Share

PArt 96

Author: Rindu Rinjani
last update Last Updated: 2023-06-02 00:13:36

Max mengangkat tangan kanannya dan menutupi mata. Sinar matahari yang memancar dari celah tirai yang masih tertutup membuatnya sedikit terganggu.

“Sudah pagi, dan aku seharusnya mengantar Olive dan Daniel!” serunya kemudian mengucek kedua mata dan harus segera bangun.

Saat itulah ia menyadari ada hal yang tak biasa. Jade tampak melingkarkan lengan pada pinggangnya dan ia sendiri hanya mengenakan celana boxer. Saat itulah Max menepuk kepalanya dan memaki, “Sialan! Apa yang kulakukan semalam?” tanyanya kemudian memijat-mijat pelipis.

Ia pun menggelengkan kepala mengingat-ingat apa yang telah dilakukannya sebelum tidur. Samar-samar ia pun teringat kalau melakukan hubungan suami istri bersama Jade.

Max pun memaki dalam hati dan mengatakan betapa bodohnya dia melakukan hal itu. “Huft!” ia pun menghembuskan napas panjang sambil memaki dirinya.

Saat itulah Jade tiba-tiba terbangun dan memeluk Max dengan erat. “Sayang, akhirnya kau sudah sembuh,” ucapnya.

“Ah kenapa?” tanya Max yang berpura-p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sang Pengawal   Part 97

    Mobil melaju dengan tenang di tengah jalan yang lengang. Max, seorang pengawal yang setia mengemudi dengan penuh kewaspadaan. Di kursi belakang, tampak Olive dan Daniel duduk.Namun satu hal yang tak biasa, Olive, si putri tertua keluarga McCall, tampak duduk dengan posisi tegak dan menegang. Ia sama sekali tidak menunkkan ekspresi apa-apa. Tatapannya penuh dengan curiga dan penasaran terpancar dari matanya yang indah saat dia memperhatikan Max dengan seksama.Tak biasanya Olive bersikap demikian pada Max. Semenjak Max menjadi pengawal mereka berdua, Olive bisa lebih rileks dan lepas dari ketakutan.Pengawal yang dulu selalu bersikap tidak ramah dan sering menekan dia dan adiknya. Berapa banyak hinaan dan gertakan yang diterima oleh Olive dari pengawal terdahulu. Namun tidak dengan Maxim Williams, sosok pengawal ini benar-benar membuat mereka semua merasa nyaman, dan membuat mereka bebas dari rasa takut.Selama ini, Olive merasa ada sesuatu yang aneh dalam keberadaan Max di rumah mer

    Last Updated : 2023-06-05
  • Sang Pengawal   Part 98

    Olive dan Daniel terlihat begitu antusias setelah mereka pulang dari sekolah. Saat itu mereka berdua melihat Jade tampak bermain bersama seekor kucing putih yang berbulu lebat dan gemuk, itu adalah kucing yang ditemukan oleh Max saat berada di hutan.“Bibi Jade, itu kucing siapa?” tanya Daniel sambil berlari menuju Jade. Sementara Olive berjalan pelan-pelan dan membuat jarak yang begitu dekat dengan Max.Jade langsung menggendong kucing itu dan memberikannya pada Daniel. Bocah kecil itu pun langsung memeluk hewan berbulu itu dengan erat. “Apa ini peliharaan kita?”Jade hanya menunjuk ke arah Max dan berkata, “Ya, Paman Max membawanya untuk kalian semalam. Namun kalian sudah tidur!”“Paman! Benarkah kita akan memiliki kucing ini?” tanya Daniel. Wajahnya yang merah bulat terlihat begitu menggemaskan saat memohon.Sudah lama Daniel ingin memiliki hewan peliharaan, tapi keinginannya selalu ditentang oleh Vanessa dengan alasan binatang hanya membuat rumah jadi kotor dan bau. Berulang kali

    Last Updated : 2023-06-07
  • Sang Pengawal   Part 99

    “Aku pergi dulu, kau jaga anak-anak di sini, tuan Ramford sudah memanggilku,” ucap Max sambil menepuk pundak Jade istrinya. Jade menoleh ke arahnya dan berkata, “Oh, baiklah,” jawab Jade. Perempuan berwajah bulat ini pun langsung mengantar Max menuju motor sportnya. Kemudian memegang telapak tangan Max sebelum laki-laki itu mengenakan helm. “Ada masalah apa?” tanya Max. Jade menggeleng, “Oh mengenai hal tadi pagi … aku … aku minta maaf. Aku terlalu merindukanmu, sampai aku lupa kalau penyakitmu belum benar-benar pulih.” Max hanya tersenyum, “Tak apa. Aku yang seharusnya meminta maaf padamu. Sebagai suami aku tidak tahu bagaimana cara menyenangkanmu.” Max mengusap rambut Jade dengan lembut sampai akhirnya ia pun mengenakan helm dan menyalakan mesin motor sportsnya. Jade tampak tersenyum dan berbunga-bunga dan terus memperhatikan suaminya hingga bayangan Max hilang dari pandangannya. Tanpa disadari, Olive memperhatikan mereka berdua dari lantai atas. Gadis kecil itu memperhatikan

    Last Updated : 2023-06-11
  • Sang Pengawal   PArt 100

    “Hmm menurutku jika hanya menggunakan cara seperti itu tidak akan berhasil,” papar Ben.“Apa maksudmu?” protes Ronnie yang tidak senang karena idenya disabotase oleh Ben.Ben tersenyum sinis kemudian berkata, “Apa kau sudah lupa dengan Tuan Ethan Knight?”Semuanya terdiam begitu mendengar nama Ethan Knight. Bagaimana mungkin mereka semua melupakan sosoknya. Ethan Knight adalah guru mereka semua. Orang yang mengajarkan mereka bela diri dan bagaimana cara bertahan terhadap serangan.Selama ini belum pernah ada berita tentang kekalahan Ethan Knight. Pria ini walaupun usianya sudah tidak bisa dibilang muda lagi, tapi kemammpuan bertarungnya sungguh luar biasa. Bahkan seorang master beladiri yang menguasai tenaga dalam dari timur saja tidak berani untuk melawannya.Bahkan Ethan Knight memegang rekor bertarung tercepat dan tidak ada yang mampu menandinginya. Pria ini mampu mengalahkan lima orang sekaligus hanya dalam waktu empat setengah menit saja. Bukankah ini sungguh luar biasa.Rekor se

    Last Updated : 2023-07-06
  • Sang Pengawal   Part 101

    Sebenarnya Ethan Knight merasa tidak senang dengan kedatangan mereka. Namun meskipun begitu, ia tetap saja bertanya apa yang terjadi, dan kenapa mereka semua mencarinya.Ben pun langsung berkata pada pria tangguh ini, “Mmm begini Tuan, kami ingin anda menghadapi seorang pengawal jagoan yang bekerja pada Tuan Ramford.”“Seorang pengawal jagoan?” Tuan Knight pun mneyipitkan mata. Kata-kata pria jagoan ini sangat mengganggu di telinganya. Bagi Tuan Knight tak ada satu ahli bela diri pun yang mampu untuk menandinginya.Hal ini benar-benar membuat situasi hatinya sangat panas. Ia mengepalkan tangan dan menatap tajam ke arah Ben, “Seorang pengawal jagoan? Apa kau bermaksud mengatakan kalau dia adalah pimpinan pengawal, Rex? Huh aku tidak bermaksud mengungkit-ungkit, tapi akulah yang pernah mengirimnya ke rumah sakit saat ia melawanku dan mendapatkan cedera pada pinggulnya.”Ben menggeleng dengan cepat, “Tidak Tuan .. tidak bukan dia, tapi ini pengawal lama, dulu dia adalah seorang pecundang

    Last Updated : 2023-07-09
  • Sang Pengawal   PArt 102

    Desakan-desakan yang diperuntukkan Tuan Knight benar-benar membuat master para pengawal ini marah. Ia benar-benar tidak bisa diam saja menghadapi ini semua.Tuan Knight pun mengepalkan tangan lalu mengambil secarik kertas dan mulai menulis. “Aku mendengar ada seorang pengawal yang dulu adalah seorang pecundang. Namun saat ini pengawal itu justru berubah kurang ajar dan tidak tahu diri. Aku ingin tahu seperti apa kehebatan pengawal itu, apakah benar seperti yang dikatakan orang-orang? Ataukah itu hanya sebuah isapan jempol belaka? Temui aku dan aku akan menantangmu untuk menemukan siapa sebenarnya yang terhebat diantara semua!”Setelah menuliskan surat itu, Tuan Knight pun meminta anak buahnya untuk menyalin dalam bentuk surat elektronik dan membuat pengumuman itu melalui media secara terbuka. Saat ini Tuan Knight menginginkan agar seluruh kota mengetahui tentang kehebatannya.Dalam hitungan beberapa jam saja tantangan itu pun sudah tersebar di media. Surat tantangan itu pun seketika

    Last Updated : 2023-07-12
  • Sang Pengawal   Part 103

    Seketika seisi kota menjadi heboh dengan berita yang tersebar. Mereka semua tampak tidak sabar dengan pertarungan kali ini, terutama bagi mereka yang sudah memasang taruhan.Saat itu di perguruan Tuan Knight, salah seorang pengikutnya mendatangi Tuan Knight yang sekarang sedang berdiri memandang ke arah jendela.“Tuan Knight, sepertinya kita salah menduga tentang pengawal itu. Kukira pengawal itu tidak berani untuk melawan Anda, nyatanya ia menerima tantangan yang anda berikan.”“Hmm,” jawab Tuan Knight.“Ternyata dia nekad juga untuk melawan Anda. Dia sama sekali tidak memikirkan bagaimana akibatnya jika berani untuk membuat masalah dengan Anda,” kata murid Tuan Knight, Jake.“Menurutmu, apa yang harus kita lakukan, Jake. Pengawal itu menerima tantangan kita, sepertinya dia benar-benar menganggap dirinya adalah jagoan tanpa tanding.”Sesungguhnya saat ini Tuan Knight terlihat bimbang. Sudah lama ia tidak bertarung dengan siapapun. Lebih tepatnya ia tengah menenangkan diri dari segala

    Last Updated : 2023-07-17
  • Sang Pengawal   Part 104

    Mereka semua datang ke sini dengan niat untuk melihat pertarungan spektakuler. Semuanya sudah mendengar tentang kehebatan dari Tuan Ethan Knight. Mereka semua tengah penasaran dengan siapa pengawal baru yang berani menantang sang ahli.Melihat ada larangan untuk melihat dari jarak dekat, penonton pun terlihat kecewa. Mereka batal melihat pertunjukan yang begitu spekatkuler.Namun begitu mendengarkan alasan dari murid Tuan Knight, mereka pun akhirnya mengerti. Bahkan satu diantara mereka pun berseru, “Tuan Knight benar-benar luar biasa. Bahkan beliau memikirkan kepentingan kita, padahal kita datang kemari untuk menonton bukan bertarung. Namun Tuan Knight memikirkan keselamatan kita. Sungguh seorang guru yang pantas untuk dihormati.”Akhirnya mereka pun menurut dan menonton pertarungan itu dalam jarak 100 meter seperti yang sudah ditentukan oleh Tuan Knight. Saat itu mereka semua berdiri di bawah terik matahari, dan tak lama kemudian tampak seorang pemuda dengan tubuh yang sedikit kurus

    Last Updated : 2023-07-26

Latest chapter

  • Sang Pengawal   Part 212

    Sementara itu di pegunungan Aiken Mountain, tempat yang sangat dingin dan selalu dipenuhi kabut sepanjang tahun. Di sebuah area tanah yang lapang penuh tampak sebuah bangunan yang berdiri dengan kokoh. Di situ tempat berdirinya kelompok persaudaraan legenda bintang enam. Tak jauh dari bangunan itu tampak ratusan orang dengan pakaian serba hitam berdiri berjajar. Mereka semua menggenggam pedang dengan erat yang terbuat dari baja.Kesemuanya menunjukkan aura kematian yang sangat kuat, sekuat pedang mereka. Saat mereka memotong besi, sudah seperti memotong ranting, sangat mudah. Hanya dalam hitungan detik saja akan mampu terbelah menjadi dua bagian.Kedua mata mereka memandang begitu tajam seperti iblis dari neraka yang siap untuk menghancurkan.Mereka adalah pasukan kedua yang memang dibentuk oleh Max. Mereka semua gabungan dari pengawal terlatih yang bekerja pada Tuan Ramford.Karir Max sebagai pengawal memang melaju pesat. Dia yang awalnya tidak memiliki kemampuan dan hanya diremehka

  • Sang Pengawal   Part 210

    Seketika pria berpakaian kelabu itu pun ketakutan. Wajahnya semakin lama semakin pucat pasi, “Lepaskan aku! Lepaskan!” Pria itu terus saja berteriak.Sekarang ini dia sedang merasakan aura yang mengerikan dan siap membunuh dari orang-orang yang bersamanya ini. Pria ini sangat yakin kalau orang-orang yang membawanya sekarang sudah sering membunuh orang.Dia pun yakin kalau bukan satu dua atau tiga orang yang pernah dibunuh. Mungkin saja jumlahnya ratusan. Jika tidak, tak mungkin ia bisa merasakan keganasan orang-orang itu.Sikap mereka memang terlihat biasa saja, tapi saat mengeluarkan senjata dan menyeret tubuhnya, semua tampak begitu ringan dan tidak ada kendala sama sekali. Seolah tidak ada beban apa-apa yang dialaminya.Pria bergaya kuno ini sampai tidak berani untu membayangkan apa yang akan ia terima kalau sampai jatuh ke dalam genggaman mereka.Selang beberapa menit kemudian …Bill pun tiba di hadapan Mx, dan ia langsung berkata dengan sedikit tergesa, tapi tidak meninggalkan ke

  • Sang Pengawal   Part 209

    Setelah mendapatkan pukulan maut dari Max, pria berpakaian kelabu itu pun tampak begitu ketakutan. Dia sendiri adalah seorang salah satu master beladiri yang dulu pernah menolong dan mengobati Rex.Kemampuannya tidak bisa disebut sebagai sang ahli amatir atau pemula. Namun juga tidak bisa dikatakan sebagai tingkat utama, karena masih banyak ilmu yang harus dikuasai olehnya.Meskipun begitu, di hadapan Max ia bahkan tidak sanggup untuk menahan pukulan dan langsung terhempas begitu saja hanya oleh sebuah pukulan saja.Sekarang ini, pria berpakaian abu-abu itu sudah terluka sangat parah. Dia sama sekali tidak memiliki tenaga untuk bertarung lagi.Saat ia melihat Max berjalan menghampiri selangkah demi selangkah, wajah pria itu pun semakin terlihat pucat seperti sudah tidak ada aliran darah di sana.Max dengan angkuh datang menghampirinya, dan Ia pun bertanya dengan nada yang dingin, “Siapa yang telah menyuruhmu ke sini dan membunuh putri Nyonya Vanessa?”Begitu mendengar pertanyaan Max,

  • Sang Pengawal   Part 208

    Cahaya yang terpancar itu mengarah pada leher Olive. Dia pasti mati kalau sampai belati itu memotong urat leher Olive. Gerakannya begitu cepat, sampai tidak ada orang yang sempat melakukan sesuatu.“Aaa tidaak!” Saat itu Daniel berteriak lantang, ia takut jika sesuatu terjadi pada kakaknya. Berbeda sekali dengan Vanessa yang entah dimana keberadaannya sekarang. Mungkinkah wanita itu melarikan diri.Max hanya memaki dalam hati, “Dasar perempuan tidak berguna. Ibu macam apa dia membiarkan darah dagingnya berada dalam bahaya.”Max pun dengan cepat menggeser tubuh kedua anaknya pada Jade yang sekarang berdiri di belakangnya. Jade langsung mendekap anak itu dengan erat. Sekelebat bayangan pun melintas dan berdiri di samping Max.Itu adalah Zack yang bersiap untuk mendampingi Max. Bersama dengan Max ia melayangkan tinju dan Bruk! Sebuah dentuman terdengar sanagt nyaring, seolah-olah seluruh ruangan meledak terkena pukulan Max dan Zack.Max tidak akan pernah memberi ampun pada siapapun yang

  • Sang Pengawal   Part 208

    Hari ini adalah hari ulang tahun Olive. Vanessa telah menyiapkan sebuah pesta besar. Ia menyewa taman hotel Prime Bayview hanya untuk menyenangkan anak perempuannya.Tak heran jika Olive sempat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Ibunya. Sejah ayahnya sakit, ia sama sekali tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya, hanya tekanan dan bahkan hukuman untuknya. Namun bagaimanapun juga Olive adalah seorang anak yang juga membutuhkan kasih sayang orang tua.Meski hari ini Olive merasakan kebahagiaan, tapi sesungguhnya kebahagiaan itu tidak untuknya. Pesta ini dibuat oleh Vanessa demi memperlancar bisnisnya.“Olive, selamat ulang tahun. Jadilah anak yang pintar dan panutan untuk adikmu. Bahagialah selalu Olive,” batin Max yang sedari tadi memperhatikan putri sulungnya dari kejauhan.Saat ini ia sama sekali tidak berani untuk menunjukkan wajahnya di dekat anak itu. Meski sesungguhnya ia ingin memeluk Olive seperti yang biasa dilakukan setiap anak sulungnya berulang tahun. Namun se

  • Sang Pengawal   PArt 207

    Cepat-cepat Max merubah ekspresinya. Ia kembali memasang wajah dingin, jangan sampai Vanessa melihat perubahan pada wajahnya.“Oh, benarkah Nyonya? Saya tidak tahu mengenai kapan ulang tahun mereka, istriku juga tidak bercerita apa-apa,” jawab Max.Vanessa tertawa dingin, “Ha ha sudahlah kau tidak mengetahui ulang tahun mereka itu tidak masalah. Bukankah itu bukan kewajibanmu, lagipula belakangan ini kau lebih sering mengawalku dibanding mengurus kedua anak itu. Sekarang mereka berdua sudah menjadi tanggung jawab istrimu.”“Saya mengerti Nyonya. Hanya saja saya sedikit kaget saat anda menanyakan tentang mereka berdua.”Vanessa mendesah napas panjang, “Yah aku tahu. Meski aku jauh dari mereka dan sudah lama tidak saling menyapa, bahkan aku sempat berpikir untuk membawa mereka ke sekolah asrama saja. Kau tahu kan anak-anak itu sangat berisik!”Max tidak berkata apa-apa. Kalau boleh dikata, dia yang lebih peduli dengan anak-anak dibanding Vanessa. Jade sendiri sudah lama menginginkan keh

  • Sang Pengawal   Part 206

    Sementara itu di luar hotel …Bill menoleh ke arah Max. Ia penasaran dengan satu keputusan yang dibuat oleh rekannya itu.“Max, kenapa kau membiarkan Selena pergi begitu saja? Apa kau tidak ingin menghabisinya juga?”Saat ini Bill tampak begitu mengkhawatirkan keadaan. Ia teringat akan anggapan kalau kita ingin membasmi sesuatu harus dimilai dari akarnya, jika tidak maka akan tumbuh lagi.Bill menganggap otak dari semua kekacauan ini adalah Selena. Apalagi terlihat jelas bagaimana Tuan Randall begitu menghormati Selena.Saat ini tatapan Selena dipenuhi dengan kebencian terhadap Max dan Bill. Menandakan kalau ia tidak terima dengan perlakuan seperti ini dan dia tidak akan tinggal diam.Max tertawa lirih, kemudian ia pun berkata, “Dia hanya seorang Selena Harris yang tidak penting. Tidak ada gunanya untukku membunuh dia, tujuanku sekarang ini adalah untuk menyuruhnya kembali ke kota Zylan karena aku tahu kalau ia akan membalas dendam kepada Tuan Ramford dan aku, dengan begitu maka aku a

  • Sang Pengawal   Part 205

    Pengawal pribadi Selena Harris menghela napas perlahan dan berkata, “Nona, tidak ada gunanya untuk membicarakan hal ini sekarang. Kita harus segera pergi dari tempat ini!”Selena Harris pun mengangguk, “Hmm, ayo kita pergi!”Selena sadar kalau saat ini Tuan Randall sudah mati dan tidak ada gunanya lagi untuk terus berlama-lama di kota Northbay. Dia harus segera kembali ke kota Zylan dan menceritakan semua masalah yang telah terjadi di sini pada keluarga besarnya.Jika keluarga besarnya tahu tentang hal ini, maka ia bisa segera membuat keputusan langkah apa yang harus mereka ambil selanjutanya. Bagaimanapun juga grup Mulder masih mereka inginkan untuk saat ini.Kematian Tuan Randall menjadi sebuah kerugian yang besar bagi keluarga Harris.Brak!Saat itu tiba-tiba pintu pun terbuka dengan cara ditendang oleh seseorang.“Ha ha ha, sepertinya sudah terlambat untuk kalian pergi sekarang,” sindir seseorang yang datang dengan tertawa sinis.“Max, kau!” seru Selena tak percaya dengan apa yang

  • Sang Pengawal   Part 204

    Siapa dia sebenarnya? Sejak kapan ada seorang master yang menguasai ilmu mengerikan dari kota kecil seperti Northbay.“Jangan membuang waktuku. Kalau kau tidak punya kemampuan untuk menyelesaikan dalam waktu sepuluh menit saja, maka kembalilah!” seru Max dengan tidak sabar setelah ia menghabiskan satu kaleng beernya, yang entah kaleng ke berapa saat itu.Begitu mendengar kata-kata Max, wajah Bill pun memerah dan makin lama semakin garag. Di dalam hatinya muncul kemarahan yang berapi-api.Bill tampak tersenyum muram kemudian berkata, “Awalnya aku hanya ingin bersenang-senang, sedikit bermain denganmu bukannya tidak masalah. Sayang sekali aku hanya punya sedikit waktu.”Sebenarnya Bill masih belum ingin meninggalkan Northbay, tapi akan menjadi sangat membosankan. Lagipula ia adalah anak buah Max yang tentunya harus menuruti pria itu. Ketika dia mengikuti Max kembali ke kota Southbay ada sesuatu yang menunggu dirinya di sana, tentunya bukan sesuatu hal yang menyenangkan.Semenjak hubunga

DMCA.com Protection Status