Share

Bab 512

Penulis: inoz eL
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-21 19:39:02

“Radhis. Apa memang kamu harus tinggal disana?”

Dere bertanya untuk mewakili anaknya.

Dia menyadari jika Rachel merasa sedih. Dere begitu pengertian dengann apa yang dirasakan oleh anaknya, jadi dia mencoba untuk membantunya.

“Benar Ayah. Sebenarnya bisa saja aku tetap tinggal disini. Tapi akan lebih memudahkanku jika aku tinggal di tempat yang disediakan oleh tuan Ed.”

“Bagaimana dengan proyek baru Wish Corp?” Gantian Vivian yang kini bertanya kepada Radhis.

“Mengenai itu nona Vivian tenang saja, jika memang ada yang diperlukan biar istriku menghubungiku.” Ucap Radhis dengan menatap kea rah Rachel di penghujung katanya.

Dengan berat hati Rachel hanya bisa mengangguk kearah Radhis.

Setelah merasa cukup berbicara, Radhis segera berdiri untuk pergi dari meja makan.

Sebelum melangkahkan kakinya, Radhis sempat berbiacara beberapa kata kepada mereka semua yang ada disana, “kalau begitu aku permisi ke atas dulu.”

Disaat Radhis pergi dari sana, dia merasa sangat sedih dan hatinya teriris.

Ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
fu jason
mati aja adminy... gk up2...klo gk sanggp bikin ngmng aja
goodnovel comment avatar
Zoel Towanda
boleh usul, ceritanya kayaknya semakin lama semakin ga nyambung
goodnovel comment avatar
Lutfi Natasha rifki
Semakin ancur ceritanya maaf min terpaksa pensiun dini.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 513

    Tania mulai berbicara kepada Vivian yang kini sedang mendengarkannya dengan seksama.Keseriusan tergambar di wajah Vivian.“Alasan kenapa semua tidak setuju adalah karena Radhis itu adalah seorang pria dengan asal usul yang tidak jelas.” “Tidak jelas bagaimana Tante?” Vivian berpura-pura merasa bingung dengan apa yang dia dengar dari Tania. Dia seperti itu karena berharap Tania akan semakin membongkar rahasia keluarga mereka.“Radhis itu dulu di bawah pulang oleh kakeknya Rachel yaitu ayah mertuaku, untuk menjadi pesuruhnya. Dan saat itu Ayah mertuaku, sama sekali tidak menjelaskan siapa Radhis. Yang dia bilang hanya Radhis adalah seorang yatim piatu yang ingin dia asuh seperti keluarga sendiri.” Terang Tania dengan ekspresi wajah yang sangat serius.“Jadi begitu?” refleks Vivian menjawab penjelasan Tania.“Benar.” jawab Tania lagi. Dasar Tania adalah seorang wanita yang tidak tahu diri, tentu saja dia tidak berhenti menjelaskan. Tania masih menambahkan kalimatnya.“Itulah kenapa a

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-23
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 514

    Setelah beberapa saat Nora turun untuk mengemasi barang serta pakaiannya, kini Boas sudah berada di balkon kamar yang ditempati Radhis dalam Villa A1.“Tuan Muda memanggil saya?” Tanya Boas kepada Radhis yang sedang duduk terdiam bersandar pada sebuah kursi.Setelah itu, Boas diminta untuk duduk di kursi satunya yang juga ada disana.Dengan penuh sikap hormat kepada Radhis, Boas kini mulai duduk di samping Radhis.Boas terdiam untuk beberapa saat, sampai akhirnya Radhis yang memulai pembicaraan di antara mereka.“Kamu tentunya sudah diberitahukan oleh Nora jika kita akan kembali ke Mansion.”“Siap! Sudah Tuan Muda.”Setelah menjawab itu Boas tampak menunduk dan menunjukkan ekspresi bingung.“Kenapa?” Tanya Radhis yang penasaran dengan tanggapan yang diberikan oleh Boas kepadanya.“Maaf Tuan–” “Permisi Tuan!” Saat Boas hendak berbicara, saat itu juga ternyata Nora ada disana untuk memberitahukan jika dirinya sudah selesai berkemas. Bahkan saat itu Nora datang dengan nafas yang tereng

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-24
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 515

    “Sudah. Ayo aku antarkan kamu ke depan.”Rachel menarik tangan Suaminya. Dia benar-benar merasa sedih, tapi dia juga tidak bisa terus-menerus menahan sang suami untuk terus berada di rumah, atau di villa. Itu karena yang dia tahu adalah Radhis harus pergi dari sana untuk kepentingan pekerjaan, meskipun dia sendiri tidak mengetahui pekerjaan apa yang dilakukan oleh suaminya untuk Ed ackerley.Kini sepasang suami istri itu dengan begitu mesrah berjalan keluar dari villa dengan dilihat oleh Tania dan juga Dere.Mereka berdua sama-sama melihat punggung Rachel dn Radhis yang sedang berjalan keluar.Yang berbeda hanyalah ekspresi yang mereka tunjukkan, dimana ekspresi Dere tampak begitu senang, sedangkan Tania menunjukkan ekspresi yang begitu kesal.Itu karena sampai sekarang Tania masih tidak bisa menerima kebersamaan antara Radhis dan Rachel. Entah karena masih merasa kurang dengan apa yang sudah diberikan oleh Radhis. Atau memang Tania membenci Radhis karena alasannya sendiri. Satu h

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-25
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 516

    ***“Tuan Muda, apa benar Tuan ingin seperti ini?” Tanya Boas yang perhatian kepada Radhis.Nora yang kini juga duduk di kursi depan, disamping Boas. Juga menoleh ke arah Radhis. Nora menyadari jika Tuan Mudanya itu sekarang sedang merasakan sedih yang teramat.Akan tetapi meskipun begitu, Nora lebih memilih untuk diam.Dia sama sekali tidak berani untuk ikut berbicara. “Aku merasa untuk sementara ini adalah yang terbaik.” ucap Radhis singkat padat dan jelas.Berhenti sejenak, Radhis kembali berbicara.“Nora.”“Iya Tuan Muda?” Jawab Nora dengan cepat.“Bagaimana sikap ibu mertuaku kepadamu saat aku tidak ada di rumah?” Tanya Radhis.Nora diam, dia tampak merasa enggan untuk menjawab.“Sudah kamu bilang saja, aku tidak akan mempermasalahkannya. Kamu bisa jujur.” “Maaf jika terdengar kurang sopan Tuan Muda,” ucap Nora, berhenti sejenak sebelum dia lanjut menjelaskan kepada Radhis.“Saat Tuan Muda Tidak ada …”Nora menjelaskan semuanya. Sikap Tania kepadanya saat Radhir tidak ada d

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-26
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 517

    Mobil yang dinaiki oleh Radhis sampai pada sebuah gerbang yang besar.“Consolatoria Hill”Tulisan itu melengkung besar di atas gapura pagar. Dari gapura kanan terhubung ke gapura sebelahnya.Begitu mobil Radhis datang, pagar besar itu seketika terbuka secara otomatis.Mobil yang dinaiki oleh Radhis masuk tanpa ada hambatan sedikitpun. Ada sekitar empat atau lebih orang berbaju hitam di dekat pagar bagian dalam Consolatoria Hill. Berbaris rapi di sebelah kiri dan kanan jalan yang dilewati, “Selamat datang Tuan Muda!” Secara serempak orang-orang berpakaian hitam itu berteriak dengan badan membungkuk.Mobil mereka masuk semakin dalam ke wilayah Consolatoria Hill.Saat Mobil yang mereka naiki sudah tidak terlihat dari wilayah Gerbang Luar.Orang-orang berbaju hitam berbadan tegap tadi kembali pada posisi siap, menjaga keamanan di wilayah mereka.Saat itu juga Mobil yang dari tadi mengikuti Mobil Radhis berhenti di depan gerbang.“Aku melihat tadi ke arah sini. Tapi kenapa sekarang tidak

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-27
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 518

    *** Di China, kini nenek Xion dan anak serta cucu kesayangannya sedang duduk di sebuah ruang tamu.Mereka berbincang-bincang. satu hal yang beda saat ini adalah Sea yang sudah menggendong seorang balita yang sepertinya baru lahir.“Jadi kapan kita akan kembali ke Auckland?” Tanya nenek Xion.“Bu, Sea baru saja melahirkan. Bahkan usia bayinya masih belum genap satu bulan.” Marot mencoba untuk berbicara baik-baik kepada ibunya.“Ayah Marot benar.” Huang mencoba untuk membantu Marot berbicara kepada nenek Xion.“Iya Bu, Kita sebaiknya menunggu kondisi Sea benar-benar sehat dahulu.” Nenek Xion terdiam, dia berpikir bagaimana cara agar dirinya bisa segera kembali ke Auckland. Dan segera membalaskan dendamnya kepada Radhis. Belum lama dia pergi ke china dan entah memulai bisnis apa disana, yang jelas dia sekarang sudah merasa jika dapat menandingi Radhis.Dia belum benar-benar sadar siapa Radhis, seberapa jenjang di antara mereka.Kebencian yang dimiliki oleh nenek Xion selah semakin te

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-28
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 519

    Huang diam. Dia hanya berpikir, sampai sejauh mana nenek Xion akan bertindak untuk memuaskan hasratnya membalas dendam kepada Radhis.Nenek Xion dan Marot kini seolah sudah setuju dengan apa yang disarankan oleh Huang. Bagaimanapun juga jika mereka harus menunggu kesehatan Sea benar-benar pulih, maka itu akan memakan waktu yang lama. Selain itu akan lebih memudahkan mereka jika Sea dan anaknya berada Di sini bersama dengan Huang, mereka akan lebih bebas untuk bergerak. Disaat semua orang sedang mencoba untuk meyakinkan dirinya dengan rencana ini, Huang tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya. "Aku akan menghubungi orang-orang ku, biarkan mereka menyiapkan semuanya." Huang berjalan keluar untuk menjauh dari sana dengan mengeluarkan ponsel di sakunya. Saat Huang sudah pergi dari tempat keluarga itu berkumpul, Sea segera bertanya kepada Neneknya. "Apa Nenek yakin akan melakukan ini?" Dengan raut muka yang berubah menjadi serius dan mata menyipit. "Tentu saja!!" Tak cukup disitu,

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-29
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 520

    Sesuai dengan apa yang diminta oleh Radhis kepada Ed Ackerley.Kini saat waktu sudah menunjukkan jam setengah delapan malam, beberapa mobil kini sudah berada di depan pintu masuk mansion.Dari mobil pertama turun orang yang selama ini sudah menjadi orang kepercayaan Radhis sekaligus keluarganya. “Ed Ackerley.” Dari mobil belakangnya, ada yang turun juga, dan ini adalah pemimpin dunia bawah daerah Auckland, yang tentunya sudah menjadi orang Radhis cukup lama, tapi diperintahkan untuk istirahat karena suatu hal. “Rocky.”Kini mereka masih berada di depan pintu utama Mansion Radhis.Mereka tidak langsung masuk ke dalam, melainkan mereka masih merapikan pakaiannya terlebih dahulu. Mereka berhati-hati agar mereka tidak sampai membuat kesan yang buruk dihadapan Radhis.Disela-sela itu, Rocky memberi salam kepada Ed.Sehebat apapun Rocky di Auckland, dia masih punya kewajiban untuk memberikan salam kepada Ed, karena bagaimanapun juga, posisi Ed di Auckland cukup tinggi dibanding dirinya. D

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-31

Bab terbaru

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 782

    Kali ini semua orang yang hanya bisa berdiri dengan menjadikan Radhis yang duduk di sofa utama sebagai titik pandangan.Mereka semua mulai merasa sedikit penasaran, karena Radhis masih terpaku terdiam melihat ke arah Gun.“Apa yang kau mau bangs*at?” Teriak Gun.“Cepat katakan!” Imbuhnya.“Oh… Bukankah Anda terlalu terburu-buru Tuan.” Kalimat Radhis mungkin cukup sopan, namun nada dan ekspresi wajahnya seolah Radhis sangat meremehkan Gun.“Cepat katakan! Apa maumu?”Gun terdiam sejenak, melihat Radhis, entah apa yang ada dipikirannya, sampai akhirnya Dia lanjut berbicara.“Berapa yang kau inginkan?”Pertanyaan Gun jelas ditanggapi dengan ekspresi senyum oleh beberapa orang, termasuk nenek Xion, Marot, dan juga Tania.Mereka berpikir jika Radhis akan mendapatkan uang yang cukup banyak dari Gun, dan setelah itu mereka akan memintanya.Berbeda dengan Radhis, pada saat ini Dia justru tertawa dengan begitu keras.Radhis merasa lucu, karena bagaimanapun juga aset yang dimiliki oleh Radhis

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 781

    “Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Radhis yang mulai melihat Gun bingung.“T–tidak.”“Tolong lepaskan Aku.”Gun mulai pucat karena merasa takut. Selain itu, tangannya mulai sedikit membiru karena begitu erat cengkraman tangan Radhis membuat peredaran darah di tangannya sedikit terganggu.Tangan kiri Radhis masih tetap memegang pergelangan tangan Gun, tangan kanannya yang bebas kini mulai melayang menampar pipi pria itu kiri-kanan berulang-ulang secara bergantian.“Tolong maafkan A–aku.” Gun merasakan panas di pipinya kanan dan kiri.“Tolong lepaskan Aku…” Gun mulai merengek karena dirinya kini merasa sakit di pergelangan tangannya dan juga panas di pipinya.“Bagaimanapun Aku adalah keturunan keluarga Esfor!”Teriak Gun yang saat ini masih tak henti-hentinya mendapatkan tamparan dari Radhis.“R–radhis, lepaskan Dia.”Nenek Xion kembali berbicara saat dirinya masih merasakan panas di pipinya, bekas tamparan tangan Radhis.Radhis yang sedari tadi masih menampar pipi Gun mulai merasa

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   BAB 780.

    “Dere bilang kepada Menantumu, agar Dia menjauh dariku!”Teriak nene Xion kepada Dere.Dere melihat ke arah Radhis.Dia memandangi menantunya yang sepertinya sudah sangat marah.Ingat seberapa sayang Radhis kepada Rachel, Dere justru memilih untuk diam, Dirinya tidak ingin terlalu ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh suami anaknya itu.Tania juga sama, Dia haya melihat apa yang akan terjadi.Sejujurnya Ia ingin jika Radhis dan Rachel bercerai, agar supaya Tania bisa bebas menguasai Villa kelas atas yang kini mereka tempati, setelah itu untuk selanjutnya akan menjodohkan putrinya, Rachel dengan Deon, lelaki yang jelas di matanya mempunyai perusahaan. Selain itu, menurut dirinya Deon jauh lebih baik daripada Radhis karena Deon bisa dengan mudah ia kendalikan.Namun, meskipun Tania berpikiran seperti itu, sebenci apapun dirinya kepada Radhis, Dia jauh lebih benci kepada Xion, ibu mertuanya yang gila harta dan tidak penah bersikap adil, dimana dirinya selalu merasa di anak tirikan

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 779.

    “Berhenti.”Radhis kini mulai berbicara saat Gun sudah semakin memperpendek jarak nya dengan Rachel.Gun untuk sejenak berhenti mendekat, Dia menoleh ke arah Radhis.Dengan sikapnya yang masih terlihat angkuh Gun berbicara kepada Radhis.“Ternyata berani juga Dirimu untuk berbicara kepadaku, bahkan melarangku.”“Kenapa aku tidak berani?”Radhis mulai berbicara dengan masih tidak melihat ke arah Gun sama sekali.Saat ini yang ada di pikiran Radhis adalah emosi, amarah dirinya kepada Gun.Mungkin semuanya tidak merasakan bahkan Rachel.Tapi untuk Nanny yang sudah sedikit banyak mengenal sisi lain Radhis, mulai merasa perasaan mencekam. Seolah Radhis sedang mengeluarkan hawa membunuh yang sangat kental.“Tuan…”Nanny mencoba untuk berbicara kepada Tuan nya.“Tenang saja, tidak apa-apa. Biar Aku yang mengurus.” Radhis berbicara kepada Nanny yang bahkan masih tidak berniat menatap Nanny.Entah kemana pandangan Radhis saat ini, tatapannya seolah kosong.Untuk Nanny yang sudah sering berhada

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 778

    ***Beberapa jam telah berlalu.Kini sepasang suami istri itu sedang berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka berdua tapaki.“Terimakasih, Suamiku.” ucap Rachel dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Radhis.“Tidak Sayang… seharusnya aku yang berkata seperti itu.”Jawab Radhis seraya mencium kening istrinya.“Sebenarnya kemana kamu beberapa minggu ini?” Tanya Rachel yang masih dalam posisi memeluk Radhis.“Ada yang harus Aku lakukan. Itu kenapa Aku sibuk beberapa minggu ini.” JAwab Radhis dengan mengelus rambut lembut milik sang istri.“Sebenarnya apa yang terjadi padaku semalam?”Kini Rachel membuka pertanyaan untuk agar mereka bisa berbincang.Radhis tidak tahu harus mulai darimana.Dia mulai menjelaskan apa yang Dia tahu kepada istrinya.Rachel bertanya seperti itu, karena samar-samar ingatan nya hanya sampai Dia makan malam bersama Adams dan Gun.Rachel juga menjelaskan jika sebenarnya semalam Dia mengira bahwa acara makan malam itu akan dihadir

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 777. "21+"

    ***Keesokan harinya.Kini hari telah pagi. Matahari mulai bersinar disaat Rachel membuka matanya.Satu hal yang berbeda untuk hari ini adalah dimana saat ini dia sedang terbangun dengan satu tangan yang sedang memeluk seorang pria.Pria yang dia kenal.Radhis, suami yang beberapa minggu terakhir sedang pergi ke Motherland untuk mengurus beberapa pekerjaan.Rachel hampir tidak bisa menahan air matanya.Wanita muda itu kini mengusap matanya, sebelum akhirnya dia memeluk sang suami dengan erat.“Kamu sudah bangun?” Suara lembut Radhis terdengar di telinganya.Menyeruak ke dalam telinga mungilnya, di iringi hembusan hangat nafas sang suami.Alih-alih menjawab Rachel kini justru membenamkan wajahnya di dada sang suami.Dengan tangannya yang masih memeluk erat, Rachel diam untuk beberapa saat.Seolah sedang menikmati waktu kebersamaan mereka berdua.Radhis yang mendapat perlakuan manja sang istri kini justru paham dan memeluk tubuh istrinya erat-erat.Mereka berdua saling melepas rindu s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 776.

    Dere sadar akan kesalahan dirinya dalam menanggapi kalimat-kalimat yang sudah diucapkan oleh mereka.“Oh.. Tidak.. aku tidak bermaksud–”Belum selesai Dere berkata-kata, ucapannya sudah dipotong oleh nenek Xion.“Sepertinya kamu memang sengaja membela menantumu yang kurang ajar itu!” Tuding nenek Xion.“Bukan begitu Bu–”“Ahh Sudahlah!” Lagi-lagi sebelum selesai Dere berbicara, nenek Xion sudah memotong ucapannya.“Apa kamu tahu, apa yang akan terjadi jika sampai Tuan Gun menggunakan kekuasaannya untuk membuat perhitungan dengan kita?”Saat ini giliran Marot yang berbicara kepada Dere.Kalimat yang diucapkan oleh Marrot senada dengan sebuah ancaman.Kata-katanya seolah Marot sedang memperingatkan kepada Dere jika pada saat ini menantu Dere, “Radhis” telah melakukan sesuatu yang dapat mengancam keluarga besar mereka.“Apa kamu Tahu sekuat apa, kekuasaan Tuan Gun?” Marrot masih mengintimidasi Dere.“Mungkin menantumu itu bekerja untuk Ed Ackerley.”“Tapi tetap saja, pekerja rendahan s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 775.

    Nenek Xion dan Marrot kini mulai paham jika sepertinya Radhis pulang.Mereka terkadang berpikir jika Radhis adalah sebuah penghalang besar dalam setiap rencana mereka, apalagi disaat ini mereka masih menumpang di Villa milik Rachel yang pernah dibilang oleh Rachel jika Villa ini diberikan oleh Radhis kepada dirinya.“Bu… Si brengsek itu pulang. Apa yang harus kita lakukan?” Marot bertanya dengan berbisik kepada Nenek Xion.“Kamu tenang saja…”Ucap nenek Xion berbisik balik kepada Marrot.“Kamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi saat Wish Corp bangkit kita akan pergi dari sini…” Tambah nenek Xion yang masih dengan berbisik kepada Marrot.“Benar Bu…” Ucap Marrot mulai menyeringai.Kini mereka kembali fokus kepada Adams.Ibu dan Ana itu kini mulai bertanya, untuk memastikan.Apakah benar jika tadi rencana Adams diganggu oleh Radhis?“Apa benar dia suami Rachel?” Adams menjelaskan kepada nenek Xion jika Sea sendiri yang berkata jika laki-laki yang mengganggu rencananya tadi kemungkinan b

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 774

    *** Beberapa saat sebelumnya disaat Radhis dan yang yang lain nya berbicara.Gun sedang berada di suatu tempat dengan Adams, serta Sea.Posisi mereka sangat aneh untuk orang yang mengerti hubungan di antara ketiganya.Dimana Adams berdiri dengan kepala menunduk.Sementara Gun sedang duduk dengan ditemani oleh Sea di pangkuannya.Bukan hanya itu, dapat terlihat jelas jika pada saat ini tangan Gun sedang meraba-raba pinggul wanita itu.“Sial benar!” Ucap Gun yang merasa kesal.Dia merasa jika baru kali ini ada yang berani untuk mengganggu dirinya.Bahkan Gun merasa jika laki-laki tadi dengan terang-terangan mengintimidasi dirinya.Sea sekilas mendengar apa yang mereka bicarakan, hanya bisa menduga jika laki-laki yang dimaksud oleh mereka itu tentu adalah Radhis.“Sepertinya pecundang itu ini telah kembali…” Ucap Sea.“Dia adalah suami Rachel yang tidak berguna.” Ucap Sea memberitahu Gun.“Jadi Dia…”Gun mencoba untuk berpikir sejenak.Sejujurnya Gun tidak tahu siapa laki-laki tadi. Dia

DMCA.com Protection Status