaja menyalahkan Keluarga Wijaya dan menjadikan Keluarga Wijaya sebagai kambing hitam!"Kakek di samping diam-diam mengamati Lewis.Begitu melihat ekspresinya yang tidak terlihat ragu-ragu, Pak Dimas menoleh ke Violet dan berkata, "Violet, menurutku apa yang dikatakan pamanmu masuk akal.""Pamanmu sudah berpengalaman dalam segala urusan selama bertahun-tahun, memang pernah berbuat buruk, tapi hati nuraninya masih ada."Mata Violet berkedip-kedip antara Kakek dan Lewis.Terlihat bahwa Kakek sangat mempercayai Lewis.Lewis adalah satu-satunya putra Kakek, tentu saja sangat berbakti kepada Kakek. Wajar jika Kakek m

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 156

    Falcon berhenti sejenak lalu berkata, "Kamu ingin aku mencabut hipnotis pada Loren. Bukannya nggak mungkin, tapi ada satu syarat ....""Syarat?" Violet tersenyum lalu berkata, "Bilang saja pada Leon.""Leon nggak berhak!" Kata-kata Falcon penuh dengan penghinaan terhadap Leon. "Jangan khawatir, Dik, syaratku sangat sederhana. Aku nggak akan menyulitkanmu.""Selama kamu setuju, aku akan segera mencabut hipnotis pada Loren."Falcon menambahkan, "Kalau dihitung waktunya, Loren sudah koma selama beberapa hari. Kalau koma seperti biasanya, mungkin nggak berdampak apa pun, tapi kalau dihipnotis ...."Jika terus dihipnotis, semakin lama akan semakin berbahaya bagi Loren.Hal ini pula yang menjadi alasan kenapa Violet lebih memilih jalan yang berbahaya.Meskipun Falcon tidak mengatakan dengan jelas bagaimana kondisinya, menurut pemahaman Violet tentangnya, hal ini pasti bukan hal yang baik.Kalau tidak, mana mungkin akan ada rencana khusus seperti ini.Begitu memikirkan Loren di ranjang rumah

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 157

    Pria itu berdiri di sana. Saat mendengar gerakan di belakangnya, pria itu bukan tidak panik sama sekali, tapi malah bercanda, "Kamu hebat juga! Kamu bisa mengidentifikasi posisiku hanya dengan mendengarkan dalam situasi seperti ini!"Violet melihat punggung tegak pria itu, raut wajahnya pun menjadi suram. "Siapa kamu?""Aku ini kakak seperjuanganmu, bisa juga ...."Sebelum selesai berbicara, Falcon disela oleh langkah Violet selanjutnya.Violet muncul di belakang Falcon dengan sangat cepat, meletakkan tangan kanannya di bahu kirinya, siap membalikkannya kapan saja.Falcon mengambil keuntungan dari situasi ini dan meraih tangan Violet. "Dik, lagi pula kita bukan orang asing lagi, jadi aku akan menunjukkannya padamu."Saat berbicara, Falcon perlahan berbalik. Saat wajah yang persis sama dengan Adis terlihat, napas Violet tiba-tiba tercekik."Kak Adis?"Mata Falcon sedikit menyipit. "Benar-benar mirip, 'kan?"Baru kemudian Violet kembali sadar dan mencari bekas masker kulit manusia di waj

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 158

    "Baiklah, kalau begitu aku nggak akan basa-basi lagi, syaratku sangat sederhana ...."Falcon memandang Violet dan berkata, "Jadilah pacarku!""Katakan lagi?" Violet benar-benar ragu dengan pendengarannya sendiri.Awalnya Violet pikir akan membunuhnya, tanpa disangka ...."Selama kamu setuju jadi pacarku, aku akan segera membantu mencabut hipnotis Loren." Falcon berkata lagi, "Aku berjanji nggak akan pernah menyentuhnya lagi!""Kamu ...."Begitu Violet akan menjawab, Falcon menyelanya lagi, "Jangan terburu-buru menjawab, aku akan memberimu waktu tiga hari untuk memikirkannya!"Ekspresinya tidak terlihat seperti sedang bercanda.Namun, mereka sama sekali tidak akrab satu sama lain, jadi bagaimana bisa mengajukan syarat konyol seperti itu?Ya, konyol sekali!Dalam pandangan Violet, syarat yang diajukan oleh Falcon benar-benar konyol!"Trik baru?" Violet tertawa, "Apa tujuannya? Kamu ingin aku jatuh cinta padamu, lalu menendangku, sehingga kamu bisa melecehkan tubuh dan melukai hatiku?""S

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 159

    Tiga menit, hanya tiga menit terakhir!Jika orang lain, mungkin hanya membual saja, tapi Falcon ....Kemampuan hipnotisnya sudah mencapai puncak. Falcon bisa mengendalikan nyawa orang dari jarak jauh. Jika ingin menghadapinya, satu-satunya cara untuk menghadapinya adalah jika gurunya masih hidup!Dalam analisis terakhir, kemampuan Violet lebih rendah darinya. Kalau tidak, tidak akan mungkin diancam oleh Falcon.Namun, jika langsung setuju dengan syaratnya ....Dengan tatapan tajam di matanya, Violet menutup telepon, maju selangkah dan berkata kepada semua staf medis yang hadir, "Semuanya pergi!"Semua staf medis tahu identitas Violet. Setelah mendengar ini, mereka semua menghentikan apa yang mereka lakukan dan segera pergi dari bangsal.Setelah tempat menjadi kosong, Violet tidak berani menunda sama sekali dan buru-buru berjalan ke samping tempat tidur.Tinggal tiga menit lagi ....Tidak, kurang dari tiga menit.Violet ingin mencobanya untuk yang terakhir kalinya!Hingga saat-saat tera

Latest chapter

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 266

    "Bisa dibilang aku membesarkanmu dan aku paling mengerti tabiatmu. Kalau nggak menyerah sepenuhnya padanya, kamu nggak akan pernah pergi.""Jadi aku bekerja sama dengan Hera dan sengaja menyebabkan penculikan. Awalnya itu cuma untuk pertunjukan, tapi siapa sangka ternyata Hera bersungguh-sungguh dalam pertunjukan itu dan menyuruh penculik menyakitimu ...."Carmelia menangis saat berbicara, "Kamu nggak tahu betapa takut dan menyesalnya aku saat mengetahui kamu terluka parah dan nyawamu berada di ujung tanduk.""Aku berkata pada diriku sendiri. Kalau sampai sesuatu terjadi padamu, aku nggak akan pernah memaafkan diriku sendiri.""Menurut ucapanmu, setelah itu Violet mengajukan gugatan cerai padaku. Kenapa kamu meracuni Mia lagi?"Leon sudah lama berhenti mendengarkan alasannya yang tidak masuk akal."Tentu saja untuk sepenuhnya menghancurkan perasaannya padamu!" Violet memelototi Leon dengan penuh kebencian, "Dia telah menikah denganmu selama tiga tahun. Demi kamu, dia menahan amarahnya

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 265

    Raut wajah Carmelia membeku sebelum pulih dalam sedetik. Dia menatap Violet dengan bingung, "Violet, apa maksudmu? Kapan aku menipumu?""Tanyalah pada dirimu sendiri!" Violet tidak pernah menyangka satu-satunya keluarga telah menipunya selama ini, "Aku juga penasaran kapan kamu mulai menipuku?""Barusan atau sejak awal?"Saat berpikir mungkin Carmelia telah menipunya sejak awal, hati Violet terasa sakit sampai membuatnya sesak napas.Setelah kematian orang tua dan kakaknya, Carmelia adalah pendukungnya. Akan tetapi, sekarang dia mengetahui ternyata semuanya hanyalah kebohongan.Tidak peduli seberapa tegar Violet, saat ini dia tidak bisa mengendalikan emosinya."Nggak!" Carmelia menjelaskan dengan panik, "Aku ini bibimu, satu-satunya keluargamu di dunia ini. Mana mungkin aku bisa menipumu?""Siapa pun bisa menipumu, tapi aku nggak. Jangan dengarkan omong kosong Leon. Dia sengaja menghancurkan hubungan kita berdua!""Awalnya aku ingin kamu mengakuinya sendiri, tapi sekarang sepertinya ak

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 264

    "Sudah kubilang untuk menundukkan kepalamu, tapi kamu nggak mendengarkan. Sekarang malah ...." Violet menghela napas, "Ini hari istimewa, menurutmu apa yang sedang terjadi!?"Sheva menjawab dari samping, "Satu di setiap sisi, cukup simetris!"Hera sangat ketakutan sampai tidak hanya tidak melangkah maju untuk menyelamatkan Mia, tetapi juga diam-diam mundur selangkah. Dia takut Violet akan melakukan hal yang sama padanya, jadi terpaksa berdiri agak jauh dari Violet sambil memelototinya dan berteriak pada Leon, "Pak Leon, apa kamu cuma akan melihat istrimu ditindas seperti ini tanpa melakukan apa-apa?""Dia menindas putriku itu sama saja dengan menampar mukamu!"Leon menatapnya dengan datar, "Pernikahan kami belum selesai, jadi dia belum menjadi istriku!""Kamu ...."Mendengar ini, Violet juga melihat ke arah Leon dengan bingung, "Maksud Pak Leon, pernikahan ini akan dibatalkan?""Aku nggak suka diselingkuhi!"Violet mencibir, "Benarkah?"Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke wajah Mi

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 263

    Kemunculan Violet langsung menimbulkan keributan di tempat."Untuk apa dia datang?""Jangan-jangan dia mau mencari masalah?""Seharusnya orang yang datang punya niat buruk, nanti kita harus menjauh darinya."Begitu melihat Violet, Hera berdiri dari kursinya dan bergegas ke arahnya, "Violet, dasar wanita jalang. Beraninya kamu datang ke sini!?""Kenapa nggak berani?" Violet bertanya sambil tersenyum, "Putrimu yang mengundangku sendiri. Kalau nggak datang, itu artinya aku nggak memberinya muka!"Saat berbicara, dia melambai ke Sheva di belakangnya, "Bawakan hadiah besar yang kusiapkan untuk pengantin wanita!"Sheva memegang kotak hadiah merah dan berjalan ke arah Mia.Setelah sampai setengah jalan, dia tersandung dan kotak di tangannya jatuh ke lantai. Semua yang ada di dalam pun terlempar.Isinya adalah beberapa foto dan mereka yang berada cukup dekat sudah membungkuk untuk mengambilnya."Ck, ck, Boni, putrimu sangat bersenang-senang. Berkencan dengan delapan pria sekaligus ...."Setela

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 262

    "Benarkah?" Mia mengamati kerutan dan senyuman Leon dengan saksama, tetapi tidak melihat ada kebohongan tersirat.Jadi dialah yang terlalu sensitif dan berpikir terlalu banyak?Mia mengerutkan kening dan berkata, "Bukannya mustahil, tapi kita bisa menunggu sampai pernikahan selesai!""Oke!"Melihat Leon langsung setuju, keraguan Mia pun mengecil. Mungkin memang benar dialah yang terlalu mengkhawatirkannya.Setelah menikah, dia akan mendiskusikannya dengan orang itu.Lagi pula setelah menikahi Leon, seluruh Keluarga Jiwono akan menjadi miliknya....Pernikahan berlangsung sesuai jadwal.Semuanya dibuat sesuai dengan permintaan Mia. Semuanya sangat mewah dan bisa digambarkan sebagai peristiwa besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.Boni dan Hera duduk di kursi utama, sementara Nyonya Anisa ....Sama sekali tidak hadir.Bukan hanya Nyonya Anisa, tetapi Loren juga.Hanya saja Mia tidak peduli, lagi pula dia juga tidak ingin melihat mereka berdua.Mia yang berjalan di karpet merah denga

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 261

    Sebelum Erga sempat bereaksi, matanya tiba-tiba terbuka lebar dan seluruh lubang di tubuhnya mulai mengeluarkan darah ...."Erga ...."Leon buru-buru berjongkok dan meraih pergelangan tangannya, "Itu Carmelia bukan?"Seluruh tubuh Erga sakit seolah ada ribuan semut merayap dan darah terus mengalir dari telinganya. Dia sama sekali tidak bisa mendengar apa yang Leon katakan."Katakan, itu dia atau bukan?"Tidak peduli bagaimana Leon bertanya, Erga tidak bisa menjawab lagi.Karena tidak hanya telinganya yang tidak bisa mendengar, dia juga tidak bisa berbicara hingga seluruh darah di tubuhnya terkuras habis.Sorot mata Leon menjadi tajam saat melihat Erga dalam genangan darah. Dia sudah mengetahui jawaban yang dia inginkan.Setelah meninggalkan ruang bawah tanah, Leon pergi mencari Mia. Kali ini sikapnya cukup lembut, "Masih ada hal lain yang perlu ditambahkan dengan pernikahan besok nggak?"Mia tidak bodoh. Jelas ada yang salah dengan sikap Leon, "Kamu begitu takut aku akan menyerang Viol

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 260

    Setelah mendengar ini, Carmelia langsung berkata, "Ini pasti ulah Leon lagi!"Violet meliriknya dan wajahnya menjadi serius, "Kenapa kamu begitu yakin?""Siapa lagi kalau bukan dia?" Wajah Carmelia penuh amarah, "Kamu baru saja membeli saham Grup Jiwono, lalu Erga dan Pandu muncul. Ini jelas bukan kebetulan.""Mungkin bukan Leon, tapi musuh lamaku?" Violet terkekeh, "Lagi pula, ada orang lain yang lebih menginginkan nyawaku selain Leon!"Carmelia terdiam sejenak, "Mungkin kecurigaanmu benar. Sekarang Erga dan Pandu ada di mana? Tanyakan siapa yang mengutus mereka."Sorot mata Violet berubah, "Mereka menghilang ....""Menghilang?" Carmelia mengerutkan kening, "Entah bersembunyi karena takut kamu akan membuat perhitungan dengan mereka atau ....""Sekarang aku akan menyuruh seseorang menyelidikinya!"Saat berbicara, Carmelia mengambil ponsel di meja samping kasur dan menghubungi sebuah nomor, "Cari tahu keberadaan Erga dan putranya!"Setelah mengakhiri panggilan, Carmelia menarik Violet u

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 259

    Leon menyetujui permintaan Pandu, "Oke!"Pandu menjilat bibirnya, "Seseorang mencariku dan bilang selama aku menyerang Violet, dia akan membantuku merebut Grup Hardi kembali ....""Siapa?" Leon tidak memiliki kesabaran untuk mendengarkan omong kosongnya, hanya ingin tahu siapa yang membantu Mia."Itu ...."Saat Pandu hendak mengucapkan sesuatu, tiba-tiba ada rasa sakit yang tajam di tenggorokannya seolah dijejali sesuatu. Tidak hanya menyakitkan, tetapi juga begitu mencekik sampai tidak bisa bersuara lagi.Setelah melihat ini, Erga bergegas maju dan bertanya dengan khawatir, "Ada apa denganmu?"Pandu tidak bisa menjawab, dia takut tenggorokannya hancur. Akan tetapi, hal itu tidak bisa meredakan rasa sakitnya.Wajahnya langsung memerah dan akhirnya mati lemas dalam waktu singkat."Pandu ...."Erga memanggil nama Pandu dengan air mata berlinang, tetapi dia tidak bisa lagi menjawab.Apa yang terjadi pada Pandu membuat Erga semakin rumit dalam menghadapi pertanyaan Leon, dia tidak berani m

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 258

    Mia berkata sebelum menyesuaikan postur tubuhnya dan menatap Leon sambil tersenyum, "Kalau kamu masih ingin memberi padanya, silakan. Aku nggak tahu apakah dia masih bisa hidup saat menerimanya!"Leon benar-benar ingin langsung membunuh Mia, "Sebaiknya kamu bisa tetap sesombong ini selamanya!""Aku juga nggak mau begini. Kamulah yang memaksaku!" Mia terkekeh pelan, "Sudah lama kubilang kesabaranku terbatas dan tabiatku buruk, kamulah yang nggak mau percaya!"Leon tidak ingin lagi mengucapkan sepatah kata pun kepada Mia, jadi dia berbalik dan pergi.Melihat Leon pergi dengan marah, Mia menyenandungkan lagu pendek dengan gembira, "Leon, menyenangkan sekali bisa mengendalikanmu!"Begitu tujuannya tercapai, dia tinggal menunggu untuk menjadi pengantin dengan tenang....Leon pasti akan melakukan apa pun yang Mia katakan demi keselamatan Violet dan menyuruh Joshua untuk mempersiapkan pernikahannya.Dia mengira kalau berpura-pura tidak peduli, Mia tidak akan lagi menggunakan Violet sebagai a

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status