Share

Bab 118. Tangis Pilu Violetta

Helios kembali ke mansion. Masuk ke rumah besar, semua terasa berbeda. Biasanya rasa nyaman berada di rumah yang memenuhi hati Helios. Tetapi dengan semua yang terjadi, rasa asing, seperti saat awal dia datang yang datang mendarat di hatinya.

Dengan lesu, Helios naik ke kamarnya. Di tangga dia bertemu dengan pelayan yang sedang membersihkan rumah. Pelayan itu menanyakan kabar Herman. Ada raut kesedihan juga di wajah si pelayan.

"Semoga Tuan Besar kembali sehat dan cepat pulang," kata pelayan itu setelah mendengar kabar dari Helios.

"Ya, Bu. Semoga saja." Helios menjawab sambil melanjutkan langkah menuju kamarnya.

Masuk ruang besar itu, Helios makin resah. Ada rasa kehilangan yang besar tiba-tiba menyusup. Kamar itu, tempat pertama yang dia lihat saat berada di rumah besar itu, sebagai korban penculikan. Kamar itu juga saksi segala rasa dan pergumulan hati Helios menjalani hari-hari sebagai Tuan Muda.

Helios mengangkat kaki dan berjalan menuju balkon. Dia kangen ternyata berada di sana
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status