Riski pun langsung mendownload games pubg sampai tidak terasa sudah 100 %.
“Ayo Ron udah gua download nih gamesnya.”
“Oke bro yuu masuk ke dalam gamesnya.”
Riski dan Roni masuk ke dalam gamesnya secara bersamaan. Ketika sudah berada di loby games, Riski meminta akun games Roni.
“Ron, nickname games lunya apa ?”
“Nickname gua Roni ganteng.”
Riski yang mendengar nickname Roni, dia pun tertawa dengan puas. “Hahaha ada-ada aja lu bro ngakak gua dengernya.”
“Haha pede bro namanya cowo kan ganteng.”
“Iya ganteng haha,” Riski masih saja tertawa dan dia langsung mencari nickname akun pubgnya Roni. Tidak lama kemudian akhirnya akun pubg Roni sudah ditemukan, Roni pun meminta Ari untuk di ACC.
“Ron ACC tuh akun gua.”
“Widih nicname lu keren bro skin tiger,” kata Roni sambil meacc akun Riski.
“Haha iya don
Mereka berdua menaiki motor Riski dan pergi ke kampusnya dengan pelan-pelan karena kebetulan jalan pun sedang licin. Sesampainya di kampus Riski menaruh motornya di parkiran dan mereka berdua langsung turun dari motornya sambil berlari menggunakan jas hujan. Jas hujan ini di lepas saat sudah berada di pinggir dan dilipatkan agar tidak basah ke mana-mana.Setelah jas hujannya selesai dilipatkan, Riski dan Maira masuk ke dalam ruangannya dengan cara buru-buru. Baru saja mereka berdua masuk, mereka sudah mendapatkan kabar yang tidak mengenakkan dari teman-teman kalau Rizal sedang kritis di rumah sakit Cahyani. Lalu teman Riski dan Maira meminta doa kepada semuanya agar Rizal bisa sembuh dan seperti biasa lagi.Riski dan Maira langsung mendoakan Riski dan duduk di tempatnya masing-masing. Tetapi Maira yang menunggu dosen sangat gabut sekali, dia pun menghampiri Riski untuk saling mengobrol dan bercanda satu sama lain. Beberapa lama kemudian, dosen akhirnya datang d
“Kayanya iya deh sayang gara-gara pake itu, tapi ngga apa-apa udah terlanjur.”Sesampainya mereka berdua di dalam ruangan, Riski ditanya oleh Fadil karena Fadil mencium minyak wangi dari baju Riski.“Ris lu pakai minyak wangi cewe ya.”“Iya Dil tadi ada orang numpahin es jeruk ke gua jadi gua minta minyak wangi Maira aja dari pada bau jeruk.”“Haha ada-ada aja lu pake minyak wangi cewe udah gitu baunya loh Ris menyengat banget lu pasti kebanyakan ya ?” kata Fadil sambil menutupi hidungnya.“Iya bro tadi gua kebanyakan nih haha bodoamat lah soalnya gua pake minyak wangi gua banyak juga ngga menyengat gini.”“Iya kan bedalah Ris ini minyak wangi cewe kalau pakainya banyak banget jadi menyengatlah.”“Iya nih tadi Riski pakai minyak wangi banyak banget main semprot-semprot terus,” kata Maira yang ikut berbicara juga.“Pantesan Mai menyengat
Di sisi lain Farel yang baru saja masuk kantin, dia bertemu dengan Riski dan Maira. Farel pun memilih untuk duduk di samping meja Riski beserta Maira dan mendengarkan apa yang dibicarakan mereka berdua. Farel yang mendengarkan pembicaraan Riski bersama Maira langsung panik karena ternyata Bagas dicurigai oleh Riski. “Wahh bahaya nih Riski udah curiga sama Bagas.” Farel pun langsung cepat-cepat keluar dari kantinnya dan memikirkan rencana selanjutnya sehabis pulang dari sekolah. Riski dan Maira yang sudah lama banget di kantin, Maira mengajak Riski pergi ke ruangannya kembali karena mata kuliah sebentar lagi pun akan segera dimulai.“Sayang kita ke ruangan sekarang yu lagian bau kamu udah ilang kok.”“Bener nih sayang udah ilang baunya ? Kalau udah ilang ayo deh kita ke ruangan aku juga udah bosen di kantin.”“Iya sayang beneran udah ilang ayo sayang.”Mereka berdua langsung berdiri dan berjalan ke tempat rua
Maira menaiki motor Riski dan langsung keluar dari rumah sakit itu untuk jalan-jalan sebentar. Di dalam perjalanan Riski sangat bingung ingin jalan-jalan ke mana karena dirinya pun belum kepikiran ingin pergi ke mana.“Sayang mau ke mana nih aku bingung.”“Ke mana yah aku juga ngga tau sih sayang mau pergi ke mana.”Mereka berdua sama-sama bingung ingin ke mana dan tiba-tiba Riski punya ide untuk makan di restoran saja. “Mending kita makan di restoran aja gimana sayang ?”“Memang kamu laper sayang ?”“Lumayan sih sayang kau ngga kamu ?”“Boleh deh sayang yuu kita cari restorannya dulu ya.” Riski dan Maira mencari restoran yang berada di dekat wilayahnya. Beberapa lama mereka berdua mencari restoran, akhirnya mereka berhasil menemukannya dan mereka pun langsung mengarahkan motornya ke parkiran. Setelah berada di parkiran, Riski dan Maira turun dari motornya dan masuk ke d
“Iya juga ya kenapa sekarang-sekarang kita jadi kena masalah terus padahal dulu ngga ada masalah sama sekali loh.”Mereka yang sedang mengobrol tentang masalahnya, pelayan pun kembali datang untuk memberikan makanan yang sudah dibungkus sekaligus bill pembayarannya.“Permisi mas, mba ini makanannya ya sudah di bungkus dan ini juga bill pembayarannya.”Riski langsung melihat bill pembayarannya tersebut dan memilih membayarnya sekarang saja agar nanti di saat pulang tidak perlu pergi ke kasirnya lagi.“Ini mba uangnya pas ya,” kata Riski yang memberikan uang 100.000.”“Makasih kembali,”Setelah itu Maira meminta kepada Riski untuk pulang sekarang saja karena kebetulan ini pun sudah sore.“Sayang pulang yu udah sore juga nih.”“Ayo sayang.”Mereka berdua berjalan keluar dari cafenya dan pergi ke parkiran untuk mengambil motornya terlebih dahulu la
Riski dan Maira langsung menaruh handphonenya untuk tidur. Tetapi sebelum tidur Maira pergi ke kamar mandinya terlebih dahulu karena harus mencuci mukanya. Setelah selesai mencuci mukanya, Maira kembali lagi ke kamarnya lalu langsung tidur di atas kasurnya. Sementara Riski yang sudah di atas kasur, tiba-tiba perutnya merasa lapar sekali. Akhirnya Riski kembali bangun dari tidurnya dan pergi ke dapur, untung saja dia masih mempunyai stok mie di dapurnya. Riski pun langsung memasak mie gorengnya tersebut. Sambil menunggu mienya matang dia membukakan bumbunya itu dan dimasukkan ke dalam piring.Tidak lama kemudian mie yang dimasak Riski sudah matang. Riski kembali lagi ke ruangan depan dan langsung memakan mienya itu sambil menonton televisi. Setelah mie yang Riski makan sudah habis, dia pun menaruh piringnya terlebih dahulu dan kembali lagi menonton televisi. Beberapa lama Riski menonton televisi, Riski merasa matanya sangat mengantuk sekali, dia pun langsung pergi ke kasurnya
Setelah menchatting Riski, Maira keluar dari kamarnya dan masuk ke dalam kamar. Maira yang mandi merasa segar sekali rasanya ingin lama-lama di kamar mandi, tetapi dia harus berangkat ke kampusnya. Beberapa menit kemudian, Maira sudah selesai mandinya. Dia memakai pakaian kuliahnya sekaligus bersiap-siap untuk berangkat ke kampusnya. Sementara Riski dia baru ingat kalau jas hujan milik Ari belum dipulangkan. Akhirnya Riski pun keluar dari tempat kostnya dan berjalan ke tempat kost Ari untuk mengembalikan jas hujannya.“Ari Ari ini gua Riski,” kata Riski yang berteriak di depan kost Ari.Tidak lama kemudian Ari membukakan pintunya itu karena mendengar suara Riski memanggil dirinya.“Iya bro ada apa ?”“Ini gua mau balikin jas hujan lu yang gua pinjem kemaren,” ucap Riski sambil memberikan jas hujannya kepada Ari.“Oh iya bro gua juga sekalian deh mau balikin uang lu yang gua pinjem kemaren, sorry ya gua tela
“Tapi kalau tenda gitu kita bawa ngga sayang ?” tanya Maira kepada Riski.“Ngga tau aku juga sayang soalnya kalau di Solo itu sesuai vila sama panitianya aja sih kan kita juga belum ngumpul gitu ya.”“Iya sih sayang iya udah yu kita lanjut ke kantin.”“Ayo sayang.”Selesai melihat pengumumannya di mading, mereka berdua melanjutkan perjalanannya untuk pergi ke kantin kampusnya lalu sesampainya di kantin Riski dan Maira memesan bakso karena sudah lama sekali tidak memakan bakso di sini.“Bu pesen bakso ya 2 sama es tehnya 2 dibungkus,” pesan Riski kepada penjual bakso di kantin kampusnya.“Mau bakso apa mas ?” tanya penjualnya karena di sini banyak macam-macam bakso.“Bakso telurnya 1, kamu mau bakso apa sayang ?”“Yang satu bakso daging bu.”“Baik jadi yang 1 bakso telur yang satu bakso daging ya.”“Iya
Riski pun langsung meninggalkan tempatnya dan masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti pakaian olahraganya dengan kaos biasa. Setelah Riski mengganti pakaiannya, Riski penasaran dengan PS 5 yang dia pesan sudah dikirim apa belum. Ternyata pesanannya masih berada di tempat jualnya. Riski pun sangat heran sampai-sampai dia berbicara sendiri di dalam kamarnya, “kok aneh banget ya kenapa belum dikirim-kirim juga PS 5 gua, gua udah ngga sabar nih tapi lama banget pengemasannya.” Riski yang bingung, dia langsung menanyakan tokonya perihal pesanan yang dia pesan.Riski : hallo, saya mau tanya kenapa ya PS 5 yang saya pesan belum dikirim-kirim?Riski pun menunggu balasannya tetapi tidak dibalas-balas. Riski menjadi curiga dengan tokonya karena takut dia ditipu, tetapi dia harus tetap berpikir positif dan menunggu barangnya sampai rumah saja. Setelah Riski bermain handphonenya, Riski baru ingat kalau ada film power rangers. Riski langsung keluar dari kamarnya untuk m
Beberapa menit Maira, Hilda, dan Dewi beristirahat di kantin, Maira pun mengajak semuanya kembali lagi ke ruangan sebelum bel berbunyi. Sesampainya mereka di ruangan, Maira mengobrol dengan Dewi dan Hilda di tempat duduknya.“Dew lu udah belajar belum ?” tanya Maira kepada Dewi karena melihat Dewi santai.“Udah dong tadi malam gua baca-baca sama latihan soal juga, oh iya lu nanya kuis kan ?”“Iya kuis, mantap rajin banget lu Dew. Kalau lu udah belum Hil ?”“Gua udah Sin pas tadi malam, tapi itu juga baru baca dikit doang soalnya pusing kalau baca banyak banget.”“Sama gua juga Hil gua malah ngantuk baca materi tapi untung aja udah sempet baca.”“Kalau mau latihan soal aja Sin Hil, kalau baca memang pasti ngantuk,” Dewi yang memberi saran kepada Maira dan Hilda.“Iya juga ya tapi malam gua udah ngantuk banget, semoga deh yang kita baca keluar semua.”
Maira yang merasa kesal dengan Riski, akhirnya dia pun terpaksa mendorong Riski sampai jatuh dan langsung menaiki motornya kembali untuk pulang ke rumahnya.Dii saat Maira sedang berada di kamar mandi, Maira baru ingat kalau hari ini adalah hari Jumat. Maira merasa sangat senang sekali karena setiap hari Jumat kampus akan pulang lebih cepat dari pada hari yang lainnya tetapi di hari Jumat seperti biasanya dan hanya di kurangi waktu jam nya di karenakan anak cowonya yang pada mau sholat Jumat. Maira pun langsung cepat-cepat mandinya agar tidak terlambat masuk ke kampus.Selesainya Maira mandi, dia kembali lagi ke kamarnya untuk memakai seragam kampus tetapi Maira sangat bingung karena seragam kampusnya tidak ada. Akhirnya Maira pergi keluar kamarnya dan memanggil ibunya yang sedang berada di dalam kamar untuk menanyakan tentang seragam kampus dirinya.“Tokkk...tokkk, ibu ini Maira,” ucap Maira sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar ibunya.Ibu yang
Mereka berdua langsung mabar pubg di dalam ruangannya tanpa mengajak teman-teman yang lainnya. Di saat Riski dan Doni masih mabar, tiba-tiba bel pun berbunyi.“Gimana bro udah bel nih,” kata Riski yang masih saja memainkan games pubgnya.“Udahin dulu aja bro lagian bukan rank ini jadi tenang aja.”“Oh iya ya, iya udah deh gua keluar aja dari gamesnya.”Lalu mereka berdua menyudahinya mabarnya dan Doni kembali lagi ke tempat duduknya sendiri karena takut dosennya datang. Tidak lama kemudian, dosen Riski pun masuk sekalian diikuti mahasiswa dari ruangan lain yang membantu dosennya membawakan paket. Dosen Riski langsung menyuruh salah satu muridnya untuk membagikan buku paketnya satu-satu dan setelah itu mata kuliah langsung dimulai. Di mata kuliah terkahir ini Riski mendapatkan mata kuliah daerah. Riski pun langsung fokus ke mata kuliahnya walaupun udaranya sangat panas sekali.Dosen penggantinya pun langsung memul
“Aduh gua belum belajar lagi bro gimana yah,” ucap Riski kepada teman sebangkunya karena dia panik belum belajar.“Sama gua juga bro kan Miss aja ngadain kuisnya dadakan gimana kita mau belajar,” ucap teman sebangkunya Riski yang merasa bingung juga harus bagaimana mengerjakan soal kuisnya.“Iya udah deh gua pasrah aja mana gua kaga ngerti bahasa Inggris.”“Jangan pasrah bro nanti kita kerja sama aja ya biar gampang.”“Oke bro.”Riski dan temannya pun mengumpulkan buku tulisnya di meja dosen. Setelah bukunya sudah terkumpul semua, dosen Riski langsung membagikan kertas kuisnya kepada semua muridnya. Riski merasa deg-degan karena dia takut tidak bisa terisi soalnya walaupun temannya mengajak bekerja sama.Setelah Riski mendapatkan kertas soalnya, Riski dan temannya berkerja sama. Untung saja teman sebangkunya Riski dia pintar berbahasa inggris. Di saat Riski sedang mengerjakan soalny
“Iya pak kenapa ? Ada masalah apa pak sama anak ini ?” tanya dosen BK kepada pak satpamnya. “Ini Bu dia telat masuk sekolahnya dia datang sekitar 7.15 jadi pagar udah saya tutup,” ucap pak satpam sekolah Maira yang berusaha menjelaskan. “Oh iya udah makasih banyak pak, bapak kembali lagi aja ke pos biar saya yang ndosens anak ini.” “Siap bu.” Lalu pak satpam sekolah Maira kembali lagi ke gerbang sekolah sambil memindahkan motor Maira ke parkiran. Maira yang sedang berada di ruang BK, dia pun keringat dingin dan langsung ditanya oleh dosen BKnya. “Kamu ruangan berapa ?” tanya dosen BK kepada Maira, untung saja Maira ditanya oleh dosen yang baik hati. “Saya ruangan 7 Bu,” jawab Maira yang menunduk karena takut apalagi Maira baru pertama kali masuk BK. “Oh pantas saja saya baru lihat muka kamu,” ucap dosen BK Maira yang sambil menulis sesuatu di dalam buku besar. “Iya bu.” “Nama kamu siapa terus kenapa bisa telat b
Setelah itu Riski dan Maira yang habis menyuruh orang, mereka berdua langsung meninggalkan tamannya dan pergi ke tempat ruangannya karena kebetulan sebentar lagi mata kuliah selanjutnya akan segera dimulai. Sesampainya di ruangan Riski dan Maira yang baru sampai langsung duduk bersama di bangkunya lalu mengobrol kembali sambil menunggu dosennya yang belum datang ke ruangannya. Riski pun langsung memberikan nomor rekeningnya kepada ayahnya itu agar ayahnya bisa mentransfer sekarang juga. Ayah yang melihat nomor rekeningnya langsung mentransfer senilai 20 juta kepada toko PS 5 yang Riski beli. Setelah mentransfer, ayah pun langsung berangkat ke kantor secara buru-buru karena ada meeting pagi iin. Akhirnya Farel pun memilih untuk menguping percakapannya saja. Farel yang mengupingnya ia jadi tahu kalau Riski dan Maira sedang mencari tau dalang dibalik semua permasalahan ini, Farel langsung pergi dari tempat taman takut ketahuan dengan Riski dan Maira. Riski yang melihat ayahnya sudah be
“Ayah ini kartu ATMnya, ibu belum selesai yah,” ucap Riski sambil memberikan kartu ATMnya kepada ayahnya itu. “Kamu beli sepatu yang mana nak, iya nih lama banget ibu kamu belanjanya udah setengah jam lebih loh,” kata ayah yang melihatkan jam kepada anaknya itu. “Iya udah kita duduk dulu aja yu yah di sana mumpung lagi sepi.” Riski dan ayah langsung ke tempat duduk untuk menunggu ibunya di situ. Baru saja mereka duduk di dalam mall, ibu sudah selesai dan menghampiri anak beserta suaminya yang sedang duduk. “Udah nih Bu ?” “Udaj yah, yuk kita makan dulu aja sebelum keburu malam banget,” ajak ibu untuk makan terlebih dahulu karena waktu juga sudah menunjukkan pukul 19.45. “Ayo Bu ayah Riski juga lapar nih.” Orang tua Riski menggandeng anaknya dan pergi ke McD yang berada di dalam mall tersebut untuk makan terlebih dahulu sebelum pulang. Setelah sampai tempat makannya, ternyata sangat ramai sekali. Untung saja masih ada beberapa t
“Ibu masak apa Bu ?” Maira yang melihat ada ayam yang belum diapa-apakan. “Ini ibu masak ayam krispy makannya kamu lanjutin bikin tepung krispynya ibu mau nyiapin buat ngegorengnya dulu.” “Iya Bu sini, kok tumben Bu masak ayam krispy,” ucap Rani sambil membuat tepung krispynya. “Sekali-kali nak mumpung ada uang.” “Enak banget tuh bu jadi pengen cepat-cepat Maira makan ayam krispynya.” “Sabar sayang, Alhamdulillah nak kan ayah kamu juga baru gajian jadi kali-kali ibu masak yang enak.” Maira pun melanjutkan kembali membantu ibunya tanpa banyak tanya. Beberapa menit kemudian, makanannya pun sudah jadi. Maira langsung mencoba ayam krispynya yang dibuatkan oleh ibunya. “Hmmm enak banget Bu ayam krispynya krauk krauk gitu,” ucap Maira sambil memakan krispy dari ayamnya. “Bagus dong nak berarti kita berhasil bikinnya ayo pakai nasi makannya jangan ditambul gitu.” “Siap ibu ini Maira ambil nasinya.” Maira pun la