“Saya mengerti, kalian mungkin tidak akan percaya. Tapi saya ada disini karena saya tahu jika perusahaan ini sudah hampir jatuh pada titik terendah.” Ucap Radhis saat dirinya kembali duduk di kursi yang seharusnya kursi itu biasa diduduki oleh Gienis.Semuanya terdiam saat mendengar apa ayng baru saja di ucapkan oleh Radhis.Beberapa orang disana sudah mulai tenang. Dari pada tenang, mereka lebih pantas di sebut takut akan sesuatu. Hal itu tergambar dari ekspresi mereka yang hanya bisa menunduk dan diam seribu bahasa.Ketakutan itu akrena apa yang sudah disampaikan oleh Radhis adalah sebuah fakta yang benar-benar nyata, dimana sesuai dengan apa yang sudah di sampaikan oleh Gienis sebelumnya, yaitu perusahaan memang benar-benar dalam kondisi jatuh. Kesalahan yang telah terjadi pada produk membuat perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar.“Keberadaanku di sini saat ini selain untuk menunjukkan kepada kalian semua jika aku adalah pemegang saham terbesar disini, aku juga berniat
Dalam perjalanan keluar gedung perkantoran Hi-Hant, Jolly ikut mengantarkan Radhis dan dua wanita tadi.Jolly berjalan dengan Ester di bagian belakang Radhis yang berjalan dengan Gienis di samping kirinya dan Kimy di samping kanannya.Jolly mengajak Ester berbicara dengan nada pelan, itu karena dia tidak ingin membuat Radhis merasa kesal kepadanya.Jolly bertanya kepada Ester, “Adakah waktu untuk mereka makan malam?”Ester menjawab dengan tersenyum, “Sepertinya tidak…”Jolly menunduk menahan rasa kecewa.Ester menyadari jika Jolly kecewa, Ester segera berkata kepada Jolly jika mereka mungkin tidak bisa makan malam berdua, akan tetapi mereka masih bisa bertemu dengan agenda penyerahan berkas kerjasama antara Hi-Hant dengan Geneve.Ester tidak tahu jika hal itu akan dianggap peluang oleh Jolly untuk mendekati dirinya.wajah Jolly kembali bercahaya.Meskipun Jolly sudah sedikit berubah, Ester sebenarnya tidak menyukai Jolly.Akan tetapi, Ester juga tidak mau jika perkataan yang keluar da
“Ayah tahu kau masih merasa kesal karena tuan Radhis telah memiliki Rachel.” Ucap Gienis yang segera merubah ekspresi wajahnya saat berkata seperti itu kepada Jolly.“Ingat… kita bukan siapa-siapa untuknya… aku bahkan menyesal pernah membantu orang-orang dari Moland waktu itu….” Ucap Gienis kepada Jolly.“Aku tahu Ayah….” jawab Jolly atas peringatan yang diberikan oleh ayahnya.“Jika sampai melakukan kesalahan lagi, aku tidak yakin kita masih bisa selamat.” Gienis masih menambahkan peringatan kepada Jolly.“Aku mengerti Ayah… Aku juga tidak ada niatan untuk kembali mengganggu Rachel… Aku hanya merasa penasaran, kenapa Nona kimberly begitu terlihat dekat dengan Radhis—”“Panggil dia Tuan!” ketus Gienis kepada anaknya.“Iya ayah, ‘Tu-an Ra-dhis’, akan aku ingat.” ucap Jolly yang saat ini benar-benar menuruti apa yang diucapkan oleh ayahnya.“Baguslah kalau begitu…” ucap Gienis yang kemudian masuk ke dalam kantornya.“Satu hal lagi yang harus kamu ingat-ingat. Siapapun Nona Kimy, dan apa
Di Geneve.Lebih tepatnya di ruangan milik Radhis. Laki-laki itu sedang mengerjakan beberapa berkas.Ester masuk ke ruangannya dengan ekspresi wajah yang tampak begitu kesal.Radhis tidak mempermasalahkan hal itu, mengingat apa yang telah disampaikan oleh Kimy kepadanya.pada saat ini, Ester tidak terlalu banyak bicara.Setelah memberikan beberapa berkas, Ester lanjut berjalan pergi dari ruangan Radhis.Sebelum Ester benar-benar pergi dari sana, Radhis memanggil namanya.Membuat Ester menghentikan langkahnya dan memutar badannya menghadap ke arah Radhis.“Ada yang Tuan butuhkan?” Tanya Ester dengan nada dan mimik wajah yang seolah menyindir Radhis.Radhis berkata jika Dia tidak butuh apa-apa.Namun, setelahnya Radhis kembali berkata jika dia ingin Ester membantunya.“Apa yang harus saya lakukan?” tanya Ester.Radhis berkata kepada Ester jika Radhis ingin agar dirinya menemani Kimy saat Ester memiliki waktu luang.“Kenapa Tidak Tuan saja yang menemani?” Tanya Ester yang tampak sekali j
***Jam 3 sore, sekitar 45 menit setelah Rachel di bawah pergi.Radhis hendak pergi ke Mansion, itu karena dia ingin menemui Kimy, bagaimanapun jua Kimy adalah pendatang di Auckland. Karena itu Radhis hendak menemui Kimy sebelum dia kembali ke Villa.Setelahnya, Radhis kini hendak beranjak dari tempat duduknya.Radhis begitu tenang dan santai, tanpa dia tahu kini istrinya sedang dalam kondisi yang tidak menguntungkan.Rachel meringkuk di sebuah ruangan bersama dengan Tania.Keduanya meringkuk dengan kondisi mulut disumpal kain dan tangan terikat.kembali ke tempat Radhis, saat ini Radhis hendak bangkit dari tempat duduknya dan akan pergi Mansion. Baru saja Radhis mengangkat badannya, teleponnya berdering. Itu adalah panggilan dari Boas.Anak buahnya itu mengabarkan jika Rachel saat ini sedang dalam masalah.Setelah Radhis menanyakan apa yang sudah terjadi, Boas menjelaskan segala kronologinya.Sebelumnya Boas mewakili dirinya dan Nanny yang merasa tidak bisa menjaga Rachel dengan baik
Disaat Tania mendengar B berkata suami kepada Rachel, secara tiba-tiba Tania bergerak tidak beraturan dan seolah ingin B melepaskan sumpalan di mulutnya.“Ada apa?” Taya B kepada Tania.Tania hanya bergumam karena memang dirinya saat ini dalam kondisi mulut yang disumpal oleh B dan anak buahnya.Tania sebenarnya saat itu merasa kesal kepada Radhis.Itu semata-mata karena dia merasa telah dilibatkan dalam masalah hanya karena menantunya itu.Karena itu, Tania saat ini merasa kesal dan ingin sekali memaki ke arah Radhis, andainya ada disana.Rachel hanya bisa membelalakan matanya. Dia takut jika apa yang dikatakan oleh B benar. Dia takut jika sampai terjadi sesuatu kepada Suaminya.“Sudah! kalian nikmati saja, setelah semuanya selesai aku akan melepaskan kalian. Ipun jika orang itu mengijinkan aku untuk melepaskan kalian.” Ucap B yang saat itu pergi dari ruangan Rachel dan Tania disekap.Pada saat yang sama, saat ini di Villa A1, Dere juga dalam kondisi kebingungan.Dia mencoba untuk
Disaat B dan C1 berbisik guna berunding, Radhis kembali bertanya kepada keduanya.“Dimana Istriku?” Tanya Radhis yang tatapannya tampak begitu dingin.B tersenyum jahat dan mengabaikan apa yang ditanyakan oleh Radhis.B justru tertawa dan mulai bergerak, berjalan kesana kemari. B mulai mengoceh.Setiap perkataannya terdengar santai, tapi seolah ingin menekan dan mencari cela untuk mengamankan Radhis.Tidak semuda itu, Radhis menyadari apa yang sedang direncanakan oleh B, karena itu Radhis segera melepaskan tembakan ke arah beberapa centimeter di depan kaki B, membuat B menghentikan langkahnya.“Bisakah kau tunjukkan dimana istriku saat ini?” Tanya Radhis yang masih mencoba untuk bertanya baik-baik. Meskipun hal itu tidak bisa menutupi kekejaman di ekspresi wajahnya.B melepaskan tembakan ke arah Radhis karena sudah merasa jika Radhis akan menjadi ancaman untuk keselamatannya. Tapi, dengan cepat Radhis mengangkat orang yang tadi di tahan olehnya untuk berdiri dan menjadi tameng hidup
Untuk sesaat, Radhis merasa kesal.Itu karena, dengan tewasnya C1 berarti dia tidak akan mendapatkan informasi tentang orang yang memiliki keinginan untuk menghapuskan dirinya dari dunia ini.Kali ini hampir semua orang mati, hanya tersisa satu dari dua, orang yang tadi ditembak kakinya oleh Radhis.Laki-laki itu adalah C4.Disaat yang lain sudah tenang tidak bernafas, dia hanya bisa meringis merasakan kakinya yang telah di tembus dengan timah panas.Radhis berjalan perlahan ke arahnya.“Aku tidak akan buka mulut!” Bentak laki-laki kode C4 itu.Merasa jika C4 tidak akan bersikap kondusif, Radhis memilih untuk memberikan sebuah tembakan di betis miliknya yang lain.Merasa jika Radhis benar-benar seperti seorang psikopat, C4 menyerah.Namun, ternyata C4 berkata jika dirinya tidak tahu.Tidak tahu, siapa orang yang telah memberikan perintah kepada bosnya, B.“Bilang yang sebenarnya!” Bentak Radhis.Ternyata C4 benar-benar tidak tahu.Bahkan, merasa dirinya sekarang sudah sendiri disana,