“Ester maaf atas semua yang sudah terjadi ya,” ucap Rachel manja. Sementara Radhis hanya diam, seolah hanya menahan tawanya saat melihat tingkah ayah dan anak yang tidak tahu apa-apa itu.
“Es, es Ester?” Deon dan Daka seolah bingung mendengar Rachel yang memanggil Ester hanya dengan nama.
“Bagaimana mungkin kamu memanggil wakil direktur Geneve dengan nama saja …” Deon bertanya kepada Rachel dengan begitu khawatir, seolah-oah Deon takut jika Ester akan marah dan membuat Rachel dalam masalah.
“Bisakah kamu diam dulu?” Ester berkata dengan culas kepada Deon. Pastinya itu membuat Deon ciut seketika.
“Kenapa kamu tidak menungguku dulu saat kamu mau masuk, apa karena kamu ditemani pangeranmu sehingga tidak mau
“Bagus jika memang begitu, kalau begitu aku akan masuk untuk menemani istriku dulu,” ucap Radhis yang kemudian meninggalkan Ed disana dan segera masuk kedalam tempat acara.Ada beberapa orang berada disana, mulai dari yang tampak muda, sampai yang tampak sangat berumur.Radhis segera mencari dimana istrinya berada. Banyak mata yang mulai menatap Radhis. Hampir semua dari mereka menatapnya dengan tatapan yang sedikit tidak mengenakan.Ada juga dari mereka yang saling berbisik satu sama lain untuk membicarakan Radhis."Siapa laki-laki ini?""Lihatlah pakaian yang digunakan olehnya""Bagaimana mungkin orang seperti ini hadir disini? Acara yang sang
"Sudah cepat tuangkan minumanku!" Ucap Wilson berteriak.Apa gadis yang tadi terdiam kini berbicara kepada Radhis."Sudah turuti saja, lagi pula itu kan memang tugasmu.""Iya lakukan saja, meskipun kamu begitu tampan. Namun, kamu tetaplah seorang pelayan jadi layani saja kekasihku,"Kedua wanita itu sekarang sedang menutup mulut keduanya untuk sedikit tertawa.Radhis yang mendapat perlakuan itu hanya tersenyum. Setelah tersenyum kecut kepada mereka Radhis seketika mencoba untuk pergi berlalu kembali."Bisa kau lepaskan aku?" Ucap Radhis saat Wilson kembali memegang ujung jas bagian belakangnya."Untuk apa buru-b
“Oh maaf Nona, semua keributan barusan karena pelayan tidak berguna ini!” Ucap Wilson dengan sedikit mendorong bahu Radhis untuk lebih menjauh dari dirinya dan Rachel.Wilson melakukan itu semua karena dirinya merasa bahwa kini yang berada di hadapannya adalah seorang wanita yang sangat cantik dan sudah pasti dia adalah salah satu dari pengusaha di Auckland, itu dapat dilihat dari keberadaan Boas sebagai pengawal yang berada sedikit di belakang Rachel.Hal itu menandakan bahwa RAchel bukanlah wanita sembarangan, insting Wilson berkata jika dia bisa mendapatkan wanita ini dia akan semakin mendapatkan sebuah kekuatan yang besar di Auckland.Daka dan Deon sebenarnya bukannya tidak melihat peristiwa ini, namun bapak dan anak itu hanya berusaha untuk tidak ikut terlibat dalam perbincangan yang sepertinya terl
“Selamat malam Tuan Gienis,” ucap Ed dengan sedikit senyum kecut di bibirnya dan mata yang memicik. Mengingat, dulu di awal-awal Ed mulai ditugaskan untuk mengawal Radhis di Auckland, anak tertua dari Gienis yang dipastikan menjadi pewaris keluarga Gienis telah melakukan suatu kesalahan mengusik Radhis, dengan mengganggu Rachel.“Apa kabar tuan Ed?” Gienis kini mencoba untuk berbasa-basi dengan menggenggam tangan Ed dan sedikit menggoyangkan tangan itu naik turun khas orang berjabat tangan.“Baik. Bagaimana dengan Tuan Gienis? Apakah kebaikan juga berpihak kepada Anda?” Ed balik bertanya setelah menjawab pertanyaan Gienis."Ya, beginilah saya sekarang. Oh iya kenalkan, ini keponakan saya yang baru saja pulang dari Moland. Namanya, Cuwan."
"Wilson benar Nona. Lebih baik nona berada disini, kita bisa membicarakan beberapa bisnis."Anthony dengan begitu sombongnya berkata kepada Rachel dengan satu alis terangkat."Lepaskan tangan ku," ucap Rachel perlahan namun sangat sinis kepada Wilson."Sudahlah Nona. Lebih baik Nona di …""Lepaskan tangan istriku," kini Radhis yang berkata kepada Wilson dengan memegang pergelangan tangannya yang sedang memegang tangan Rachel."Kenapa? Aku sudah bilang kepadamu, kau pergi saja dari sini.”Wilson masih mencoba untuk mengusir Radhis dari hadapannya, seolah Wilson sama sekali tidak peduli jika Rachel adalah istri Radhis.
“Nona, kenapa Nona berkata seperti itu?” tanya Anthony yang mencoba mencari kebenaran dari siapa yang dia hadapi saat ini.“Ada apa Tuan Anthony?” tanya Ester dengan ekspresinya yang penuh akan sebuah amarah.“Bisa Nona lihat bukan? disini yang di ciderai adalah Wilson, namun kenapa Nona membela pasangan ini? terutama pria tidak berguna ini.” Anthony tampak tidak bisa terima dengan perlakuan Ester kepada dirinya dan juga Wilson.“Aku bilang diam dan jaga bicaramu!” ucap Ester.Anthony semakin bingung, kenapa Ester tampak begitu marah saat dirinya menyinggung tentang suami Rachel Wish, siapa sebenarnya pria ini? bukankah dia hanya sekedar laki-laki biasa yang telah beruntung dengan menjadi suami dari direkt
“Kenapa dengan kami?” tanya Wilson dan Anthony sama-sama memotong pembicaraan Ester.“Kalian tidak perlu banyak bicara, aku hanya mengingatkan kalian, jangan pernah mengganggu Nona Rachel dan Suaminya, itupun jika kalian masih membutuhkan Geneve untuk membantu kalian,” ucap Ester mengintimidasi.Seketika Wilson dan Anthony merasakan suatu getaran di tengkuknya, mereka merasa ada sesuatu di antara Ester, Rachel dan juga suaminya, karena Wilson tidak pernah mendengar gosip atau isu dimanapun yang berkata bahwa Ester adalah orang yang sangat peduli kepada Seseorang yang, yang tidak dekat dengannya. Otomatis jika disini Ester membantu ataupun membela Rachel beserta suaminya , itu menandakan jika Ester dekat dengan keduanya.Setelah semua itu Ester segera ingin beranjak dari tempatnya berdiri seka
“Misa,” ucap wanita yang sudah menghianati wilson itu dengan sedikit mengerlingkan matanya, sebagai bentuk menggoda kepada Cuwan.Kepala keluarga Gienis yang melihat itu tersenyum, dia mengerti bagaimanapun juga Cuwan adalah seorang laki-laki normal yang akan tergoda begitu melihat wanita cantik dengan gaun sexy di hadapannya.Begitu sexy gaun yang di pakai oleh wanita yang sudah menghianati Wilson itu, dengan belahan dada yang hampir terbuka seluruhnya, hanya menutupi bagian gundukan daging kenyalnya saja, dan itu pun tidak seluruhnya, karena bagian atas dan samping dari pangkal gundukan daging kenyal di dada wanita itu terekspos, tampak begitu menggairahkan laki-laki yang melihatnya.“Ehem!” Gienis yang melihat mata Cuwan tidak beralih sama sekali dari belahan dada misa ak