Home / Urban / Sang Pewaris Terkaya / Bab 5 - Dia Hanya Sebutir Debu!

Share

Bab 5 - Dia Hanya Sebutir Debu!

Author: Banin SN
last update Last Updated: 2023-09-05 09:20:10

Ketika Henry tiba di depan meja kasir, dengan antusias dia berkata kepada penjaga kasir, "Permisi, Nona. Aku ingin membayar tagihan medis istriku.”

Tak seperti beberapa waktu sebelumnya, kali itu Henry menyambangi petugas kasir sembari tersenyum ramah. Bukankah segala macam persoalan yang berhubungan dengan uang sudah tidak lagi menjadi masalah bagi seorang pewaris tunggal keluarga The Great James? Henry nyaris tak bisa menyembunyikan senyum gembiranya.

“Nona?” Henry menyapa petugas kasir untuk ke dua kalinya setelah sapaannya yang pertama tak mendapat respon. Mungkin si kasir terlalu berkonsentrasi pada pekerjaannya sehingga tak menyadari kedatangan orang lain, begitu pikir Henry.

Saat itu, si kasir akhirnya menoleh demi memastikan apakah yang sedang memanggilnya adalah pria yang beberapa waktu lalu mengemis keringanan pembayaran. Setelah tahu bahwa pria yang datang memanglah Henry, kasir hanya melihat Henry dengan wajah yang tak ramah.

Dia bahkan dengan sengaja memanggil pria yang saat itu kebetulan berdiri di belakang Henry untuk maju ke depan.

“Tuan yang di sana, apa yang bisa saya bantu?” tanya si petugas kasir tanpa merespon sedikit pun atas kehadiran Henry yang berdiri tepat di hadapannya.

Henry mengerutkan kening saat menyadari kehadirannya tidak dianggap sama sekali oleh si kasir. "Hei, Nona... Aku yang mengantre lebih dulu di sini, bagaimana bisa pria ini yang kau layani lebih dulu?"

Si kasir melihat Henry dengan pandangan kesal. "Tentu saja aku melayani dia lebih dulu karena pelanggan itu pasti punya uang untuk membayar. Sementara anda hanya orang miskin yang ingin meminta keringanan biaya. Anda seharusnya tahu diri dan bersedia dengan lapang dada jika aku melayani pelanggan lain lebih dulu!"

"Bagaimana bisa begitu? Saat ini aku sudah memiliki uang dan aku sedang ingin membayar tagihan istriku," sergah Henry sedikit tak terima.

Kasir perempuan itu mendelik. "Tuan, jangan buang-buang waktuku! Cepat pergi dari sini karena aku sama sekali tidak percaya sepatah kata pun yang Anda katakan! Bahkan jika Anda punya uang, bukankah  bisa jadi Anda baru kembali dari merampok atau mencuri? Tunggu sampai aku memanggil polisi ke sini!" ancam kasir dengan wajah marah.

Lagi pula, dia ingat beberapa waktu lalu Henry memohon-mohon untuk diberi keringanan biaya. Jika kali ini Henry mengatakan ia memiliki uang, petugas itu yakin, mungkin uang yang dimaksud Henry tak akan lebih dari 10% biaya tagihan.

"Hei, jangan bicara sembarangan! Bagaimana bisa kau menuduhku mencuri hanya karena aku ingin membayar tagihan medis istriku?!"

Si petugas kasir melirik Henry sesaat lalu mencibir, “Ha ha, sebenarnya aku hanya bercanda soal itu, tapi melihat anda tersinggung seperti itu, sepertinya anda memang benar-benar telah mencuri,” sergah si petugas kasir tanpa pikir panjang, sejatinya ia memang merasa tak senang dengan pelanggan seperti Henry, orang-orang miskin selalu memperrumit pekerjaannya.

“Nona, katakan padaku, orang waras mana yang tak marah jika dituduh mencuri?” tanya Henry yang mulai merasa kesal.

"Ah, sial! Kalian orang-orang miskin apakah selalu meropatkan seperti ini?! Aku tahu kau sedang ingin merengek keringanan biaya lagi! Lain kali, jika keluargamu sakit, pergi saja ke dinas sosial!"

Henry merasa bahwa perdebatan mereka akan sia-sia. Kasir tersebut sama sekali tidak ingin melayaninya dan juga tak akan mempercayai ucapannya, jadi dia berencana untuk melaporkan hal ini kepada atasan kasir tersebut.

Pada saat yang sama, seorang pria datang terburu-buru setelah mendengar keributan di kasir. Dilihat dari seragamnya, Henry yakin bahwa pria itu adalah atasan dari kasir perempuan di depannya.

"Apa yang terjadi di sini? Mengapa ribut sekali?" tanya pria tersebut penasaran.

"Maafkan saya, Pak. Saya hanya ingin membayar tagihan saya, tapi dia mempersulit prosesnya," jawab Henry secara singkat.

Pria itu mengerutkan kening. "Apakah yang dia katakan benar?"

"Tidak, Pak. Tuan ini hanya meminta keringanan biaya rumah sakit dan dia tidak punya uang! Dia hanya membuang-buang waktu saya," kilah si wanita penjaga kasir.

"Benarkah begitu, Pak? Anda ingin meminta keringanan biaya?"

Pada saat itu, demi memperingkas perdebatan, Henry segera mengeluarkan kartu hitamnya dan kemudian menyerahkannya kepada pria tersebut.

“Saya ingin membayar dengan ini. Beberapa waktu lalu, saya hanya meminta waktu, bukan karena saya tidak mau membayar, tapi wanita ini malah menganggap saya penipu!” tutur Henry kesal.

Melihat kartu hitam yang diserahkan oleh Henry, pria tersebut terkejut dan mulai berkeringat dingin. Hanya ada sedikit orang yang bisa memiliki Kartu Hitam seperti itu. Segera, pria itu memberikan tatapan tajam kepada penjaga kasir.

"S… Saya… tidak tahu kalau..." si kasir tak bisa menyelesaikan kalimatnya karena bahunya telah ditarik ke samping oleh atasannya.

"Pak, sekarang, saya akan melayani Anda," ucap pria yang merupakan atasan dari si kasir tersebut. Dengan tangan yang terlihat gemetar, pria itu menggesekkan kartu hitam Henry.

Ada sedikit kekhawatiran di hati Henry namun ia tetap optimis jika kartu itu pasti bisa digunakan dan memang berisi ratusan juta dollar. Detik-detik menunggu pembayaran adalah detik yang krusial bagi Henry.

!!

Pembayaran Berhasil!

Atasan penjaga kasir menelan ludah berkali-kali setelah memproses pembayaran Henry James. Segera setelah ia menyelesaikan proses pembayaran, pria tersebut membungkuk dalam kepada Henry. "Tolong, maafkan kelancangan staf kami, Tuan Muda."

Kegembiraan membuncah di dada Henry. Dia benar-benar telah resmi menjadi Tuan Muda sejak malam itu!

Setelah Henry mengangguk kecil, atasan si kasir tersebut berbalik untuk menatap kasir perempuan dengan tatapan marah. “Segera minta maaf kepada pelanggan terhormat kita! Satu lagi, aku bersumpah akan mengurus pemecatanmu jika dia tidak memaafkanmu!”

Wajah si kasir wanita itu segera memucat. Dia benar-benar tak menyangka jika laki-laki yang beberapa waktu lali ia hina ternyata justru mendapat penghormatan besar dari atasannya. Andai dia tahu tentang latar belakang Henry James, sudah pasti dia akan berlaku baik bahkan menjilatnya jika perlu.

Sayangnya, nasi telah menjadi bubur. Tak ada lagi yang bisa ia lakukan selain menyesali perbuatan buruknya. Perempuan itu segera berdiri dan membungkuk di depan Henry.

"Maafkan kelancangan saya, Tuan, saya sungguh menyesali kelancangan saya," ucap si penjaga kasir tersebut sementara tubuhnya mulai gemetar.

"Tolong jangan diperpanjang masalah ini, Pak. Saya tak akan mengulangi kesalahan saya di lain waktu, tolong maafkan saya," pinta penjaga kasir itu lagi.

Henry mengambil napas dalam-dalam dan melepaskannya perlahan, dengan menatap atasan si kasir, Henry berucap, “Baiklah, aku akan maafkan wanita ini. Tapi, aku ingin dia mendapatkan pelajaran berharga atas tindakan lancangnya.”

Si atasan kasir segera menjawab, “Tentu, saya akan memberikannya skorsing selama enam bulan! Itu pantas untuk apa yang sudah dia lakukan! Oh, berani-beraninya dia menuduh pelanggan sebagai penipu. Itu sangat tidak pantas!”

Kasir itu menjerit dalam hati. Skorsing selama enam bulan adalah hukuman yang sangat berat. Dalam waktu enam bulan ke depan dia tak akan mendapat gaji dari perusahaan.

Melihat wajah Henry yang masih dingin, si atasan kasir merasa bergidik ngeri, tanpa pikir panjang, dia berseru. “Oh, saya juga akan memintanya membayar sejumlah denda lalu menyalurkan denda itu sebagai sumbangan jika di lain waktu ada pasien keluarga miskin yang berobat. Bagaimana menurut anda, Tuan Muda?”

Seketika, Henry tersenyum puas. Meski hukuman tersebut terkesan berat bagi si kasir, setidaknya itu adalah hukuman yang sesuai karena memang, selama masa jabatannya sebagai kasir, perempuan itu telah mempermalukan pelanggan miskin berkali-kali. Akan sangat memuaskan jika dia diwajibkan membayar denda dan denda itu dialihkan untuk pasien miskin di kemudian hari.

“Ide bagus!” Henry mengangguk dengan puas.

Si penjaga kasir menjerit lagi namun atasannya justru menghela napas lega. "Apakah ada hal lain yang bisa saya bantu, Tuan Muda?" tanya pria tersebut.

Henry berpikir sejenak kemudian dia mengingat sesuatu, dia mengangguk dan berkata. "Aku ingin istriku dipindahkan ke ruangan VIP dan mendapatkan fasilitas terbaik.”

Atasan si kasir membungkuk dengan hormat, kemudian menghubungi petugas yang sedang merawat Lily dan meminta agar Lily segera dipindahkan ke ruangan VIP. Setelah memastikan bahwa Lily sudah dipindahkan, dia segera menggesekkan kartu hitam Henry.

Transaksi berhasil!

Dengan tangan gemetar, pria tersebut mengembalikan kartu hitam Henry. “Tuan Muda, istri Anda sudah berhasil dipindahkan ke ruangan VIP. Saya akan membawa Anda ke sana. Silakan ikuti saya, Tuan Muda.”

Henry menerima Kartu Hitam dengan berdebar.

'Aku berhasil membayar ribuan dolar biaya medis Lily dan sekaligus berhasil membayar puluhan ribu dolar biaya ruangan VIP?'

Henry James merasa kebahagiaan besar meledak di kepalanya. Henry mengingat segala yang dikatakan Oliver Wood. Dia adalah pewaris tunggal yang memiliki kekayaan yang tak bisa dibayangkan oleh siapa pun.

Jadi, bukankah Albert Brown sekarang hanya sebutir debu di mata Henry James?

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Jeff Jeff
cerita tak logik akal
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 6 - Dering Telepon

    Henry mengikuti staf rumah sakit yang sedang mengantarnya ke kamar VIP tempat Lily berada. Sebelumnya, Henry telah meminta kamar yang terbaik yang dimiliki rumah sakit tersebut, dengan fasilitas yang jauh lebih lengkap tentunya.Setelah dua tahun mengajak Lily hidup dalam kesulitan, kali ini dan seterusnya, Henry berjanji akan memberikan yang terbaik untuk istrinya yang setia."Tuan Muda, ini adalah kamar baru untuk istri Anda. Kami telah menyiapkan fasilitas terbaik dan obat-obatan terbaik yang kami punya. Setiap pagi dokter akan datang untuk memeriksa kondisi istri Anda. Jika Anda membutuhkan sesuatu, silakan tekan bel di sini maka perawat akan datang ke sini dengan segera," ucap pria itu menjelaskan sekilas tentang ruangan VIP terbaru yang ditempati Lily.Henry mengangguk. "Terima kasih banyak atas bantuanmu.""Kami merasa bersyukur karena Anda bersedia memaafkan kesalahan kasir kami sebelumnya. Kami juga merasa terhormat karena anda berkenan mempercayakan kesembuhan istri anda di

    Last Updated : 2023-09-05
  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 7 - Tuntutan Catherine Wilson

    Dengan sedikit malas Henry menjawab pertanyaan istrinya, "Ibumu.” Henry tersenyum masam lalu mencibir ke arah ponsel itu, “pasti dia ingin membicarakan pernikahanmu dengan si tua Albert itu.”Dengan enggan, Henry mengambil ponsel tersebut lalu mengulurkannya pada Lily. Melihat wajah masam suaminya, Lily memberi senyum tipis lalu bertanya, "Apa kau ingin aku mengaktifkan pengeras suara?" tanya Lily.Henry mengangkat bahu tetapi kemudian mengangguk. Lily mengangguk, menarik napas dalam lalu mengangkat telepon ibunya sembari mengaktifkan tombol pengeras suara."Lily, di mana kau sekarang? Bagaimana kondisimu? Pasti kau pura-pura sakit, kan? Biar kutebak, kau berada di dalam Flat kumuhmu itu, kan?" tanya Catherine segera sesaat setelah Lily mengangkat telepon."Ibu, aku sekarang sedang berada di rumah sakit. Lagipula, untuk apa ibu meneleponku?" tanya Lily."Apa katamu?? Aku ini ibumu, memangnya, apa ada aturan yang tak membolehkan seorang ibu menelepon putri mereka?" tanya Catherine terd

    Last Updated : 2023-09-05
  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 8 - Sumpah Seorang Pria

    “Berikan teleponnya padaku,” pinta Henry dengan suara pelan. Lily mengangguk dan mengulurkan ponselnya kepada sang suami. Begitu Henry menerima ponsel istrinya, ia segera menyapa sang ibu mertua.“Ibu, aku dan Lily tidak akan pernah bercerai. Jika ibu menginginkan harta Albert Brown, bercerailah dari ayah lalu menikah dengan Albert.”Catherine mengerucutkan bibirnya. "Menantu kurang ajar kau ini! Kau benar-benar…”“Karena aku memiliki mertua yang kurang ajar, wajar jika sikapku seperti ini,” sergah Henry memotong ocehan Catherine. Tentu saja, Catherine menjadi semakin menggila diperlakukan demikian oleh memantunya yang dia anggap tak berguna."Sial! Ingat, aku bersumpah aku akan membuatmu bercerai dari Lily dalam waktu dekat!" tantang Catherine sebagai ungkapan kekesalannya terhadap sang menantu. “Kau tahu sifatku bukan? Ha ha, jika memang Lily tak mau menandatangani surat gugatan perceraian, oh, aku bisa melakukannya dengan caraku sendiri!”Sebelum Henry merespon, sambungan telepon d

    Last Updated : 2023-09-05
  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 9 - Pergi ke Emerald Group

    Catherine dan Jacob melongo mendengar janji sesumbar dari Henry. Jika dipikir-pikir, janji tersebut sangatlah menguntungkan pihak Catherine dan Jacob.“Kau sadar dengan apa yang kau ucapkan? Apa kau yakin akan menceraikan putriku?” tanya Catherine memastikan.“Tentu saja! Tetapi itu hanya terjadi jika aku gagal membawa kemenangan untuk Lily,” tutur Henry dengan yakin.Catherine dan Jacob pun saling berpandangan dengan senyum seringai terpampang jelas di wajah mereka. Mereka cukup senang karena pada akhirnya Henry sendiri yang bersedia menceraikan Lily.Mereka sangat yakin jika Henry tidak akan mampu membantu Lily memenangkan proyek Emerald Group. Di mata Catherine dan Jacob, Henry terlihat seperti menantu depresi yang baru saja membuat keputusan bodoh. Tetapi, itu membuat mereka merasa gembira tak terkira.Akhirnya, impian mereka memiliki menantu kaya seperti Albert Brown akan segera tercapai. Tak masalah jika putri mereka harus menderita hidup bersama lelaki tua, yang penting mereka

    Last Updated : 2023-09-06
  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 10 - Kapasitas Otak Albert Brown

    Kedatangan Henry di ruang CEO Emerald Group disambut segera oleh Jinny Baker. Jinny merupakan CEO perempuan pertama di Emerald Group dan sekaligus menyandang predikat CEO termuda sepanjang sejarah Emerald Group berdiri. Di usianya yang baru menginjak 32 tahun, Jinny Baker telah berhasil membawa Emerald Group menjadi salah satu perusahaan paling berpengaruh di seluruh kota Eastland.Katika prestasi-prestasinya telah begitu banyak, hari itu Jinny Baker dikejutkan oleh kejadian pengusiran pemegang saham terbesar di Emerald Group oleh karyawannya sendiri. Dengan kepiawaiannya menyembunyikan kegelisahan dan kekhawatiran besar, Jinny menyambut kedatangan Henry dengan cukup hangat dan professional.“Silakan duduk, Tuan Henry. Maafkan atas kelancangan security kami. Mereka belum tahu siapa Anda,” tutur Jinny Baker dengan ekspresi ramah namun tetap menampilkan kesan menyesal yang tak dibuat-buat. Dari dalam lubuk hatinya, Jinny memang menyesalkan insiden tersebut. Andai sebelumnya Jinny tahu j

    Last Updated : 2023-09-07
  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 11 - Makan Malam di Neraka

    Emerald Group baru saja mengumumkan jika mereka sedang membuka pengajuan proposal kerja sama beberapa minggu lalu. Biasanya, mereka akan menunggu setidaknya tiga bulan penuh sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya karena ingin menerima pengajuan proposal sebanyak-banyaknya dari para calon pelamar.Namun, ada perbedaan mencolok pada sesi pengajuan proposal kali ini. Emerald Group telah menutup pengajuan proposal kerja sama lebih awal dari waktu yang ditentukan karena sudah menemukan kandidat terbaik yang akan mereka ajak bekerja sama.Emerald Group juga mengatakan bahwa mereka akan mengumumkan hasil tersebut dua hari mendatang yang juga akan disiarkan secara langsung melalui beberapa channel di media televisi. Sebagai perusahaan ternama di Kota Eastland, Emerald Group memang kerap menjadi perhatian publik dan setiap aktivitas yang mereka lakukan selalu diliput oleh media.Mendengar kabar akan segera diumumkannya kandidat yang dipilih Emerald Group, banyak pihak seperti pengusaha ataup

    Last Updated : 2023-09-07
  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 12 - Pengumuman Kandidat Terpilih

    ‘Sebentar lagi kalian akan menelan pahitnya kenyataan!’ Henry membatin sesaat setelah pembawa acara mengundang perwakilan dari Emerald Group dalam siaran langsung.Detik demi detik berlalu, setiap kata-kata yang keluar dari mulut pembawa acara dan perwakilan Emerald Group itu membuat jantung semua orang berdetak kencang. Apalagi setelah pembawa acara membacakan satu persatu nama kandidat yang masuk ke dalam sepuluh besar.Kandidat pertama diisi oleh nama Albert Brown, lengkap dengan biodata juga proposalnya, membuat pria itu memasang senyuman lebar dan membusungkan dadanya dengan sombong.Kandidat kedua, ketiga dan seterusnya juga tidak kalah hebat, mereka merupakan pengusaha atau orang-orang terpandang di Kota Eastland yang memiliki prestasi dan juga kekayaan berlimpah. Selain itu, pengalaman juga karir mereka di bidangnya sudah mencapai puluhan tahun sehingga kinerja dan kapasitasnya tidak perlu diragukan lagi.Kini tersisa satu kandidat yang belum dibacakan, namun nama Lily Wilson

    Last Updated : 2023-09-08
  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 13 - Janji Henry James

    "Cepat tanda tangani berkas itu, Henry. Apakah kau ingin melanggar janjimu. Jangan jadi pecundang yang tidak bertanggung jawab!" Jacob membentak Henry dengan keras karena merasa Henry sedang mempermainkan taruhan yang telah mereka sepakati."Tidak, aku tak akan menandatangani surat itu. Aku yakin pembawa acara itu sudah melakukan kesalahan." Henry bersikeras dengan pendiriannya. Ia masih belum mengakui kekalahannya karena ia memang yakin jika ada yang tak beres dengan pengumuman yang dilakukan oleh Emerald Group.“Hei, kesalahan apa yang kau maksud?” tanya Jacob menyelidik."Itulah yang hendak aku selidiki. Aku ingin ayah dan ibu memberiku waktu selama satu hari ke depan untuk menyelesaikan perkara ini. Aku yakin pasti ada kesalahpahaman yang telah terjadi."Henry meminta perpanjangan waktu dan berjanji jika kali ini ia tidak dapat membuktikan ucapannya, maka Henry akan benar-benar merelakan Lily menjadi milik orang lain.Catherine menjadi murka begitu mendengar janji-janji Henry yang

    Last Updated : 2023-09-08

Latest chapter

  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 5 "Suami Hebat yang Menyamar"

    Akhirnya, hari pernikahan antara Daisy Miller dan Richard Forger telah tiba. Andai bukan keluarga Miller, mungkin persiapan pernikahan tak mungkin bisa usai hanya dalam waktu tiga hari. Tapi, semua bisa diurus dengan uang dan koneksi. “Daisy! Ingat, jaga suamimu baik-baik. Aku tak ingin dia membuat malu seluruh keluarga kita. Kalau memang dia melakukan hal-hal bodoh, kau harus menanggung semuanya sendiri dan tak boleh melibatkan kami semua!” Sandra memberi pesan pada Daisy beberapa saat sebelum mereka memasuki gedung pernikahan. Daisy mengangguk lantas menatap calon suaminya. “Richard, kau dengar itu? Kau harus jaga sikap. Pernikahan ini dihadiri oleh kolega-kolega kakekku. Mereka semua orang penting dan kau tak bisa asal bersikap.” Kala itu, Richard tampak menunjukkan sikap gelisah. Seperti ada sesuatu yang ia tahan. Karena semua pandangan tertuju pada Richard, Richard akhirnya tak memiliki alasan untuk tak menyembunyikannya. Richard menarik napas dalam sebelum akhirnya membuat pen

  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 4 "Suami Hebat yang Menyamar"

    Teleconference dengan James Miller telah usai. Selain memutuskan untuk menggelar pernikahan tiga hari ke depan, James Miller juga meminta Sandra untuk memberikan kamar untuk Richard. James berkata, mulai dari hari itu, Richard Forger telah menjadi bagian dari keluarga Miller meski pernikahan resmi baru akan digelar tiga hari mendatang. “Daisy! Karena dia akan menjadi suamimu, kau yang harus mengurus keberadaannya di sini!” Sandra memerintahkan Daisy untuk membawa Richard ke kamar di lantai dua kediaman keluarga Miller. Daisy mengangguk lesu sementara Richard berbasa basi berterima kasih kepada Sandra. Ketika keduanya berlalu pergi, Sandra memijit keningnya berkali-kali. “Oh… Daisy sudah cukup sering membuat keluarga Miller kehilangan muka. Sekarang dia dijodohkan dengan pria payah seperti Richard. Sial, aku akan lebih bahagia andai Daisy bukan cucu kandungku.” Mendengar ibunya mengeluh dan bersedih, Nancy datang dan menepuk-nepuk pundak Sandra. “Ibu, tenang, kita masih memiliki Bel

  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 3 "Suami Hebat yang Menyamar"

    Richard Forger menelan ludah, ia tak menduga jika gadis muda yang baru saja mempersilakannya masuk kini mendapati masalah karena dirinya. “Nona, aku memiliki kartu…” Richard berniat menjawab tudingan Bellatrix terhadap Daisy tetapi Bellatrix segera mengacungkan telunjuknya tepat ke jidat Richard. “Damn! Siapa yang memberimu izin untuk berbicara padaku? Shit, aku sedang berbicara pada sepupuku yang bodoh ini!” Bellatrix lantas berganti menudingkan telunjuknya ke arah Daisy yang menunduk tak nyaman. “Bella, dia membawa kartu undangan dari kakek. Percayalah… Kita harus menyambutnya atau…” “Aku tak peduli! Seperti biasa, semua keputusan yang kau ambil akan berujung pada petaka. Kali ini, kuperingatkan sekali lagi! Usir gembel ini atau…” Bellatrix belum sempat melanjutkan kalimatnya ketika dari arah belakang, terdengar suara omelan khas perempuan tua, dialah Sandra Miller, perempuan berusia tujuh puluhan tahun yang merupakan istri dari James Miller. Sandra membenci keributan meski di s

  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 2 "Suami Hebat yang Menyamar"

    Sore hari itu juga, Richard Forger berpamitan kepada George Warren dan meyakinkan pria tua tersebut bahwa ia akan membayar kerugian yang dialami oleh George. Meski George Warren sulit mempercayai ucapan Richard, ia membiarkan Richard pergi. “Ehm… Sebelumnya, bisakah aku meminjam beberapa dolar untuk memesan Taxi, Tuan George?” Sebelum benar-benar pergi, Richard baru sadar jika ia sudah tak memiliki apa-apa lagi. Ia cukup malu pada pria tua itu tetapi memang hanya George Warren seorang, sosok di kota Roxburgh yang bersedia membantu Richard. “Ck… Ambillah.” George Warren dengan terpaksa memberikan beberapa dolar di sakunya kepada Richard. “Terima kasih, Tuan George. Kupastikan kau bisa memegang janjiku, aku akan melunasi kerugian yang kau alami.” George Warren mengangguk lesu. Setengah putus asa, ia berharap jika janji Richard bukanlah bualan semata. “Tiga hari dari sekarang! Kupastikan aku akan mengganti kerugianmu. Tuan George!” Setelah mengcapkan kalimat itu, Richard Forger sege

  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 1 Suami Hebat yang Menyamar

    Setelah novel Sang Pewaris Terkaya tamat, saya ingin memperkenalkan novel saya yang lain yang juga bergenre urban dan sudah tamat berjudul "Suami Hebat yang Menyamar", berikut adalah tester 5 bab novel tersebut, jika berkenan membaca lanjutannya, kalian bisa klik di profil Banin SN dan pilih novel berjudul "Suami Hebat yang Menyamar". Terima kasih~~ ---------- Suami Hebat yang Menyamar Bab 1 ----------------------------- Richard Forger sedang mengepel lantai ruangan Luis Jung, CEO Westfield Corporation. Cleaning Service baru itu seperti sedang berada di tempat yang salah dan di waktu yang salah. Bagaimana tidak, saat Richard sedang sibuk membersihkan lantai, Luis Jung tiba-tiba dengan sengaja menumpahkan kopi ke lantai. Setelah pura-pura terkejut, Luis Jung berteriak kepada Richard. “Hei, Babu! Kau tak lihat ada lantai kotor di sini?!” Richard Forger ingin mengumpat, tetapi tentu saja Cleaning Service bukanlah posisi yang membolehkan dirinya mengumpati seorang CEO. Maka, Richar

  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 125 - Arca Kuno - TAMAT

    Kesialan Catherine dan Jacob juga menimpa Celine Wislon dan Judith. Kedua perempuan itu saat ini sedang disiram air dan diseret menuju ke kantor polisi karena secara tak terduga mereka berdua telah mengakui melakukan puluhan tindak kejahatan. Pesta makan malam di mansion Henry benar-benar menjadi acara yang sangat membekas karena telah terjadi hal-hal luar biasa di acara tersebut. Para jurnalis pulang dengan hati riang gembira karena mereka telah memiliki stok bahan berita dengan jumlah fantastis. Saat pesta telah benar-benar selesai dan para tamu telah berangsur pulang, Henry dan Lily berjalan memasuki mansion mereka untuk terakhir kalinya. Malam itu akan menjadi malam terakhir mereka tidur di rumah mewah itu karena keesokan harinya, mansion itu sudah menjadi milik Mr. Prince, seorang kaya raya dari luar negeri yang berhasil memenangkan lelang. Terlepas dari fakta bahwa esok hari mereka berdua akan jatuh miskin, baik Henry maupun Lily tak bisa menutupi rasa bahagia yang menyelimuti

  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 124 - Mantra yang Tertulis

    Henry menuliskan beberapa kalimat di atas lembaran buku coklat bersampul kulit lembu. Senyumnya melebar saat ia membaca kembali kalimat yang telah ia tulis.“Kurasa ini cukup,” ucapnya puas.“Apa yang kau tulis? Apa kau ingin Forbidden Codex melenyapkan mereka berdua malam ini?” tanya Lily sembari mendongakkan leher dan melirik ke kalimat yang baru saja ditulis oleh suaminya.Henry terkekeh lalu dengan santai menunjukkan kalimat yang ia tulis di atas Forbidden Codex. Lily mengerutkan kening, tak ada hal mengerikan yang ditulis oleh Henry. Justru, Henry terkesan telah menulis sebuah harapan kebaikan untuk seluruh keluarga Wilson.“Apa buruknya harapan seperti itu? Kau menggunakan Magic Power terakhir untuk membuat harapan tersebut, apa kau yakin ‘itu’ akan membuat mereka jera?” tanya Lily serius.“Sangat yakin, sekarang, diam di sini dan mari kita lihat pertunjukannya,” ucap Henry setelah ia memasukkan lagi Forbidden Codex ke dalam sakunya.Lily mengerutkan kening tetapi pada akhirnya

  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 123 - Permintaan Lily

    Ya, Henry akan benar-benar menjadi miskin jika ia serius dengan ucapannya beberapa waktu lalu.Menjual mansion di Alexandria untuk organisasi amal. Menjual semua warisan mendiang ayahnya untuk diberikan kepada lembaga amal. Bukankah itu sama saja dengan memiskinkan diri dalam semalam?Melihat ekspresi tak percaya di wajah para tamu, Lily berinisiatif untuk mempertegas pernyataan Henry.“Tuan-Tuan dan Nyonya sekalian, aku dan Henry sudah terbiasa hidup dalam keadaan tidak kaya. Dan, menurut kami itu tidak buruk. Kami menyadari cinta dan kesetiaan kami semakin tumbuh subur ketika kami berada dalam keadaan tidak kaya. Kalau pun kami ingin mendapatkan kekayaan lagi, kami ingin, hal itu berasal dari jerih payah kami sendiri.”Meski tak sepenuhnya percaya pada ucapan Lily, para tamu tampak berinisiatif untuk memberikan standing applause atas nama basa-basi. Bagaimanapun, mereka yakin jika Henry dan Lily pasti memiliki niat terselubung di balik keputusan aneh dan gila itu.Sebenarnya, alasan

  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 122 - Pesta

    Beberapa menit berikutnya, Lysa dan Eric keluar lagi dari mansion Henry dengan ekspresi wajah yang rumit. Sulit untuk menerjemahkan ekspresi mereka tetapi satu yang pasti, baik Lysa maupun Eric sama-sama tak mempercayai jika Henry benar-benar akan serius melakukannya.Di saat yang sama, media online tengah gembar membahas pernyataan Henry James dalam acara talk show yang dihandel oleh Lysa Nadjrov. Kegemparan itu menjangkau hingga ke tingkat internasional sehingga saat ini, sudah ada banyak dari orang-orang berpengaruh di tingkat internasional yang berencana hadir dalam pesta makan malam di mansion Henry James.‘Suamiku sudah memikirkan hal ini dengan matang. Dan ya, aku mendukung keputusannya.’Di dalam mobil, Lysa dan Eric masih teringat ucapan dari Lily yang menjelaskan tentang persetujuannya akan keputusan Henry.‘Bukan berarti aku adalah istri yang buruk karena tak bisa menghentikan tindakan gila suaminya, tetapi, setelah dipikir-pikir, semua keputusan suamiku memang memiliki lan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status