Tiga menit, hanya tiga menit terakhir!Jika orang lain, mungkin hanya membual saja, tapi Falcon ....Kemampuan hipnotisnya sudah mencapai puncak. Falcon bisa mengendalikan nyawa orang dari jarak jauh. Jika ingin menghadapinya, satu-satunya cara untuk menghadapinya adalah jika gurunya masih hidup!Dalam analisis terakhir, kemampuan Violet lebih rendah darinya. Kalau tidak, tidak akan mungkin diancam oleh Falcon.Namun, jika langsung setuju dengan syaratnya ....Dengan tatapan tajam di matanya, Violet menutup telepon, maju selangkah dan berkata kepada semua staf medis yang hadir, "Semuanya pergi!"Semua staf medis tahu identitas Violet. Setelah mendengar ini, mereka semua menghentikan apa yang mereka lakukan dan segera pergi dari bangsal.Setelah tempat menjadi kosong, Violet tidak berani menunda sama sekali dan buru-buru berjalan ke samping tempat tidur.Tinggal tiga menit lagi ....Tidak, kurang dari tiga menit.Violet ingin mencobanya untuk yang terakhir kalinya!Hingga saat-saat tera
Lagi pula, dia bukan tandingan Falcon ...."Kakak Ipar ...."Tangisan ini mengejutkan hati Violet, akhirnya langsung menatap Loren yang terbangun.Loren bangun!Dalam hati Loren, yang paling penting adalah hubungannya dengan Leon?Lalu apa yang Violet katakan tadi, bukankah itu berarti ....Saat memikirkan hal ini, Violet melirik Leon.Kalaupun Loren serius, Leon tidak akan rugi.Leon selalu curiga bahwa dirinya punya niat jahat, tetapi sekarang setelah identitasnya terungkap, memang terbukti bersalah.Leon akan muak karena dirinya adalah pembohong!Setelah berpikir seperti ini, Violet merasa sangat nyaman dan hendak membantu Loren melakukan pemeriksaan, tapi tiba-tiba ponselnya berdering.Bahkan tanpa melihatnya, Violet tahu itu telepon dari Falcon.Begitu telepon tersambung, Falcon langsung berkata, "Dik, waktunya sudah habis. Bagaimana dengan jawabannya?"Violet memandang Loren yang sudah bangun sambil mencibir, "Maaf sudah mengecewakanmu, Loren sudah bangun!""..."Falcon sepertiny
Jangan senang terlalu dini, kalimat ini memang berlaku selamanya.Dia langsung menyela ucapan Loren yang belum selesai, "Loren, kamu baru saja bangun, jangan bicara terlalu banyak. Istirahatlah dengan baik supaya kamu bisa pulih lebih cepat!"Violet berkata sambil membantu Loren berbaring di atas kasur, "Sayang, cepat istirahat."Loren melirik ke arah Leon yang berdiri di depan pintu dan memutar matanya, "Kakak ipar, ngapain begitu gugup? Aku cuma ingin tanya, apa Nenek masih belum tahu apa yang terjadi padaku?""Ternyata ini!""Kalau bukan ini terus apa?" Loren menatap Leon lagi, "Apa kakak ipar ada mengatakan hal lain?"Violet juga menatap Leon, "Nggak, aku cuma mengatakan itu!"Loren menatap Leon lagi, "Kak, benarkah?"Seolah tidak bisa melihat isyarat Loren, Leon melangkah maju dan menyerahkan semua barang yang Violet suruh untuk dibeli ke tangannya, "Coba lihat ada yang kelewatan nggak?"Violet menerima dan melihatnya, "Boleh juga."Memang lumayan dan Leon membeli semua yang dia m
Bisa dikatakan itu mendapatkan dua keuntungan dengan satu usaha, jadi lebih baik Leon yang mengatakan ini daripada Loren.Akan tetapi, kakaknya ....Lupakan, egoislah semaunya. Selama kakak ipar bisa kembali ke Keluarga Jiwono, Loren akan menjadi egois sekali saja.Setelah mengerucutkan bibirnya, Loren mengatakan apa yang ingin dia katakan sejak dia bangun, "Kak, saat masih koma, kudengar kamu bilang selama aku bisa bangun, kamu akan ....""Ah!" Violet berpura-pura memegang perutnya, "Perutku tiba-tiba sakit. Aku mau pergi ke kamar mandi dulu!"Setelah mengatakan itu, Violet meninggalkan bangsal seolah sedang melarikan diri, tanpa memberi kesempatan pada Loren untuk bereaksi.Loren mengerutkan keningnya dan melampiaskan semua kekesalannya pada Leon, "Ayo cepat kejar! Apa kamu masih mau aku si pasien yang baru bangun dan nggak bisa bangun dari kasur untuk terus membantumu!?"Jangan kira Loren tidak menyadarinya, tadi Leon sengaja melakukannya.Harga dirinya terlalu tinggi, jadi dia meng
"Bagaimana kalau aku menjawab ya?"Ucapan Leon terdengar hampir bersamaan dengan nada dering ponsel Violet.Selain itu, ada sebuah mobil melaju dari kejauhan dengan kecepatan tinggi dan jelas telah melihat mereka berdua, tetapi terus melaju ke arah mereka ....Melihat mobil itu hendak menabrak mereka, Leon memeluk pinggang Violet dan buru-buru mundur, sementara mata Violet mengawasi mobil itu lekat-lekat karena ada orang yang duduk di dalam ....Falcon!Orang yang mengemudikan mobil tidak lain adalah Falcon.Dia akan menyerangnya hanya karena dia tidak menyetujui mereka?Tidak, itu hanya peringatan!Akan tetapi, Violet tidak mau membiarkannya berlalu begitu saja.Fakta Falcon berani bertindak begitu terang-terangan membuktikan dia sama sekali tidak menganggap serius ancaman Violet.Untuk mencegahnya menyakiti Loren lagi, Violet mendorong Leon menjauh, "Jaga Loren, jangan tinggalkan rumah sakit. Jangan pergi satu langkah pun!"Setelah menjelaskan kepada Leon, Violet buru-buru masuk ke m
Seolah-olah memahami apa yang Violet pikirkan, Falcon menambahkan, "Karena Loren nggak bekerja untukmu, bagaimana kalau kita membuat kesepakatan lain?""Bukankah kamu ingin menemukan pembunuhnya?""Biarkan aku membantumu!Selama aku membantumu menemukan pembunuhnya, kamu akan menjadi pacarku!"Violet memutar matanya dan berkata, "Kamu begitu kekurangan wanita?"Falcon menggelengkan kepalanya, "Bukan kekurangan wanita, tapi kekurangan kamu!""Sebenarnya apa maumu?" Violet merasa dia tidak bisa memahami pria ini.Sejauh ini, dia belum bisa membuktikan apakah pria ini baik atau buruk.Menyebutnya jahat, tetapi Violet tidak yakin apakah dia benar-benar bersekongkol dengan pembunuhnya.Menyebutnya baik, tetapi hanya berdasarkan apa yang dia lakukan pada Loren, pria ini tidak bisa dianggap orang baik.Falcon maju selangkah untuk mendekat padanya dan hampir menekannya ke mobil, "Sudah kubilang, aku nggak diperintahkan oleh siapa pun dan nggak ada hubungannya dengan musuhmu. Aku cuma mau kamu
Sebelum Falcon bisa menyerang Loren lagi, Violet langsung menyuruh Sheva untuk menambahkan beberapa penjaga rahasia di dekat rumah sakit lagi setelah kembali.Akan tetapi setelah menunggu beberapa hari, ternyata Falcon tidak melakukan apa pun.Apakah dia sudah mengerti tidak bisa mengancamnya dengan masalah Loren dan menyerah?Kalau memang demikian, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Akan tetapi meski begitu, tetap saja dia tidak boleh menurunkan kewaspadaannya.Violet lebih tahu dari siapa pun betapa jahatnya Falcon ini.Satu-satunya saat dia menjalankan misi bersamanya masih segar dalam ingatan Violet.Dia sengaja membuat orang lain menurunkan kewaspadaannya dan akhirnya membunuhnya secara mendadak.Sebelum Falcon bisa mengulangi trik lamanya, Violet tidak hanya tidak mendatangkan penjaga rahasia di pihak Loren, tetapi juga menambahkan lebih banyak lagi.Tepat setelah mengakhiri panggilan dengan Sheva, Loren menelepon.Melihat nama penelepon yang terus memantul, Violet merasa agak p
Kalimat ini langsung menurunkan kewaspadaan Violet, "Bodoh, kenapa kamu begitu baik padaku?""Karena kamu layak!" Loren sangat menyukai Violet, "Kak, setelah sembuh nanti aku akan membalas dendam keluargamu bersamamu!"Violet nyaris kesulitan menahan air matanya, "Oke!"Setelah mengakhiri panggilan, Violet berangkat ke rumah sakit.Dia sangat ingin bertemu Loren, jadi dia mengemudi dengan sangat cepat. Akan tetapi setibanya di rumah sakit, dia tidak menyangka bahwa yang menyambutnya adalah ....Loren yang semula dalam kondisi stabil tiba-tiba mengalami alergi terhadap obat.Saat Violet tiba, Loren didorong ke ruang gawat darurat dan Leon tidak ada di sana."Apa yang terjadi?" Violet meraih lengan dokter yang merawat, "Tadi dia baik-baik saja saat berbicara dengan aku di telepon, kok bisa tiba-tiba mengalami alergi obat?"Violet langsung curiga Falcon yang melakukannya, jadi dia bertanya, "Mana Leon?""Barusan Pak Leon menerima telepon dan bilang dia harus pergi sebentar karena ada urus
"Carmelia, walaupun nggak ada hubungan darah, ayahku secara hukum adalah kakakmu!" Violet benar-benar tidak menyangka Carmelia akan begitu melampaui batas. Dia segera berkata, "Walaupun nggak ada ibuku, masih ada wanita lainnya.""Jangan bilang ayahku nggak menyukaimu. Walaupun dia suka, kalian juga mustahil untuk bersama!""Keluarga seperti Keluarga Ananta nggak akan pernah membiarkan hubungan nggak wajar seperti itu!""Nggak, kamu salah. Kakek dan nenekmu sama sekali nggak peduli." Carmelia menyahut dengan tegas, "Nenekmu bahkan bilang, kalau perbedaan usia antara ayahmu dan aku nggak jauh, aku bisa menjadi menantunya.""Mereka bukan orang kolot yang berpikiran sempit.""Semua ini salah ayahmu. Dia meninggalkanku dan jatuh cinta pada orang lain!""Kalian bahkan nggak pernah memulainya. Bagaimana bisa kamu bilang kalau kamu sudah ditinggalkan?" sahut Violet yang merasa bahwa Carmelia memiliki masalah mental yang besar."Walaupun kami belum pernah bersama, dia pernah bilang kalau dia a
"Ya, mereka sangat baik padaku, terutama ayahmu ...."Ketika Carmelia menyebutkan Ayah Violet, ekspresi wajahnya langsung berbeda. Bagaikan bunga yang mekar saat melihat matahari, lalu dia berkata, "Aku berusia enam tahun saat aku bergabung dengan Keluarga Ananta. Dia sepuluh tahun lebih tua dariku.""Anak laki-laki yang berusia enam belas tahun itu, tingginya sudah 1,8 meter.""Sampai sekarang, aku masih ingat adegan saat pertama kali melihatnya.""Saat itu, dia sedang nggak ada di rumah saat aku dibawa pulang oleh orang tuanya. Dia bahkan belum pulang sampai waktu makan malam.""Saat aku melihatnya, aku langsung merasa sangat canggung. Aku takut dia nggak menyukaiku. Lagi pula, siapa pun nggak akan ada yang tiba-tiba ingin punya anggota baru dalam keluarganya. Terutama ada orang yang baru diadopsi oleh orang tuanya.""Aku bahkan nggak berani menatapnya. Tapi saat itu, aku sangat terkejut. Dia nggak menolakku, justru langsung menyambutku.""Alasan dia pulang terlambat bukan karena ter
Jangankan Yessy, bahkan orang lain sekali pun akan sulit menerima pukulan seperti itu.Namun, Carmelia tampaknya sama sekali tidak menyadari kesedihan Yessy. Wanita itu bahkan menambah minyak ke dalam api sambil berkata, "Kamu benar, kalau aku nggak membutuhkanmu, untuk apa aku menghubungimu!""Sejak hari di mana aku meninggalkan panti asuhan, aku sudah berencana untuk meninggalkan segalanya! Identitas masa laluku, pengalamanku dan juga kamu!"Suara Yessy tak bisa menahan gemetar dan berkata, "Aku itu kakakmu, satu-satunya saudarimu di dunia ini.""Kakak?" Carmelia tersenyum mengejek sambil menyahut, "Mulai kecil hingga dewasa, aku nggak pernah menganggapmu sebagai Kakak. Bagiku, kamu adalah orang yang paling kubenci selain ayahnya Violet!"Saat mengucapkan bagian kedua kalimatnya, Carmelia hampir menggertakkan giginya."Kamu membenciku?" Yessy hampir tidak bisa berdiri teguh, lalu menyahut, "Kita itu kakak beradik. Aku nggak tahu apa yang sudah aku lakukan sampai membuatmu membenciku.
Ketika Carmelia melihat Violet, ekspresinya mendadak berubah. Wanita itu kemudian menatap Yessy seraya bertanya dengan nada tidak puas, "Yessy, kamu ternyata mengkhianatiku?"Yessy terdiam.Carmelia adalah adik yang selalu Yessy percaya.Ketika sesuatu terjadi, dia justru mencurigai Yessy terlebih dahulu."Carmelia, aku adalah kakak kandungmu. Apa dalam hatimu, aku orang yang nggak kamu percaya?"Carmelia yakin bahwa Yessy telah mengkhianatinya dan bertanya, "Kalau bukan kamu, bagaimana dia bisa menemukan tempat ini?"Setelah menyembunyikannya bertahun-tahun, Carmelia tidak bisa menerimanya saat Violet berhasil menemukannya.Yessy menatapnya dengan sedih dan menjawab, "Carmelia, aku benar-benar sudah salah menilaimu selama ini."Ketika orang tua mereka baru saja meninggal, dia dan Carmelia diantar ke rumah Nenek mereka yang berada di pedesaan. Kemudian, Nenek Sarita meninggalkan mereka.Awalnya, Paman mereka ingin membawa mereka pulang, tetapi Bibi mereka justru tidak mengizinkannya. O
Setelah mereka bertemu, Carmelia terus menangis dan mengeluh bahwa Violet akan segera mengetahui bahwa dialah pembunuhnya. Dia mengatakannya demi berusaha untuk mendapatkan simpati dari Yessy.Wajah Yessy makin pucat saat memikirkannya."Apa yang kamu lakukan dan cuma berdiri di sana? Bos menyuruhmu pergi, kenapa kamu nggak segera pergi?"Desakan Sheva langsung membuyarkan lamunan Yessy.Jadi, Violet tidak hanya sekadar asal bicara, tetapi dia benar-benar melepaskan Yessy?Melihat Yessy tidak sabar ingin meninggalkan Vila Magnolia, Violet segera memberi perintah pada Bertha, "Ikuti dia."Apa pun yang terjadi, Yessy tak kuasa menahan diri untuk menghubungi Carmelia.Sesuai dengan dugaan Violet, Yessy pasti akan menghubungi Carmelia segera setelah dia pergi, tetapi dia takut itu hanya jebakan. Bagaimanapun, Violet terlalu cerdik.Yessy sengaja menunda beberapa hari sebelum diam-diam menelepon Carmelia, tetapi tidak ada yang menjawab panggilannya.Dia selalu mengubah nomor beberapa kali.
"Bukan dia, tapi aku!" Emosi Yessy tiba-tiba menjadi tidak stabil, menunjuk dirinya sendiri seraya berseru berulang kali, "Violet, pembunuhnya itu aku. Kenapa kamu nggak percaya?""Kamu yang lebih tahu dariku, orangnya memang kamu atau bukan!" sahut Violet sambil tersenyum. Dia kembali berkata, "Carmelia juga sudah mengakuinya!""Dia melakukannya demi menanggung kesalahanku. Aku adalah kakaknya. Dia nggak bisa cuma melihatku mati!""Apa kamu ingat, kamu pernah bilang kalau kamu dan Carmelia nggak saling kenal?" tanya Violet dengan ekspresi licik yang menyiratkan keberhasilan.Yessy kemudian menyadari bahwa dia telah membocorkan rahasia. Dia segera menjawab, "Bukan itu yang kumaksud. Yang kumaksud adalah dia pasti sudah tahu identitasku, jadi dia datang untuk menanggung kesalahanku."Yang dimaksud dengan terlalu banyak bicara, justru akan menimbulkan banyak kesalahan ... Yessy sedang mengalaminya saat ini.Violet mendekatkan diri padanya, sorot matanya segelap malam, lalu dia berkata, "
Setelah menenangkan diri, Violet melanjutkan pencarian. Ketika sertifikat adopsi terlihat, tubuh Violet mulai gemetar tak terkendali.Dia bahkan tidak berani membukanya, karena takut melihat sesuatu yang akan membuatnya pingsan.Setelah menarik napas dalam-dalam beberapa kali, Violet perlahan meraih sertifikat adopsi tersebut.Ketika dikeluarkan dan dibuka, di sana tertulis dengan jelas bahwa Carmelia memang merupakan anak angkat. Tidak hanya terdapat sertifikat adopsi, tetapi juga surat keterangan perubahan nama.Deru napas Violet makin cepat. Carmelia baru berusia enam tahun saat baru diadopsi, jadi dia selalu tahu bahwa dia bukan anggota dari Keluarga Ananta.Carmelia bergabung dalam Keluarga Ananta saat berusia enam tahun. Apakah dia benar-benar akan menganggap anggota Keluarga Ananta sebagai kerabatnya?Violet segera pergi menemui Yessy dengan membawa berbagai dokumen.Begitu memasuki pintu, Violet melemparkan semua dokumen itu di hadapan Yessy seraya bertanya, "Apa ini orang yang
Violet tidak pernah menyangka kalau adik Yessy adalah Bibi Carmelia!Saat Violet makin melihatnya, jantungnya berdetak makin kencang.Jawabannya sepertinya akan segera keluar, tetapi Violet langsung menyangkalnya dan berkata, "Nggak mungkin, informasi ini mungkin salah!"Untuk memastikan keaslian informasi tersebut, Violet segera menelepon Leon.Leon tampaknya sudah menduga bahwa Violet akan menelepon untuk memastikan informasi. Panggilan teleponnya segera tersambung hanya setelah satu dering.Suara magnetis itu langsung masuk ke telinga Violet, "Kamu sudah melihatnya?"Violet mengerutkan kening dan bertanya, "Leon, dari mana kamu mendapatkan informasi ini?""Walaupun aku nggak bisa memberitahumu dari mana asalnya, aku bisa menjamin keaslian informasinya." Leon terdiam sejenak, lalu kembali melanjutkan, "Sebenarnya, sejak awal aku sudah merasa kalau semuanya sangat aneh. Sepertinya Yessy sengaja mengungkapkan identitasnya. Kalau Uranus sengaja bersembunyi, dia nggak akan mungkin mudah
Jika Violet ingin mengorek yang sebenarnya dari Yessy, metode yang paling berguna adalah hipnotis.Violet sebenarnya sudah mencobanya, tetapi sama sekali tidak mempan.Dengan kata lain, Violet tetap kesulitan mengetahui siapa dalang yang sebenarnya.Di saat Violet sedang kebingungan, Leon pun hadir sambil berkata, "Coba lihat ini!"Leon menyerahkan sebuah folder kepada Violet.Violet tidak mengambil folder itu. "Biarkan aku sendiri yang menyelesaikan urusanku, aku nggak butuh bantuan Pak Leon!"Violet tahu maksud Leon baik, tetapi dia tidak ingin berutang budi pada Leon supaya pria itu tidak punya alasan untuk mengusik hidupnya.Jadi, Violet ingin memutuskan semua kemungkinan Leon bisa bersama dengannya!Tentu saja Leon tahu apa yang Violet pikirkan. "Kutaruh di sini saja, ini isinya beberapa informasi soal Yessy. Terserah kamu mau membacanya atau nggak!"Setelah meletakkan folder itu, Leon pun berjalan pergi.Selama ini dia tidak muncul karena dia tahu ada banyak hal yang Violet alami