Share

Bab 6: Nyata Terasa Mimpi

Meski dia masih ingat bahwa ayahnya dahulu sering mengajaknya berkeliling dunia, tapi dirinya pada waktu itu belum memahami arti sebuah kekayaan. Devano masih belum bisa mencerna nilai yang baru saja disebutkan oleh lelaki yang ada di hadapannya karena nilainnya terlalu besar. Melebihi dari apa yang pernah dia bayangkan sebelumnya.

Sekarang dia mulai mengerti tentang apa yang yang terjadi. Dia sangat paham bahwa setiap ada sumber uang, maka di sana juga akan muncul permasalahan. Dia mulai memahami alasan dari kakeknya mengusir dirinya dan juga kedua orang tuanya.

Dia mulai curiga dengan penyebab kecelakaan yang menimpa mereka pada waktu itu. Dia yakin bahwa kecelakaan tersebut bukan kecelakaan yang tidak disengaja, tapi ada kemungkinan ada orang yang sengaja ingin membunuh kedua orang tuanya.

Meski begitu, Devano masih terlihat ragu untuk menerima uang tersebut. Dia merasa, jika menerima uang tersebut, maka sama saja dengan dia sudah menjual nyawa ayah dan ibunya. Dia tidak mau terjadi hal tersebut. Buat dirinya nyawa kedua orang tuanya tidak akan ditukar dengan apa pun juga.

Melihat keraguan di wajah Devano, pria tersebut kembali berkata, "Saya tahu bahwa tidak mudah buat Anda menerima semua ini, tapi Anda harus tahu bahwa apa yang Anda terima adalah memang harta dari ayah Anda sendiri. Saya berpikir tidak ada salahnya, jika Anda menggunakan uang yang memang milik dari ayah Anda."

"Bos Besar juga mengatakan jika Anda mau pulang, maka dia akan mewariskan seluruh kekayaannya kepada Anda, tapi jika Anda tidak mau pulang setidaknya gunakan uang ayah Anda ini untuk kebutuhan hidup."

Devano seakan sedang bermimpi. Dia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang sedang dia dengarkan. Terasa semuanya bagai seperti sebuah mimpi yang datang secara tiba-tiba.

Belum sempat Devano mengutarakan sebuah kata, pria tersebut kembali mengatakan, "Kau juga sudah bisa datang ke perusahaan Horizon Solution. Kebetulan mereka baru saja mengakuisisi beberapa perusahaan, termasuk Hotal Mumbai Kemilau. Pada saat ini, mereka sedang membutuhkan penunjukkan CEO yang baru. Siapa tahu, Tuan Muda ingin menjadi CEO atau ingin menunjuk seseorang yang cocok."

Sekali lagi sebuah fakta yang terasa mimpi. Devano hanya mampu terdiam tanpa mampu mengatakan apa pun juga. Dia sekarang ternyata pemilik perusahaan yang baru saja memecat dirinya. Sungguh sebuah situasi yang sama sekali tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Devano memang bukan siapa-siapa, dia hanya seorang pekerja serabutan dan terakhir kebutulan menjadi tenaga kebersihan di sebuah hotel.

Meski begitu, dia sangat tahu tentang perusahaan Horizon Solusion yang sudah memiliki beberapa jenis bisnis. Perusahaan ini terkenal dengan aset yang cukup besar dan hampir ada di berbagai lini bisnis.

Nilai perusahaan ini lebih dari satu triliun. Perusahaan yang sangat ditakuti dan juga menjadi kebanggaan, jika bisa bekerja di sana.

Dia sendiri pernah beberapa kali melamar menjadi seorang petugas kebersihan di sana, tapi selalu tidak diterima karena tidak punya koneksi.

Sekarang semua itu seakan menjadi kenangan yang menghilang. Dia tidak hanya mendapatkan tawaran untuk bekerja, tapi dia menjadi pemilik perusahaan Horizon Solution.

Pria tersebut menyerahkan kartu namanya dan berkata dengan sangat sopan, "Tuan Muda, saya tidak memaksa Anda untuk menjawab apa pun pada saat ini. Saya akan memberikan kesempatan kepada Anda untuk berpikir sejenak. Jadi saya akan pergi sekarang, jika Anda membutuhkan bantuan dari saya, maka jangan ragu untuk menghubungi. Saya bersedia membantu apa pun yang Tuan Muda butuhkan."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status