“Iya, Aku mengerti. Setelah ini aku akan langsung ke sana.” Ucap Radhis.Setelah Radhis mengakhiri panggilan dari Ester.Rachel yang penasaran bertanya kepada sang suami, “siapa?”“Ester … Dia bilang ada yang ingin bertemu denganku.” Ucap Radhis yang tidak bisa berterus terang jika yang ingin bertemu dengannya adalah kakeknya.Radhis tidak bisa berterus terang karena, Radhis takut jika Rachel ingin ikut untuk bertemu dengan kakeknya.Pertemuan itu sebenarnya bukanlah suatu masalah, namun status dari kakeknya itulah yang suatu masalah untuk mereka.Radhis tidak ingin Rachel tahu jika dirinya adalah cucu dari seorang kepala keluarga terbesar di Motherland.“Oh …” tampak sekali ratu kecemburuan di wajah Rachel.“Sepertinya kamu masih bekerja untuk mereka?” Tanya Rachel yang benar-benar tidak tahu siapa sang suami.“Emm…” Radhis hanya bersiap menjawab dengan itu.Hal tersebut karena dia sendiri bingung bagaimana cara dirinya mencari alasan kepada sang Istri.Rachel menatap ke arah Radhis.
“Sepertinya suamimu begitu dekat dengan sekretaris perusahaan Geneve itu?” Ucap Sea yang seolah memberikan kode kepada Adams.Sea berkata seperti itu dengan sedikit memberikan lirikan manja kepada Adams, untuk membuat Adams mengerti jika saat ini dirinya harus ikut memanas-manasi Rachel, perihal sang suami.“Benar …” Ucap Adams.“Aku juga penasaran, kenapa Suamimu tampaknya sangat dekat sekali dengan Nona Ester itu?” Tambah Adams yang seolah mencoba untuk menghasut Rachel.Rachel terdiam.Dia memikirkan apa yang telah diucapkan oleh mereka berdua.Meskipun begitu, Rachel tidak mau mereka tahu jika dirinya memikirkan apa yang dibicarakan oleh mereka.“Sudahlah, biarkan.” Ucap Rachel singkat.“Lebih baik kita segera masuk dan melakukan pengambilan gambar sekarang.” Tambah Rachel untuk mengalihkan perhatian mereka, yang membahas tentang Radhis.Disaat yang sama, kini Radhis sedang memacu mobilnya untuk menemui sang kakek.Seperti apa yang disampaikan oleh Rachel sebelumnya, Kakek Zond ki
Radhis dan Ester saling menatap satu sama lain.Setelah itu, keduanya bertanya kepada kakek Zond, yang tentu saja diwakilkan oleh Radhis.Dengan tatapan mata yang begitu tajam Radhis bertanya, “Kami berdua?”“Sebenarnya apa yang sedang terjadi?” tambah Radhis bertanya.Kakek Zond dengan enggan menjawab jika, saat ini entah kenapa, yang jelas kondisi di Moland sedang tidak begitu baik.Berita ini tidak tersebar di umum. Lebih tepatnya ini adalah masalah internal dalam keluarga Zond dan keluarga Esfor.Dimana masalah ini juga disebabkan oleh anggota keluarga mereka.karena itu, kakek Zond meminta mereka untuk segera pulang berdua.“Masalah apa itu kek?” Tanya Ester.“Itu adalah paman dan bibimu,” jawab kakek Zond.“Paman Goma?” tanya Ester.“Benar…” ucap kakek Zond yang berhenti sejenak, sebelum akhirnya dia kembali berbicara.“Goma dan Kally berbicara kepada kakek mu jika Radhis sudah kembali.”“Bukankah itu bagus?” Tanya Ester. Mengingat untuk keluarga besar miliknya, sebelumnya masi
Beberapa saat kemudian, ESter dan juga kakek Zond pergi ke Motherland, atau Moland.Mereka berencana langsung pergi menuju ke tempat kediaman keluarga Zond.Disaat yang sama, kini Radhis sedang melihat sang istri yang sedang melakukan pengambilan gambar untuk iklan.Radhis memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang sedikit jauh dari lokasi pengambilan gambar. Setelah itu, Radhis berjalan kaki menuju ke tempat sang istri berada saat ini.“Maaf Tuan, di dalam sedang ada pengambilan gambar.” Ucap penjaga yang menghadang Radhis saat berada di depan sebuah bangunan yang menyerupai sebuah gudang besar yang biasa digunakan sebagai warehouse, atau tempat menyimpan logistik sebuah perusahaan.“Aku tahu,” jawab Radhis.“Istriku ada di dalam sana.” tambah Radhis.Penjaga itu saling menatap.Mereka merasa jika mungkin saja Istri dari orang yang ada di hadapannya itu adalah suami dari salah satu staf yang ada disana.“Siapa istri mu? sebutkan namanya, akan aku panggilkan untukmu.” Ucap seorang pen
“Tuan Muda, apa mereka menyinggung Tuan?”Nanny bertanya kepada Radhis karena dia melihat ekspresi kaget dari para penjaga yang ada disana.Nanny curiga jika, sebelum dia datang, para penjaga itu telah menyinggung tuan mudanya.“Tidak perlu pedulikan itu, mereka mungkin benar-benar tidak tahu.”Nanny mengerti apa yang dimaksudkan oleh Tuan nya itu.Kalimat dari Radhis itu, secara tidak langsung menunjukkan jika mereka memang benar-benar telah menghina dirinya.“Apa yang telah kalian katakan kepada Tuan ku?” Sengut Nanny yang sedikit tidak terima disaat dirinya tahu jika Radhis baru saja dihina oleh orang-orang itu.Tampak sekali jika Nanny kini sedang marah.Kemarahan Nanny itu bahkan mengeluarkan aura membunuh yang sangat kentara.Tapi, bagi para penjaga itu, bukanlah takut akan aura membunuh dari Ester.Mereka masih menganggap jika Ester adalah seorang wanita biasa, sebatas seorang asisten pribadi dari Rachel, artis pendatang baru di perusahaan bos nya.“Nona… sepertinya ini ada sal
Radhis kini berada di luar gedung tempat pengambilan gambar tadi bersama sang istri.Tentunya saat ini Rachel sudah berganti pakaian, lain dari pakaian yang dia pakai saat dirinya sedang mengambil pengambilan gambar iklan sebelumnya.“Kamu…” Rachel menunduk, tampak ragu untuk bertanya sesuatu kepada sang suami.“Kenapa?” Radhis bertanya kepada sang istri yang tampak sekali sedang ragu untuk bertanya sesuatu kepada dirinya.“Kamu akan pergi lama?” tanya Rachel.Belum sempat Radhis menjawab, Adams dan Sea sudah ada disana, bersama dengan Nanny.Nanny telah menyelesaikan jadwal untuk Rachel selanjutnya, jadi dirinya sebelumnya masih harus mengkonfirmasi jadwal dengan staf A.D media yang tadi ikut mengawal jalannya pengambilan gambar Rachel, disana.“Semua sudah selesai Nona. Jadi kita sudah bisa pulang sekarang.” Ucap Nanny.“Iya… Ayo…” Ucap Rachel yang tanpa dirinya sendiri sadari tampak begitu sedih.Radhis Sadar sekali jika saat ini istrinya sedang merasa sedih.Karena itu, Radhis me
Ester mencoba untuk menenangkan hatinya, dirinya tidak bisa menentukan apa yang dia inginkan. Satu sisi dia ingin bersama dengan Radhis.Disisi lain dia tidak bisa memaksa Radhis untuk bersama dengan dirinya. Karena itu, Ester hanya bisa diam dan tidak berani menjawab apa yang telah ditanyakan oleh kakek Zond. Kakek Zond tersenyum.Disisi lain kakek Zond juga merasa sedih, karena dirinya merasa kasihan kepada Ester. Kakek Zond sangat menyayangkan Radhis yang saat ini sudah memiliki seorang istri.Bagaimanapun juga. Jika sampai, Radhis bersama dengan Ester, itu adalah suatu perpaduan yang sangat sempurna. Selain kecantikan Ester yang tidak kalah dengan seorang model.Ester juga adalah calon penerus terkuat keluarga Esfor. Jika sampai kedua keluarga ini menjadi satu, dengan ikatan pernikahan. Maka, tidak akan ada lagi yang bisa menandingi keluarga mereka. “Aku ingin kalian untuk melakukan sesuatu.” Ucap kakek Zond. “Apa itu kek?” Tanya Ester. “Aku mempunyai undangan untuk meng
Kualitas jauh, Yang dimaksudkan oleh Adams adalah, kualitas Radhis jauh, dibawah Rachel.Itu Adams dasarkan pada hal yang akan dilakukan oleh Radhis saat ini, Adams menduga jika Radhis bahkan tidak tahu masalah reservasi di restoran Maizen. “Apa memang kita perlu makan disini?” Tanya Rachel dengan berjalan di samping sang suami. “Tidak apa-apa. Sesekali, aku ingin membawamu makan, makanan yang spesial.” Jawab Radhis dengan memegang erat tangan sang istri yang tentu saja itu didengar oleh beberapa orang yang ada disana. “Tapi kita sudah pernah makan disini, disaat kita bersama dengan Jolly dulu.” “Sepertinya mereka memang pernah benar-benar makan disini.” Ucap Adams dalam hatinya. Namun, Adams masih menganggap jika Radhis dan Rachel kala itu, makan di sini karena hanya ikut menumpang makan di tempat yang direservasi oleh Jolly Gienis. Sea hanya mengikuti Radhis dan Rachel belakang, itu karena dirinya benar-benar yakin, jika Radhis bukanlah orang yang sembarangan. Rachel menoleh k