Share

Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian
Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian
Penulis: tuanputri

Takdir

Penulis: tuanputri
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-26 21:12:53

Di Kerajaan Drachentia, hidup seorang Putri yang baik hati hingga mendapat julukan ‘Bunga Musim Dingin Kerajaan Drachentia’. Lahir dari keluarga terpandang Duke Mountravven, bernama Fuschia Mountravven. Namun setelah menempati posisi sebagai Putri Mahkota Kerajaan, sifat aslinya terbongkar.  

Dia adalah wanita kejam tidak  bermoral. Beragam tindakan keji yang ia sembunyikan dibalik topeng ‘Putri Berhati Baik’ terkuak saat kelahiran putra pertamanya, yang terbukti hasil dari perzinaan. Selain karena mencoreng nama suci Keluarga Royal, Fuschia juga meracuni Putra Mahkota, suaminya, demi menutupi jejaknya.

“Bunuh wanita keji itu yang telah menghianati lalu meracuni Putra Mahkota!” sorakan orang-orang yang berkumpul di area eksekusi.

Rambut biru gelap Fuschia yang dulunya berkilau seindah malam, kini kusut dan kotor serupa bulu tikus di selokan. Lidahnya dibakar dengan besi panas lalu ditaburi garam. Hukuman yang pantas bagi wanita dengan lidah berbisa.

Putranya yang masih berusia 8 bulan pun menjadi korban kemarahan rakyat yang berkerumun. Namun Fuschia acuh. Ia tidak  peduli bahkan ketika putranya dilempari kerikil sekalipun. Dasar iblis! Sembur orang-orang.

Di sisi lain, Paduka Raja dan Ratu beserta para bangsawan lainnya menyaksikan pemandangan itu layaknya pertunjukan opera.

Tiba-tiba Pangeran Putra Mahkota, Hayden Houstchavv Drachentia, yang baru siuman dari keracunan, muncul di tengah mereka. Pangeran Hayden memohon kepada sang Ayah, Paduka Raja, untuk tidak  menghukum mati Fuschia dan bayinya. Melainkan mencopot jabatannya dan mengasingkan mereka ke sebuah biara di perbatasan Kerajaan tanpa boleh menginjakkan kaki ke Ibukota lagi.

Orang-orang terkesiap. Bagaimana bisa hati beliau begitu lapang kepada wanita licik seperti Fuschia. Wanita yang telah menghianati cintanya bahkan mencoba membunuhnya. Para bangsawan yang hadir, sempat menentang permohonan Hayden. Namun berkat kharismanya, mereka bungkam. Lagipula, siapa yang berani menentang jika korbannya sendiri memutuskan hal itu. Apalagi beliau adalah seorang Pangeran Putra Mahkota, pewaris tahta sah Kerajaan Drachentia.

“Aku harap kemurahan hatiku tidak  dianggap sebagai kelemahan seorang Putra Mahkota! Bagaimanapun, mungkin aku lah yang tidak  becus memerhatikan istriku hingga dia berbuat demikian.”

Akibat kejadian ini, Hayden sulit mempercayai wanita inginpun cinta. Ia jadi lebih kaku dan jarang tersenyum. Kesehariannya hanya meliputi rapat, kerja, rapat, bertarung melawan monster, dan rapat lagi. Bahkan ketika Keluarga Royal menjodohkannya dengan beberapa putri bangsawan lainnya, Hayden menolak keras.

Hingga pada suatu hari, Hayden bertemu seorang ksatria wanita berambut merah mawar. Yang indah, berani, dan kuat. Bernama Sarah Lawrenttio, putri dari Baron Lawrenttio. Tidak  lama bagi keduanya untuk saling jatuh cinta meskipun saat itu Hayden menyembunyikan identitasnya. Perjalanan cinta mereka pun penuh rintangan, tapi keduanya berhasil melewati itu semua bersama. Hingga mereka menikah dan bahagia selamanya.

Begitulah singkat cerita dari novel romantis yang sempat ia dengar dari adik sepupunya, semasa hidupnya di Indonesia.

‘Brengsek! Aku tidak  pernah melakukan perbuatan-perbuatan bobrok itu! Aku tidak  pernah tidur dengan pria lain selain Hayden, suamiku! Tapi kenapa bisa babyku tidak  punya darah Keluarga Royal? Gila… ini semua gila… dunia ini benar-benar hanya memihak alur novel sialan itu! Kerja kerasku selama sepuluh tahun agar aku tidak  bernasib sama seperti Fuschia si villainess di novel, ternyata sia-sia.’ Fuschia sesenggukan ketika para pengawal mendorong kasar dirinya ke dalam wagon kayu usang yang sempit sambil mendekap bayinya dengan erat.

Benar, sebelum menjadi Fuschia Mountravven, namanya adalah Nawang Lintang. Wanita berusia 25 tahun yang bekerja sebagai kasir Indahmaret di sebuah Negara bernama Indonesia. Dia lahir dari keluarga biasa. Bukan dari kalangan kelas atas inginpun bawah. Dengan wajah biasa, body biasa, keahlian biasa. Juga tidak  ada drama tragis dalam hidupnya yang membuat dirinya sengsara.

Sampai pada suatu malam saat ia menggantikan shift pegawai lain, sekelompok perampok menjarah Supermarket tempatnya bekerja. Meskipun Nawang tidak  melawan, ia tetap dibunuh. Ditusuk dengan pisau panjang hingga kehabisan darah dan mati di tempat. Satu-satunya penyesalan di akhir hidupnya adalah karena dia mati perawan!

Sihir atau bukan, Nawang kembali hidup. Tapi, jiwanya bertransmigrasi ke tubuh Fuschia Mountravven. Ketika ia mendengar orang memanggilnya dengan nama itu, Nawang menjambak rambutnya. Stres! Meskipun tidak  pernah membaca novel itu secara menyeluruh – bahkan tidak  tahu judul novelnya apa, tapi Nawang tahu bagaimana nasib tragis Fuschia berkat obrolan dengan adik sepupunya.

Tokoh Fuschia merupakan tokoh yang melatarbelakangi kisah tragis tokoh utama pria. Berkat adanya tokoh Fuschia, cerita perjuangan cinta tokoh utama jadi lebih greget. Kasarannya sih ya, demi menjustifikasi tindakan tokoh utama, Fuschia dijadikan batu lompatan. ‘Penulis brengsek! Dari sekian banyak tokoh, aku yang jadi Fuschia dong?! Argh!’

Berulang kali ia berusaha kabur dari kediaman Keluarga Duke Mountravven. Tapi keburu tertangkap oleh ksatria pribadi keluarga. Dia juga berusaha membatalkan pertunangannya dengan Putra Mahkota Hayden. Tapi Hayden malah mengejarnya. Menyatakan cinta kepadanya setiap kali mereka bertemu. Bagi Nawang yang seorang jomblo abadi hingga mati perawan, perhatian manis Hayden kepada Fuschia membuatnya luluh.

Nawang jatuh cinta pada Hayden. Ia memberikan hati, jiwa dan raganya dengan cuma-cuma kepada pria menawan itu. Hingga dia memiliki seorang putra. Mimpi besarnya untuk menjadi seorang ibu yang tidak  kesampaian saat dirinya menjadi Nawang, akhirnya tercapai. Tapi! Dunia ini tetap saja menganggapnya sebagai villainess yang perlu disingkirkan demi kelanjutan cerita.

‘Meskipun aku tahu Fushia tidak akan mati dan cuma diasingkan, tetap saja rasanya sakit. Aku pikir aku bisa merubah alur cerita, ternyata tidak sama sekali. Huu.. tapi syukurlah nak, kita masih bisa hidup. Sekalipun mamamu tidak bisa ngomong lagi, mama akan berusaha keras untukmu, nak,’ Fuschia mendekap bayinya dengan erat. Segaris senyum terukir di wajah lusuhnya.

‘Hayden sayang, maafkan aku. Karena ketololanku, aku terjebak dalam permainan licik -mereka-. Aku tidak pernah sekalipun selingkuh. Aku juga tidak sededemit itu. Tidak tahu trik apa yang mereka pakai sampai aku bisa mengandung anak bukan darimu, tapi aku bersumpah aku tidak pernah menduakanmu. Semoga kejadian ini tidak terlalu melukaimu, Hayden. Kalau mengikuti cerita, kau akan jatuh cinta lagi kepada orang yang lebih baik dan lebih pintar dariku. Makasih sudah ada buat aku selama ini dan memberiku baby lucu ini. Aku.. selalu berdoa untuk kebahagiaanmu.’ air mata Fuschia mengalir deras. Merri, pelayan pribadinya yang setia, memeluk nyonyanya dengan erat.

“Hey. Turun” Raymon memerintahnya dengan suara rendah. Raymon adalah pengawal pribadi Hayden yang ditugaskan untuk mengawal perjalanan Fuschia menuju biara atas permintaan Hayden. Keduanya lumayan sering bertukar candaan. Tapi, Raymon malam itu terasa asing.

Fuschia mendekap bayinya lebih erat saat turun dari wagon, diikuti Merri. Matanya menyapu setiap jengkal wilayah sekitar yang gelap dengan was-was.

DUG! Raymon menghantam kepala Merri hingga terkulai di tanah.

“Huk!” ‘Raymon! Apa-apaan ini?!’ jerit panik Fuschia, namun yang keluar hanyalah erangan orang cacat.

“Urus gadis ini agar dia tidak  mati perawan.” perintah Raymon kepada dua ksatria lainnya yang segera menodai tubuh gadis malang itu.

Bab terkait

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Takdir (2)

    “!!!!!”Fuschia terduduk lemas. Matanya membelalak seolah akan meledak. Suara rintihan Merri, gadis polos yang setia kepadanya, terdengar memilukan. Sedang Fuschia hanya mampu menangis dan mengemis agar tindakan bejat itu segera diakhiri.Lalu Raymon mendekat. Ia merampas bayi Fuschia yang tengah menangis histeris dari pelukannya. Suara tangisannya mengoyak hati Fuschia, sekaligus membuat gembira para monster yang entah sejak kapan berkerumun. Fushia menahan kaki Raymon sekuat tenaga yang dibalas dengan tendangan keras ke kepalanya.“HAARGG! HURRGH!” Fuschia mencium tanah. Rasa marahnya menumpulkan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Ia merangkak sekali lagi untuk menahan kaki Raymon, hasilnya sama.‘Kenapa?! KENAPA?! Apa yang ingin kau lakukan pada babyku?! Bajingan! Brengsek! Bukannya aku, Fuschia, hanya butuh diasingkan? Kenapa kau melakukan ini ke aku dan babyku? KENAPA?!’ Fuschia di dalam novel tidak peduli dengan bayi

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Mengulang Masa Depan

    Mataku terbuka perlahan, aku merasakan sentuhan lembut berputar di atas tanganku. Aku menatap Merri yang tersenyum bebas untuk beberapa saat. Aku bersyukur.“Merri, aku senang melihatmu lagi…”‘Tapi babyku tidak ada di sini… babyku tidak ada.’ air mata mengalir dari sudut mataku. Alirannya cukup deras dan cukup membuat Merri kelimpungan.Aku dengar sepotong demi sepotong ucapan Merri yang bermuka sedih. Kemudian beberapa orang masuk ke dalam kamarku. Seorang dokter meraih pergelangan tanganku dengan hati-hati. Ia memeriksa suhu tubuhku. Dia mengatakan kalau aku terkena demam.Merri dan beberapa pelayan lainnya semakin gusar.Aku sempat terduduk di atas kasur untuk meminum obat, sambil melihat seisi ruang kamarku. Tidak berubah dari yang terakhir aku ingat. Mungkin kehadiran pohon putih arklik mengilap di tengah ruangan memberiku petunjuk tentang garis waktuku kembali. Aku ingat betul kapan pohon itu ada d

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Sisi Baru

    Aku baru tahu kalau air di danau ini lebih hangat dari yang kubayangkan. Syukurlah, aku akan mati dalam kehangatan.Tapi untuk beberapa alasan aneh, banyak pertanyaan malah seliweran di otakku saat tubuhku mulai tenggelam. Seperti, kenapa Hayden begitu membenciku? Kapan aku tidur seranjang dengan pria lain hingga melahirkan bayi berambut pirang, yang jelas tidak memiliki setetes pun darah Keluarga Royal? Sebab, bagi Keluarga Royal yang selalu menghasilkan keturunan dengan rambut berwarna hitam legam, kehadiran bayiku jelas menimbulkan gunjingan. Tapi sungguh aku penasaran, kapan dan bagaimana aku tidur dengan pria lain saat aku ingat betul bahwa Hayden lah yang selalu bersamaku?Serta, bagaimana bisa Sarah dan Hayden sudah bertemu? Padahal jika mengikuti alur buku, mereka baru dipertemukan beberapa tahun sejak pengasingan Fuschia.Tapi sekali lagi, dibanding dengan segala rasa penasaran yang menggerayangi otakku, keinginanku untuk mati jauh lebih besar.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-30
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Sisi Baru (2)

    Fuschia berjalan cepat keluar dari kediaman Paduka Ratu. Ia tidak ingin berada di tempat itu lebih lama lagi atau, suasana hatinya memburuk. Laura dan Sophie yang mengekori Fuschia mulai tampak kelelahan. Langkahnya yang gegabah menarik perhatian orang-orang di istana.Mungkin karena pikirannya sedang kalut, Fuschia tidak berjalan menuju kediamannya, tapi malah ke Taman Rosemary. Taman bunga mawar yang sudah ada sejak pendirian Kerajaan Drachentia. Bahkan namanya pun diambil dari nama Ratu pertama Kerajaan. Kebetulan, Fuschia dan Hayden lumayan sering mengunjungi taman ini untuk berjalan bersama saat sedang suntuk. Dan sepertinya kebiasaan itu terbawa bahkan setelah Fuschia kembali ke masa lalu.'Sial! Apa aku sudah terlalu dijinakkan oleh Hayden?’Padahal saat pertama kali menjadi Fuschia, dia bertekad untuk tidak jatuh cinta kepada Hayden karena dia tahu takdir Hayden adalah bersama Sarah, tokoh utama wanita dalam buku ini. Dia be

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-30
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Kesempatan Kedua

    “Sungguh kabar yang menggembirakan, Yang Mulia Putri Mahkota! Bagaimana jika Anda menyiapkan kejutan perjamuan spesial untuk kembalinya Yang Mulia Putra Mahkota?” usul Sophie sumringah. Ah, benar juga. Di masa lalu, aku menghabiskan waktu berhari-hari untuk menyusun acara perjamuan kejutan untuk Hayden. Menghias istana Putra Mahkota dengan bunga-bunga menggunakan anggaran rumah tanggaku. Bahkan sampai merepotkan chef Istana Melati karena aku ingin belajar membuat kue sendiri. Waktu itu aku pikir telah melakukan hal yang patut dipuji oleh suami. Tapi sekarang aku mengerti betapa bodohnya aku. Di keesokan harinya, Hayden mengatakan padaku kalau ia menghabiskan kue buatanku. Tapi aku yakin, dia pasti membuang kue itu. Kue yang aku buat dengan usahaku sendiri dengan memikirkan kebahagiaannya. Brengsek. Karena sekarang aku tahu usahaku tidak dihargai, aku tidak perlu ngoyo untu

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-30
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Kesempatan Kedua (2)

    Berkat letak kediamanku yang dekat dengan area taman, aku tidak perlu bersusah payah menghindari orang-orang. Apalagi jalan menuju perpustakaan istana cenderung sepi pada waktu petang begini, jadi perjalananku mulus. Pergerakanku juga jauh lebih gesit dengan dress sederhana yang aku kenakan. Aku paling suka pakaian simpel, tapi semenjak menjadi Fuschia, aku memaksakan diri mengenakan gaun mewah yang berat untuk pergi kemana-mana. Sekali lagi, kulakukan itu demi menjaga kehormatan nama suamiku. “Ehem.” setibanya aku di area perpustakan, ada dua penjaga sedang duduk santai sambil bermain kartu.Kedua penjaga itu menatap wajahku, lalu mereka saling pandang.“Ya-yang Mulia Putri Mahkota??” mereka spontan berdiri, gelagapan.“Buka pintunya.”“Baik Yang Mulia, tapi bisakah Anda tunjukkan lencana anggota Keluarga Royal sebelum memasuki perpustakaan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-30
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Dilema Fuschia

    ‘Ini! Kenapa harga rumah pada mahal-mahal?! Apa karena di ibukota ya? Butuh menabung berapa banyak agar bisa beli rumah di tempat yang aman?’ aku mendengus kesal. Semakin banyak aku membaca surat kabar, semakin aku malu. Karena pengetahuan yang kudapat melebihi yang kumiliki saat aku menjadi Fuschia selama sepuluh tahun lamanya. Pada satu titik waktu tertentu, aku memang terlena dengan semua hal yang dimiliki Fuschia yang tidak dimiliki seorang Nawang. Harta, tahta, perlindungan dan pasangan. Aku tidak perlu ngoyo bekerja pagi-siang-malam. Aku juga tidak perlu memikirkan besok makan apa, atau kalau sakit biayanya berapa. Fuschia memiliki segalanya. Sampai aku tidak merasa perlu untuk tahu banyak hal. Aku begitu apatis dengan keadaan di dunia ini.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-30
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Jalan Baru

    “Salam hormat kepada bulan kecil Kerajaan Drachentia, Yang Mulia Putri Mahkota, semoga Dewa Drachen selalu memberkati hari Anda,” sapa pria itu, Fuschia berkedip cepat sebelum kembali memposisikan dirinya dengan anggun. “Semoga Dewa Drachen memberkati harimu juga,” balas Fuschia, lalu memicingkan matanya. “Ah, maaf saya terlambat memperkenalkan diri. Nama saya Elysian Houwret von Bellrose, putra ketiga Marquise Bellrose, saya penjaga perpustakaan ini.” ‘Dia putra Marchioness Bellrose, ha! Anak dari wanita yang meracuni babyku, juga yang membakar lidahku! Sial, kenapa aku tidak tahu kalau putra Marchioness Bellrose itu penjaga perpustakaan di istana? Kalau dia mengatakan ke Mamanya soal keberadaanku di sini, bisa berabe urus

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-30

Bab terbaru

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   The End

    Tuyul tak kunjung ditemukan.Sekeras apapun aku dan Mbayul mencarinya, kami hanya bisa menyimpulkan bahwa Tuyul telah meninggalkan kami. Sulit untuk menerima kenyataan itu, terutama ketika kami tidak mengucapkan selamat tinggal satu sama lain.Mbayul dan peri pengembara lainnya masih bersama kami. Mereka bekerja untuk aku sebagai CCTV kerajaan. Mereka adalah makhluk yang tepat untuk pekerjaan itu karena hanya sedikit orang yang dapat melihat mereka, meskipun banyak penyihir yang muncul sekarang.Kemudian, ketika Pasha berusia tiga tahun, aku mengetahui kisah terakhir Tuyul.“Ibu, masih ingat Paman Tuyul?”Suatu malam, Pasha menanyakan hal itu.Pasha memiliki kemampuan verbal yang sangat baik di usia dini, dia sudah bisa membentuk kalimat kompleks dengan baik, sehingga memudahkan kami untuk berkomunikasi. Dia juga mengingat beberapa hal tentang masa kecilnya, ketika dia berusia satu tahun.Dia bahkan mengingat rumah di tengah hutan yang pernah kami tinggali di Kerajaan Haddad, dan dia

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa (5)

    Belum genap enam bulan Dylan menjabat sebagai raja baru Kerajaan Drachentia dan ia sudah menyandang gelar 'serigala emas Drachentia'. Dalam waktu singkat itu, dia ditakuti oleh kerajaan-kerajaan di sekitar Drachentia. Terutama karena prestasinya dalam membasmi semua monster dan alkemis yang tersisa di Drachentia.Tidak hanya itu, ia juga melumpuhkan perdagangan ilegal yang terjadi di lautan Drachentia. Tanpa ampun. Dan ternyata tindakannya tersebut merembet hingga mengguncang stabilitas ekonomi kerajaan-kerajaan lain di sekitarnya, yang selama ini mengakali Drachentia dalam hal perdagangan di laut.Maka hari ini adalah pertemuan besar dengan diplomasi kerajaan-kerajaan sekutu, yang hadir karena takut Dylan akan memangsa kerajaan mereka. Seperti yang diketahui banyak orang bahwa Drachentia adalah sebuah kerajaan kepulauan, aku rasa mereka takut kerajaan mereka akan menjadi salah satu pulau baru milik Dylan.“Tapi dia tidak sekejam itu. Aku tersenyum bangga pada Dylan yang duduk di samp

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa (4)

    Upacara pernikahan aku yang kedua.Seperti yang diminta Dylan, sebelum upacara penobatan raja, kami mengadakan upacara pernikahan.Tentu saja, banyak yang perlu dipersiapkan untuk pernikahan keluarga kerajaan, tetapi karena kami ingin melakukannya sesegera mungkin, persiapannya cukup sederhana. Lagipula, kami ingin segera dinobatkan sebagai suami dan istri. Jadi kami tidak terlalu memikirkan tentang jamuan makan dan sebagainya.Aku mengenakan gaun pengantin putih yang terlihat sangat indah seperti taburan berlian di atasnya. Saat sinar matahari menyinari ku, gaun aku akan berkilauan.Mengapa bisa ada gaun pengantin yang begitu indah yang siap dalam waktu singkat? Jawabannya adalah karena antusiasme Laura dan Pak Andre, yang telah mempersiapkan gaun tersebut jauh-jauh hari, bahkan saat mereka tidak tahu kapan aku bisa memakainya. Begitu juga dengan tuksedo pernikahan Dylan.“Nyonya-oops, Yang Mulia, Kau terlihat sangat cantik. Kau seperti seorang dewi!”“Bukankah dia lebih mirip seora

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa (3)

    Hari persidangan Putra Mahkota Hayden akhirnya tiba. Langit berwarna abu-abu kusam, dan orang-orang berbondong-bondong ke Pengadilan Tinggi untuk menyaksikan persidangan bersejarah itu dengan suasana hati yang tidak tenang. Pikiran mereka kacau.Dylan dan aku duduk di kursi saksi. Aku bisa merasakan semua mata tertuju pada kami. Aku mendengar bisikan orang-orang di belakang kami yang merupakan tempat duduk para bangsawan.“Aku di sini. Jangan gugup.” Dylan berbisik. Menarik kegugupan yang tidak kusadari telah menggerogoti kesadaranku.Meskipun aku mendengar bahwa Nyonya Luxor dan Laura sedang berusaha membuat banyak berita yang ditulis di koran yang menguntungkan kami, bukan berarti semua orang akan percaya dengan semua itu. Terutama para bangsawan yang mungkin mengincar kekuasaan kerajaan melalui keluarga kerajaan.Terlebih lagi ketika mereka mendengar bahwa raja mereka berikutnya adalah mantan budak dan korban eksperimen alkemis. Tidak lupa bahwa aku juga akan menjadi ratu mereka.“

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa (2)

    Setelah pertempuran hebat itu, aku tidur seperti orang mati selama dua hari. Aku terlalu memaksakan diri, jadi begitulah hasilnya.Sementara itu, Laura dan Nyonya Luxor mengerahkan banyak media berita dalam bentuk surat kabar untuk menuliskan segala sesuatu yang telah terjadi dalam semalam. Mulai dari alasan pemberontakan yang dipimpin oleh Keluarga Luxor dengan bantuan pasukan Keluarga Mountravven hingga kemunculanku yang mengejutkan.Nyonya Luxor dengan cepat mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan berita karena dia memiliki serikat informasi. Jadi dia telah menempatkan beberapa reporter di tempat kejadian untuk mengabadikan segala sesuatu yang terjadi sejak awal pertempuran.Dan sebagai reporter profesional, para reporter mendapatkan banyak gambar yang 'mencengangkan', yang kemudian disisipkan di berita utama koran mereka.Mulai dari gambar Hayden yang memimpin pasukan monster, lalu gambar aku menggunakan sihir air, dan juga gambar naga di langit yang memberkati aku da

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa

    Aku tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Yang kutahu adalah Dylan tiba-tiba memegang pedang Hayden di tangannya, dan dari pedang itu keluarlah sebuah kekuatan super(?) berupa lingkaran raksasa yang mengiris monster-monster itu dengan sekali tebas. Kemudian karena kekuatan itu, energi Dylan seperti tersedot dan membuatnya jatuh lemas ke dalam pelukan ku.Aku sempat panik karena mengira Dylan akan mati, tapi ternyata dia hanya lemas sesaat. Karena setelah itu, kami dan beberapa tentara yang 'sehat' menjelajahi kuil.Tentu saja, pada saat itu aku juga tidak tahu mengapa orang-orang memandang kami dengan takjub saat mereka mengatakan bahwa kami menerima berkat dari naga yang membelai kepala kami dengan kakinya.Aku bahkan tidak tahu apa-apa tentang naga di langit. Tapi aku pikir itu mungkin Lord Drachen.Lagi pula, aku bertemu dengan seseorang yang hampir aku lupakan dalam perjalanan ke kuil.“AKU AKAN MEMBUNUHMU!” Sarah hendak melompat ke arahku dengan sepenuh hati, tapi tubuhnya sudah

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Berakhir Hari Ini (13)

    “Mau ke mana kau, Tuan Bajingan?”Tanpa ragu, Merri melalap tubuh Raymon dengan api biru yang membara.“AAAAAAHHHHH!” Raymon menggeliat kesakitan sambil berteriak histeris, lalu tubuhnya ditendang oleh monster besar itu.Merri menyeringai sambil menatap Raymon yang menggelepar-gelepar seperti ikan yang sekarat.Merri berpikir, 'Lihatlah, betapa mudahnya menghancurkan bajingan itu. Jika saja aku lebih kuat dari dulu, maka Nona dan hidupku tidak akan sekacau ini.“Merri?! Apa yang kau lakukan di sini?” Fuschia mendekati Merri, terlihat bahagia di atas pohon.“Nona! Aku berhasil! Aku membakar bajingan itu!”“Kerja bagus, nak. Tapi jangan memaksakan diri karena kau masih dalam masa pemulihan, Merri.”“Tentu saja! Hahahaha, ini menyenangkan. Bagaimana denganmu, nyonya? Uh? Kepalamu berdarah!” Merri hampir saja melompat dari posisinya untuk mendekati Fuschia yang sedang terbang.Hal itu membuat Fuschia kebingungan. Tapi kemudian Fuschia menenangkan Merri. “Tenanglah. Aku sudah meminum ramua

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Berakhir Hari Ini (12)

    Fuschia menatap pria di depan Nyonya Luxor dengan waspada. “Komandan Hugh?”Ia mengenali pria itu sebagai Komandan Ksatria Drachentia, Hugh Connor dari Keluarga Count Connor.Dylan mengerutkan kening dengan masam lalu berbicara dengan suara pelan, “Seharusnya aku memastikan kau mati di tanganku.”Komandan ksatria Hugh menundukkan kepalanya saat dia menghadapi Fuschia. Dia tidak mengangkat kepalanya saat berbicara.“Aku ... sempat datang ke Aula Crestine. Di sana aku bertemu dengan Nona Laura dan para korban yang selamat. Lalu aku... mengetahui kebenaran darinya. Jadi tolong, izinkan aku untuk menebus dosa kebodohan ku, Yang Mulia.”Fuschia mengenal Hugh Connor sebagai seorang ksatria yang setia kepada kerajaan. Kesetiaannya ditunjukkan dengan pengabdiannya kepada sang pemimpin. Ia dikenal sebagai 'anjing pemburu' mendiang raja yang telah menggigit banyak bangsawan atau pemberontak yang mengancam kekuasaan mendiang raja.Seperti Hayden dan Raymon, dia dilatih oleh mendiang raja dan me

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Berakhir Hari Ini (11)

    “FUSCHIA!”Itu adalah suara Dylan. Dia muncul dari balik para tentara.“Dylan!” Fuschia segera mengangkat kakinya untuk memperpendek jarak di antara keduanya.Mereka berdua saling berlari dengan tangan terbuka lebar.Di tengah-tengah pertempuran antara monster dan manusia yang sepertinya tidak akan pernah berakhir, Dylan dan Fuschia saling berpelukan erat.Pusaran pikiran dan detak jantung mereka yang tidak menentu terobati oleh aroma yang mereka hirup satu sama lain. Pelukan erat yang mereka bagi saat itu seakan menyampaikan semua kelelahan dalam hati dan pikiran mereka.Kemudian, bersama dengan ciuman singkat yang mereka bagikan satu sama lain, masing-masing dari mereka membunuh monster yang menyerang. Fuschia memisahkan kepala monster yang menyerang Dylan dengan gergaji esnya, sementara Dylan merobek leher monster yang menyerang Fuschia dengan pedangnya.Belum pernah ada momen romantis dan horor yang terjadi dalam satu frame. Begitu banyak tentara yang mengira demikian dan secara t

DMCA.com Protection Status