Share

Dilema Fuschia

Penulis: tuanputri
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-30 18:12:31

‘Ini! Kenapa harga rumah pada mahal-mahal?! Apa karena di ibukota ya? Butuh menabung berapa banyak agar bisa beli rumah di tempat yang aman?’ aku mendengus kesal.

            Semakin banyak aku membaca surat kabar, semakin aku malu. Karena pengetahuan yang kudapat melebihi yang kumiliki saat aku menjadi Fuschia selama sepuluh tahun lamanya. Pada satu titik waktu tertentu, aku memang terlena dengan semua hal yang dimiliki Fuschia yang tidak  dimiliki seorang Nawang.

            Harta, tahta, perlindungan dan pasangan. Aku tidak perlu ngoyo bekerja pagi-siang-malam. Aku juga tidak perlu memikirkan besok makan apa, atau kalau sakit biayanya berapa.

            Fuschia memiliki segalanya. Sampai aku tidak merasa perlu untuk tahu banyak hal. Aku begitu apatis dengan keadaan di dunia ini.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Jalan Baru

    “Salam hormat kepada bulan kecil Kerajaan Drachentia, Yang Mulia Putri Mahkota, semoga Dewa Drachen selalu memberkati hari Anda,” sapa pria itu, Fuschia berkedip cepat sebelum kembali memposisikan dirinya dengan anggun. “Semoga Dewa Drachen memberkati harimu juga,” balas Fuschia, lalu memicingkan matanya. “Ah, maaf saya terlambat memperkenalkan diri. Nama saya Elysian Houwret von Bellrose, putra ketiga Marquise Bellrose, saya penjaga perpustakaan ini.” ‘Dia putra Marchioness Bellrose, ha! Anak dari wanita yang meracuni babyku, juga yang membakar lidahku! Sial, kenapa aku tidak tahu kalau putra Marchioness Bellrose itu penjaga perpustakaan di istana? Kalau dia mengatakan ke Mamanya soal keberadaanku di sini, bisa berabe urus

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-30
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Sebelum Tersesat

    “Kenapa baru bilang?!” pekik Fuschia. ‘Kalau tahu ada orang semacam Wikipedia gini, untuk apa capek-capek baca buku? Mending langsung tanya-tanya langsung seperti di gugel!’“Ah, maaf Yang Mulia, karena tadi Anda tampak begitu fokus, jadi saya tidak ingin mengganggu,”“Haa.. baiklah.” Fuschia menarik nafas dalam-dalam. “Sekarang aku ingin kau berbagi pendapatmu terkait situasi yang akan aku ceritakan. Jadi, aku sedang membaca novel dengan latar belakang kehidupan di Kerajaan Dracenthia saat ini. Dalam novel itu, diceritakan seorang istri melahirkan anak bukan dari suaminya. Padahal ia yakin kalau ia selalu berbagi ranjang dengan suaminya. Wajahnya jelas-jelas wajah suaminya. Lalu setelah si istri di usir dari pemukiman warga karena dianggap menyalahi norma, si suami mengungkapkan kalau si istri tidur dengan pria lain karena jebakannya. Lalu ia membunuh si istri. Kemudian si istri kembali ke masa lalu unt

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-30
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Hari Debut Villainess

    Seseorang pernah mengunjungiku di penjara bawah tanah di hari ketika aku diputuskan untuk dihukum mati. Aku tidak melihat sosoknya karena aku terlalu fokus mengasihani diriku. Tapi aku cukup ingat ucapannya,-Bebanmu terasa sangat berat karena kau begitu lemah. Jadilah orang yang kuat, maka bebanmu akan terasa ringan. Meskipun ucapanku kini tak ada gunanya lagi untukmu, aku berharap kau bisa pergi sebagai orang yang kuat.’- katanya.‘Kira-kira, dia siapa? Aku tidak punya teman yang sudi mengunjungiku di penjara bawah tanah yang kumuh. Hmm..’Di kehidupan kali ini, akan menyenangkan jika aku bisa berteman dengan orang seperti itu.Aku kembali dari lamunan. Seperti kehidupan seorang putri di dongeng-dongeng. Para pelayan gercep melayaniku tepat setelah aku terbangun. Membasuh mukaku, memilihkan gaun untuk hari ini, membawakan makanan, menyisir rambut dan lain sebagainya. Kemewahan ini yang dulu membuatku terlena. Namun kali ini berbeda. Ak

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-30
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Hari Debut Villainess (2)

    Setelah memberhentikan pelayan kamarnya secara sepihak, Fuschia hanya berada di dalam kamarnya seharian. Dengan alasan karena tidak ada pelayan yang melayani kebutuhannya seperti berganti pakaian, menyiapkan dandanannya dan lain sebagainya. Karena alasan itu ia melewatkan undangan perjamuan teh dari keluarga Nona Bellrose. Tentu saja Nona Bellrose naik pitam karena dirinya telah dipermalukan.Bahkan Fuschia tidak mengirimkan hadiah permintaan maaf ke kediaman Bellrose atas ketidakhadirannya. Hal itu membuat bangsawan lain yang hadir mempertanyakan hubungan kedua nona bangsawan tersebut.“Begitu Yang Mulia, bukankah lebih baik jika Anda mengirimkan hadiah kepada Nona Jasmine Bellrose?”“Hmm.. kira-kira hadiah seperti apa yang pantas untuknya sebagai permintaan maaf?” tanya Fuschia, matanya masih fokus pada buku yang tengah dibacanya saat ini.Jarinya mengetuk meja berirama.“Bagaimana dengan anting rubi merah jambu yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-01
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Penantian

    “Saya dengar Anda memecat semua pelayan kamar kemarin, apakah Anda telah menemukan pengganti?” tanya Sophie.“Haa, kau bicara apa, Nona Sophie? Tentu saja beliau sudah menemukan pengganti, kalau belum, bagaimana bisa beliau tampil memukau seperti ini pagi ini?” sahut Laura, menghujani pujian untuk Fuschia. Sophie tampak kesal. “Ah, sayang sekali. Aku belum menemukan pelayan pengganti. Ini semua berkat Merri.” timpal Fuschia, membuat ke dua nona itu terkejut.‘Jelaslah cantik. Ini dandanan dari abad 20, mana ngerti kalian? Hmp,’Tidak hanya pilihan gaunnya yang indah, tapi tatanan rambut serta polesan make-up tampak lebih menunjang kecantikan alami Fuschia. Berbeda dengan dandanan Fuschia sebelumnya yang lebih fokus dengan kemewahan. Bahkan hari ini hanya sedikit perhiasan menggantung di tubuhnya. Tapi entah kenapa, kesederhanaan itu terlihat mewah untuk seorang Fuschia.Tidak heran jika Sophie

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-01
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Pecundang Ulung

    Fuschia mengerjap-erjapkan matanya. “Elysian? Kau kah barusan yang menahan tubuhku?”“Benar, Yang Mulia. Apa Anda baik-baik saja?” Elysian tampak bersedih.‘Mustahil. Yang barusan tadi itu apa? Aku benar-benar melihat rambut pirang di depan mataku tepat!’ Fuschia mengamati rambut Elysian lebih seksama, tapi warnanya tetap cokelat tua, ciri khas keluarga Bellrose. ‘Haa… apa karena saking syoknya, sampai aku berhalusinasi? Ckckck.’“Apa yang baru saja Anda lakukan, Tuan Bellrose?” suara Albertus terdengar seperti sebuah peringatan, yang mana membuat Elysian melepaskan pegangannya dari lengan Fuschia.“Diamlah Albertus. Tuan ini telah membantuku. Dia lebih baik ketimbang pelayan di sini yang sibuk mengurus dirinya masing-masing. Kau pun sama saja.” balas ketus Fuschia, lalu memperbaiki posturnya.“Terimakasih Tuan Bellrose, silahkan kembali ke posisimu.” p

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-01
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Tidak Ada Lagi 'Kita'

    ‘Uwek. Cuih! Gara-gara wajah tampannya, tatapan matanya yang hangat, tuturnya yang lembut, juga perhatiannya, aku kesemsem sama si brengsek ini. Ha, amat disayangkan wajah tampan itu harus dimiliki manusia yang hatinya busuk.’ Fuschia mengangkat kepalanya. Ia berusaha mati-matian untuk merekahkan senyum termanisnya, walaupun tetap terlihat canggung.Fuschia tidak jago ekting.“Kenapa, Fuschiaku? Apa kau sakit? Kenapa wajahmu begitu pucat?” Hayden menjulurkan tangannya untuk menyentuh pipi Fuschia - yang dengan spontan kembali membungkuk.“Maafkan Saya, Yang Mulia. Tidak seharusnya saya menunjukkan wajah pucat seperti ini di hadapan Anda. Hanya saja, akhir-akhir ini saya kurang enak badan.”Hayden mengernyit. “Bagaimana kau bisa membiarkan hal ini terjadi, Albertus? Apa penjelasanmu?”Selagi Hayden menghardik Albertus dengan menjejalinya dengan bermacam-macam pertanyaan, Fuschia mengambil kembali

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-01
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Pengecut Yang Hidup

    Kenapa aku berpikir kalau dengan melarikan diri dari tempat ini saja cukup untuk memberi kehidupan yang layak untuk anakku nanti? Bukannya lebih baik kalau dia tidak dilahirkan? Karena tidak ada jaminan juga kami bisa hidup damai tanpa dikejar oleh Hayden dan pasukannya, serta dari bahaya manusia lainnya yang berniat menyakiti kami.Sejujurnya, aku tidak yakin.Bukankah kematian adalah jawaban yang paling bijaksana?‘Wah, kenapa tiba-tiba aku jalan sampai ke Danau Hijau lagi? Tsk, apa alam bawah sadarku menyuruhku untuk menenggelamkan diri lagi ke danau itu?’Air di Danau Hijau masihlah sama hangatnya. Ketika permukaan air sudah sampai di lututku, aku menoleh ke belakang karena heran pada para pengawal atau Merri yang tidak melarangku. Tapi aku tidak mendapati seorangpun di sana, padahal aku ingat mereka tadi membuntutiku. Kapan kami berpisah?‘Apa ini pertanda kalau aku bebas mati sekarang?’ Aku berjalan lebih jauh me

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02

Bab terbaru

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   The End

    Tuyul tak kunjung ditemukan.Sekeras apapun aku dan Mbayul mencarinya, kami hanya bisa menyimpulkan bahwa Tuyul telah meninggalkan kami. Sulit untuk menerima kenyataan itu, terutama ketika kami tidak mengucapkan selamat tinggal satu sama lain.Mbayul dan peri pengembara lainnya masih bersama kami. Mereka bekerja untuk aku sebagai CCTV kerajaan. Mereka adalah makhluk yang tepat untuk pekerjaan itu karena hanya sedikit orang yang dapat melihat mereka, meskipun banyak penyihir yang muncul sekarang.Kemudian, ketika Pasha berusia tiga tahun, aku mengetahui kisah terakhir Tuyul.“Ibu, masih ingat Paman Tuyul?”Suatu malam, Pasha menanyakan hal itu.Pasha memiliki kemampuan verbal yang sangat baik di usia dini, dia sudah bisa membentuk kalimat kompleks dengan baik, sehingga memudahkan kami untuk berkomunikasi. Dia juga mengingat beberapa hal tentang masa kecilnya, ketika dia berusia satu tahun.Dia bahkan mengingat rumah di tengah hutan yang pernah kami tinggali di Kerajaan Haddad, dan dia

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa (5)

    Belum genap enam bulan Dylan menjabat sebagai raja baru Kerajaan Drachentia dan ia sudah menyandang gelar 'serigala emas Drachentia'. Dalam waktu singkat itu, dia ditakuti oleh kerajaan-kerajaan di sekitar Drachentia. Terutama karena prestasinya dalam membasmi semua monster dan alkemis yang tersisa di Drachentia.Tidak hanya itu, ia juga melumpuhkan perdagangan ilegal yang terjadi di lautan Drachentia. Tanpa ampun. Dan ternyata tindakannya tersebut merembet hingga mengguncang stabilitas ekonomi kerajaan-kerajaan lain di sekitarnya, yang selama ini mengakali Drachentia dalam hal perdagangan di laut.Maka hari ini adalah pertemuan besar dengan diplomasi kerajaan-kerajaan sekutu, yang hadir karena takut Dylan akan memangsa kerajaan mereka. Seperti yang diketahui banyak orang bahwa Drachentia adalah sebuah kerajaan kepulauan, aku rasa mereka takut kerajaan mereka akan menjadi salah satu pulau baru milik Dylan.“Tapi dia tidak sekejam itu. Aku tersenyum bangga pada Dylan yang duduk di samp

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa (4)

    Upacara pernikahan aku yang kedua.Seperti yang diminta Dylan, sebelum upacara penobatan raja, kami mengadakan upacara pernikahan.Tentu saja, banyak yang perlu dipersiapkan untuk pernikahan keluarga kerajaan, tetapi karena kami ingin melakukannya sesegera mungkin, persiapannya cukup sederhana. Lagipula, kami ingin segera dinobatkan sebagai suami dan istri. Jadi kami tidak terlalu memikirkan tentang jamuan makan dan sebagainya.Aku mengenakan gaun pengantin putih yang terlihat sangat indah seperti taburan berlian di atasnya. Saat sinar matahari menyinari ku, gaun aku akan berkilauan.Mengapa bisa ada gaun pengantin yang begitu indah yang siap dalam waktu singkat? Jawabannya adalah karena antusiasme Laura dan Pak Andre, yang telah mempersiapkan gaun tersebut jauh-jauh hari, bahkan saat mereka tidak tahu kapan aku bisa memakainya. Begitu juga dengan tuksedo pernikahan Dylan.“Nyonya-oops, Yang Mulia, Kau terlihat sangat cantik. Kau seperti seorang dewi!”“Bukankah dia lebih mirip seora

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa (3)

    Hari persidangan Putra Mahkota Hayden akhirnya tiba. Langit berwarna abu-abu kusam, dan orang-orang berbondong-bondong ke Pengadilan Tinggi untuk menyaksikan persidangan bersejarah itu dengan suasana hati yang tidak tenang. Pikiran mereka kacau.Dylan dan aku duduk di kursi saksi. Aku bisa merasakan semua mata tertuju pada kami. Aku mendengar bisikan orang-orang di belakang kami yang merupakan tempat duduk para bangsawan.“Aku di sini. Jangan gugup.” Dylan berbisik. Menarik kegugupan yang tidak kusadari telah menggerogoti kesadaranku.Meskipun aku mendengar bahwa Nyonya Luxor dan Laura sedang berusaha membuat banyak berita yang ditulis di koran yang menguntungkan kami, bukan berarti semua orang akan percaya dengan semua itu. Terutama para bangsawan yang mungkin mengincar kekuasaan kerajaan melalui keluarga kerajaan.Terlebih lagi ketika mereka mendengar bahwa raja mereka berikutnya adalah mantan budak dan korban eksperimen alkemis. Tidak lupa bahwa aku juga akan menjadi ratu mereka.“

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa (2)

    Setelah pertempuran hebat itu, aku tidur seperti orang mati selama dua hari. Aku terlalu memaksakan diri, jadi begitulah hasilnya.Sementara itu, Laura dan Nyonya Luxor mengerahkan banyak media berita dalam bentuk surat kabar untuk menuliskan segala sesuatu yang telah terjadi dalam semalam. Mulai dari alasan pemberontakan yang dipimpin oleh Keluarga Luxor dengan bantuan pasukan Keluarga Mountravven hingga kemunculanku yang mengejutkan.Nyonya Luxor dengan cepat mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan berita karena dia memiliki serikat informasi. Jadi dia telah menempatkan beberapa reporter di tempat kejadian untuk mengabadikan segala sesuatu yang terjadi sejak awal pertempuran.Dan sebagai reporter profesional, para reporter mendapatkan banyak gambar yang 'mencengangkan', yang kemudian disisipkan di berita utama koran mereka.Mulai dari gambar Hayden yang memimpin pasukan monster, lalu gambar aku menggunakan sihir air, dan juga gambar naga di langit yang memberkati aku da

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa

    Aku tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Yang kutahu adalah Dylan tiba-tiba memegang pedang Hayden di tangannya, dan dari pedang itu keluarlah sebuah kekuatan super(?) berupa lingkaran raksasa yang mengiris monster-monster itu dengan sekali tebas. Kemudian karena kekuatan itu, energi Dylan seperti tersedot dan membuatnya jatuh lemas ke dalam pelukan ku.Aku sempat panik karena mengira Dylan akan mati, tapi ternyata dia hanya lemas sesaat. Karena setelah itu, kami dan beberapa tentara yang 'sehat' menjelajahi kuil.Tentu saja, pada saat itu aku juga tidak tahu mengapa orang-orang memandang kami dengan takjub saat mereka mengatakan bahwa kami menerima berkat dari naga yang membelai kepala kami dengan kakinya.Aku bahkan tidak tahu apa-apa tentang naga di langit. Tapi aku pikir itu mungkin Lord Drachen.Lagi pula, aku bertemu dengan seseorang yang hampir aku lupakan dalam perjalanan ke kuil.“AKU AKAN MEMBUNUHMU!” Sarah hendak melompat ke arahku dengan sepenuh hati, tapi tubuhnya sudah

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Berakhir Hari Ini (13)

    “Mau ke mana kau, Tuan Bajingan?”Tanpa ragu, Merri melalap tubuh Raymon dengan api biru yang membara.“AAAAAAHHHHH!” Raymon menggeliat kesakitan sambil berteriak histeris, lalu tubuhnya ditendang oleh monster besar itu.Merri menyeringai sambil menatap Raymon yang menggelepar-gelepar seperti ikan yang sekarat.Merri berpikir, 'Lihatlah, betapa mudahnya menghancurkan bajingan itu. Jika saja aku lebih kuat dari dulu, maka Nona dan hidupku tidak akan sekacau ini.“Merri?! Apa yang kau lakukan di sini?” Fuschia mendekati Merri, terlihat bahagia di atas pohon.“Nona! Aku berhasil! Aku membakar bajingan itu!”“Kerja bagus, nak. Tapi jangan memaksakan diri karena kau masih dalam masa pemulihan, Merri.”“Tentu saja! Hahahaha, ini menyenangkan. Bagaimana denganmu, nyonya? Uh? Kepalamu berdarah!” Merri hampir saja melompat dari posisinya untuk mendekati Fuschia yang sedang terbang.Hal itu membuat Fuschia kebingungan. Tapi kemudian Fuschia menenangkan Merri. “Tenanglah. Aku sudah meminum ramua

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Berakhir Hari Ini (12)

    Fuschia menatap pria di depan Nyonya Luxor dengan waspada. “Komandan Hugh?”Ia mengenali pria itu sebagai Komandan Ksatria Drachentia, Hugh Connor dari Keluarga Count Connor.Dylan mengerutkan kening dengan masam lalu berbicara dengan suara pelan, “Seharusnya aku memastikan kau mati di tanganku.”Komandan ksatria Hugh menundukkan kepalanya saat dia menghadapi Fuschia. Dia tidak mengangkat kepalanya saat berbicara.“Aku ... sempat datang ke Aula Crestine. Di sana aku bertemu dengan Nona Laura dan para korban yang selamat. Lalu aku... mengetahui kebenaran darinya. Jadi tolong, izinkan aku untuk menebus dosa kebodohan ku, Yang Mulia.”Fuschia mengenal Hugh Connor sebagai seorang ksatria yang setia kepada kerajaan. Kesetiaannya ditunjukkan dengan pengabdiannya kepada sang pemimpin. Ia dikenal sebagai 'anjing pemburu' mendiang raja yang telah menggigit banyak bangsawan atau pemberontak yang mengancam kekuasaan mendiang raja.Seperti Hayden dan Raymon, dia dilatih oleh mendiang raja dan me

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Berakhir Hari Ini (11)

    “FUSCHIA!”Itu adalah suara Dylan. Dia muncul dari balik para tentara.“Dylan!” Fuschia segera mengangkat kakinya untuk memperpendek jarak di antara keduanya.Mereka berdua saling berlari dengan tangan terbuka lebar.Di tengah-tengah pertempuran antara monster dan manusia yang sepertinya tidak akan pernah berakhir, Dylan dan Fuschia saling berpelukan erat.Pusaran pikiran dan detak jantung mereka yang tidak menentu terobati oleh aroma yang mereka hirup satu sama lain. Pelukan erat yang mereka bagi saat itu seakan menyampaikan semua kelelahan dalam hati dan pikiran mereka.Kemudian, bersama dengan ciuman singkat yang mereka bagikan satu sama lain, masing-masing dari mereka membunuh monster yang menyerang. Fuschia memisahkan kepala monster yang menyerang Dylan dengan gergaji esnya, sementara Dylan merobek leher monster yang menyerang Fuschia dengan pedangnya.Belum pernah ada momen romantis dan horor yang terjadi dalam satu frame. Begitu banyak tentara yang mengira demikian dan secara t

DMCA.com Protection Status