Seketika seisi kota menjadi heboh dengan berita yang tersebar. Mereka semua tampak tidak sabar dengan pertarungan kali ini, terutama bagi mereka yang sudah memasang taruhan.Saat itu di perguruan Tuan Knight, salah seorang pengikutnya mendatangi Tuan Knight yang sekarang sedang berdiri memandang ke arah jendela.“Tuan Knight, sepertinya kita salah menduga tentang pengawal itu. Kukira pengawal itu tidak berani untuk melawan Anda, nyatanya ia menerima tantangan yang anda berikan.”“Hmm,” jawab Tuan Knight.“Ternyata dia nekad juga untuk melawan Anda. Dia sama sekali tidak memikirkan bagaimana akibatnya jika berani untuk membuat masalah dengan Anda,” kata murid Tuan Knight, Jake.“Menurutmu, apa yang harus kita lakukan, Jake. Pengawal itu menerima tantangan kita, sepertinya dia benar-benar menganggap dirinya adalah jagoan tanpa tanding.”Sesungguhnya saat ini Tuan Knight terlihat bimbang. Sudah lama ia tidak bertarung dengan siapapun. Lebih tepatnya ia tengah menenangkan diri dari segala
Mereka semua datang ke sini dengan niat untuk melihat pertarungan spektakuler. Semuanya sudah mendengar tentang kehebatan dari Tuan Ethan Knight. Mereka semua tengah penasaran dengan siapa pengawal baru yang berani menantang sang ahli.Melihat ada larangan untuk melihat dari jarak dekat, penonton pun terlihat kecewa. Mereka batal melihat pertunjukan yang begitu spekatkuler.Namun begitu mendengarkan alasan dari murid Tuan Knight, mereka pun akhirnya mengerti. Bahkan satu diantara mereka pun berseru, “Tuan Knight benar-benar luar biasa. Bahkan beliau memikirkan kepentingan kita, padahal kita datang kemari untuk menonton bukan bertarung. Namun Tuan Knight memikirkan keselamatan kita. Sungguh seorang guru yang pantas untuk dihormati.”Akhirnya mereka pun menurut dan menonton pertarungan itu dalam jarak 100 meter seperti yang sudah ditentukan oleh Tuan Knight. Saat itu mereka semua berdiri di bawah terik matahari, dan tak lama kemudian tampak seorang pemuda dengan tubuh yang sedikit kurus
Saat itulah Jake menatap Max yang saat ini masih berdiri dengan tenang. Sepertinya sekarang Jake menyadari kalau Max jauh lebih kuat dari apa yang ia bayangkan sebelumnya. Jake menduga kalau saat ini Max memiliki kemampuan tingkat mahir.Max menghembuskan napas panjang, kemudian ia pun mengabaikan Jake dan mendekat ke arah Tuan Knight secara perlahan.“Tuan, saat ini muridmu sudah kalah. Apa aku sudah memenuhi syarat untuk bertarung dengan Anda sekarang?”Sebenarnya Max sangat tidak tertarik dengan perkelahian semacam ini. Namun karena Tuan Ramford sudah memerintahnya, maka ia pun terpaksa menyetujuinya.Saat ini Max memang tengah menjalani misi untuk mendapatkan kepercayaan dari Tuan Ramford. Dia harus bisa membuat Tuan Ramford selalu memperhitungkan dan mendengarkan dirinya. Dengan begitu akan mudah bagi Ernest untuk membuat Leon Ramford jatuh dan menuntaskan dendamnya.Mendengar pertanyaan Max, Ethan Knight pun tidak tahu harus menjawab apa. Saat ini ia begitu gugup. “Kau hanya seo
Saat Max meninggalkan arena, semua penonton tampak ricuh. Mereka semua tengah bertanya-tanya tentang kelangsungan pertarungan ini. Kemudian kenapa semuanya berjalan sangat cepat, dan mereka semua belum juga melihat jurus andalan dari Tuan Knignt.“Kenapa si pengawal itu sudah meninggalkan arena? Apakah semuanya sudah selesai? Kita belum juga melihat jurus andalan dari Tuan Knight, apakah kita sudah melewatinya?”Semua penonton tampak melihat ke arah arena, dan mereka hanya mendapati batu yang cukup tinggi. Di situlah Tuan Knight bersembunyi, dan tentu saja penonton tak dapat melihat Tuan Knight.Tak lama kemudian dua orang pria pun keluar dari balik batu. Mereka adalah Tuan Ethan Knight dan Jake yang sekarang terlihat pucat dan lemas kehilangan tenanga. Bahkan untuk berjalan saja memerlukan bantuan Tuan Knight untuk memapahnya.Seketika penonton pun langsung mendekat dan mengerubunginya. “Tuan ethan Knight, kapan pertarungan itu akan dimulai?”“Tidak ada pertandingan apa-apa. Semuanya
Bill mengangguk kemudian memperhatikan Tuan Knught dengan raut wajah yang serius. “Ini adalah jurus andalanku. Siapapun tak akan mampu untuk mengalahkannya. Jurus ini belum pernah kupertontonkan pada siapapun, dan kau adalah orang pertama yang melihatnya. Ingat, kalau aku hanya akan menunjukkannya sekali saja. Bisa atau tidaknya semua tergantung dari kemampuanmu untuk mempelajarinya.”Saat mengatakan hal ini mimik wajah Tuan Knight terlihat begitu serius. Kemudian ia pun memulai memperagakan gerakan bela diri andalannya.Saat ini Bill melebarkan kedua kakinya dan sedikit menurunkan badan membentuk kuda-kuda. Ia melakukan ini selama beberapa saat dengan dalih pemanasan. Namun yang sebenarnya, saat ini Tuan Ethan Knight masih gugup.Kemudian Tuan Knight pun menghela napas panjang dan kembali memperagakan jurus yang dikatakannya adalah andalan. Ia mendorong dan menarik tangannya dengan cepat, kemudian melangkah maju dan mundur dengan gerakan yang cepat dan serangan telapak tangan yang be
“Mmm bukan begitu Tuan. Saya hanya mencoba untuk menjaga etika baik saja. Saat saya masuk semua berjalan dengan baik, maka dari itu saya pun harus berpamitan dengan baik,” jawab Jade sedikit malu-malu.“Ah ya ya. Aku mengerti soal itu. Kau berpamitan saja dengan Bosmu. Aku ajan membuatkan surat rekomendasi untukmu mempermudah semua,” kata Don Ramford.Jade pun mengangguk, “Terima kasih Tuan.”Vanessa pun meminta pelayan untuk menuangkan anggur pada mereka berempat. Mereka pun bersulang, dan sejenak Max melirik ke arah Vanessa dengan satu alis yang terangkat.Secara tiba-tiba Vanessa pun menjatuhkan gelas anggurnya dan mengotori meja. Semua mata pun mengarah pada Vanessa yang terlihat gugup.“Vanessa, ada apa?” tanya Don Ramford.Wanita itu menggosok-gosok telapak tangannya dan terlihat gugup. Saat Max mengangkat salah satu alisnya, ia merasa ada Ernest di situ tengah menatapnya tajam, dan ini benar-benar membuatnya ketakutan.Segera saja Max berdiri dan sigap, beraksi mencari-cari sia
Sudah tiga hari sejak perjamuan itu, dan kini giliran Vanessa yang mengundang Max beserta Jade untuk menikmati jamuan makan di kediaman Ramford sekali lagi. Di saat mereka tengah menikmati santapan, tiba-tiba seseorang pun masuk ke tengah-tengah mereka.Saat Rex masuk ke dalam ruangan, ia pun tersenyum dan membungkuk hormat kepada Vanessa. Kemudian melangkah perlahan mendekat pada Tuan Ramford secara perlahan.Kali ini langkahnya tegap dan ia tidak berjalan dengan sendirian. Seorang pria yang usianya lebih tua berjalan mengikutinya.Pria itu adalah Tony McGuire seorang petarung sekaligus orang yang merawat Rex saat dirinya cedera dan menjadikan Rex sebagai muridnya. Memastikan agar kepala pengawal Tuan Ramford itu kembali mendapatkan kehormatannya.Vanessa pun balas tersenyum begitu melihat kedatangan Rex ke ruangan, meskipun itu senyuman yang terpaksa. Ia tahu kalau sebentar lagi akan ada sesuatu yang besar muncul.Dulu Vanessa begitu terkesan dengan kehadiran Rex. Namun semenjak per
Saat itu semuanya memperhatikan Tony Mcguire. Pria yang bersama Rex itu mengambil posisi kuda-kuda dengan melebarkan kedua kakinya kemudian mengangkat tangan dan mendorong telapak tangan kanannya ke depan dengan cepat.Seketika angin pun berhembus dari sana dan membuat botol yang berada di atas meja terpelanting dan membentur dinding. Semuanya tampak begitu terkejut dengan hal ini. Namun tidak dengan Rex, ia justru bertepuk tangan dan melangkah maju ke arah Tuan Ramford.“Sekarang kalian sudah melihat sendiri seperti apa kehebatan Tuan Mcguire, lalu apakah kalian tidak ingin merubah pikiran dan menuruti keinginanku? Berlututlah dan meminta ampun padaku sebelum tubuh kalian akan menjadi daging cincang!” ancam Rex kemudian menoleh lagi ke arah Vanessa sambil tersenyum mesum.“Nyonya Vanessa, untukmu tentu saja ada pengecualian. Aku tidak akan menyakiti seorang wanita yang anggun sepertimu. Namun aku akan memberimu kenikmatan yang luar biasa, lebih dari kenikmatan yang kau dapatkan dari
Sementara itu di pegunungan Aiken Mountain, tempat yang sangat dingin dan selalu dipenuhi kabut sepanjang tahun. Di sebuah area tanah yang lapang penuh tampak sebuah bangunan yang berdiri dengan kokoh. Di situ tempat berdirinya kelompok persaudaraan legenda bintang enam. Tak jauh dari bangunan itu tampak ratusan orang dengan pakaian serba hitam berdiri berjajar. Mereka semua menggenggam pedang dengan erat yang terbuat dari baja.Kesemuanya menunjukkan aura kematian yang sangat kuat, sekuat pedang mereka. Saat mereka memotong besi, sudah seperti memotong ranting, sangat mudah. Hanya dalam hitungan detik saja akan mampu terbelah menjadi dua bagian.Kedua mata mereka memandang begitu tajam seperti iblis dari neraka yang siap untuk menghancurkan.Mereka adalah pasukan kedua yang memang dibentuk oleh Max. Mereka semua gabungan dari pengawal terlatih yang bekerja pada Tuan Ramford.Karir Max sebagai pengawal memang melaju pesat. Dia yang awalnya tidak memiliki kemampuan dan hanya diremehka
Seketika pria berpakaian kelabu itu pun ketakutan. Wajahnya semakin lama semakin pucat pasi, “Lepaskan aku! Lepaskan!” Pria itu terus saja berteriak.Sekarang ini dia sedang merasakan aura yang mengerikan dan siap membunuh dari orang-orang yang bersamanya ini. Pria ini sangat yakin kalau orang-orang yang membawanya sekarang sudah sering membunuh orang.Dia pun yakin kalau bukan satu dua atau tiga orang yang pernah dibunuh. Mungkin saja jumlahnya ratusan. Jika tidak, tak mungkin ia bisa merasakan keganasan orang-orang itu.Sikap mereka memang terlihat biasa saja, tapi saat mengeluarkan senjata dan menyeret tubuhnya, semua tampak begitu ringan dan tidak ada kendala sama sekali. Seolah tidak ada beban apa-apa yang dialaminya.Pria bergaya kuno ini sampai tidak berani untu membayangkan apa yang akan ia terima kalau sampai jatuh ke dalam genggaman mereka.Selang beberapa menit kemudian …Bill pun tiba di hadapan Mx, dan ia langsung berkata dengan sedikit tergesa, tapi tidak meninggalkan ke
Setelah mendapatkan pukulan maut dari Max, pria berpakaian kelabu itu pun tampak begitu ketakutan. Dia sendiri adalah seorang salah satu master beladiri yang dulu pernah menolong dan mengobati Rex.Kemampuannya tidak bisa disebut sebagai sang ahli amatir atau pemula. Namun juga tidak bisa dikatakan sebagai tingkat utama, karena masih banyak ilmu yang harus dikuasai olehnya.Meskipun begitu, di hadapan Max ia bahkan tidak sanggup untuk menahan pukulan dan langsung terhempas begitu saja hanya oleh sebuah pukulan saja.Sekarang ini, pria berpakaian abu-abu itu sudah terluka sangat parah. Dia sama sekali tidak memiliki tenaga untuk bertarung lagi.Saat ia melihat Max berjalan menghampiri selangkah demi selangkah, wajah pria itu pun semakin terlihat pucat seperti sudah tidak ada aliran darah di sana.Max dengan angkuh datang menghampirinya, dan Ia pun bertanya dengan nada yang dingin, “Siapa yang telah menyuruhmu ke sini dan membunuh putri Nyonya Vanessa?”Begitu mendengar pertanyaan Max,
Cahaya yang terpancar itu mengarah pada leher Olive. Dia pasti mati kalau sampai belati itu memotong urat leher Olive. Gerakannya begitu cepat, sampai tidak ada orang yang sempat melakukan sesuatu.“Aaa tidaak!” Saat itu Daniel berteriak lantang, ia takut jika sesuatu terjadi pada kakaknya. Berbeda sekali dengan Vanessa yang entah dimana keberadaannya sekarang. Mungkinkah wanita itu melarikan diri.Max hanya memaki dalam hati, “Dasar perempuan tidak berguna. Ibu macam apa dia membiarkan darah dagingnya berada dalam bahaya.”Max pun dengan cepat menggeser tubuh kedua anaknya pada Jade yang sekarang berdiri di belakangnya. Jade langsung mendekap anak itu dengan erat. Sekelebat bayangan pun melintas dan berdiri di samping Max.Itu adalah Zack yang bersiap untuk mendampingi Max. Bersama dengan Max ia melayangkan tinju dan Bruk! Sebuah dentuman terdengar sanagt nyaring, seolah-olah seluruh ruangan meledak terkena pukulan Max dan Zack.Max tidak akan pernah memberi ampun pada siapapun yang
Hari ini adalah hari ulang tahun Olive. Vanessa telah menyiapkan sebuah pesta besar. Ia menyewa taman hotel Prime Bayview hanya untuk menyenangkan anak perempuannya.Tak heran jika Olive sempat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Ibunya. Sejah ayahnya sakit, ia sama sekali tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya, hanya tekanan dan bahkan hukuman untuknya. Namun bagaimanapun juga Olive adalah seorang anak yang juga membutuhkan kasih sayang orang tua.Meski hari ini Olive merasakan kebahagiaan, tapi sesungguhnya kebahagiaan itu tidak untuknya. Pesta ini dibuat oleh Vanessa demi memperlancar bisnisnya.“Olive, selamat ulang tahun. Jadilah anak yang pintar dan panutan untuk adikmu. Bahagialah selalu Olive,” batin Max yang sedari tadi memperhatikan putri sulungnya dari kejauhan.Saat ini ia sama sekali tidak berani untuk menunjukkan wajahnya di dekat anak itu. Meski sesungguhnya ia ingin memeluk Olive seperti yang biasa dilakukan setiap anak sulungnya berulang tahun. Namun se
Cepat-cepat Max merubah ekspresinya. Ia kembali memasang wajah dingin, jangan sampai Vanessa melihat perubahan pada wajahnya.“Oh, benarkah Nyonya? Saya tidak tahu mengenai kapan ulang tahun mereka, istriku juga tidak bercerita apa-apa,” jawab Max.Vanessa tertawa dingin, “Ha ha sudahlah kau tidak mengetahui ulang tahun mereka itu tidak masalah. Bukankah itu bukan kewajibanmu, lagipula belakangan ini kau lebih sering mengawalku dibanding mengurus kedua anak itu. Sekarang mereka berdua sudah menjadi tanggung jawab istrimu.”“Saya mengerti Nyonya. Hanya saja saya sedikit kaget saat anda menanyakan tentang mereka berdua.”Vanessa mendesah napas panjang, “Yah aku tahu. Meski aku jauh dari mereka dan sudah lama tidak saling menyapa, bahkan aku sempat berpikir untuk membawa mereka ke sekolah asrama saja. Kau tahu kan anak-anak itu sangat berisik!”Max tidak berkata apa-apa. Kalau boleh dikata, dia yang lebih peduli dengan anak-anak dibanding Vanessa. Jade sendiri sudah lama menginginkan keh
Sementara itu di luar hotel …Bill menoleh ke arah Max. Ia penasaran dengan satu keputusan yang dibuat oleh rekannya itu.“Max, kenapa kau membiarkan Selena pergi begitu saja? Apa kau tidak ingin menghabisinya juga?”Saat ini Bill tampak begitu mengkhawatirkan keadaan. Ia teringat akan anggapan kalau kita ingin membasmi sesuatu harus dimilai dari akarnya, jika tidak maka akan tumbuh lagi.Bill menganggap otak dari semua kekacauan ini adalah Selena. Apalagi terlihat jelas bagaimana Tuan Randall begitu menghormati Selena.Saat ini tatapan Selena dipenuhi dengan kebencian terhadap Max dan Bill. Menandakan kalau ia tidak terima dengan perlakuan seperti ini dan dia tidak akan tinggal diam.Max tertawa lirih, kemudian ia pun berkata, “Dia hanya seorang Selena Harris yang tidak penting. Tidak ada gunanya untukku membunuh dia, tujuanku sekarang ini adalah untuk menyuruhnya kembali ke kota Zylan karena aku tahu kalau ia akan membalas dendam kepada Tuan Ramford dan aku, dengan begitu maka aku a
Pengawal pribadi Selena Harris menghela napas perlahan dan berkata, “Nona, tidak ada gunanya untuk membicarakan hal ini sekarang. Kita harus segera pergi dari tempat ini!”Selena Harris pun mengangguk, “Hmm, ayo kita pergi!”Selena sadar kalau saat ini Tuan Randall sudah mati dan tidak ada gunanya lagi untuk terus berlama-lama di kota Northbay. Dia harus segera kembali ke kota Zylan dan menceritakan semua masalah yang telah terjadi di sini pada keluarga besarnya.Jika keluarga besarnya tahu tentang hal ini, maka ia bisa segera membuat keputusan langkah apa yang harus mereka ambil selanjutanya. Bagaimanapun juga grup Mulder masih mereka inginkan untuk saat ini.Kematian Tuan Randall menjadi sebuah kerugian yang besar bagi keluarga Harris.Brak!Saat itu tiba-tiba pintu pun terbuka dengan cara ditendang oleh seseorang.“Ha ha ha, sepertinya sudah terlambat untuk kalian pergi sekarang,” sindir seseorang yang datang dengan tertawa sinis.“Max, kau!” seru Selena tak percaya dengan apa yang
Siapa dia sebenarnya? Sejak kapan ada seorang master yang menguasai ilmu mengerikan dari kota kecil seperti Northbay.“Jangan membuang waktuku. Kalau kau tidak punya kemampuan untuk menyelesaikan dalam waktu sepuluh menit saja, maka kembalilah!” seru Max dengan tidak sabar setelah ia menghabiskan satu kaleng beernya, yang entah kaleng ke berapa saat itu.Begitu mendengar kata-kata Max, wajah Bill pun memerah dan makin lama semakin garag. Di dalam hatinya muncul kemarahan yang berapi-api.Bill tampak tersenyum muram kemudian berkata, “Awalnya aku hanya ingin bersenang-senang, sedikit bermain denganmu bukannya tidak masalah. Sayang sekali aku hanya punya sedikit waktu.”Sebenarnya Bill masih belum ingin meninggalkan Northbay, tapi akan menjadi sangat membosankan. Lagipula ia adalah anak buah Max yang tentunya harus menuruti pria itu. Ketika dia mengikuti Max kembali ke kota Southbay ada sesuatu yang menunggu dirinya di sana, tentunya bukan sesuatu hal yang menyenangkan.Semenjak hubunga