Radhis kini sudah pergi menuju ke Motherland.Sebelum dia berangkat, masih sempat Radhis menemui Ed Ackerley.Disana juga sudah ada Rocky dan Brogie yang kini sedang menunggunya.Mereka semua menunggu bukan tanpa sebab. Itu karena sebelumnya Radhis sudah mengirimkan pesan kepada Ed jika dirinya ingin agar semua orang nya berkumpul di VIP Diamond Emperor-Lux, hotel milik Ed Ackerley.Semua yang hadir disana segera membungkuk saat kedatangan Radhis.“Aku tidak akan lama.” Ucap Radhis saat Ed memerintahkan para pelayan hotelnya untuk mempersiapkan porsi sarapan mewah untuk tuan muda nya.“Apa yang Tuan Muda butuhkan?” tanya Ed kepada Radhis.Radhis terdiam sejenak sebelum akhirnya dia berbicara kepada Ed dan juga yang lainnya.Dia berbicara kepada yang ada disana jika dirinya akan pergi ke Motherland untuk sementara.Karena itu, Radhis ingin agar mereka memperhatikan istrinya, Rachel.“Terutama kalian, Rocky, Brogie.”“Siap Tuan! Mohon Perintah!”“Aku ingin agar kalian benar-benar mengaw
Kini Adams sedang mencoba untuk memahami arti dari pertemuan dirinya dengan anggota keluarga Sea.Adams mulai melihat pada anak kecil yang sedang digendong oleh Nori.Tapi mengingat Sea yang tidak membahasnya, Adams tidak bermaksud untuk menanyakan perihal balita itu.“Seperti yang kamu belum tahu. Sekarang aku sudah kembali memimpin Wish Corp.”“Wish Corp? Nenek-nenek …” Ucap Adams dalam hatinya, seolah dia sedang mengingat sesuatu terkait perihal kepemimpinan Wish Corp yang dia ketahui.“Jadi anda adalah Xion Wish?” Jawab Adams yang sekaligus menanyakan identitas nenek Xion.“Benar, aku adalah Pemilik sebelumnya, dan pemilik asli dari Wish Corp.” Ucap nenek Xion.“Jadi …” Adams melihat ke arah Sea.“Benar, sebenarnya Sea adalah calon penerus dari Wish Corp, andai saja waktu itu …” Nenek Xion menghentikan ucapannya.Adams merasa bingung dan tidak mengerti akan maksud dan perkataan dari nenek Xion.“Kenapa?” tanya Adams.Nenek Xion memasang wajah sedih, yang sebenarnya untuk sebagian
Ditempat lain di waktu yang sama, kini Radhis sudah hampir sampai di Motherland.Diperkirakan sekitar satu jam lagi akan sampai di Motherland.Radhis menaiki sebuah jet pribadi yang disewa sendiri karena Radhis memiliki rencana tersendiri.Entah apa yang direncanakan oleh Radhis, yang jelas saat ini Radhis sudah hampir mendarat di Motherland.Ester sudah mengirimkan pesan kepada Radhis, “kapan kamu sampai?”Beberapa menit pesan terkirim Ester masih juga belum mendapatkan notifikasi, apakah pesan itu diterima oleh Radhis atau belum.Ester sendiripun tidak tahu jika sebenarnya Radhis sudah berangkat sedari tadi.“Bagaimana? Apa dia sudah memberimu kabar?” Tanya kakek Zond kepada Ester yang saat ini sedang berada di balkon kediamannya.“Belum kek…” Ucap Ester dengan masih memegang ponselnya.Ester seperti itu seolah dirinya benar-benar khawatir kepada Radhis.Ester memang belum mendapatkan kabar dari Radhis perihal keberangkatan Radhis.Tapi, Ester sudah mendapatkan informasi dari Ed, ta
Laki-laki itu kini memberikan beberapa berkas yang diinginkan oleh Radhis.Sepertinya dari beberapa hari sebelum Radhis berangkat, dia sudah mengirimkan perintah kepada laki-laki ini.Dia adalah Briant.Seorang laki-laki yang dulu pernah sangat merendahkan Radhis.Lebih tepatnya di saat dirinya sedang mengadakan acara reuni di Auckland.Itu karena Briant sendiri adalah teman sekolah Rachel.Briant Masih teringat saat dirinya merendahkan Radhis dan justru membuat dirinya sendiri menyesal. Menyesal karena merasa sangat malu, Briant ingin agar mempermalukan Radhis di hadapan semua orang. Ternyata justru dirinya yang harus menanggung malu.“Bagaimana?” tanya Radhis tentang perkembangan Briant yang diminta oleh Radhis untuk merebut posisi atasan nya.“Saya masih takut, Tuan.” Jawab Briant.“Takut?” tanya Radhis.“Apa yang kamu takutkan?” Tanya Radhis.“Saya takut akan mengecewakan Tuan Muda.” jawab Briant dengan berdiri menunduk di hadapan Radhis.Radhis bukannya belum tahu perihal masalah
Tapi setelah di pikir-pikir, dari pada dirinya bingung, Adams berpikir jika lebih baik jika dirinya mengikuti alurnya.Selain mendapatkan wanita yang cukup cantik dan pandai memuaskan hasratnya seperti Sea, Adams juga merasa jika dirinya bisa melebarkan sayapnya karena dia tidak tahu jika Jhon adalah mantan tunangan Sea.“Benar, saya adalah tunangan Sea.”Marot dan Nori saling menatap.Mereka sama-sama merasa senang jika sampai Adams benar-benar menjadi pasangan Sea.Itu akan sangat membantu finansial dan juga kualitas keluarga mereka selanjutnya.“Wah selamat …” Ucap Jhon yang memang merasa jika dirinya sudah tidak perduli lagi dengan Sea.Rasa tidak peduli itu dipicu oleh kebohongan dan drama Sea sebelumnya saat Sea mengandung anak dari Huang dan membuat seolah-olah itu adalah anak dari Jhon.Berbeda dengan Marot.Nenek Xion justru santai dan biasa saja.Itu karena dirinya merasakan hadirnya sosok dirinya di diri Adams.Sosok yang penuh akan siasat kelicikan.Karena itu, nenek Xion
Disaat Jhon dan Adams berdebat itu, secara refleks nenek Xion memisahkan keduanya.Bagaimanapun juga Adams adalah sekutunya, sedangkan Jhon adalah orang yang ingin dijadikan sekutu oleh dirinya.Saat mengingat itu, nenek Xion segera melerai mereka.Nenek Xion tidak ingin mereka semakin bersitegang. Karena itu akan merusak semua rencananya.“Permisi!” Ucap Jhon yang sudah tidak tahan berada disana.Jhon akhirnya lebih memilih mengalah dan meninggalkan mereka semua.Sementara itu, sebelum dirinya benar-benar pergi, nenek Xion mengejarnya dan mendatangi dirinya untuk membicarakan sesuatu.“Kalian pergi lah lebih dulu, biar nanti aku menyusul kalian.” Ucap nenek Xion yang memerintahkan Marot dan anggota keluarganya pergi lebih dulu ke Villa A1.Setelah kepergian Sea dan Adams, nenek Xion berbicara dengan Jhon empat mata.Diwaktu yang sama, kini Ester sedang bersama dengan Kakek Zond.Mereka sedang duduk dan berbincang.Membicarakan Radhis, “Dimana Radhis sekarang?”Ester juga sangat khawa
Sepertinya Radhis sengaja datang kesini karena mendapatkan informasi tentang masalah ini.Seolah dirinya ingin bergerak terlebih dahulu sebelum kakeknya mulai bertindak.Radhis seolah mencari informasi tentang laki-laki yang akan di jodohkan dengan Ester.Radhis ingin menilai terlebih dahulu bagaimana laki-laki itu.Radhis ingin bertanggung jawab tentang semua hal yang sudah terjadi.Karena nya, jika memang laki-laki itu pantas untuk Ester, ada kemungkinan Radhis justru akan membantu kakek Zond dan kakek Esfor untuk meyakinkan Ester.Namun, jika sampai laki-laki itu dinilai tidak pantas untuk Ester, Radhis akan jadi orang terdepan yang membantu Ester untuk menolak perjodohan itu.Setelah itu, Radhis masih mencoba untuk mendengarkan apa yang dibicarakan oleh Kally dan juga pemuda yang, belum dia tahu siapa namanya, itu.Dengan pasti Radhis kini dapat mendengarnya.“Rix.” Panggil Kally kepada Pemuda itu.Secara samar akhirnya Radhis mengerti jika nama dari pemuda itu adalah Erix.Siapa
Radhis pun tidak sadar jika dirinya beranjak secara bersamaan dari tempat duduknya dengan Kally. BAhkan dirinya juga tidak menyangka jika akan sampai bertabrakan dengan Kally.Jadi, semua ini benar-benar tanpa unsur kesengajaan.“Maaf-maaf” Ucap Radhis yang berusaha untuk sedikit merendah di hadapan mereka.Itu ditujukan agar mereka tidak menyadari siapa Radhis.Radhis masih ingat dirinya sempat mendapatkan informasi jika Kally pernah mencari tahu tentang dirinya.Karena itu Radhis tidak ingin dikenali oleh Kally.Mungkin untuk Erix tidak akan mengenal siapa Radhis, bahkan mengetahui Radhis pun tidak.Tapi untuk Kally, dia dapat dipastikan sempat melihat Radhis meskipun itu di sebuah foto.Itulah kenapa, Radhis berusaha merendah di hadapan Kally agar Kally tidak menyadari Radhis adalah orang yang sempat dia cari informasinya.“Dimana matamu melihat?” teriak Kally.“Maaf, Nyonya.” Ucap Radhis yang menahan diri dengan postur wajah membungkuk, sekaligus menutupi wajahnya dari Kally.“Say