Share

Bab 259

Penulis: inoz eL
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-11 07:30:33

Orang itu ternyata diam-diam mengawasi Rachel dan Deon, entah siapa dia, atau siapa yang menyuruhnya, namun dia diam-diam mengirimkan photo Rachel dan Deon keseseorang.

Disini Rachel dan Dion sudah siap untuk pulang, saat mereka melewati orang misterius tadi mereka sama sekali tidak menyadari jika mereka sedang di awasi.

Dengan santai Rachel dan Dave keluar dari restoran itu, sementara orag itu berpindah kedekat jendela, tidak tahu siapa yang dia hubungi dia hanya tampak berbisik dan menelepon seseorang dengan melihat kearah Rachel dan Deon.

“Aku pulang dulu ya”, ucap Rachel kepada Deon.

“Iya, hati-hati dijalan”, ucap Deon kepada Rachel dengan penuh perhatian.

“Iya..”, ucap Rachel dari jendela mobilnya.

Setelahnya Rachel menutup jendela mobilnya kini dia memacu mobilnya untuk pulang, begitu Rachel sudah hilang dari pandangannya Deon, Deon segera memasuki mobilnya juga untuk pulang.

Sementara itu kin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anang Faturahman
author bangsat, harga per bab terlalu mahal 9-10 koin, mau bangun rumah lu ya makanya mahal banget anjing
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 260

    “Iya kamu benar sekali, memang sedari awal aku sedikit bingung kenapa dia melarang aku untuk bilang kesiapapun tentang setatusnya”, ucap Goma.“Maka dari itu, aku jadi berpikir, kenapa mereka menyembunyikan setatus itu jika memang dia adalah cucu dari keluarga Zond”, ucap Kally menghasut suaminya.“Terus bagaimana dengan rencananya?”, tanya Goma yang mulai penasaran dengan rencana dari istrinya.“Tenang saja, jadi kini kita akan menyelidiki dulu diapa dia sebenarnya”, ucap Kally.“Kalau begitu aku akan menyerahkan semuanya kepadamu”, ucap Goma kepada Istrinya.“Kalau begitu kamu istirahat saja dulu”, ucap Kally, dengan berdiri dan berniat beranjak dari tempat itu.Seketikan Goma memegangi tangan istrinya, “Kamu mau kemana?”.“Aku ingin meminum tehku”, ucap Kally.“Kamu disini saja”, ucap Goma.“Ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-11
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 261

    Beberapa saat kemudian Ed sudah kembalii dengan membawa Ester bersamanya,“Ed bilang kita akan kembali sekarang, apa itu benar?”, tanya Ester kepada Radhis.“Iya, aku bukan bermaksud untuk memakasa kalian, tapi aku akan pulag sekarang”, ucap Radhis, seolah dia memiliki sesuatu firasat yang membuatnya ingin segera pulang.“Jika kalian masih ingin disini aku juga tidak memaksa”, ucap Radhis yang berbicara dengan Ed dan Ester di Loby hotel itu.“Tidak Tuan, saya akan mengikuti Tuan, jika tuan ingin kembali sekarnag, saya juga akan ikut”, ucap Ed dengan ntampang yang sangat serius.Karena Ed seolah melihat raut wajah Radhis begitu kawatir dan cemas, seolah Radhis takut sesuatu akan segera terjadi.“kalau begitu aku juga akan ikut pulang”, ucap Ester.“kalau kamu masih mau di Moland, atau kamu masih ingin pergi ke Esfor aku tidak masalah, aku akan mengijinkanmu, dan kamu tenan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-12
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 262

    “Iya aku sedang memikirkan orang yang aku bilang kepadamu kemarin malam”, ucap Deon mengingatkan Rachel dengan perbincangan mereka berdua semalam.“Iya, bagaimana?”, ucap Rachel dengan sedikit penasaran.“Begini, apa kamu mau menemaniku untuk istirahat makan siang nanti?”, ucap Deon.“Makan siang?” ucap Rachel seolah berpikir, dengan melihat tumpukan berkas yang ada di hadapannya.“Tolonglah”, ucap Deon memohon kepada Rachel.“Tapi”, ucap Rachel yang sebenarnya merasa pekerjaannya masih cukup banyak.“Ayolah..”, ucap Deon yang meskipun dengan tampang coolnya memohon kepada Rachel agar dia mau untuk makan siang berdua bersamanya.“Baiklah, aku akan makan siang bersamamu”, ucap Rachel.“baiklah kalau brgitu karena makan siang kurang sebentar lagi aku akan menunggumu di sana”, ucap Deon dengan menunjuk kearah sofa.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-12
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 263

    Dengan menatap ke arah luar jendela Radhis menunggu jawaban dari sekretaris Rachel.“Baru saja Tuan Deon bilang dia berada di Restoran dekat sini Tuan,” ucap sekretaris Rachel kepada Radhis.“Dekat sini?” ucap Radhis kepada sekretaris Rachel.“Bukankah di dekat sini banyak Restoran, lantas kemana aku harus menghampiri mereka?” ucap Radhis kepada Sekretarisnya Rachel.“Barusaja dia bilang Restoran cina di sudut perempatan lampu merah tuan,” ucap sekretaris itu kepada Radhis.“Baik kalau begitu, sepertinya aku tahu sekarang”, ucap Radhis lagi yang kemudian melihat keluar jendela dan mobil tadi sudah pergi dan tidak berada disana.“Aku akan kesana dulu”, ucap Radhis kepada Sekretaris Rachel.“Baik Tuan,” ucap Sekretaris Rachel dengan membungkuk kearah Radhis yang pergi meninggalkan Ruangan itu.Sementara itu di restoran tempat Deon dan Rachel berad

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-13
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 264

    “Rachel boleh aku memegang tanganmu?” tanya Deon kepada Rachel, berbeda dari pertama tadi yang dengan langsung memegang tangan Rachel, kini Deon memeinta ijin terlebih dahulu.“Kenapa?” tanya Rachel yang seolah ragu, bamun bagaimanapun juga Deon adalah teman masa kecilnya, dan dia berpikir bahwa ini bukanlah apa-apa untuk Deon memegang tangannya.Bertepatan dengan itu Radhis sudah berada di tepat di depan Restoran, disaat Rachel mengulurkan tangannya untuk dipegang oleh Deon.“Aku sebelumnya berpikir bahwa ini adalah saat yang tepat agar kau tau siapa aku sebenarnya, tapi seertinya ini terlalu cepat, dan sebaiknya aku lihat dulu bagaimana dirimu sepenuhnya” ucap Radhis dalam Hatinya saat uluran tangan Rachel kini sudah di gapai oleh tangan laku-laki lain di dalam restoran itu.Disini Radhis sebenarnya ingin pergi dari restoran itu, dan meninggalkan istrinya, sampai saat tepat sebelumm dia berbalik arah dia meli

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-13
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 265

    Disini Radhis hanya diam mengabaikan perkataan dari pelayan tempat restoran itu, dan bahkan dia malah menarik resleting dari tas itu agar terbuka.“Radhis, tolong letakkan itu kembali, jangan membuat aku malu” ucap Rachel kepada usaminya.“Security!” teriak pelayan itu ke arah keluar.Namun Radhis sama sekali tak bergeming, karena bagaimanapun jika terbukti tas ini bukanlah apa-apa dia bisa dengan bebas menunjukan kartu akses ke seluruh Auckland yang dia miliki. Bahkan dia tinggal menelpon owner dari restoran itu.“Rachel ada apa dengan suamimu?” ucap Deon kepada Rachel yang seolah menghasut agar Rachek ilfil kepada Radhis.“Radhis!” ucap Rachel dengan keras.Namun disini Radhis masih saja membuka tas itu, dan begitutas itu terbuka ada tulisan di dalam sana.“Anak Raymond Zond! Kamu harus menyusul ayahmu!” pada secari kertas dan begitu kertas itu di angkat itu adalah

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-13
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 266

    Begitu Rachel memasuki rumah dia di menjumpai orang tuanya yang sedang duduk di kursi ruang tamu, Tania dan Dere langsung memandang ke arah Rachel yang menangis dan kemudian bertanya.“Rachel?” ucap Tania yang seketika berdiri dan mencoba mendekat ke arah Rachel.“Hm?” ucap Rachel dengan menghapus air mata yang mengalir dipipinya.“Kenapa kamu?” tanya Tania kepada putrinya itu.“Tidak apa-apa,” ucap Rachel yang kemudian masih melanjutkan perkataanya lagi.“Aku mau istirahat dulu.” Ucap Rachel yang kemudian pergi meninggalkan Tania meskipun Dere juga berusaha untuk menghentikannya.“Rachel tunggu.” Ucap Dere yang tidak diperdulikan oleh Rachel dan akhirnya Rachel pergi memasuki kamarnya.Sementara itu Radhis yang sedari tadi masih berada didalam mobilnya sampai sekarang masih saja menyesali apa yang sudah terjadi tadi direstoran.Radhis dengan memegang kerta

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-14
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 267

    “Kami percaya kepadamu.” Dere berucap kepada Radhis dengan tatapan yang begitu pengertian. “Kalau begitu aku akan masuk dulu Ayah, Ibu.” Ucap Radhis kepada Tania dan Dere yang kemudian dilanjutkan dengan berdiri dan beranjak meninggalkan mereka di sana. Sementara itu Rachel ayng sedari tadi di kamar hanya menangis dan tegnkurap membenamkan mukanya ke bantalnya. Masih dapat dia dengar pintu kamar dibuka oleh Radhis, setelah itu Radhis masuk dan duduk tepat disebelah Rachel yang sedang tengkurap dan menangis. Radhis hanya diam dan menoleh ke arah Rachel, Radhis hanya terdiam melihat Rachel yang terisak dalam tangisannya. Setelah melihat ke Rachel kini Radhis kembali menatap kelantai dari posisi dia duduk dengan menelangkupkan tangannya dan menyatukan jari-jarinya. Dia berpikir, bagaimana cara agar Rachel tidak sedih lagi dan dia ingin Rachel mengerti apa yang sudah terjadi tanpa harus mengungkap siapa Radhis sebenarnya, karena saat dia m

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-14

Bab terbaru

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 782

    Kali ini semua orang yang hanya bisa berdiri dengan menjadikan Radhis yang duduk di sofa utama sebagai titik pandangan.Mereka semua mulai merasa sedikit penasaran, karena Radhis masih terpaku terdiam melihat ke arah Gun.“Apa yang kau mau bangs*at?” Teriak Gun.“Cepat katakan!” Imbuhnya.“Oh… Bukankah Anda terlalu terburu-buru Tuan.” Kalimat Radhis mungkin cukup sopan, namun nada dan ekspresi wajahnya seolah Radhis sangat meremehkan Gun.“Cepat katakan! Apa maumu?”Gun terdiam sejenak, melihat Radhis, entah apa yang ada dipikirannya, sampai akhirnya Dia lanjut berbicara.“Berapa yang kau inginkan?”Pertanyaan Gun jelas ditanggapi dengan ekspresi senyum oleh beberapa orang, termasuk nenek Xion, Marot, dan juga Tania.Mereka berpikir jika Radhis akan mendapatkan uang yang cukup banyak dari Gun, dan setelah itu mereka akan memintanya.Berbeda dengan Radhis, pada saat ini Dia justru tertawa dengan begitu keras.Radhis merasa lucu, karena bagaimanapun juga aset yang dimiliki oleh Radhis

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 781

    “Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Radhis yang mulai melihat Gun bingung.“T–tidak.”“Tolong lepaskan Aku.”Gun mulai pucat karena merasa takut. Selain itu, tangannya mulai sedikit membiru karena begitu erat cengkraman tangan Radhis membuat peredaran darah di tangannya sedikit terganggu.Tangan kiri Radhis masih tetap memegang pergelangan tangan Gun, tangan kanannya yang bebas kini mulai melayang menampar pipi pria itu kiri-kanan berulang-ulang secara bergantian.“Tolong maafkan A–aku.” Gun merasakan panas di pipinya kanan dan kiri.“Tolong lepaskan Aku…” Gun mulai merengek karena dirinya kini merasa sakit di pergelangan tangannya dan juga panas di pipinya.“Bagaimanapun Aku adalah keturunan keluarga Esfor!”Teriak Gun yang saat ini masih tak henti-hentinya mendapatkan tamparan dari Radhis.“R–radhis, lepaskan Dia.”Nenek Xion kembali berbicara saat dirinya masih merasakan panas di pipinya, bekas tamparan tangan Radhis.Radhis yang sedari tadi masih menampar pipi Gun mulai merasa

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   BAB 780.

    “Dere bilang kepada Menantumu, agar Dia menjauh dariku!”Teriak nene Xion kepada Dere.Dere melihat ke arah Radhis.Dia memandangi menantunya yang sepertinya sudah sangat marah.Ingat seberapa sayang Radhis kepada Rachel, Dere justru memilih untuk diam, Dirinya tidak ingin terlalu ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh suami anaknya itu.Tania juga sama, Dia haya melihat apa yang akan terjadi.Sejujurnya Ia ingin jika Radhis dan Rachel bercerai, agar supaya Tania bisa bebas menguasai Villa kelas atas yang kini mereka tempati, setelah itu untuk selanjutnya akan menjodohkan putrinya, Rachel dengan Deon, lelaki yang jelas di matanya mempunyai perusahaan. Selain itu, menurut dirinya Deon jauh lebih baik daripada Radhis karena Deon bisa dengan mudah ia kendalikan.Namun, meskipun Tania berpikiran seperti itu, sebenci apapun dirinya kepada Radhis, Dia jauh lebih benci kepada Xion, ibu mertuanya yang gila harta dan tidak penah bersikap adil, dimana dirinya selalu merasa di anak tirikan

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 779.

    “Berhenti.”Radhis kini mulai berbicara saat Gun sudah semakin memperpendek jarak nya dengan Rachel.Gun untuk sejenak berhenti mendekat, Dia menoleh ke arah Radhis.Dengan sikapnya yang masih terlihat angkuh Gun berbicara kepada Radhis.“Ternyata berani juga Dirimu untuk berbicara kepadaku, bahkan melarangku.”“Kenapa aku tidak berani?”Radhis mulai berbicara dengan masih tidak melihat ke arah Gun sama sekali.Saat ini yang ada di pikiran Radhis adalah emosi, amarah dirinya kepada Gun.Mungkin semuanya tidak merasakan bahkan Rachel.Tapi untuk Nanny yang sudah sedikit banyak mengenal sisi lain Radhis, mulai merasa perasaan mencekam. Seolah Radhis sedang mengeluarkan hawa membunuh yang sangat kental.“Tuan…”Nanny mencoba untuk berbicara kepada Tuan nya.“Tenang saja, tidak apa-apa. Biar Aku yang mengurus.” Radhis berbicara kepada Nanny yang bahkan masih tidak berniat menatap Nanny.Entah kemana pandangan Radhis saat ini, tatapannya seolah kosong.Untuk Nanny yang sudah sering berhada

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 778

    ***Beberapa jam telah berlalu.Kini sepasang suami istri itu sedang berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka berdua tapaki.“Terimakasih, Suamiku.” ucap Rachel dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Radhis.“Tidak Sayang… seharusnya aku yang berkata seperti itu.”Jawab Radhis seraya mencium kening istrinya.“Sebenarnya kemana kamu beberapa minggu ini?” Tanya Rachel yang masih dalam posisi memeluk Radhis.“Ada yang harus Aku lakukan. Itu kenapa Aku sibuk beberapa minggu ini.” JAwab Radhis dengan mengelus rambut lembut milik sang istri.“Sebenarnya apa yang terjadi padaku semalam?”Kini Rachel membuka pertanyaan untuk agar mereka bisa berbincang.Radhis tidak tahu harus mulai darimana.Dia mulai menjelaskan apa yang Dia tahu kepada istrinya.Rachel bertanya seperti itu, karena samar-samar ingatan nya hanya sampai Dia makan malam bersama Adams dan Gun.Rachel juga menjelaskan jika sebenarnya semalam Dia mengira bahwa acara makan malam itu akan dihadir

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 777. "21+"

    ***Keesokan harinya.Kini hari telah pagi. Matahari mulai bersinar disaat Rachel membuka matanya.Satu hal yang berbeda untuk hari ini adalah dimana saat ini dia sedang terbangun dengan satu tangan yang sedang memeluk seorang pria.Pria yang dia kenal.Radhis, suami yang beberapa minggu terakhir sedang pergi ke Motherland untuk mengurus beberapa pekerjaan.Rachel hampir tidak bisa menahan air matanya.Wanita muda itu kini mengusap matanya, sebelum akhirnya dia memeluk sang suami dengan erat.“Kamu sudah bangun?” Suara lembut Radhis terdengar di telinganya.Menyeruak ke dalam telinga mungilnya, di iringi hembusan hangat nafas sang suami.Alih-alih menjawab Rachel kini justru membenamkan wajahnya di dada sang suami.Dengan tangannya yang masih memeluk erat, Rachel diam untuk beberapa saat.Seolah sedang menikmati waktu kebersamaan mereka berdua.Radhis yang mendapat perlakuan manja sang istri kini justru paham dan memeluk tubuh istrinya erat-erat.Mereka berdua saling melepas rindu s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 776.

    Dere sadar akan kesalahan dirinya dalam menanggapi kalimat-kalimat yang sudah diucapkan oleh mereka.“Oh.. Tidak.. aku tidak bermaksud–”Belum selesai Dere berkata-kata, ucapannya sudah dipotong oleh nenek Xion.“Sepertinya kamu memang sengaja membela menantumu yang kurang ajar itu!” Tuding nenek Xion.“Bukan begitu Bu–”“Ahh Sudahlah!” Lagi-lagi sebelum selesai Dere berbicara, nenek Xion sudah memotong ucapannya.“Apa kamu tahu, apa yang akan terjadi jika sampai Tuan Gun menggunakan kekuasaannya untuk membuat perhitungan dengan kita?”Saat ini giliran Marot yang berbicara kepada Dere.Kalimat yang diucapkan oleh Marrot senada dengan sebuah ancaman.Kata-katanya seolah Marot sedang memperingatkan kepada Dere jika pada saat ini menantu Dere, “Radhis” telah melakukan sesuatu yang dapat mengancam keluarga besar mereka.“Apa kamu Tahu sekuat apa, kekuasaan Tuan Gun?” Marrot masih mengintimidasi Dere.“Mungkin menantumu itu bekerja untuk Ed Ackerley.”“Tapi tetap saja, pekerja rendahan s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 775.

    Nenek Xion dan Marrot kini mulai paham jika sepertinya Radhis pulang.Mereka terkadang berpikir jika Radhis adalah sebuah penghalang besar dalam setiap rencana mereka, apalagi disaat ini mereka masih menumpang di Villa milik Rachel yang pernah dibilang oleh Rachel jika Villa ini diberikan oleh Radhis kepada dirinya.“Bu… Si brengsek itu pulang. Apa yang harus kita lakukan?” Marot bertanya dengan berbisik kepada Nenek Xion.“Kamu tenang saja…”Ucap nenek Xion berbisik balik kepada Marrot.“Kamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi saat Wish Corp bangkit kita akan pergi dari sini…” Tambah nenek Xion yang masih dengan berbisik kepada Marrot.“Benar Bu…” Ucap Marrot mulai menyeringai.Kini mereka kembali fokus kepada Adams.Ibu dan Ana itu kini mulai bertanya, untuk memastikan.Apakah benar jika tadi rencana Adams diganggu oleh Radhis?“Apa benar dia suami Rachel?” Adams menjelaskan kepada nenek Xion jika Sea sendiri yang berkata jika laki-laki yang mengganggu rencananya tadi kemungkinan b

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 774

    *** Beberapa saat sebelumnya disaat Radhis dan yang yang lain nya berbicara.Gun sedang berada di suatu tempat dengan Adams, serta Sea.Posisi mereka sangat aneh untuk orang yang mengerti hubungan di antara ketiganya.Dimana Adams berdiri dengan kepala menunduk.Sementara Gun sedang duduk dengan ditemani oleh Sea di pangkuannya.Bukan hanya itu, dapat terlihat jelas jika pada saat ini tangan Gun sedang meraba-raba pinggul wanita itu.“Sial benar!” Ucap Gun yang merasa kesal.Dia merasa jika baru kali ini ada yang berani untuk mengganggu dirinya.Bahkan Gun merasa jika laki-laki tadi dengan terang-terangan mengintimidasi dirinya.Sea sekilas mendengar apa yang mereka bicarakan, hanya bisa menduga jika laki-laki yang dimaksud oleh mereka itu tentu adalah Radhis.“Sepertinya pecundang itu ini telah kembali…” Ucap Sea.“Dia adalah suami Rachel yang tidak berguna.” Ucap Sea memberitahu Gun.“Jadi Dia…”Gun mencoba untuk berpikir sejenak.Sejujurnya Gun tidak tahu siapa laki-laki tadi. Dia

DMCA.com Protection Status