Kemudian Radhis mengahadap kembali kesemua orang yang ada disana dan berkata pada mereka,
“Karena disini saya telah membeli tujuh puluh persen saham dari Wish Corp saya telah mengakuisisi perusahaan ini, benar?” tanya Radhis pada semua orang disana termasuk para dewan dan juga para pemegang saham,“Benar tuan silahkan lanjutkan” ucap seseseorang pemegang saham disana.
“Dengan begitu otoritas penuh ada di saya, benar?” tanya Radhis lagi,
Disini Rachel hanya dengan kagum melihat suaminya yang selama ini hanya mengerjakan urusan rumah tangga itu berubah tampak begitu tampan, gagah, bagai seorang penguasa.
“Benar Tuan” ucap semua orang disana dengan yakin pada Radhis.
“Karena semua sudah setuju baiklah”, ucap Radhis namun berhenti sejenak, sementara nenek Xion dan Marot sudah sangat kawatir disini.
“Istriku tolong kesini” ucap Radhis yang menyuruh Rachel untuk mendekat
“Telelpon anakmu suruh dia pulang sekarang dan suruh dia mengajak Tuan Huang bersamanya”.“Baik Bu” ucap marot dengan segera mengeluarkan ponselnya,Semenatara itu Sea dan si tua Huang yang sedang melakukan hal yang tak sepantasnya itu terpaksa berhenti karena ponsel Sea yang berbunyi.“Bentar ya sayang” ucap Sea yang beranjak dari tempat tidur untuk mengambil ponselnya, dan kemudian Huang mengikuti di belakangnya.“Iya hallo” ucap Yang menjawab telepon dari Marot,“Nenek menyuruhmu pulang sekarang, dan ajak Tuan Huang bersamamau”,“Emm Iya ayah aku akan kesana sebentar lagi” ucap Sea dengan sedikit menahan suara nya aneh, karena sepertinya Huang masih melakukan kegiatannya saat Sea mengangkat telepon.Setelah itu Marot menutup teleponnya dan Sea berkata pada Huang apa yang di perintahkan nenekny Tadi melalui ayahnya.“Sepertinya kita harus
“Apa maksutmu?” tanya Tania pada anaknya, “Pecundang ini gagal menepati omongannya kan? Benar kan?” tana Tania yanag mulai kawatir dengan pertaruhannya dengan Radhis.“Maafkan Aku bu”ucap Radhis pada ibunya dan seketika menghadap ke Rachel, dan berkat, “Tolong tunjukan pada Ibu”,“Apa ini?” Ucap Tania begitu dia menerimah lampiran berkas yang diberikan oleh Rachel,“Silahkan ibu buka sendiri” ucap Radhis dengan senyum sengit ke arah Tania.“Apa?!!” pekik Tania yang begitu membuka lampiran itu.“Ada apa?” tanya Dere yang ada disampingnya,“Coba lihat ini”, “Perusahaan Wish Corp sudah benar benar di akuisisi oleh Radhis”,“Apa?? Benar ini Rachel?” tanya Dere yang membuka isi berkas dan mendengarkan omongann istrinya.“Iya ayah, Radhis sudah benar benar membeli tujuh puluh persen saham di Wish C
Sementara itu kembali ke kediaman Dere disini Tania sudah berkeringat dingin,“Bagaimana Bu?”, Tanya Radhis pada Tania,“Apanya?” Tania mencoba menghindar, “Tapi kau hebat juga ya ternyata bisa melakukan semua ini?”, Tania mencoba memuji Radhis untuk menghindari taruhan yang sudah dia lakukan.“Iya, tapi bagaimana ini?” tanya Radhis tetap cuek, “Ayah, bagaimana?” kini Radhis bertanya pada Dere,“Kalau aku tak bisa berkomentar banyak karena semua ini Ibumu sendiri yang sebelumnya berjanji bahkan dia sudah menyebut-nyebut nama Tuhan juga”.“Suamiku, tolong”, ucap Tania pada Dere, karena dia kini sudah gak bisa membayangan jika harus menjilat seluruh lantai yang ada disana.“Aku tak bisa berbuat banyak kau sendiri yang meminta bertaruh seperti itu”, ucap Dere pada Tania.“Tpapi bagaimana mungkin aku bisa ,emjilat seluruh lantai dirumah i
“Apa kamu akan tetap membantu Huang jika aku bilang dia sudah hampir saja melecehkan Istriku” ucap Radhis dingin.“Maafkan saya Tuan Muda saya benar benar sudah kurang ajar”, Ester menyadari kalau dia sedang dalam kodisi salah berucap.“Sudah buka masalah, aku ingin tau kenapa dia bisa mencoba untuk membangun pabrik motor di Auckland?”,“Yang saya Tau Huang adalah orang Moland tuan, dia adalah kepala keluarga Jiang, jadi mungkin dia melihat ada prospek kedepan di Auckland”,“Tapi bukankah sekarang kau coba berpikir, untuk Gene sendiri kita juga punya anak cabangyang bekerja di eksport import, dan sebagian motor motor dan moped disini adalah produk dari luaran” ucap Radhis sebentar,“Benar Tuan, itu akan berpengaruh pada salah satu anak cabang kita di bagian Eksport Import”, Ucap Ester yang tak menyangka bahwa Radhis dapat berpikir sejauh itu, dan kini Ester sudah mulai ka
Kini Radhis yang sedang mengunci pintu sudah akan berbalik dan saat dia benar benar berbalik kearah istrinya dia terperangah saat melihat istrinya yang menunggunya di tepian tempat tidur menghadap kearahnya dengan imononya yang sudah dilepas.Seolah mengerti kini Radhis mendekat ke arahnya, duduk di sampingnya, dan istrinya yang malu hanya menunduk dan di sini Radhis menyadari kekakuan Istrinya, ini adalah pertama kalianya bagi mereka berdua, dan kini Radhis meraih dagu istrinya untuk di tarik meghadapnya.“Kamu serius dengan semua ini?” tanya Radhis yang menatap kemata Istrinya yang kini sudah menghadapnya.“Aku tau mungin ini sudah sangat lama dan aku juga sudah beberapa kali hampir mengecawakamu” Ucap Rachel sejenak dengan tangannya yang di letakkan di paha Radhis dan yang satu di punggung Radhis,“Jangan bicarakan masalah itu, tapi apa kamu yakin ini sudah waktu ku?” tanya Radhis meyakinkan Istrinya.“I
Kini sudah lewat tengah malam, pasangan Rachel dan Radhis baru saja selesai menjalani malam pertamanya setelah sekian lama menikah, kini dengan posisi Rachel yang tidur di dada Radhis yang sedang berbaring dan tangan Rachel juga sedang memeluk tubuh suaminya, mereka saling berbincang satu sama lain,“Maafkan aku ya sayang” ucap Rachel yang sedang berada dalam dekapan Radhis,“Maaf untuk apa sayang?” kini Radhis dengan memeluk dan mengelus kepala Rachel yang ada di dadanya,“Maaf karena selama ini aku belum berani melakukan hal ini dengan kamu”,“Bahkan aku hampir saja membuatmu kecewa, dan bahkan juga aku sudah hampir ternodai oleh Okto”,“Aku sungguh sungguh minta maaf Suamiku” kini Rachel benar benar meneteskan airmata dia benar benar menyesal selama ini sudah tak melayani suaminya, namun malah hampir terlecehkan oleh laki-laki lain.“Sudahlah sayang, aku tak apa, tolong s
“Halo!” ucap Huang pada orang ditelepon itu dengan sedikit keras.“Iya halo dengan siapa saya bicara?” ucap orang itu,“Ini aku Huang Jiang, apa benar kau Ed Ackerley?” tanya Huang pada laki-laki itu ternyata dia adalah Ed Ackerley.“Iya benar ini nomor saya Tuan Huang” jawab Ed dengan bersikap sedikit sopan, karena dia belum tahu jika kemarin sebenarnya Huang hampir saja melecehkan istri Tuan Muda nya.“Aku ingin bertemu denganmu, kapan kau ada waktu?” tanya Huang dengan sedikit kasar pada Ed.“Maaf kan saya tuan huang untuk sekarang saya masih belum bisa, biar nanti sore saya coba menghubungi Tuan” ucap Ed dengan berusahan menjaga sopansantun nya.“Baiklah kalau begitu kau hubungi aku nanti” Ucap Huang dan menutup telepon itu seenanya sendiri, dari tadi sampai sekarang Huang berkata ssedikit kasar seolah olah dia paling berkuasa.“Kalu lihat se
Kini saat Radhis sudah berada di tempat Ed seperti biasa di hotel Emperor-Lux, di ruangan Diamond-V semua orang selalu membungkuk begitu Radhis datang, meskipun dia hanya mengenakan kaos lengan panjang seperti saat yang dia pakai untu makan sarapan paginya tadi.Diwaktu yang sama kini Rachel juga sudah sampai di Wish Corp, begitu Rachel memasuki kantornya dia kebingungan karena tak seperti biasanya kini Wish Corp begitu banyak oran, semua karyawan sampai kebingungan,“Ada apa ini?” tanya Rachel padasalah satu karyawannya,“Ini Bu maaf mereka semua katanya dari berbagai perusahaan di Auckland molai dari biro iklan, Agency, beberapa perusahaan Property dan masih ada yang lainnya juga tiba tiba datang kemari katanya ingin mengadakan kontrak kerja dengan kita”, jawab karyawan itu.“Apa paman dan nenek belum datang?” tanya Rachel pada karyawan itu.“Maaf Bu, mereka memang sudah datang dan mereka sepertinya