Home / Urban / Sang penguasa bijaksana / Sampai di kediaman Aurbet

Share

Sampai di kediaman Aurbet

Author: DRIANS
last update Last Updated: 2024-09-15 23:07:38
Kota Val adalah kota yang dipimpin oleh ayahnya Aurbet, kota tersebut nyaris sempurna tidak ada cacat sedikitpun, para warga yang tinggal disana cukup makmur dan juga berbagai agama dan suku hidup dengan rukun tidak hanya itu mereka juga memiliki tempat wisata yang begitu indah begitu pun makanan khas yang cukup beragam. Meksipun Kota itu memiliki luas yang tidak sebanding dengan ibu kota, tempat ini tetap menjadi tempat yang menakjubkan. Sesuatu yang menonjol dari kota itu adalah turis yang berasal dari negeri asing.

"Rin er bangunlah kita sudah sampai," ucap Aurbet.

Butuh waktu satu malam penuh sampai akhirnya mereka tiba ditempat itu, beruntung saja semalam mereka tidak menemukan masalah ketika melewati hutan. Namun meksipun ada masalah yang menghadang mereka, Aurbet pasti bisa mengatasinya.

Bangsawan Values sejak kecil memang sudah diajari seni beladiri. Mereka tak terkalahkan ketika bertarung, sehingga hal itu membuat bangsawan Values diperhitungkan oleh siapapun. Mereka jug
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sang penguasa bijaksana    Orang yang sangat setia

    Di ruang tamu kediaman bangsawan values sosok wanita berambut hitam sedang menyesap teh yang disiapkan untuk nya, itu adalah Rin er. Dia tidak sendirian ditempat itu, ada dua pelayan yang sedang berdiri menunggunya. Mata Rin er tiba tiba berkedut, pada saat ini perasaannya sedikit terganggu. Dia yang sudah tak lama merasakan situasi semacam itu merasa aneh. Sebenarnya dia ingin kedua pelayanan itu agar tidak mengawasi dirinya. Namun mengingat posisinya dirumah itu, dia tidak bisa melakukan hal tersebut. Sebagai tamu mengusir pelayan yang sedang ditugaskan adalah tindakan yang sangat tidak sopan. Tindakan itu sama saja menghina pemilik rumah. Rin er yang saat ini merasa jengah itu ingin cepat cepat terbebas dari situasi tersebut, namun orang yang dia tunggu tidak kunjung tiba menemui dirinya. 'ya mau bagaimana lagi, Tante Vanisa yang marah benar benar cukup merepotkan. Dia tidak akan melepaskan Aurbet sebelum dia puas,' batin Rin er. Rin er tak bisa menyalahkan siapapun kali i

    Last Updated : 2024-09-16
  • Sang penguasa bijaksana    kota Volka

    *** 17 tahun yang lalu. Disebelah barat daya ibu kota kerajaan Wuan, terdapat wilayah bernama Volka. Tempat itu adalah pembuangan sampah dan tempat itu juga ditinggali oleh orang yang tak begitu beruntung. Kawasan kumuh yang berpenduduk lebih 1000 orang itu menjadi tempat dimana ancaman dan kejahatan bersarang. Kerajaan Wuan meninggalkan mereka seperti cicak yang memotong ekornya. Sosok anak berusia 5 tahun itu menggaruk garuk tempat sampah sambil berharap menemukan makanan sisa untuk mengisi perutnya. Sudah lima hari dia tidak mengisi perutnya, suara yang terus keluar dari perutnya sangat menyiksa dirinya. Dia adalah yatim piatu dan tidak memiliki keluarga untuk bersandar, untuk anak seusia itu dia dihadapkan dengan situasi seperti itu. Mustahil bahwa dia memiliki keinginan dan cita cita. Rong rong hanya ingin hidup dan makan kenyang, namun itu tak bisa dia dapatkan sama sekali. "Menyikirlah dasar anak menjijikkan," ucap prajurit yang baru saja tiba. Dia dengan teganya memuk

    Last Updated : 2024-09-18
  • Sang penguasa bijaksana    Situasi kerajaan Wuan

    "apa.... Mengapa dia bersama bajiangan itu, apakah kakak tidak tahu orang seperti apa dia?" Khan yang membaca kertas putih berisikan tinta memukul mejanya. "Kahn ada apa? Mengapa kau terlihat khawatir sekali, sebenarnya apa isi surat yang dikirim oleh bangsawan Values," Elon yang mengantarkan surat itu memberanikan diri untuk bertanya pada keponakannya. Sebagai paman dia ingin membantu keponakannya itu semampu yang dia bisa. "Lihat saja paman bacalah," ucap Kahn, dia menyerahkan surat itu pada Elon. "Apa! Ini benar-benar berbahaya, jika putri Rin er bergabung dengan faksi mereka akan terjadi ketidak seimbangan dikerajan ini," ucap Elon. Sebenarnya kerajaan Wuan meksipun mereka terlihat tangguh dari luar, namun sebenarnya kerajaan itu tak sebaik yang dikira. saat ini mereka mengalami kerisis yang amat memperihatinkan. Sejak kematian ratu yang memiliki garis keturunan langsung dari raja sebelumnya yang tidak lain adalah ibunya Rin er, mereka terpecah menjadi 2 faksi. Pertama ada

    Last Updated : 2024-09-19
  • Sang penguasa bijaksana    pengungkapan

    Vans yang melihat Kahn tiba ditempatnya berada sudah pasrah dengan nasibnya yang menyedihkan. Dia sudah tidak memiliki keinginan untuk memberontak seperti sebelumnya. Kahn berjalan pelan menuju kearah Vans, dia dengan sengaja memukul mukul tangannya dengan cambuk. Adegan yang begitu mengerikan terjadi, pertama dia mencambuk lengan Vans yang terikat oleh rantai rantai. "Argh..." Teriak Vans. Suara yang melengking itu terdengar sampai luar. Namun meskipun begitu Kahn tidak menunjukkan tanda tanda untuk berhenti. "Respon seperti inilah yang aku tunggu tunggu darimu? Apakah kau sudah menyerah untuk memberontak?" Ucap Kahn. Cambuk melesat keaarah tubuh Vans, tubuh yang awalnya sudah membiru kini bertambah lagi. Vans sudah nyaris tidak merasakan apa apa seolah olah tubuhnya sudah mati rasa. "Menyerah dengan ini semua? Aku tidak akan melakukan itu tapi karena semua ini terjadi atas kesalahanku sendiri, aku sudah tidak peduli kau mau melakukan apapun pada tubuh ku," ucap Vans. "Ah de

    Last Updated : 2024-09-20
  • Sang penguasa bijaksana    Menunggu

    Kahn yang kembali ke ruangannya itu menyiapkan dokumen untuk melanjutkan pekerjaan yang sebelumnya tertunda. Dia mulai menadatangani satu persatu dokumen yang penting. Ketika dia melakukan pekerjaan nya itu selama satu jam, entah mengapa kalimat yang dilontarkan oleh Vans terbayang didalam benak kepalanya. Sehingga hal itu membuat pekerjaannya sedikit terganggu. Dia pun memutuskan untuk beristirahat. Khan berjalan kearah meja penuh dengan berbagai cangkir yang terletak warnanya putih, di dekat cangkir cangkir itu terdapat teko. Setelah mengambil cangkir yang tergeletak ditempatnya, dia beralih mengambil teko perlahan bubuk daun dimasukan, begitu pun sedikit gula. Persiapannya sudah selesai, dia pun berjalan kearah kompor gas lalu menghidupkannya, panasnya api itu akan membuat air yang baru dimasukkan bersama daun teh menjadi hangat. Detik waktu terus berjalan, Kahn menyilangkan tangganya sambil menggerak gerakan tangannya. "Mengapa aku memikirkan perkataan orang sialan itu?"

    Last Updated : 2024-09-21
  • Sang penguasa bijaksana    Negosiasi

    Pria berambut putih itu turun dari kereta kuda yang dia bawa, pakaian mewah khas kaum bangsawan bergerak karena hembusan angin. Dia memakai pakaian hitam yang dilengkapi ornamen terbuat dari emas yang ada di bahunya. Campuran warna emas dan hitam menyatu dengan kordinasi yang pas. Ditambah rambut putihnya diikat menambah kewibawaan yang dia miliki. Dia berjalan begitu tenang, tubuhnya tegap pandangan nya menatap kedepan tanpa menghiraukan sekelilingnya. Ketika Aurbet memasuki gerbang, para penjaga memberikan salam hormat padanya. Dia berjalan memasuki istana, baru saja dia menginjakan kaki dilantai istana. Aurbet sudah disambut oleh Khan dan ajudan wanitanya yang bernama Elina. "Selamat datang Aurbet, aku sangat menantikan kedatanganmu. Semoga anda menikmati perjamuan yang kami siapkan, aku harap kau puas dengan semua ini dan ketika kau kembali ke kediaman mu aku berharap kau menceritakan semua sambutan baik ini pada kakakku." ucap Khan. Dia mengeluarkan senyum tipis. Khan memang be

    Last Updated : 2024-09-22
  • Sang penguasa bijaksana    Mata mata

    Dua hari yang lalu. Dibawah sinar rembulan yang indah Aurbet menaiki kuda dengan kecepatan tinggi, dia sendirian tak ada satupun pengawal yang bersamanya. Bagi anak bangsawan pemandangan itu cukup langka, biasanya anak bangsawan akan meminta pengawalan ketika ingin menuju ke suatu tempat, namun tidak dengan Aurbet. dia begitu percaya dengan kemampuan bela dirinya. Hanya butuh waktu tiga jam sampai akhirnya dia tiba ditempat yang sedang dia tuju, Aurbet turun dari kereta kuda miliknya. Dia pun segera berjalan menuju kearah rumah mewah yang terletak di ibukota. Ketika para penjaga melihat wajahnya, mereka tidak menghentikan Aurbet sedikit pun. Akan berbeda jika itu orang lain, sebenarnya tempat ini adalah rumah miliknya yang dia gunakan untuk menyembuhkan mata mata yang dimiliki oleh keluarga Values. Ketika Aurbet memasuki rumah itu, ada sekitar lima orang yang sedang duduk menikmati anggur. Mereka adalah mata mata yang dimiliki oleh keluarga Values. Pria berotot itu bernama Robert

    Last Updated : 2024-09-23
  • Sang penguasa bijaksana    memulai misi yang mendebarkan

    Elgano berjalan mengambil pisau itu, lalu dia melemparkan mayat manusia yang telah tumbang sebelumnya ke bawah. Namun ketika dia baru saja selesai melemparkan mayat manusia itu, seorang perjarut yang berjaga bersama pria sebelumnya melihat dia. Elgano tanpa basa basi menarik belati yang ada di pinggangnya, akan tetapi ketika Elgano hendak melemparkan belati itu. Perjarut yang ada didepannya mengangkat tangan. "Tunggu dahulu aku adalah rekan," ucap orang itu. Dia pun merogoh sakunya, sebuah kalung pelat besi bergambarkan pedang menyilang itu dia tunjukkan. Ketika Elgano melihat benda itu, dia menurunkan belati yang hendak dilesatkan olehnya. Sekedar informasi, pelat besi itu memiliki lambang dari keluarga Values. Jika itu dimiliki oleh seseorang maka orang itu adalah anak buah milik mereka. Semua orang yang mengikuti keluarga Values memiliki benda itu. Namun milik mereka berlima sangat berbeda, warnanya emas menandakan pangkat yang paling tinggi. Jika orang itu berada ditahap silv

    Last Updated : 2024-09-24

Latest chapter

  • Sang penguasa bijaksana    biarkan aku istirahat

    Vans menyenderkan bahunya kearah kursi yang dia duduk. Dia sangat lelah, nampak begitu layu selayaknya tomat yang telah membusuk. Dia ingin segera cepat cepat mengakhiri semua ini dan ingin segera kembali kekerajan Vanues.Rin er yang sebelumnya berada diluar segera memasuki ruangan itu. Kalau dia duduk disamping Vans."Aku minta maaf mas Vans," ucap Rin er.Sembari berkata seperti itu Rin er memeluk tubuh Vans yang layu. Vans membalasnya dengan hal yang serupa."Untuk apa?" Tanya Vans. "Semua ini karena ayahku yang memberikan misi sulit ini padamu dan membuat mu menjadi kelelahan seperti ini, karena itulah aku ingin minta maaf untuk nya," ucap Rin er."Ah itu ya. Memang benar saat ini aku sangat kekalahan, akan tetapi aku tak marah diberikan misi sulit seperti ini, lagian aku sendiri yang menyetujui untuk melakukannya. Ayahmu tidak salah apa apa," ucap Vans.Kapal yang di naiki oleh mereka berdua sudah berangkat meninggalkan beberapa orang yang mendapatkan tugas untuk menetap di k

  • Sang penguasa bijaksana    jawaban yang sangat jelas.

    "hey berhentilah disitu dasar bajingan, apakah seperti ini sifat dari raja kerajaan Vanues, sungguh tidak beretika sekali sifatmu itu," ucap Lisa penuh dengan amarah, bagaimana dia bisa menahan amarahnya itu. Ketika vans melupakan dirinya selama 1 Minggu terkahir.Disisi lain melihat kakaknya marah marah seperti itu, Shin segera berjalan kearah Lisa. "Kakak tenanglah tuan Vans memiliki maksud kenapa dia harus segera kembali kekerajan miliknya," ucap Shin. Lisa akhirnya menjadi tenang, dia juga sadar bahwa Vans harus segera kembali mengatur wilayahnya. Namun meksipun begitu Lisa tetap masih merasa geram."Sabar bagaimana aku bisa sabar, kau kira sudah berapa hari aku menunggu kedatangannya," ucap Lisa.Vans yang mendengar itu sangat muak, beberapa bulan yang lalu dia memperlakukan Vans dengan begitu hina. Vans masih memiliki kebencian padanya, namun di sisi lain perlakuan Lisa dahulu bukanlah karena keselahan Lisa, Vans juga tidak memiliki hak untuk membenci Lisa.Perasan campur aduk

  • Sang penguasa bijaksana    Sosok yang tak asing.

    Setelah merasa tidak ada yang tertinggal mereka berdua segera menemui Aurbet dan lainnya yang sedang menunggu. Rin er mencium bau badannya, itu begitu menganggu sekali. Namun meksipun begitu dia akan tetap melanjutkan perjalanan ini tanpa mandi. Sebenarnya itu bukanlah masalah besar, sebab perjalanan mereka dari ibu kota menuju kota pelabuhan hanya membutuhkan waktu 2 jam saja. Namun tetap saja Rin er adalah seseorang wanita, mustahil dia tidak terganggu dengan hal itu. "Maaf membuat kalian menuggu," ucap Vans. Pada saat ini semua orang sudah siap untuk segera meninggalkan istana kerajaan Shu, lima ekor kuda sedang di jaga oleh Robert dan lainnya, sedangkan Aurbet melihat jam tangannya. Seandainya yang terlambat adalah orang lain, pasti Aurbet akan memarahinya. Dia terkenal dengan keketanannya, meksipun begitu tak ada satupun orang yang pernah membencinya. Tentu saja beberapa orang yang ada dibelakangnya merasa iri ketika melihat Aurbet tersenyum lalu berkata. "Bukan masalah tua

  • Sang penguasa bijaksana    Meninggalkan istana kerajaan shu

    Sungling memegangi kepalanya ketika mendapatkan informasi dari anak buahnya. Dia benar benar tidak menyangka apabila Vanslah yang membeli gandum dan persenjataan yang cukup menyulitkan untuk kerajaan Shu. Ditambah permintaan ganti rugi yang benar benar membuat mereka nyaris diambang kehancuran."Sial ternyata raja baru itu tidak bisa diremehkan," ucap Sungling.Ketika dia menyadari kalah sebelum melakukan negosiasi. Dia benar benar marah akan kebodohannya. "Tuan Sungling apa yang harus kita lakukan sekarang?" Ucap Vans. "apa yang harus kita lakukan sekarang? Kau bertanya seperti itu? Kita benar benar tidak bisa melakukan apapun, cukup diam dan biarkan mereka pergi dari sini dengan aman," ucap Sungling.Dia sungguh tidak bisa melakukan apapun. Sungling sempat berpikir untuk menghabisi nyawa Vans dan lainnya. Namun memikirkan resiko yang akan ditanggung, itu benar benar membuatnya menghentikan rencana tersebut. Dia bukanlah raja bodoh, Sungling sangat tahu akan batasan yang dapat d

  • Sang penguasa bijaksana    akhir dari negosiasi

    "Tuan Vans sepertinya ini terlalu berat untuk kami, bagiamana jika kami membayar dengan uang ataupun emas, membayar 1 juta ton gandum bukanlah sesuatu yang dapat kami lakukan," ucap Sungling. Secara tidak sengaja Sungling langsung menunjukkan kelemahan mereka. Vans yang mengira bahwa negosiasi ini akan sulit, mulai membuang kecemasan miliknya. Mendapatkan kelemahan musuh dalam sekejap adalah sesuatu yang cukup sulit dalam negosiasi, namun Vans bisa mendapatkannya dengan mudah."Aku tidak bisa mengubah syarat itu, sebenarnya aku tidak memiliki wewenang yang cukup untuk melakukan hal tersebut. Maaf tuan Sungling, karena menolak usulanmu itu, tapi kami mendapatkan perintah lain apabila kau tidak sanggup membayar dengan gandum sebanyak itu sekarang. Kau bisa melunasinya dengan cara mencicil selama 3 tahun," ucap Vans. "Tapi meskipun begitu, 1 juta ton gandum agaknya terlalu berlebihan untuk pertukaran 5000 orang perajurit. Jika memang begitu, aku tidak bisa melakukan pertukaran ini, aka

  • Sang penguasa bijaksana    sebuah tuntutan

    Beberapa hari telah berlalu semenjak keberangkatan Shin dan para rakyat untuk menghabisi para bajak laut. Vans dan lainnya tentu saja tidak ikut serta dalam situasi berbahaya itu. Mereka masih memiliki urusan yang cukup penting dengan kerajaan Shu. Namun sebelum itu mereka menyempatkan diri untuk mengelilingi kerajaan Shu, dia berhasil membeli gandum dan senjata di setiap kota kerajaan Shu, ya meksipun itu ada yang menolak penawaran Vans. Namun kebanyakan semua pemimpin kota menyetujui itu. "Bagaimana bisa pemimpin kota menjual gandum dan senjata tanpa sepengetahuan ku," di sebuah ruangan seseorang sedang membaca laporan yang diberikan oleh mata mata miliknya. Dia adalah raja negeri ini, namanya adalah Suhuling. Raja itu begitu marah karena mendapatkan laporan yang seperti itu, pada saat ini kerajaan mereka masih kekurangan makanan. Jika itu dibeli oleh kerajaan Vanues, mereka pastinya akan kesulitan dimasa depan nanti. Terlebih lagi para pemborntak yang semakin berani bertindak.

  • Sang penguasa bijaksana    hidup dengan tangan sendiri

    "terimakasih karena mendengar panggilan ku, semuanya maaf karena mengganggu waktu kalian. Apakah kalian bisa menebak maksud aku memanggil kalian apa?" Ucap Vans. Dia sebenarnya sangat tahu tindakan dan pertanyaannya ini begitu tidak sopan sama sekali. Dia juga tidak memiliki hak sama sekali untuk mengatakan kalimat selanjutnya. Vans tahu akan hal itu, oleh karena itu Shin saat ini berada disampingnya. Para orang orang yang mendapatkan pertanyaan itu menggeleng gelengkan kepalanya, pastinya mereka tidak tahu apa apa. "Kalau begitu dengarkan lah tuan Shin berbicara, akan tidak sopan apabila aku yang mengatakannya," ucap Vans. Dia pun mundur, lalu menepuk bahu Shin. Shin melirik kearah Vans, lalu dia mendapatkan senyuman dari pria itu. Apa yang harus aku lakukan, begitulah apa yang dipikirkan oleh Shin. Vans sebelumnya tidak memberitahu apapun tentang ini, jadi dia kebingungan sekali. Vans pun melihat sekeliling untuk menemukan jawaban, orang orang yang berdiri itu menunggu apa yang

  • Sang penguasa bijaksana    Kota pelabuhan

    "Tuan Aurbet aku ingin meminta maaf, Shin dibawa masuk kedalam bar, karena tempat itu cukup ketat aku tidak bisa masuk kedalam sana, tapi sepertinya mereka adalah sebuah kelompok yang terorganisir," ucap Elgano.Aurbet yang mendengar itu menggeleng gelengkan kepalanya, "jika memang seperti itu mau bagaimana lagi, itu juga bukan kesalahan mu Elgano. Malahan aku cukup bangga karena kau tak membuat keributan disana," ucap Aurbet.Aurbet sangat tahu sifat Elgano sebelum dia meninggal kota Val, dia adalah pria yang tidak akan puas jika tak berbuat onar. Dahulu dia sering dibuat sakit kepala olehnya. Namun semenjak dia meninggalkan kota Val dan bertemu Elgano lagi, dia melihat perubahan yang sangat mencolok dari kepribadian Elgano.Saat ini Elgano sudah menjadi pria yang jauh lebih tenang, Aurbet sebenarnya tidak tahu mengapa anak buahnya itu bisa berubah menjadi seperti itu. Memang benar Aurbet tahu Elgano sempat membahayakan rekan rekannya ketika menculik Vans, namun itu tidak bisa membua

  • Sang penguasa bijaksana    ermilanda

    "Ermilanda, ternyata kau masih hidup," ucap Shin. Sosok wanita itu berjalan dengan sebuah tongkat wajahnya rusak separuh, dia terlihat cukup mengerikan. Namun meskipun begitu Shin tidak takut dengan orang tersebut, dia lebih keaarah senang bertemu dengannya. Shin segera berlari menuju keaarah wanita itu, lalu langsung memeluknya. Shin tidak menyangka orang yang sempat menyelamatkan dirinya dari kebakaran itu berhasil selamat. Meskipun dahulu dia adalah pelayan Shin, Ermilanda sangat dianggap berharga oleh Shin. Dialah satu satunya orang yang menerima dirinya apa adanya. Sejak Ermilanda menghilang dia mulai kehilangan ketertarikan menulis, dia benar benar menyesal karena melakukan itu. Seandainya dulu dia tidak menciptakan buku itu, maka inseden tersebut tidak akan pernah terjadi. Namun kenyataan yang dilihatnya hari ini membuat dia merasa sangat lega sekali, dia sangat berterimakasih kepada Tuhan karena menyelamatkan nyawa wanita itu. Ketika tubuh Shin memeluknya, dia me

DMCA.com Protection Status