Share

Menghukum Wanita Rendahan

Rose membawa pria bertopeng ke dalam kamarnya yang sudah dihias dengan begitu indah. Di atas kasur bertebaran bunga-bunga mawar yang berbentuk love, sangat harum.

Bukannya merasa takjub, Levon justru merasa jijik melihat pemandangan ini. Bukan karena hiasan yang jelek, melainkan Levon memikirkan istrinya yang begitu rendah di matanya. Seharusnya kamar ini untuk Rose dan dirinya sebagai Levon, bukan sebagai pria bertopeng.

“Kemarilah, pria tampan,” goda Rose yang sudah menghempaskan bokongnya di tepi ranjang. “Nikmati hadiahmu.”

Levon tetap berdiri di hadapan Rose, ia tersenyum licik menatap buas pada istrinya. Lalu, ia mengeluarkan sebuah pistol yang diselipkan di celana belakang. Tentu itu membuat Rose gemetar, meskipun ia berusaha menutupi dengan senyuman.

“Pistol?” tanya Rose dengan memicingkan mata. Lalu di detik berikutnya ia tertawa. “Menagapa kau menggunakan pistol untuk mengambil hadiah ini, Tampan?”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status