Share

Bab 458

Penulis: inoz eL
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-22 23:11:27

Di Ruangan direktur Geneve, Radhis, Ester dan Ed sedang berada di dalam sana bertiga. 

Radhis duduk di kursi direkturnya, sedangkan Ed dan Ester duduk di sofa yang tersedia disana.

"Maaf Tuan Muda." Ucap Ed.

Setelah meminta maaf yang entah kenapa, Ed kembali bertanya. "Bukannya mengampuni nyawa Gienis itu terlalu ringan, mengingat apa apa yang sudah dilakukan olehnya?" 

Radhis berdiri dan berjalan mendekati Ed. Radhis duduk di sofa yang berbeda dengan Ed dan Ester. Jika yang diduduki oleh Ed adalah sofa panjang yang tentunya berbagi dengan Ester, Radhis duduk di sofa tunggal yang diduduki sendiri sebagai bentuk kuasanya di ruangan itu. 

"Tidak. Aku sendiri sudah memperhitungkan segala sesuatunya," Radhis tersen

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lutfi Natasha rifki
Penulis babi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 459

    “Nenek, Ayah, Bukankah kita lebih baik pergi ke Auckland disaat Sea sudah melahirkan?” Ucap Huang.Kepergian keluarga nenek Xion ke China baru memasuki hitungan beberapa bulan. Namun kini kandungan Sea sudah hendak menginjak sembilan bulan. yang menandakan tidak lama lagiMeskipun nenek Xion sudah menjadi mertua dari Huang tapi, Huang tetaplah orang yang berkuasa disana. Itu karena Huang adalah orang yang sudah menanggung dan membangun usaha yang baru ini. Hal itu tentu saja membuat nenek Xion seperti kerbau yang dicocok hidungnya.“Kalau memang kamu mau seperti itu, baiklah.” Ucap nenek Xion menuruti.“Marot, kita undur dulu kepulangan kita. Huang, benar lebih baik kita menunggu sampai Sea melahirkan, dan itu juga termasuk tambahan wa

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-23
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 460

    Selang beberapa hari, setelah Radhis mendapatkan 60% saham dari perusahaan Gienis.Dan juga, Rachel kini sedang menunggu untuk menandatangani surat kontrak terkait pembangunan pabrik baru milik keluarga Jiang, yang mereka bicarakan di hotel pada hari minggu kemarin.Sekarang, sudah hari rabu pagi.Radhis sedang duduk di balkon kamarnya yang berada di lantai dua Mansion-nya, Radhis sedang menikmati secangkir Teh, yaitu Teh Li-Mung Di.Teh Li-Mung Di, sendiri adalah teh termahal di dunia. Teh ini merupakan varietas yang berasal dari China. Satu kilogram teh dijual den

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-24
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 461

    Pada saat itu, diwaktu yang sama di tempat lain, Rachel sudah berada di kantornya,Dikantor, Rachel menjadi lebih sering melamun, dan tampak sedang memikirkan sesuatu.Dia seolah melihat bayang-bayang ingatan disaat sang suami menarik koper berisi pakaiannya pergi dari rumah.“Apa aku sudah keterlaluan kepadanya?” Gumam Rachel.Rachel sebenarnya merasa sangat senang saat melihat Radhis datang, tapi bagaimanapun juga Rachel juga merasa marah kepadanya.Bagaimana tidak, waktu itu Rachel melihat sendiri Radhis menggendong Ester di depan seperti seorang Ratu.Suara dering ponsel menyadarkannya dari lamunan.

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-25
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 462.

    “Mari Nona silahkan.” Manajer tempat pelelangan hunian itu mengagetkan Rachel.“Hm. Iya,” jawab Rachel dengan menganggukan kepalanya dengan ekspresi manis.Keempat orang itu kini memasuki Villa baru milik Radhis. Saat mereka berjalan Tania masih mencoba untuk berbicara dengan Sang manajer itu, tanpa rasa malu sedikitpun Tania bertanya, “Untuk surat-surat dari Villa ini apa bisa di atas namakan Sa- maksud saya di atas namakan anak Saya.”“Mohon maaf nyonya, dikarenakan tuan Ed ataupun nona Ester tidak ada yang memberikan instruksi, jadi untuk nama pemilik Villa ini adalah tetap tuan Radhis.” Jawab manajer tempat pelelangan Hunian. 

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-26
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 463

    “Sebenarnya aku baru tahu kemarin saat aku mengambil pakaian di rumah lama kami, jika wanita yang aku temui di Tempat Pelelangan Hunian waktu itu adalah ibu dari Deon nyonya dari keluarga Dodge.” ucap Radhis.Ed yang mendengar ucapan Radhis kembali bercerita, lebih tepatnya Ed memberikan informasi tambahan kepada Radhis, “Benar tuan, dan menurut informasi yang saya dapat sebelumnya Sandra sempat beradu nominal untuk mendapatkan Villa A1 yang sekarang ditempati oleh keluarga nona Rachel.”“Sudah biarkan saja,” ucap Radhis cuek.“Maksud saya, jika Tuan Muda merasa mereka mengganggu, saya bisa membuat keluarga Dodge itu pergi dari sana, lagi pula mereka membeli Villa A2 itu dengan mencicil.” Tambah Ed menjelaskan kepada Radhis.

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-27
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 464

    Radhis kini di kediamannya sedang menyambut kedatangan kakeknya, Kakek Zond.Dia ditemani Ed kini sedang berada di ruang tamu, sembari membaca beberapa buku, sungguh hari yang tak mungkin dia lalui jika dirinya berada dirumah lamanya,atau masih tinggal bersama dengan keluarga Rachel.Disaat itu secara kebetulan Knox datang dari luar dan segera memberikan laporan kepada Radhis. “Tuan Muda!” Ucap Knox dengan berlari kecil ke arah Radhis.“Ada apa?” Tanya Radhis.“Saya mau melaporkan, mobil Tuan Besar baru saja memasuki gerbang luar.” Jelas Knox.“Aku mengerti.”

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-28
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 465

    Setelah mendengar ucapan Radhis, kakek Zond menjadi penasaran dan akhirnya bertanya.“Sebelum mereka datang, Kakek ingin bertanya kepadamu.” ucap Kakek Zond.“Silahkan kakek,” jawab Radhis sambil mengambil cangkir Teh yang dibawakan oleh Loren untuk sang kakek. Bagaimanapun juga kakeknya adalah orang yang spesial itu membuat Radhis sedikit banyak berusaha untuk melayani kakeknya sendiri. sedangkan cangkir teh yang lain disuguhkan oleh pelayan yang lain.Kakek Zond melanjutkan berbincang dengan Radhis sambil minum teh yang tadi disuguhkan.“Kakek merasa penasaran, kenapa kamu lebih memilih untuk membeli saham mereka,” tanya Kakek Zond.“Jadi k

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-29
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 466

    Setelah meletakkan cangkir teh nya di atas meja yang sangat terlihat kemewahannya itu, Kakek Zond kembali melanjutkan perkataanya yang sempat dia potong.Dalam perkataannya kini kakek Zond menjelaskan jika dia hanya ingin agar kepala keluarga Gienis menyadari lagi kesalahannya dan menimbang apakah pantas untuk mendapatkan pengampunan dari Radhis atas nyawanya.Mendengar hal itu kepala keluarga Gienis hanya bisa kembali meminta maaf kepada kakek Zond dan juga Radhis. Bahkan kini dengan penuh rasa hormat, ayah dari Jolly Gienis itu bersujud di hadapan Radhis hanya untuk sekedar mengucapkan terimakasih karena nyawanya masih di ampuni, mengingat semua yang sudah dia lakukan sebelumnya.“Apa kalian sudah mengerti?” Tanya kakek Zond di penghujung perkataannya.&ldq

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-01

Bab terbaru

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 782

    Kali ini semua orang yang hanya bisa berdiri dengan menjadikan Radhis yang duduk di sofa utama sebagai titik pandangan.Mereka semua mulai merasa sedikit penasaran, karena Radhis masih terpaku terdiam melihat ke arah Gun.“Apa yang kau mau bangs*at?” Teriak Gun.“Cepat katakan!” Imbuhnya.“Oh… Bukankah Anda terlalu terburu-buru Tuan.” Kalimat Radhis mungkin cukup sopan, namun nada dan ekspresi wajahnya seolah Radhis sangat meremehkan Gun.“Cepat katakan! Apa maumu?”Gun terdiam sejenak, melihat Radhis, entah apa yang ada dipikirannya, sampai akhirnya Dia lanjut berbicara.“Berapa yang kau inginkan?”Pertanyaan Gun jelas ditanggapi dengan ekspresi senyum oleh beberapa orang, termasuk nenek Xion, Marot, dan juga Tania.Mereka berpikir jika Radhis akan mendapatkan uang yang cukup banyak dari Gun, dan setelah itu mereka akan memintanya.Berbeda dengan Radhis, pada saat ini Dia justru tertawa dengan begitu keras.Radhis merasa lucu, karena bagaimanapun juga aset yang dimiliki oleh Radhis

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 781

    “Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Radhis yang mulai melihat Gun bingung.“T–tidak.”“Tolong lepaskan Aku.”Gun mulai pucat karena merasa takut. Selain itu, tangannya mulai sedikit membiru karena begitu erat cengkraman tangan Radhis membuat peredaran darah di tangannya sedikit terganggu.Tangan kiri Radhis masih tetap memegang pergelangan tangan Gun, tangan kanannya yang bebas kini mulai melayang menampar pipi pria itu kiri-kanan berulang-ulang secara bergantian.“Tolong maafkan A–aku.” Gun merasakan panas di pipinya kanan dan kiri.“Tolong lepaskan Aku…” Gun mulai merengek karena dirinya kini merasa sakit di pergelangan tangannya dan juga panas di pipinya.“Bagaimanapun Aku adalah keturunan keluarga Esfor!”Teriak Gun yang saat ini masih tak henti-hentinya mendapatkan tamparan dari Radhis.“R–radhis, lepaskan Dia.”Nenek Xion kembali berbicara saat dirinya masih merasakan panas di pipinya, bekas tamparan tangan Radhis.Radhis yang sedari tadi masih menampar pipi Gun mulai merasa

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   BAB 780.

    “Dere bilang kepada Menantumu, agar Dia menjauh dariku!”Teriak nene Xion kepada Dere.Dere melihat ke arah Radhis.Dia memandangi menantunya yang sepertinya sudah sangat marah.Ingat seberapa sayang Radhis kepada Rachel, Dere justru memilih untuk diam, Dirinya tidak ingin terlalu ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh suami anaknya itu.Tania juga sama, Dia haya melihat apa yang akan terjadi.Sejujurnya Ia ingin jika Radhis dan Rachel bercerai, agar supaya Tania bisa bebas menguasai Villa kelas atas yang kini mereka tempati, setelah itu untuk selanjutnya akan menjodohkan putrinya, Rachel dengan Deon, lelaki yang jelas di matanya mempunyai perusahaan. Selain itu, menurut dirinya Deon jauh lebih baik daripada Radhis karena Deon bisa dengan mudah ia kendalikan.Namun, meskipun Tania berpikiran seperti itu, sebenci apapun dirinya kepada Radhis, Dia jauh lebih benci kepada Xion, ibu mertuanya yang gila harta dan tidak penah bersikap adil, dimana dirinya selalu merasa di anak tirikan

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 779.

    “Berhenti.”Radhis kini mulai berbicara saat Gun sudah semakin memperpendek jarak nya dengan Rachel.Gun untuk sejenak berhenti mendekat, Dia menoleh ke arah Radhis.Dengan sikapnya yang masih terlihat angkuh Gun berbicara kepada Radhis.“Ternyata berani juga Dirimu untuk berbicara kepadaku, bahkan melarangku.”“Kenapa aku tidak berani?”Radhis mulai berbicara dengan masih tidak melihat ke arah Gun sama sekali.Saat ini yang ada di pikiran Radhis adalah emosi, amarah dirinya kepada Gun.Mungkin semuanya tidak merasakan bahkan Rachel.Tapi untuk Nanny yang sudah sedikit banyak mengenal sisi lain Radhis, mulai merasa perasaan mencekam. Seolah Radhis sedang mengeluarkan hawa membunuh yang sangat kental.“Tuan…”Nanny mencoba untuk berbicara kepada Tuan nya.“Tenang saja, tidak apa-apa. Biar Aku yang mengurus.” Radhis berbicara kepada Nanny yang bahkan masih tidak berniat menatap Nanny.Entah kemana pandangan Radhis saat ini, tatapannya seolah kosong.Untuk Nanny yang sudah sering berhada

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 778

    ***Beberapa jam telah berlalu.Kini sepasang suami istri itu sedang berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka berdua tapaki.“Terimakasih, Suamiku.” ucap Rachel dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Radhis.“Tidak Sayang… seharusnya aku yang berkata seperti itu.”Jawab Radhis seraya mencium kening istrinya.“Sebenarnya kemana kamu beberapa minggu ini?” Tanya Rachel yang masih dalam posisi memeluk Radhis.“Ada yang harus Aku lakukan. Itu kenapa Aku sibuk beberapa minggu ini.” JAwab Radhis dengan mengelus rambut lembut milik sang istri.“Sebenarnya apa yang terjadi padaku semalam?”Kini Rachel membuka pertanyaan untuk agar mereka bisa berbincang.Radhis tidak tahu harus mulai darimana.Dia mulai menjelaskan apa yang Dia tahu kepada istrinya.Rachel bertanya seperti itu, karena samar-samar ingatan nya hanya sampai Dia makan malam bersama Adams dan Gun.Rachel juga menjelaskan jika sebenarnya semalam Dia mengira bahwa acara makan malam itu akan dihadir

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 777. "21+"

    ***Keesokan harinya.Kini hari telah pagi. Matahari mulai bersinar disaat Rachel membuka matanya.Satu hal yang berbeda untuk hari ini adalah dimana saat ini dia sedang terbangun dengan satu tangan yang sedang memeluk seorang pria.Pria yang dia kenal.Radhis, suami yang beberapa minggu terakhir sedang pergi ke Motherland untuk mengurus beberapa pekerjaan.Rachel hampir tidak bisa menahan air matanya.Wanita muda itu kini mengusap matanya, sebelum akhirnya dia memeluk sang suami dengan erat.“Kamu sudah bangun?” Suara lembut Radhis terdengar di telinganya.Menyeruak ke dalam telinga mungilnya, di iringi hembusan hangat nafas sang suami.Alih-alih menjawab Rachel kini justru membenamkan wajahnya di dada sang suami.Dengan tangannya yang masih memeluk erat, Rachel diam untuk beberapa saat.Seolah sedang menikmati waktu kebersamaan mereka berdua.Radhis yang mendapat perlakuan manja sang istri kini justru paham dan memeluk tubuh istrinya erat-erat.Mereka berdua saling melepas rindu s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 776.

    Dere sadar akan kesalahan dirinya dalam menanggapi kalimat-kalimat yang sudah diucapkan oleh mereka.“Oh.. Tidak.. aku tidak bermaksud–”Belum selesai Dere berkata-kata, ucapannya sudah dipotong oleh nenek Xion.“Sepertinya kamu memang sengaja membela menantumu yang kurang ajar itu!” Tuding nenek Xion.“Bukan begitu Bu–”“Ahh Sudahlah!” Lagi-lagi sebelum selesai Dere berbicara, nenek Xion sudah memotong ucapannya.“Apa kamu tahu, apa yang akan terjadi jika sampai Tuan Gun menggunakan kekuasaannya untuk membuat perhitungan dengan kita?”Saat ini giliran Marot yang berbicara kepada Dere.Kalimat yang diucapkan oleh Marrot senada dengan sebuah ancaman.Kata-katanya seolah Marot sedang memperingatkan kepada Dere jika pada saat ini menantu Dere, “Radhis” telah melakukan sesuatu yang dapat mengancam keluarga besar mereka.“Apa kamu Tahu sekuat apa, kekuasaan Tuan Gun?” Marrot masih mengintimidasi Dere.“Mungkin menantumu itu bekerja untuk Ed Ackerley.”“Tapi tetap saja, pekerja rendahan s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 775.

    Nenek Xion dan Marrot kini mulai paham jika sepertinya Radhis pulang.Mereka terkadang berpikir jika Radhis adalah sebuah penghalang besar dalam setiap rencana mereka, apalagi disaat ini mereka masih menumpang di Villa milik Rachel yang pernah dibilang oleh Rachel jika Villa ini diberikan oleh Radhis kepada dirinya.“Bu… Si brengsek itu pulang. Apa yang harus kita lakukan?” Marot bertanya dengan berbisik kepada Nenek Xion.“Kamu tenang saja…”Ucap nenek Xion berbisik balik kepada Marrot.“Kamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi saat Wish Corp bangkit kita akan pergi dari sini…” Tambah nenek Xion yang masih dengan berbisik kepada Marrot.“Benar Bu…” Ucap Marrot mulai menyeringai.Kini mereka kembali fokus kepada Adams.Ibu dan Ana itu kini mulai bertanya, untuk memastikan.Apakah benar jika tadi rencana Adams diganggu oleh Radhis?“Apa benar dia suami Rachel?” Adams menjelaskan kepada nenek Xion jika Sea sendiri yang berkata jika laki-laki yang mengganggu rencananya tadi kemungkinan b

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 774

    *** Beberapa saat sebelumnya disaat Radhis dan yang yang lain nya berbicara.Gun sedang berada di suatu tempat dengan Adams, serta Sea.Posisi mereka sangat aneh untuk orang yang mengerti hubungan di antara ketiganya.Dimana Adams berdiri dengan kepala menunduk.Sementara Gun sedang duduk dengan ditemani oleh Sea di pangkuannya.Bukan hanya itu, dapat terlihat jelas jika pada saat ini tangan Gun sedang meraba-raba pinggul wanita itu.“Sial benar!” Ucap Gun yang merasa kesal.Dia merasa jika baru kali ini ada yang berani untuk mengganggu dirinya.Bahkan Gun merasa jika laki-laki tadi dengan terang-terangan mengintimidasi dirinya.Sea sekilas mendengar apa yang mereka bicarakan, hanya bisa menduga jika laki-laki yang dimaksud oleh mereka itu tentu adalah Radhis.“Sepertinya pecundang itu ini telah kembali…” Ucap Sea.“Dia adalah suami Rachel yang tidak berguna.” Ucap Sea memberitahu Gun.“Jadi Dia…”Gun mencoba untuk berpikir sejenak.Sejujurnya Gun tidak tahu siapa laki-laki tadi. Dia

DMCA.com Protection Status