Share

Kembali Ditolak

Author: Rachel Kim
last update Last Updated: 2025-03-28 21:09:18

Pertanyaan Levin membuat Claire tersentak kaget, namun dengan cepat wanita itu menguasai dirinya dan menjawab ketus. Tidak ingin membuat Levin melihat kekacauan yang mendera hatinya hanya karena pertanyaan yang diajukan pria itu.

“Jangan bicara sembarangan! Aku tidak akan hamil!”

“Bagaimana kamu bisa begitu yakin? Kita melakukannya berulang kali, bahkan aku tidak pakai pengaman dan melepas benihku ke dalam rahim kamu, Claire!”

Ucapan Levin membuat bulu kuduk Claire meremang. Rasa takut yang sempat dirasakannya beberapa waktu lalu kembali hadir. Padahal selama beberapa minggu terakhir Claire sudah berhasil mengenyahkannya, tapi ucapan Levin barusan membuat ketakutan Claire kembali muncul! Kurang ajar!

Levin melepas cengkeramannya pada bahu Claire dan menyugar rambutnya dengan frustasi, berusaha menekan emosinya. Entah apa yang membuat Levin emosi seperti ini. Apakah benar hanya karena rasa bersalah? Atau karena Claire bersikap seolah yang mereka lewati malam itu tidaklah penting hin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Cemburu?

    Claire merasa tubuhnya membeku seperti disiram air es saat mendengar ucapan Nick. Memang, pria itu mengucapkannya sambil lalu, tanpa ada maksud apapun, tapi tidak bagi Claire yang baru saja berdebat dengan Levin mengenai hal yang sama. Hamil. Bayi. Astaga, kenapa sekarang dirinya sering mendengar kata menakutkan itu?!Claire, yang tidak ingin membuat Nick curiga, berusaha menormalkan raut wajahnya yang mungkin saja terlihat tegang dan hanya tertawa dengan nada sumbang. “Jangan bicara sembarangan! Tadi kan aku sudah bilang lapar karena belum sempat sarapan. Padahal kamu tau sendiri kalau setiap pagi aku selalu sarapan kan? Tapi pagi ini kesiangan. Dan sekarang sudah menjelang siang, waktu yang tepat untuk brunch.”“Kesiangan gara-gara clubbing lagi?” selidik Nick membuat Claire terdiam. Kata clubbing mengingatkannya pada Levin dan malam laknat itu. Malam disaat dirinya harus kehilangan kegadisannya akibat pria brengsek yang bernama Levin. Tidak heran setelah malam itu Claire belum m

    Last Updated : 2025-03-29
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Bimbang

    “Sudahlah, karena Claire tidak ingin berurusan denganku lebih baik aku kembali menikmati hidup. Semenjak kejadian itu aku belum sempat menginjakkan kaki lagi ke club malam untuk bersenang-senang. Bodohnya lagi saking cemasnya dengan Claire, aku berhenti mengencani wanita lain. Lebih baik nanti malam aku ke klub dan mencari wanita untuk memuaskan diri. Tidak perlu memikirkan Claire lagi. Lagipula Claire tidak membutuhkan pertanggungjawabanku dan berniat mengurus semuanya sendiri. Jadi, lebih baik malam ini aku bersenang-senang!” putus Levin.Keputusan yang didasari rasa kesal saat mengingat penolakan Claire. Pria itu baru saja membuat keputusan saat pintu kamarnya diketuk dan suara Johan terdengar dari luar kamar. “Tuan, apa saya boleh masuk?”“Masuk saja. Pintunya tidak dikunci.”Johan masuk dua detik kemudian, menatap Levin dengan pandangan menyelidik.“Ada apa? Kenapa menatapku seperti itu?”“Bukankah seharusnya saya yang bertanya? Apa yang terjadi hi

    Last Updated : 2025-03-30
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Junior Yang Rewel Part 1

    Malam harinya di bar…Levin terus menenggak alkohol, berusaha melenyapkan kebimbangan hatinya karena ucapan Johan dan tentu saja berusaha meredakan rasa kesalnya akibat penolakan Claire. Sikap ketus Claire, penolakan Claire, kedekatan Claire dengan Nick membuat rasa kesal enggan pergi dari hatinya, tidak heran kalau Levin melarikan diri ke bar. Berharap wanita dan alkohol bisa meredakan rasa kesal di hatinya. Hingga wanita pilihannya malam ini datang mendekati dan langsung menggodanya, tanpa pikir panjang Levin membawa wanita itu ke kamar hotel dan melucuti pakaiannya dengan ganas. Dirinya perlu pelampiasan setelah beberapa minggu berpuasa, lebih tepatnya terakhir kali Levin melakukan hal itu adalah pada saat menggauli Claire. Itu artinya sudah hampir sebulan juniornya tidak ‘ganti oli’. Mengenaskan bukan? Makanya, sekarang saat yang tepat untuk menghibur juniornya. Wanita yang memiliki lekuk tubuh menggoda itu terus berusaha meman

    Last Updated : 2025-03-31
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Junior Yang Rewel Part 2

    Levin menghela nafas pelan, meratapi kesenangannya yang harus ‘terenggut’ setelah dipertemukan kembali dengan Claire. Jujur, Levin bosan jika hanya menuntaskan hasratnya melalui oral para wanita jalang.Levin bosan jika tidak bisa menikmati permainan di atas ranjang yang membuat hatinya terasa semakin dingin dan hambar. Levin ingin merasakan kehangatan dari pusat inti tubuh wanita dengan penuh gairah.Levin ingin menikmati setiap permainan mereka, bukan hanya sekedar ‘tumpah’!Levin sadar kalau para wanita itu merindukan kehebatannya di atas ranjang.Rindu pada cumbuannya yang menuntut dan bisa membangkitkan gairah wanita sampai ke level tertinggi. Rindu pada hentakan juniornya yang kuat dan bertenaga jika sedang berpacu di atas ranjang seperti kuda yang sedang bertempur di arena balap dan tidak terkalahkan, bukan yang ogah-ogahan seperti orang tidak niat begini! Levin ingin mendengar para wanita itu merintih, mengerang, mendesah dan menjerit puas samb

    Last Updated : 2025-04-01
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Levin Sang Playboy

    Malam telah larut, namun ada satu tempat yang justru semakin riuh saat malam semakin pekat. Tempat itu bernama bar. Hingar bingar musik terdengar memekakkan telinga, musik berdentum kencang di salah satu bar yang berada di hotel bintang lima – Bali, tempat dimana para anak muda semangat bergoyang untuk melepas penat. Musik beat yang menghentak membuat sekumpulan anak muda itu semakin bersemangat untuk mengikuti alunan musik yang dibawakan oleh DJ professional. Namun meski begitu, tidak semua anak muda turun ke area dance floor. Levin, salah satunya, pria tampan yang masih berusia belia itu hanya asyik menikmati musik sambil menikmati alkohol yang tersedia di hadapannya. Sesekali kepalanya bergoyang mengikuti alunan musik yang ada. Tubuhnya bersandar nyaman pada sofa empuk yang ditempatinya sejak tadi, tentu saja dengan ditemani wanita yang bergelayut manja di lengannya. Bagi Levin, wanita, alkohol dan bar adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Hal yang membuatnya senang dan bisa

    Last Updated : 2025-03-10
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Sebuah Jebakan

    Claire, sang gadis, asyik menggoyangkan kepalanya. Bukti kalau dirinya menikmati musik yang dibawakan oleh sang DJ. Claire sama sekali tidak menyadari kalau ada yang memperhatikannya. Atau bukannya tidak sadar, tapi tidak peduli? Entahlah! Toh dirinya hanya ingin bersenang-senang, jadi tidak perlu mempedulikan yang lain kan? Terserah mereka ingin melakukan apa, yang penting tidak merugikannya. Setidaknya itulah yang Claire pikirkan. Gadis itu memang terkenal cuek dan tidak peduli pada sekitarnya asalkan dirinya happy. Terdengar egois? Memang iya! Hingga keasyikan Claire terusik saat dirinya menyadari ada sesuatu yang aneh terjadi pada tubuhnya yang mendadak terasa panas, jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya, otaknya terasa berkabut dan yang paling parah, dirinya merasa begitu bergairah, hal yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Selama ini, Claire memang sering pergi ke bar untuk bersenang-senang, tapi konteks bersenang-senang yang dirinya maksud disini hanyalah seba

    Last Updated : 2025-03-10
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Musuh Dalam Selimut

    ‘Target ke toilet. Lakukan sesuai rencana. Ingat, aku tidak ingin mendengar kata gagal!’ ‘Baik, Nona!’ Mia menatap kepergian Claire yang terlihat sempoyongan. Senyum licik menghiasi wajah wanita itu. Tidak sabar ingin melihat kehancuran sahabatnya sendiri. Sahabat yang membuat Mia iri dengan segala hal yang Claire miliki. Kecantikan, kecerdasan, kekayaan, popularitas, keberuntungan dan masih banyak hal lainnya. Hal yang tidak dimiliki oleh Mia. Tidak heran kalau Mia memendam rasa iri dan benci yang teramat sangat pada Claire sejak lama meski dirinya dapat menutupinya dengan baik hingga Claire yang memiliki sifat naif tidak menyadari kebencian yang Mia pendam selama ini. Tidak sadar kalau sikap yang Mia tunjukkan selama ini hanyalah sekedar kepura-puraan. Tidak sadar kalau wanita yang Claire anggap sahabat selama ini nyatanya hanyalah musuh di dalam selimut. Musuh yang menunggu waktu kejatuhan Claire dan malam inilah saatnya Mia melihat kejatuhan saingannya! Sifat naif Clai

    Last Updated : 2025-03-10
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Dilema

    Levin melempar pria tersebut keluar lift dengan nafas terengah, lelah. Biarkan saja ditemukan orang lain nanti. Sekarang ada dua hal yang harus Levin lakukan segera. Pertama, menghapus rekaman CCTV di dalam lift dan di area lorong lantai 18 agar dirinya tidak dicurigai. Levin tidak ingin dipersulit. Kedua, mencari kunci kamar milik gadis yang masih bergerak gelisah karena pengaruh obat serta alkohol hingga tidak menyadari akan apa yang baru saja terjadi. Itupun jika gadis tersebut menginap di hotel ini, jika tidak, terpaksa dirinya harus turun ke receptionist untuk membuka kamar baru. Peringatan suara lift yang sudah terlalu lama terbuka membuat Levin bergegas masuk sebelum pintu lift tertutup otomatis. Levin tidak mungkin membiarkan gadis itu berada di lift sendirian, jika melakukan hal itu, maka bisa saja ada pria lain yang ingin memanfaatkannya dan itu artinya Levin telah membuang tenaganya dengan sia-sia! Nafasnya masih memburu karena acara tinju dadakan yang membuat tenag

    Last Updated : 2025-03-10

Latest chapter

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Junior Yang Rewel Part 2

    Levin menghela nafas pelan, meratapi kesenangannya yang harus ‘terenggut’ setelah dipertemukan kembali dengan Claire. Jujur, Levin bosan jika hanya menuntaskan hasratnya melalui oral para wanita jalang.Levin bosan jika tidak bisa menikmati permainan di atas ranjang yang membuat hatinya terasa semakin dingin dan hambar. Levin ingin merasakan kehangatan dari pusat inti tubuh wanita dengan penuh gairah.Levin ingin menikmati setiap permainan mereka, bukan hanya sekedar ‘tumpah’!Levin sadar kalau para wanita itu merindukan kehebatannya di atas ranjang.Rindu pada cumbuannya yang menuntut dan bisa membangkitkan gairah wanita sampai ke level tertinggi. Rindu pada hentakan juniornya yang kuat dan bertenaga jika sedang berpacu di atas ranjang seperti kuda yang sedang bertempur di arena balap dan tidak terkalahkan, bukan yang ogah-ogahan seperti orang tidak niat begini! Levin ingin mendengar para wanita itu merintih, mengerang, mendesah dan menjerit puas samb

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Junior Yang Rewel Part 1

    Malam harinya di bar…Levin terus menenggak alkohol, berusaha melenyapkan kebimbangan hatinya karena ucapan Johan dan tentu saja berusaha meredakan rasa kesalnya akibat penolakan Claire. Sikap ketus Claire, penolakan Claire, kedekatan Claire dengan Nick membuat rasa kesal enggan pergi dari hatinya, tidak heran kalau Levin melarikan diri ke bar. Berharap wanita dan alkohol bisa meredakan rasa kesal di hatinya. Hingga wanita pilihannya malam ini datang mendekati dan langsung menggodanya, tanpa pikir panjang Levin membawa wanita itu ke kamar hotel dan melucuti pakaiannya dengan ganas. Dirinya perlu pelampiasan setelah beberapa minggu berpuasa, lebih tepatnya terakhir kali Levin melakukan hal itu adalah pada saat menggauli Claire. Itu artinya sudah hampir sebulan juniornya tidak ‘ganti oli’. Mengenaskan bukan? Makanya, sekarang saat yang tepat untuk menghibur juniornya. Wanita yang memiliki lekuk tubuh menggoda itu terus berusaha meman

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Bimbang

    “Sudahlah, karena Claire tidak ingin berurusan denganku lebih baik aku kembali menikmati hidup. Semenjak kejadian itu aku belum sempat menginjakkan kaki lagi ke club malam untuk bersenang-senang. Bodohnya lagi saking cemasnya dengan Claire, aku berhenti mengencani wanita lain. Lebih baik nanti malam aku ke klub dan mencari wanita untuk memuaskan diri. Tidak perlu memikirkan Claire lagi. Lagipula Claire tidak membutuhkan pertanggungjawabanku dan berniat mengurus semuanya sendiri. Jadi, lebih baik malam ini aku bersenang-senang!” putus Levin.Keputusan yang didasari rasa kesal saat mengingat penolakan Claire. Pria itu baru saja membuat keputusan saat pintu kamarnya diketuk dan suara Johan terdengar dari luar kamar. “Tuan, apa saya boleh masuk?”“Masuk saja. Pintunya tidak dikunci.”Johan masuk dua detik kemudian, menatap Levin dengan pandangan menyelidik.“Ada apa? Kenapa menatapku seperti itu?”“Bukankah seharusnya saya yang bertanya? Apa yang terjadi hi

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Cemburu?

    Claire merasa tubuhnya membeku seperti disiram air es saat mendengar ucapan Nick. Memang, pria itu mengucapkannya sambil lalu, tanpa ada maksud apapun, tapi tidak bagi Claire yang baru saja berdebat dengan Levin mengenai hal yang sama. Hamil. Bayi. Astaga, kenapa sekarang dirinya sering mendengar kata menakutkan itu?!Claire, yang tidak ingin membuat Nick curiga, berusaha menormalkan raut wajahnya yang mungkin saja terlihat tegang dan hanya tertawa dengan nada sumbang. “Jangan bicara sembarangan! Tadi kan aku sudah bilang lapar karena belum sempat sarapan. Padahal kamu tau sendiri kalau setiap pagi aku selalu sarapan kan? Tapi pagi ini kesiangan. Dan sekarang sudah menjelang siang, waktu yang tepat untuk brunch.”“Kesiangan gara-gara clubbing lagi?” selidik Nick membuat Claire terdiam. Kata clubbing mengingatkannya pada Levin dan malam laknat itu. Malam disaat dirinya harus kehilangan kegadisannya akibat pria brengsek yang bernama Levin. Tidak heran setelah malam itu Claire belum m

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Kembali Ditolak

    Pertanyaan Levin membuat Claire tersentak kaget, namun dengan cepat wanita itu menguasai dirinya dan menjawab ketus. Tidak ingin membuat Levin melihat kekacauan yang mendera hatinya hanya karena pertanyaan yang diajukan pria itu. “Jangan bicara sembarangan! Aku tidak akan hamil!” “Bagaimana kamu bisa begitu yakin? Kita melakukannya berulang kali, bahkan aku tidak pakai pengaman dan melepas benihku ke dalam rahim kamu, Claire!”Ucapan Levin membuat bulu kuduk Claire meremang. Rasa takut yang sempat dirasakannya beberapa waktu lalu kembali hadir. Padahal selama beberapa minggu terakhir Claire sudah berhasil mengenyahkannya, tapi ucapan Levin barusan membuat ketakutan Claire kembali muncul! Kurang ajar! Levin melepas cengkeramannya pada bahu Claire dan menyugar rambutnya dengan frustasi, berusaha menekan emosinya. Entah apa yang membuat Levin emosi seperti ini. Apakah benar hanya karena rasa bersalah? Atau karena Claire bersikap seolah yang mereka lewati malam itu tidaklah penting hin

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Perdebatan Levin dan Claire

    Claire mengerang dalam hati saat Levin berjalan ke arahnya. Heran, kenapa pria itu masih mengejarnya terus? Apakah kata-katanya kemarin masih kurang jelas? Sepertinya tidak! Claire yakin sudah mengatakannya dengan sejelas-jelasnya. Tapi kenapa pria itu sangat bebal? Menyebalkan! Apalagi sekarang ada Nick, sahabatnya itu pasti akan penasaran dan bertanya macam-macam. Alasan apa yang harus Claire berikan saat Nick bertanya nanti? Hah! Levin hanya bisa membuatnya repot saja! “Dia siapa, Claire?” tanya Nick penasaran.Nah, benarkan? Pertanyaan pertama yang dilontarkan Nick saja sudah bernada penasaran seperti ini dan pasti akan berlanjut ke pertanyaan selanjutnya. Claire harus memutar otak agar sahabatnya itu tidak curiga! “Entahlah. Aku juga tidak kenal. Abaikan saja, lebih baik kita ke perpustakaan, masih ada buku yang harus aku cari,” ajak Claire sambil menarik lengan Nick, tidak mempedulikan Levin yang menatapnya dengan tajam. Claire melengos, hendak melangkah menjauh saat Levin k

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Sahabat Tapi Mesra

    Claire baru akan meninggalkan Levin sebelum lengannya dicengkeram kuat oleh pria itu membuat Claire menatap marah padanya. Tidak suka langkahnya dihalangi. “Levin, itu namaku. Rasanya bagaimana pun juga kamu harus tau namaku setelah apa yang kita lewati beberapa malam lalu.”“Who cares? Aku tidak peduli pada namamu. Sekarang lepaskan lenganku!” “Tidak!” Mata Claire menyipit tajam mendengar penolakan Levin. Tidak suka jika perintahnya dibantah, oleh pria yang membuatnya frustasi pula! “Bukankah sudah kukatakan jangan pernah menyapa jika kita tidak sengaja bertemu? Apa kamu tidak paham ucapanku?” “Kamu tidak bisa bersikap seolah tidak terjadi apapun, Claire!”“Tentu saja bisa karena apa yang terjadi kemarin adalah sebuah kesalahan dan ketidaksengajaan, jadi lupakan saja!” jawab Claire sambil menyentak kasar lengannya hingga terlepas dari cengkeraman Levin.Claire menatap Levin dengan sinis dan berlalu pergi tanpa menoleh lagi. Levin mengawasi kepergian Claire dengan tatapan tajamn

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Mencoba Menghindar

    Nick mendesah frustasi saat Claire menyumpal mulutnya dengan cokelat, oleh-oleh yang baru saja ditolaknya. Claire bahkan tidak memberi Nick waktu untuk protes dan langsung mengomel dengan nada seperti orangtua yang sedang memarahi putranya.“Rasanya sama kan? Jadi tolong hargai pemberian gadis ini!” omel Claire membuat Nick memberengut kesal karena diomeli oleh Claire hingga membuatnya tidak bisa berkutik. Bagi Nick, ada dua orang wanita yang tidak bisa dibantah atau dilawannya, yaitu sang mommy dan Claire.Claire menoleh kepada sang gadis sambil tersenyum manis. “Jangan khawatir, aku pastikan Nick akan menghabiskan oleh-oleh darimu. Dia suka cokelat kok, apalagi Merlion chocolate adalah cokelat kesukaannya,” beritahu Claire. Setelah itu Claire menoleh dan menatap tajam Nick. Memberi perintah tanpa kata membuat pria itu hanya bisa mendesah pasrah. Tanpa perlu diucapkan pun, Nick tau apa yang Claire ‘perintahkan’ meski hanya melalui tatapan mata. Mereka sudah bersahabat lama, jadi s

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Menutupi Kenyataan

    Claire masuk ke dalam apotek dan membeli satu strip pil pencegah kehamilan. Dirinya takut hamil, apalagi Levin secara terang-terangan mengakui kalau dirinya tidak mengenakan pengaman semalam, menumpahkan benihnya ke dalam rahim Claire pula! Menyebalkan. Pria kurang ajar! Padahal saat ini Claire masih kuliah, walaupun sudah dalam tahap skripsi, tapi bagaimanapun juga Claire belum siap hamil. Masa depannya masih panjang, masih ada banyak hal yang harus Claire raih. Claire tidak ingin kehadiran bayi yang tidak direncanakan merusak masa depannya! Tidak heran setelah masuk kembali ke dalam mobil Claire segera meminum pil tersebut sambil berdoa dalam hati, berharap tidak ada benih yang terlanjur berkembang di dalam rahimnya. Berharap usahanya untuk mencegah benih Levin agar tidak membuahi sel telurnya berhasil! Sementara itu Mia menatap layar ponselnya yang menampilkan nomor asing. “Nona…”Mia mengenali suara orang yang meneleponnya. Dennis, orang suruhannya semalam.Akhirnya pria itu m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status