Share

95. Penahanan

Penulis: Zila Aicha
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-08 13:48:36

Rosa berteriak kencang di sel tahanan untuk minta dibebaskan.

"Brengsek kalian semua. Kalian tidak tahu siapa aku? Aku bersumpah akan untuk kalian semua jika kalian ingin melepaskan aku sekarang. Cepat buka sel ini!"

Tapi tetap saja para petugas mengabaikannya sedari tadi. Detektif Ferisha yang masih berada di kantor polisi itu sedang mengurus beberapa dokumen tentang penangkapan Melinda dan juga David.

David sendiri tidak ditempatkan di sayang sama dengan sang ibu. Namun sayang dia tempati hanya berjarak satu sel saja. Pria itu sedang memikirkan upaya agar bisa segera keluar dari sel tahanan itu. Kemudian berdiri dan memanggil petugas polisi itu.

Karena David yang memanggil petugas itu dengan suara yang normal tanpa teriakan seperti Rosa, petugas itu mau menghampirinya.

"Pak, bisakah saya menghubungi teman saya?" tanya David baik-baik dan itu membuat sang petugas mengangguk.

David diizinkan untuk keluar menelepon teman yang dimaksud.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   96. Bantuan

    "Kau pasti sedang bercanda bukan? Kau yakin ini bukan sebuah cerita dari novel atau drama yang baru saja kau tonton di televisi?" sindir Stefan.Bara mendengus sambil menjalankan mobilnya dengan pelan karena dia pun harus menanggapi ucapan-ucapan Stefan yang terkadang membuat telinganya sakit itu."Itu benar-benar terjadi, bodoh. Kau pasti masih ingat tentang si culun yang pernah kita temui waktu kita berkunjung ke perusahaan David. Aku sendiri masih ingat waktu itu. Nah, ternyata dia itu Valentino.""Tidak mungkin. Bagaimana bisa? Aku masih ingat waktu kita remaja terakhir kali bertemu dengan Valentino. Dia bertubuh besar dan juga pipinya saja terlihat sangat besar sekali. Sedangkan si culun itu terlihat sangat kurus dan badannya biasa-biasa saja," ucap Stefan tak percaya.Bara pun juga sebenarnya tidak ingin percaya tapi itulah kenyataannya."Stef, apakah kau lupa jika zaman ini tuh sudah sangat modern. Orang bisa dengan sangat mudah mengubah ben

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-08
  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   97. Petuah

    Valentino tak sampai terjatuh saat mendapat pukulan dari Bara. Namun dari mulutnya keluar darah yang tidak sedikit. Rupanya tinju yang dihasilkan oleh Bara cukup membuat mulut Valentino sakit.Para pengawal yang berada di sekitar pria itu langsung saja menahan Bara agar tidak menyerang Tuannya lagi."Pengecut sialan. Beraninya kau hanya menggunakan pengawal. Coba sini bertarung denganku satu lawan satu. Berani tidak kau?" teriak Bara.Stefan yang sudah sampai mengejarnya itu pun hanya bisa berdiri tanpa bisa melakukan apapun di dekat temannya. Karena saat ini dia dan Bara hanya berdua saja. Tentu akan sangat bodoh jika dia malah menantang Valentino karena saat ini Valentino sedang di atas angin."Hentikan, Bara! Ini masih di kantor polisi, kita bisa kena masalah nanti," peringat Stefan.Bara tak mengacuhkan perkataan temannya itu malah menatap benci pada Valentino yang sekarang masih sedang menyeka mulutnya yang keluar darah."Sini, brengsek

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-09
  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   98. Putus

    Bara dan Stefan mengunjungi kekasih David di apartemennya sekarang. Hanya dalam beberapa detik setelah membunyikan bel pintunya, Almyra udah muncul dan kemudian membuka pintu itu untuk mereka. "Almyra, aku langsung saja ya. Kau pasti juga sudah tahu jika David telah diusir dari AL Group. Dan sekarang dia itu sedang ditahan di kantor polisi. Apakah kau juga tahu tentang hal ini?" tanya Bara yang masih berdiri di depan pintu karena dia yang menolak untuk masuk ke dalam apartemen Almyra. Di luar dugaan, wajah Almyra tak terkejut sama sekali dan malah bersikap biasa saja tanpa ekspresi apapun. Stefan yang mengamati hal itu langsung mengerut bingung karena setahu dia walaupun hubungan Almyra dan David tidak terlalu berjalan dengan mulus, tapi dia sempat mengira jika wanita itu memang benar-benar menyukai David. Tapi setelah dia bertemu dengan wanita itu sekarang, dia malah sadar jika gadis itu sepertinya tak memiliki perasaan apapun terhadap David.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-09
  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   99. Ide Gila David

    David memiliki ide yang sangat cemerlang untuk mendapatkan pengacara yang akan mau membelanya. "Bara, aku punya ide bagus. Dengarkan aku baik-baik," ucap David yang menyeringai di telepon. "Hm. Apa David?" Bara menunggu dengan gelisah di seberang sana. Dia kamu sangat ingin sekali membantu sahabatnya yang sedang tertimpa masalah. Stefan sendiri juga masih berada di Paradise Night Club untuk mendiskusikan bagaimana caranya mereka agar bisa mengeluarkan Davis secepatnya dari penjara. "Kalian ke rumahku sekarang dan culik Sriani, kepala pelayan rumahku." "Apa!? Untuk apa?" Bara berteriak cukup kencang sehingga membuat Stefan yang sedari tadi sedang bersantai di kursinya itu menoleh. Matanya menyipit karena terkejut dan sedikit penasaran. "Kau tahu, Bara. Sriani memiliki seorang anak yang menjadi dosen hukum dan dia adalah salah satu pengacara yang cukup kompeten di kota sebelah. Aku dengar dia itu cukup terkenal dan sudah banyak m

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-10
  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   100. Bukan Penghianat

    Sriani kemudian tertawa terbahak-bahak dan itu malah membuat kedua pemuda itu semakin bingung dan sangat heran."Sebentar. Kalian ini yakin meminta bantuan kepada seorang kepala pelayan rendahan seperti saya?"Stefan hanya terdiam dan melihat ekspresi Bu Sriani yang malah sekarang terlihat seperti seorang wanita yang cukup memiliki pengaruh. Wanita tua itu terlihat tegas dan itu mengingatkannya pada sosok ibu Suri yang biasanya mengerikan di drama."Tentu saja. Kenapa Bu Sriani bisa tertawa seperti itu? Ibu mau mengejek kami?" Bara yang tidak terima karena merasa ditertawakan itu sudah berdiri sambil mengepalkan tangannya karena marah.Stefan yang melihat temannya itu yang sudah tersulut emosi itu segera menenangkan sang teman dengan cara menariknya untuk kembali duduk di tempatnya."Bara, duduklah!"Stefan harus segera membuat temannya itu sadar jika mereka ini sedang meminta bantuan untuk bisa mengeluarkan David dari jerat hukum. Mereka ti

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-10
  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   101 Pengacara David

    Setelah Valentino mengatakan pada Aryan mengenai rencananya, Aryan memutuskan untuk menenangkan dirinya. Dia sangat yakin jika rencana Valentino itu tidak akan pernah membahayakan ibunya.Jadi saat ini dia berusaha untuk membuang rasa jengkelnya untuk bertemu dengan David. Di depan kantor polisi tanpa ditemani oleh siapapun, Aryan mengunjungi David untuk membicarakan masalah dia menjadi pengacara yang tersebut.Setelah memberitahu polisi kalau dia ingin menjenguk David, dia segera diarahkan menuju sebuah tempat di mana dia bisa bertemu dengan David Araya."Ah, aku senang karena kau bisa berpikir dengan bijak." David mengatakannya sambil menyeringai saat dia masuk dan melihat sosok dosen ternama yang dia paksa untuk menjadi pengacaranya itu.Aryan menatap pemuda yang usianya sama dengan dirinya itu dengan tatapan benci."Berhentilah berbicara omong kosong dan mulailah untuk berbicara tentang kasusmu."David mengabaikan ucapan Aryan itu dan du

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-13
  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   102. Rahasia Misky

    Di kantor polisi yang sama, namun di tempat sel yang lain, Rosa masih saja berteriak-teriak untuk meminta dilepaskan dari sel itu.Para petugas mulai jengah dan semakin tak menganggap wanita itu yang sekarang hampir saja kehabisan suaranya karena terlalu sering berteriak.Detektif Ferisha yang mengunjunginya kali ini pun hanya bisa meringis ketika mendengar umpatan dan juga teriakan yang dilontarkan oleh Rosa Melinda terhadap dirinya."Bu, sebaiknya Anda menyimpan tenaga Anda untuk menghadapi penyelidikan besok pagi daripada Anda berteriak-teriak seperti ini. Tenaga Anda bisa habis hanya untuk melakukan hal yang tidak jelas seperti ini."Rosa menatap nyalang pada detektif cantik itu."Kau, Jalang. Apa maksudmu berkata seperti itu terhadap aku? Aku ini Nyonya keluarga besar Araya. Dan kami ini termasuk salah satu keluarga terkaya di Indonesia. Berani sekali kamu meminta aku untuk diam. Punya hak apa kamu mengatakan itu? Apa kamu tidak takut dipecat

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-13
  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   103. Gadis Rapuh

    Misky hanya tersenyum tipis begitu mendengar pertanyaan dari Almyra. Dia memang telah menduga jika wanita itu pasti akan bertanya padanya mengenai hal itu. "Apa maksud Anda, Nona? Saya sungguh tidak mengerti," kilah Misky. "Apa tujuanmu menjadi pengawal David Araya dan simpanan Bu Rosa?" Almyra sangat penasaran dan tak ingin melepaskan Misky begitu saja. Misky hanya tersenyum misterius. "Saya tidak memiliki tujuan apapun selain mencari uang, Nona." Pria itu lalu berjalan menjauh dari Almyra yang masih berdiri dia sambil memikirkan kemungkinan-kemungkinan mengenai Misky. Dia masih yakin jika pria itu menyembunyikan sesuatu. Dia juga mulai meragukan kesetiaan Misky pada Rosa dan David. Entah kenapa gadis itu berpikiran seperti itu. "Apakah Nona ingin menjenguk Tuan David?" Sebuah suara wanita menyakitkan dirinya. Almyra berbalik dan menemukan seorang detektif wanita yang pernah dia temui. "Detektif Ferisha." "Nona

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-14

Bab terbaru

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   Cuap-cuap Penulis

    Dear, Readers. Terima kasih sudah setia membaca kisah Valentino Araya selama ini. Valentino Araya menjadi salah satu tokoh favorit saya (yah gimana nggak jadi favorit kalau saya sendiri yang menciptakannya) hehe. Ide novel ini tercipta begitu saja dan tidak menyangka jika ternyata banyak yang merelakan waktu dan juga koinnya untuk membaca kisah ini. Sungguh saya tidak pernah menduganya. Mohon maaf jika masih banyak sekali typo.Tapi jangan khawatir, akan segera direvisi agar nyaman dibaca. Season 1 dari Sang Miliarder yang Tersembunyi telah selesai ya readers. Saya akan kembali untuk season 2 ya readers, tapi kemungkinan tidak akan secepat season1 updatenya. Terima kasih,

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   170. Kelahiran Putra Valentino

    Beberapa orang terlihat berdiri karena terlalu terkejut sedangkan beberapa lainnya masih duduk dengan ekspresi yang mulai terlihat sangat takut. Mereka saling melihat kearah orang-orang di sekitar mereka karena takut jika mereka duduk disekitar orang yang menjadi pembunuh Misky itu.Ferisha masih terlihat sangat tenang sekali tanpa apa rasa takut sedikitpun. Dia juga telah memerintahkan mantan anak buahnya dan juga bersama-sama dengan polisi untuk menangkap pembunuh itu di gedung itu."Tak perlu khawatir. Pembunuh itu sudah diawasi dengan ketat oleh banyak polisi yang ada di sini jadi Anda tidak perlu mencurigai orang-orang di sekitar Anda," lanjut Valentino.Aryan menatap sahabatnya itu dengan bingung tapi dia tidak mengucapkan apapun.Valentino mengangguk pada Ruslan. Ruslan langsung mengangguk pada ada polisi yang juga berdiri di sampingnya.Petugas polisi itu kemudian mendekat ke arah Aryan."Pak Aryan, Anda ditangkap atas pembunuhan ter

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   169. Sang Pembunuh

    Valentino telah yakin atas apa yang dia lakukan. Ferisha memang tidak memberitahu dirinya mengenai kecurigaan istrinya itu pada salah satu orang yang dianggap benar-benar melakukan pembunuhan itu.Akan tetapi dia ingin mengalihkan pikirannya dulu dan berujar, "Aryan, bersiap-siaplah karena aku akan segera melantik dirimu menjadi direktur pemasaran."Aryan mengangguk kemudian dia keluar dari ruang kerja Valentino. Pria itu tersenyum dan berjalan kembali menuju ruangannya.Setelah pria itu keluar dari ruang kerjanya, Valentino menghubungi istrinya dan mengatakan akan pulang dengan cepat.Ferisha telah menyiapkan makanan untuk sang suami. Saat Valentino di apartemen mereka, dia itu langsung menghambur ke pelukan istrinya."Hei, apakah kau terlalu merindukan aku sampai kau memelukku seperti ini?" tanya Ferisha sambil mengusap punggung suaminya itu.Ferisha melepaskan pelukannya dan menatap suaminya yang terlihat cukup sedih itu."Apa yang

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   168. Siapa Pelakunya

    Malam itu Ferisha menemani suaminya hingga suaminya itu bisa tertidur pulas di tempat tidur mereka. Ferisha tidak langsung tidur cantik langsung saya menghubungi anak buahnya untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai kasus pembunuhan terhadap Misky. Wanita itu sedang hamil besar dan kehamilannya telah mencapai usia tujuh bulan. Usia kehamilan yang sudah memasuki usia tua karena sebentar lagi dirinya akan segera melahirkan. Akan tetapi, semangatnya untuk mengungkap kasus itu tidaklah sirna karena dia telah mencurigai seseorang yang mungkin saja menjadi pelaku utama dalam kasus pembunuhan itu. Dia sangat yakin dugaannya itu benar karena banyak hal yang mencurigakan tentang orang itu. Ferisha hanya tidak ingin menyesal di kemudian hari karena tak bisa mengungkap kasus pembunuhan itu. Dia tidak bisa menolong sahabatnya, Almyra saat itu. Dan bahkan dia juga tidak bisa menyelamatkan Misky, suami Almyra. Jadi satu-satunya cara untuk menebus rasa bersalahnya terhadap

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   167. Pencarian Stefan

    Meskipun perkataan Bara dan argumen Valentino dan juga Aryan cukup terdengar meyakinkan, Misky belum bisa mempercayai sepenuhnya dan kemudian dia kembali mencari Stefan Aditama di sekitar daerah tempat dia menemukan Bara. Dia kembali menelusuri apartemen mewah di sekitar tempat itu tapi sayangnya dia tidak menemukan apa-apa.Misky mulai frustrasi ketika hingga hampir satu minggu lamanya setelah kematian Bara, Misky belum juga menemukan setitik terangkan mengenai keberadaan Stefan. Pria itu pintar sekali menyembunyikan dirinya hingga bahkan ketika Valentino mengarahkan semua anak buahnya untuk mencari Stefan, tetap tak ada hasilnya.Misky merasa tidak bisa membalas dendamnya pada pria itu dan langsung saja dia pergi ke makam istrinya.Saat itu sudah sore dan Masih banyak orang yang sedang mengunjungi pemakaman tersebut.Misky terduduk di makam istrinya itu dan dia malah kembali teringat semua kejadian yang telah dia alami. Dia merasa menjadi pria paling sial

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   166. Balas Dendam Terbaik

    Warning! Terdapat adegan kekerasan yang mungkin tidak membuat nyaman, jadi bijaklah dalam membaca. Bara masih belum juga menyerah padahal dia sudah hampir kehabisan napasnya karena terus-menerus berlari tanpa henti. Pada akhirnya Misky tetap saja berhasil mobilnya di depan pemuda itu dan kemudian turun dari mobilnya dengan wajah yang masih tenang. "Kau mau lari ke mana lagi?" Misky bertanya sambil minum susu kotak dengan santainya tanpa menoleh pada Bara yang sudha pucat pasi. "Kenapa kau mengejarku?" tanya Bara mencoba untuk mencari peruntungannya berharap jika mereka tidak mengetahui jika dirinya yang telah membunuh Almyra. Misky tersedak saat minum susu itu dan kemudian melempar kotak susu yang hampir habis itu ke tempat sampah. Saat dia berhasil memasukkan susu kotak itu dia pun berseru, "Wow. Aku hebat, bukan?" Bara menggelengkan kepalanya seakan pria yang sedang ada di depannya itu sudah gila karena bisa-bisanya ma

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   165. Kejar-kejaran

    Misky dengan mudah bisa mendapatkan informasi mengenai Bara Ali yang telah membeli apartemen mewah itu dengan namanya sendiri.Misky sungguh berpikir itu adalah suatu kebodohan terbesar yang pernah dilakukan oleh Bara. Dia benar-benar bingung kenapa kecerobohan yang fatal seperti ini malah dilakukan oleh Bara.Entah karena Bara yang terlalu bodoh tahu mungkin memang dia yang terlalu meremehkan Misky hingga tak mengira mereka bisa menemukan dia.Misky lebih mempercayai kedua alasan itu sekaligus.Ruslan yang menemani pria itu juga merasa sangat bersemangat karena sebentar lagi mereka akan segera menemui Bara, pria yang telah dengan sengaja membunuh Almyra dengan tangannya sendiri."Jangan gegabah!" ucap Ruslan yang mencoba untuk memperingatkan Misky pria itu tetap lebih berhati-hati karena mereka belum tahu apakah Bara memiliki anak buah yang melindunginya atau hanya sendirian saja."Iya, aku tahu. Aku juga tak ingin mati konyol sebelum membala

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   164. Mengecoh

    Bara telah menemukan tempat tinggalnya yang baru dan kemudian segera minta anak buahnya untuk menyiapkan tempat itu.Pria itu takkan pernah memaafkan temannya itu karena lebih membela orang yang tidak dikenalnya dibandingkan dengan dirinya sendiri. Almyra bukankah teman dekat mereka dan mereka hanya mengenal dari situ sebagai kekasih David tanpa pernah terlalu sering terlibat dengannya.Namun Stefan malah membelanya mati-matian hingga membuat hubungan mereka semakin memburuk. Bara masih tidak habis pikir bagaimana bisa dia menyalahkan dirinya tentang penembakan itu padahal Stefan juga menginginkan mereka semua mendapatkan balasan atas perbuatan mereka terhadap David dam kepada mereka sendiri. Tapi anehnya pria itu malah mengecam perbuatannya pada Almyra.Bara tidak bisa menerima semua itu dan dia bahkan tidak menjawab panggilan dari Stefan yang sudah berkali-kali menghubungi dirinya. Pria berambut cepak itu benar-benar telah mengabaikan Bara sepenuhnya dan tak i

  • Sang Miliarder yang Tersembunyi   163. Kematian Lainnya

    Misky mendekatkan dirinya ke arah istrinya itu dan kemudian dia mendengar istrinya berkata, "Bunuh mereka."Misky membeku di tempatnya. Dia kembali menatap istrinya yang menangis dan mulai terlihat semakin lemah tapi dia tetap memaksakan dirinya untuk tetap berusaha mengeluarkan suaranya.Misky mendengar Almyra kembali berkata, "Bunuh mereka. Bunuh mereka untukku, Misky."Wanita itu pun memandang sang suami secara lekat lekat dan kemudian menutup matanya secara perlahan. Almyra mengembuskan napas terakhirnya di dalam mobil ambulans itu.Misky yang melihat istrinya itu sudah udah tak bernyawa hanya bisa menangis frustrasi dan tak henti-hentinya mengecup tangan istrinya dengan rasa sedih yang luar biasa.Ketiga tak bisa berbuat apa-apa karena memang Almyra sudah benar-benar pergi. Peluru itu menembus jantungnya dan tak mungkin bisa dikeluarkan. Perdarahan pun yang terjadi cukup fatal hingga membuat wanita itu tak bisa bertahan. Meskipun mereka tiba t

DMCA.com Protection Status