Share

Bab 20

Penulis: Yuexi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-23 10:00:03

Daren pergi ke dekat gua, sambil menekan gelangnya dan menyebut nama Ryder. Namun, tidak ada jawaban dari Ryder sama sekali. Hari yang semakin gelap, membuat tim penyihir harus berjalan menyusuri hutan sekali lagi, Laila menatap sekelilingnya, Lalu melihat sebuah monster batu yang terikat di sebuah pohon besar. Dari jauh Evan melihat Edwin dan Edward yang pingsan, dengan cepat dia menarik laila lalu menyembuhkan mereka semua.

Natalia yang lebih dulu sadar hanya bisa menatap takjub pada Ryder, yang telah mengalahkan monster batu. Daren menendang lengan Ryder, membuat pria itu terbangun dari tidurnya.

"Kalian semua ada disini, maaf aku ketiduran," ucap Ryder.

"Ryder, kau mengalahkan monster itu sendiri?" tanya Natalia.

"Yah, begitulah," jawab Ryder.

Ryder berdiri dan membersihkan celananya yang kotor, lalu menatap Freya yang sejak tadi menatapnya tajam. Edwin dan Edward juga telah sadar, tim petarung dan tim penyihir telah berkumpul. Ryder menekan gelang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Muhammad Fuadi
mantap novelnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 21

    "Dimana Freya? Jawab aku sialan!!" pekik Ryder."Ryder tenanglah," bisik Daren."Aku akan mencabik-cabik kalian, jika sehelai saja rambut Freya kalian sentuh," tekan Ryder."Pria yang malang, kekasihmu telah dibawa oleh pasukanku, untuk dijadikan persembahan untuk sang naga Hahaha," ucap Fatan.Seketika emosi Ryder meluap, seluruh aura kegelapan dalam tubuhnya keluar. Daren yang ada di samping sampai merasa sesak, lalu berlari menjauh dari Ryder."Ryder, tenanglah," teriak Evan.Kekuatan aura yang melewati batas bisa membuat kekacauan pada wilayah, termasuk tumbuhan di sekitarnya akan mati. Daren menatap Ryder tak percaya, kekuatan yang begitu besar keluar dari dalam tubuh Ryder yang hanya pengguna pedang.Ryder menatap ke arah teman-temannya, lalu melepaskan ikatan perban yang melilit tubuhnya. Sebuah tato api berwarna hitam, terukir di tubuh Ryder. "Menjauhlah," teriak Ryder.Natalia dan yang lain segera menjauh, mereka begitu takjub denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-24
  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 22

    Ryder dengan tergesa-gesa berlari ke arah Freya, yang sejak tadi sudah menahan air matanya. Fatan yang terlihat menikmati suasana yang dipenuhi oleh emosi kemarahan Ryder yang semakin besar, Fatan menjentikkan jarinya, lalu muncul 100 orang pasukan naga yang bersenjata lengkap.Ryder terus berlari, hingga pada akhirnya Freya berhasil berada dalam pelukannya. Freya pun pingsan setelah merasa aman, Ryder segera membawa Freya ke tepi ruangan. Pria itu telah mencapai puncak dari aura kegelapan, sekarang dia tidak peduli dengan efek yang akan diterima setelah mencapai batas penggunaan aura.Para pasukan naga mulai menyerang Ryder, entah sejak kapan setiap goresan pedang dan panah yang mendarat di tubuhnya tidak memberi rasa sakit lagi bagi Ryder. Melihat ada 10 anak panah yang menancap di punggungnya, Ryder hanya santai berjalan dan terus menyerang musuh yang berdatangan. Mata Ryder yang mengeluarkan darah segar, mampu memprediksi arah gerakan dan titik kelemahan dari p

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-25
  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 23

    Fatan melingkarkan jarinya, lalu menatap Ryder sambil tersenyum. Matanya yang merah itu seakan memancarkan cahaya, membuat Ryder memalingkan wajahnya dan berdecak kesal."Aku bingung kenapa kalian sangat terobsesi dengan gua itu," ucap Fatan malas."Itu bukan urusanmu," sahut Ryder.Daren mengusap wajahnya yang penuh dengan keringat, lalu berjalan ke arah Ryder. Mereka memperkirakan bagaimana cara untuk membelah atau menghancurkan batu besar itu. "Kita harus mencari gua naga sekaligus putri tuan Jalal, jadi ayo kita pikirkan sama-sama bagaimana cara membuka gua ini," ucap Ryder."Ryder, gunakan aura dan segera belah batu itu," teriak Edwin."Jangan, itu terlalu beresiko karena dia baru saja menggunakan aura kegelapan," potong Evan."Jalal? Kalian bilang putri tuan Jalal?" seru Fatan."Iya, apa kau tahu sesuatu?" tanya Natalia.Fatan seketika terdiam, keringatnya mengucur dengan cepat mendengar nama Jalal. Ingatan seseorang yang tengah bermai

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-25
  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 24

    Melihat reaksi Fatan, Freya melangkah maju dan ikut terdiam seakan kedua perempuan itu tengah melihat sesuatu yang sangat mengejutkan. Mereka semua pun berjalan ke arah Fatan dan Freya. Sebuah pria yang sudah tua, di kremasi dalam sebuah kaca yang penuh dengan lilin. Wajahnya mulai tertutupi setenga oleh lilin, membuat mata yang melihatnya begitu sakit karena lilin yang telah menyatu dengan badan pria itu.Secercah cahaya dari luar gua, memantulkan panas hingga dinding gua melepuh. Ryder menyentuh setiap dinding yang ada disana, tapi tidak ada petunjuk tentang kejadian yang terjadi pada pria tua itu. Fatan berjalan ke arah Ryder, lalu berbisik pelan."Aku tau siapa dia, tapi bisakah kau membawanya keluar dari gua ini?" tanya Fatan."Aku tidak bisa memindahkan sesuatu yang belum diketahui asalnya dari mana," jawab Ryder."Kalian lihat, di balik bunga itu ada kalung berbentuk bunga" seru Laila.Mendengar kalung berbentuk bunga, dengan cepat Ryder maju dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-27
  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 25

    Ryder semakin terkejut, mendengar nama sang kakek di sebut oleh Fatan."Benarkah? Aku sangat berterima kasih, tapi ini semua belum berakhir Ryder. Pasukan bayangan berniat menguasai seluruh wilayah, mungkin sekarang mereka lebih kuat dari kita semua," sesal Fatan."Aku mengerti, jadi bagaimana dengan mayat ayahmu yang ada di dalam gua?" tanya Ryder."Aku lebih baik membiarkannya disana, ayah memiliki tempat yang aman daripada mayatnya berada di luar gua," ucap Fatan."Jadi selama ini kau menyerang orang-orang yang masuk kedalam hutan dan menjadikannya pasukan naga?" tanya Freya."Benar, aku menahan mereka semua dan berharap bisa membalaskan dendamku pada pasukan bayangan, tapi sekarang aku harus bersabar sampai memiliki lebih banyak pasukan lagi,"jawab Fatan.Mereka semua menjadi mengerti dengan kisah hidup Fatan. Putri tuan jalal yang sebenarnya telah ditemukan, tapi terungkap dengan berita yang sangat mengejutkan. Tuan Jalal yang sebenarnya adalah praj

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-27
  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 26

    Pak Jafar berdiri di gerbang akademi, dengan wajah yang sangat serius, mereka semua menatap sang kepala akademi dengan heran."Kalian semua dinyatakan sebagai ksatria sihir akademi mulai hari ini," tegas Jafar.Semua murid akademi yang baru saja tiba, sangat terkejut dengan ucapan itu, Daren bahkan jatuh pingsan mendengarnya. Pak Damian, Zack dan ibu Alice yang telah sadar hanya bisa tersenyum masam.Ryder yang masih menggendong Freya tertawa dengan keras, lalu melangkah ke arah Pak Jafar. Pria tua itu terkejut melihat Freya yang pingsan, lalu menarik pedangnya ke arah Ryder."Apa yang telah kau lakukan?"tanya Pak Jafar."Tenanglah pak, pedangmu bisa saja melukai Freya yang sangat kau lindungi," jawab Ryder.Pak Damian segera membawa para murid menjauh dari Pak Jafar, dan meminta mereka untuk masuk ke ruang kesehatan. Pak Zack dan ibu Alice menangani Pak Jafar yang begitu murka pada Ryder.Beberapa murid telah pergi setelah mendapat vitamin

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-28
  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 27

    Keesokan harinya, di kelas gabungan Natalia memandangi Daren dari jauh, tapi Daren sama sekali tidak melihatnya dan terfokus pada Ryder yang sedang berlatih. Freya sedih melihat Natalia, dengan langkah pasti Freya mengambil tanah dan melemparnya ke arah Ryder. Lalu berdiri di depan Ryder, sambil menaruh tangannya di pinggang."Apa sih yang kau lakukan," amuk Ryder."Freya, jangan mengganggu latihan orang lain," ucap Pak Damian"Hey, jangan bicara seperti itu pada muridku," sahut pak Zack."Benar tuh pak, gara-gara Ryder kelas penyihir menjadi suram," teriak Freya begitu keras."Zack, bawa kembali muridmu kesana, dia mengganggu latihan muridku," kesal Pak Damian."Ini kelas gabungan, jadi mereka berhak memilih ingin latihan di mana dan melawan siapa," ketua Pak Zack.Daren memutuskan membela pak Damian, dan Freya membela pak Zack. Mereka berempat bertengkar seperti anak kecil yang memperebutkan mainan nya.Natalia dan Laila hanya bisa tertawa pela

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-28
  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 28

    Zane yang kebetulan sedang melakukan peninjauan pada penguasaan wilayah utara, tak sengaja melihat seorang perempuan tengah menatap bunga-bunga sambil tersenyum. Zane sangat membenci senyum yang ada di wilayah utara, karena itu sama saja penduduk utara sedang mengejek penduduk wilayah selatan yang mengalami krisis pangan. Ternyata dengan merusak bunga itu, Zane akhirnya bisa bertemu dengan Ryder setelah sekian lama.Entah takdir sedang mempermainkan mereka, tapi Ryder sangat percaya akan dirinya sendiri yang sudah mampu melawan siapapun. Zane melangkah ke arah Ryder, lalu menepuk pundak pria itu. Freya dan Daren menatap Ryder yang sejak tadi menahan emosinya.Daren menarik Freya menjauh, firasatnya begitu buruk melihat Ryder yang sangat emosi bertemu pria itu. Zane menunjuk ke arah Freya, Ryder menarik lengan Zane hingga tidak bisa menunjuk Freya lagi. Zane menarik leher baju Ryder, lalu menatapnya tajam. "Kau ternyata sudah menjadi sombong, hahahaha dasar tid

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-01

Bab terbaru

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 117

    "Nino, bukankah itu sangat lucu?" ucap Ryder."Tidak sayang, nama itu terlalu kuno untuk bayi kita. Pilihlah nama yang keren dan jarang ditemukan dimanapun," terang Freya.Ryder memelas tak bersemangat, sudah seribu kali mereka menyebutkan nama dan tidak ada satupun diantara nama itu yang pas. Billy membawakan secangkir teh, sambil membawa beberapa berkas pada Ryder."Tuan, sebentar lagi wakil dari wilayah utara akan datang untuk membawa kontrak penyediaan batu sihir," ucap Ryder.Ryder hanya diam, tak bergeming sama sekali. "Tuan, jadwal anda besok menjenguk nona-""Benar, aku harus pergi bertemu Layla dan Lilian agar mereka mau membujuk Freya," seru Ryder tiba-tiba."Tuan, kumohon fokuslah pada pekerjaan dulu," keluh Billy.Ryder mengangguk dan menyusun laporan, tanpa peduli pada Billy sedikitpun. "Kalau begitu, saya permisi tuan," pamit Billy.Ryder keluar dari ruangannya tergesa-gesa, tapi menabrak Daren yang ternyata datang sebagai perw

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 116

    Daren menarik Billy dengan paksa, menyeretnya agar berani menjelaskan apa yang terjadi padanya saat mendengar ucapan Freya kemarin. Ryder dan Freya yang sedang sarapan, melihat Billy yang tiba-tiba muncul membuat Freya terkejut, sedangkan Ryder hanya menatap pria itu dingin."Bicaralah kawan, katakan maksud dan tujuanmu datang kemari," ucap Daren."Daren, sepertinya dia merasa tidak enak badan. Wajahnya begitu pucat," tutur Freya khawatir."Dia terlalu takut, sampai tidak bisa tidur semalaman hahahaha. Tunjukkan. Keberanianmu kawan," sela Daren.Ryder yang menggendong bayi kecil, tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi di sekitarnya. Billy maju ke depan Freya, walaupun pria itu tidak bisa mengucapkan isi kepalanya pada semua orang tapi Billy sangat ingin berbaikan dengan Freya dan Ryder."Billy, tenanglah dan jangan takut. Aku sama sekali tidak marah dengan apa yang terjadi kemarin," tutur Freya mencoba menenangkan Billy yang sedang gemetar."Freya. Jangan terlalu baik pada seoran

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 115

    "Apa nona tidak tahu? Selama ini Tuan Ryder menjaga kekuatannya untuk membantu siapapun, bahkan dia sangat senang dengan kekuatannya. Lantas kenapa anda tidak membantunya untuk memilih cara lain!!" teriak Billy."Itu tidak seperti yang kamu dengar Billy, aku juga ti-""Bukankah nona ingin Tuan Ryder bahagia?!" seru Billy.Daren yang baru masuk menahan Billy mundur bersama Ryder, karena Billy tampak begitu kesal pada Freya. Layla yang melihat Freya menahan air matanya, melenggang masuk dan menampar Billy dengan keras."Jangan pernah melukai perasaan Freya, ingat itu bajingan!!" teriak Layla kesal."Daren bawa Billy keluar, aku akan menjaga Freya," ucap Ryder.Daren menarik lengan Billy paksa, menyeretnya keluar dari ruang tersebut. Ryder memeluk Freya pelan, tangis perempuan itu pecah dan membuat semua orang ikut khawatir. Bayi kecil yang mendengar teriakan itu, menangis begitu keras hingga Lilian segera membawanya ke ruangan lain untuk menenangkannya."Lepaskan aku, dasar brengsek jan

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 114

    "Freya, bukankah hari ini kita akan pergi ke wilayah utara menghadiri upacara pembukaan aula akademi baru," ujar Layla sambil merengek."Aku akan mendiskusikan ini dengan Ryder, jangan memasang wajah lugu itu," cibir Freya."Baiklah, kalau begitu ayo kita ke tempat Ryder sekarang!!" seru Layla semangat."Ryder sedang rapat bersama para tetua, itu akan memakan banyak waktu. Lebih baik kita menunggunya selesai," sela Freya."Huuuhh... Ryder menyebalkan sekali, aku akan mengatakannya pada Billy," ucap Layla spontan.Freya menghela nafas panjang, kegigihan Layla untuk membawanya berjalan-jalan di wilayah utara sangat sulit di bantah."Pergilah mandi dan bersiap bersama bayi kecil, aku akan segera kembali dengan izin Ryder!!" teriak Layla lalu pergi dari rumah menuju kantor wilayah tempat Ryder."Baiklah, aku akan menunggumu," ucap Freya.Ryder menumpuk beberapa kertas, sambil menuliskan setiap kekurangan dari laporan tersebut. Dia mengambil banyak pekerjaan sebelum akhir pekan, karena ing

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 113

    "Ayo segera kesana, maaf Freya aku harus pergi memeriksa desa. Aku akan kembali setelah memeriksa keamanan disana," tutur Ryder tergesa-gesa pergi ke luar.Freya yang ingin ikut pergi bersama Ryder, di tahan oleh Edward. Terpaksa dia harus berada di rumah saja menunggu Ryder menyelesaikan pekerjaannya.Ryder tiba di depan gerbang desa, memeriksa rumah sakit yang menampung para korban keracunan. Sekitar 100 orang lebih terbaring lemah dengan wajah pucat pasi. Ryder segera meminta bantuan Billy untuk memeriksa sumber masalah. "Kami makan dengan teratur, saat anak-anak membawa sebotol air dari sungai yang ada di ujung desa, kami mulai muntah dan pusing karena mengkonsumsi cukup banyak," terang seorang pria."Gildan, memberi tahu kami bahwa sungai itu sepertinya tercemar oleh sesuatu dari hutan perbatasan. Tuan, tolong kami untuk menyelesaikan masalah ini," sosor seorang wanita tua."Gildan? Siapa yang anda maksud?" tanya Ryder."Dia seorang peramal muda dengan badan besar seperti anda t

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 112

    Keringat dingin mengalir begitu banyak di dahi Ryder, kegugupan luar biasa itu membuatnya ingin terus buang air kecil. Daren dan Billy sudah kelelahan memperbaiki baju dan dandanan Ryder yang selalu berantakan. Di tempat lain, Freya sudah siap dengan gaun panjang yang indah berwarna biru muda seperti langit. Bayi kecil tertidur dalam gendongan Lilian, sementara Layla mengajak Freya mengobrol untuk menghilangkan kegugupannya. "Nona, sebentar lagi anda harus berjalan menuju altar. Silahkan bersiap," ucap seorang pengawal."Tuan, silahkan menuju altar, karena sumpah pernikahan akan segera berlangsung," kata seorang pengawal.Ryder mengambil kedua pedangnya, memantapkan hatinya dan berjalan menuju altar diikuti oleh dua orang pengawal. Setelah beberapa menit, semua orang berdiri menyambut mempelai perempuan. Ryder berbalik ke arah pintu, melihat gaun biru yang menyejukkan mata. Nafasnya tercekat, senyum indah di wajah Freya membuat Ryder terpaku, tak bisa berpaling sedikitpun. Perempuan

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 111

    "Ryder selamat yah, kamu telah resmi menjadi suami Freya,"Ryder terbangun dari tidurnya, dia tertawa kecil dan memijit pelipisnya karena bermimpi menikah dengan Freya. "Haaa, sepertinya aku menjadi gugup karena waktunya sudah dekat," lirih Ryder sambil menghela nafas panjang.Ryder bangkit dari tempat tidurnya, menghirup udara pagi yang segar. Kejadian yang terjadi kemarin cukup membuat Ryder terguncang, tapi dia harus lebih berusaha lagi agar bisa sepenuhnya menjaga Freya dan Bayi kecil. Billy membawa secangkir teh, di ikuti oleh Freya dan Bayi kecil mendekat ke arah Ryder."Freya, apa kamu sudah merasa baikan?" tanya Ryder sembari mengambil Bayi kecil dari gendongan Freya."Aku baik-baik saja Ryder, kamu tampak pucat. Apa perlu aku buatkan obat herbal untukmu?" jawab Freya."Tidak perlu, aku hanya kurang istirahat saja. Besok adalah hari bahagia kita. Aku ingin membuatnya segera terjadi, ini adalah bukti dari rasa cintaku padamu," bisik Ryder.Freya tertawa kecil, lalu pergi membe

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 110

    Daren menepuk pundak Ryder, menyadarkannya untuk tidak terhanyut dalam emosi dan berpikir lebih tenang. Freya yang terus menangis, tertidur di dalam pelukan Layla. Saat Layla dan Lilian membawa Freya ke kamarnya, Ryder keluar dari rumah dan mencari apakah ada  seseorang yang sedang memata-matai mereka."Tuan, saya akan membawa beberapa pengawal untuk berjaga di sekitar rumah ini," ujar Billy."Tidak, aku yang akan mencari langsung perempuan itu dan menghabisinya," tekan Ryder."Hey tenanglah kawan, Freya tidak menginginkanmu melakukan hal segila itu," sela Daren.Ryder melacak sekitarnya, mencari sisa aura yang ada tapi nihil. "Lebih baik kita berpencar, aku akan pergi lebih dulu," ucap Ryder berlari secepat kilat."Huh, tidak ada petunjuk sama sekali-"Daren berhenti, dia mendengar suara rumput yang terinjak di bagian pohon belakang rumah. Dengan tersenyum kecil, Daren menarik lengan Billy menjauh dari rumah. Billy yang kesal, melepaskan pegangan Daren

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 109

    Ryder melepas tangan Freya pelan, lalu berjalan ke arah pria tersebut. Meskipun perasaannya sangat kesal mendengar ucapan pria itu, Ryder harus tetap bijaksana dalam mengurus semua hal berkaitan penduduknya.“Permisi tuan, Aku sebagai Pemimpin wilayah ini merasa keberatan dengan ucapan anda. Melihat, anda sepertinya bukanlah orang yang menyaksikan perang yang terjadi di wilayah perbatasan. Anda tidak berhak mengatakan hal sekeji itu kepada calon istriku,” tekan Ryder.“Tu-tuan penguasa, saya merasa kasihan pada anda yang tertipu oleh perempuan itu. Tapi-”“Billy, beri tuan ini sedikit pelajaran tentang apa yang terjadi pada saat perang di perbatasan. Dan, untuk penduduk sekalian, Freya adalah perempuan yang menjadi seorang prajurit demi wilayahnya, sebagai seorang pemimpin dan perempuan dia telah menanggung banyak tanggung jawab. Jadi, perhatikan mulut kalian saat ingin berkata kepadanya,” tegas Ryder.Billy menerima perintah tuannya, dia segera pergi menyeret pria itu menjauh bersama

DMCA.com Protection Status